Anda di halaman 1dari 12

PEMDA MAMPU PDR/TTTI

Kelompok 3
Nama Anggota
1. Febby Anesty (4001180015)
2. Geby Putri A (4001180026)
3. Ibnu Salman N (4001180044)
4. Nirma Nataria (4001180038)
5. Nizkiya Wahdini (4001180030)
6. Sherly Windia (4001180022)
7. Sopi Rahmayanti (4001180010)
Kesmas Tingkat 2 Semester 4
STIKes Dharma Husada Bandung
Manajemen Bencana
Dosen pengajar Ibu Dr. Suparni, ST., M.KKK
Pengertian PDR ( Prevent,Detect,Respond)

Prevent ( Mencegah )

Detect ( Mendeteksi )

Respons ( Menanggapi )
Pengertian TTTI (Test, Trace, Isolate)

Proses dirantai pengujian individu indeks dengan gejala atau


kontak yang diketahui dengan kasus masa lalu, memantau kontak dari
kasus indeks ini dan berpotensi membatasi interaksi mereka (melalui
isolasi dan karantina) dapat memainkan peran penting dalam
mengendalikan COVID-19.
TTI untuk COVID-19 dapat efektif dalam memutus rantai
penularan ketika: (i) ada pergantian cepat antara pengujian kasus indeks
dan melacak (dan menguji) kontak; (ii) sebagian besar orang di setiap
rantai diidentifikasi dan bersedia dan mampu mematuhi pedoman TTI;
dan (iii) sebagian besar rantai transmisi diidentifikasi melalui
pengawasan waktu-nyata dan presisi tinggi (yaitu, uji diagnostik
nasional acak-acak).
Peran dan Upaya Kesehatan Masyarakat dalam
Melakukan Pencapaian untuk 4s5s

Kita sebagai calon tenaga kesehatan masyarakat dapat berperan


di dalam bidang Kuratif dan rehabilitative. Tenaga Kesehatan
Masyrakat mempunyai peran strategis dalam mengubah perilaku
masyarkat menjadi kondusif terhadap Perilaku Hidup Sehat dan
Bersih (PHBS).
Kita juga harus mau dan mampu membangun kesadaran
masyarakat dan harus ditingkatkan dengan cara sebagai berikut:
 Dengan melakukan komunikasi yang lebih efektif hingga ke akar
rumput, melalui berbagai media dan metode yang sesuai dengan
keragaman usia, pendidikan dan budaya masyarakat/kearifan lokal
 Kampanye yang lebih jelas dan terarah untuk melakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit
 Mempermudah akses kesehatan dengan informasi yang jelas dan
terus-menerus sehingga masyarakat cepat melakukan tindakan
pemeriksaan, pengobatan dan isolasi mandiri ketika terinfeksi.
 Kebijakan yang konsisten sehingga tidak membingungkan
masyarakat.
 Memperkenalkan gagasan dan teknik perilaku sehat.
 Melakukan identifikasi dan mengembangkan strategi perubahan
perilkau sehat.
 Memotivasi masyarakat sehingga terjadi perubahan perilaku sehat.
 Memahami cara berkomunikasi serta merancang program komunikasi
yang baik dan benar.
Upaya yang dilakukan untuk pencapai 4s5s dalam Pemda PDR/TTTI

• Sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan penanganan Covid-19. Kebijakan yang


harus disinkroniksasi mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat kabupaten atau
kota.
• Penguatan layanan kesehatan seperti ketersediaan alat pelindung diri (APD),
prosedur rujukan, tatalaksana diagnosis dan pemeriksaan atau laboratorium.
• Kegiatan penanganan Covid-19 berbasis komunitas. (dengan mengedukasi
kesadaran perilaku hidup bersih sehat (PHBS), kepedulian kolektif untuk
screening atau penyelidikan epidemiologi, serta koordinasi dengan tenaga
kesehatan dan fasilitas kesehatan).
• Memastikan setiap keluarga mampu mencegah penularan Covid-19 dengan
hidup lebih sehat.
• Penyehatan manajemen Puskesmas agar memiliki kemampuan mendampingi
masyarakat untuk mampu cegah dan lawan Covid-19 bersama relawan
kesehatan.
Lanjutan
• Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air mengalir
efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus Corona.
• Hindari menyentuh area wajah, Virus Corona dapat menyerang tubuh
melalui area segitiga wajah, seperti mata, mulut, dan hidung.
• Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan, Menghindari kontak kulit
seperti berjabat tangan mampu mencegah penyebaran virus Corona
• Jangan Berbagi Barang Pribadi. Gunakan peralatan sendiri demi
kesehatan dan mencegah terinfeksi virus Corona
• Etika ketika Bersin dan Batuk. Lebih baik gunakan tisu ketika menutup
mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.
• Bersihkan Perabotan di Rumah, Bersihkan permukaan perabotan
rumah yang rentan tersentuh, seperti gagang pintu, meja, furnitur,
laptop, handphone, apa pun, secara teratur.
Lanjutan
• Jaga Jarak Sosial, Dengan menerapkan physical
distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau
tempat umum.
• Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak
• Mencuci Bahan Makanan. Rendam bahan makanan,
seperti buah-buah dan sayur-sayuran menggunakan
larutan hidrogen peroksida atau cuka putih yang
aman untuk makanan.
Cara Mendeteksi Virus Corona dengan Rapid Test

• Jenis tes untuk mendeteksi virus corona yang cukup populer diberitakan adalah
rapid test. Dikutip dari situs The Conversation, saat ini ada dua jenis rapid test
corona, yaitu berdasarkan antigen dan antibodi. Rapid test corona yang
dilakukan di Indonesia berdasarkan antibodi. Rapid test corona berdasarkan
antibodi bertujuan mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang diproduksi tubuh
untuk melawan virus corona. Antibodi itu akan terbentuk setelah seseorang
terpapar virus corona. Proses pembentukan antibodi membutuhkan waktu
selama beberapa hari hingga beberapa minggu setelah tubuh bertempur
melawan virus.
• rapid test berfungsi sebagai pemeriksaan skrining, bukan pemeriksaan untuk
mendiagnosis infeksi virus corona atau COVID-19. Bila hasil rapid test corona
positif, tandanya di tubuh orang yang diperiksa terdapat antibodi virus corona.
• PCR test atau sering disebut dengan swab test
adalah pemeriksaan laboratorium untuk
mendeteksi keberadaan material genetik dari
sel, bakteri, atau virus. PCR test dilakukan
dengan mengambil sampel dahak, lendir, atau
cairan dari tenggorokan.
Lanjutan

Presiden Jokowi menargetkan pemeriksaan specimen tes PCR COVID-19


mencapai 20 ribu per hari. Kenaikan target ini disebutkan usai ia
mengklaim Indonesia berhasil melakukan pemeriksaan specimen 10 per
hari. Presiden Jokowi juga meminta pelacakan agresif menggunakan
tekonologi seperti Selandia Baru yang menggunakan digital diary atau
Korea Selatan yang mengembangkan mobile GPS untuk pengumpulan
data. Jokowi sebelumnya menargetkan agar pemeriksaan specimen di
Indonesia mencapai 10 ribu. Hal tersebut di sampaikan mantan Wali
Kota Solo itu dicanangkan pada 13 April 2020. Dalam sepekan
terakhirpun, target tes PCR 10 ribu tidak terpenuhi secara konstan.

Anda mungkin juga menyukai