Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang
Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang
PERUSAHAAN DAGANG
Tugas Mata Kuliah Penganggaran
Dosen Pengampu : Dr. Imam Abu Hanifah S.E., Ak., M.M
Kelompok 5
Tabel 19-1
Neraca
b. Seluruh jualan dilakukan sebagian tunai dan sebagiannya lagi kredit dengan syarat pembayaran 50%
dibayar pada bulan jualan, 40% dibayar setelah bulan jualan, 9% dibayar dua bulan setelah bulan 1. PENYUSUNAN
jualan yang diinginkan 65% dari anggaran jualan.
c. Sediaan barang dagang akhir pada bulan bersangkutan direncanakan 65% dari jualan bulan yang akan ANGGARAN
datang setelah ditambah 50% dari jualan dua bulan berikutnya. Beban dibayar lunas bulan berikutnya.
d. Beban jualan dan administrasi variable 10% dari dapatan jualan bulan bersangkutan, kecuali beban TETAP
piutang tak tertagih.
e. Beban penjualan dan administrasi tetap Rp25.000 per-bulan, termasuk depresiasi perbulan Rp6.000.
Beban penjualan dan administrasi tunai dibayar pada bulan bersangkutan.
f. Manajemen menghendaki kas minimum Rp60.000 yang dimulai dari bulan Januari 2017. Untuk
menambah kas awal 2017 sebesar Rp50.000 menjadi Rp60.000 sebesar kas minimum., perusahaan
bermaksud meminjam uang pada bank sebesar Rp10.000 pada awal tahun dan akan dilunasi pada akhir
bulan ketiga. Bunga pinjaman di Bank 12% setahun dari pokok pinjaman yang dibayar pada akhir
triwulan.
Berdasarkan data tersebut manajemen menginginkan penyusunan anggaran induk untuk tiga bulan
pertama pada tahun 2017 yang disusun setiap bulan. Anggaran induk tersebut terdiri atas anggaran
operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional meliputi anggaran jualan, anggaran belian
(termasuk perkiraan sediaan barang dagangan akhir). Anggaran beban penjualan dan administrasi, serta
anggaran laba rugi. Anggaran keuangan meliputi anggaran kas dan anggaran neraca.
Penyusunan
Anggaran
Anggaran jualan (sales budget) yang disusun beserta anggaran kas masuk dari dapatan jualan tampak pada
Tabel 19-2 berikut: Operasional
Tabel 19-2
Anggaran Jualan
Kas masuk bulan Januari, Februari, Maret seperti tampak pada Tabel 19-2 dihitung sebagai Penyusunan
berikut.
Anggaran
Kas masuk bulan Januari
50% × Rp120.000 (jualan bulan Januari) = Rp 60.000
Operasional
40% × Rp100.000 (jualan bulan Desember) = Rp 40.000
9% × Rp120.000 (jualan bulan November) = Rp 10.800 +
Jumlah Rp110.800
Tabel 19-3
Anggaran Belian
Sediaan barang dagangan awal merupakan sediaan brang dagangan akhir bulan lalu. Begitu juga
Penyusunan
dengan bayar belian, yaitu belian bulan lalu dibayar bulan yang akan datang. Belian bulan bersangkutan
merupakan utang dagang pada bulan bersangkutan. Bayar belian bulan Januari sebesar Rp79.750 berarti Anggaran
bayar utang dagang bulan Desember 2016 seperti yang tampak pada tabel 19-1, belian bulan Februari
sebesar Rp89.875 berarti bayar utang dagang (belian huruf F pada tabel 19-3 bulan Januari, dan Operasional
seterusnya.
Harga pokok jualan seperti tampak pada tabel 19-3 dihitung sebagai berikut.
Anggaran beban penjualan dan administrasi merupakan unsur dari beban usaha disusun seperti Tabel
19-4.
Tabel 19-4
Anggaran Beban Penyusunan
Penjualan dan
Adminitrasi Anggaran
Operasional
Beban penghapusan piutang seperti tampak pada tabel 19-4 dihitung sebagai berikut.
Januari = 1% × Rp120.000 = Rp1.200
Februari = 1% × Rp130.000 = Rp1.300
Maret = 1% × Rp115.000 = Rp1.150 +
Jumlah Rp3.650
Anggaran laba rugi merupakan tujuan dari penyusunan anggaran operasional. Oleh karena
itu, dalam penyusunan anggaran laba rugi diperlukan beberapa unsur dari anggaran operasional,
seperti anggaran jualan pada tabel 19-2, anggaran belian pada tabel 19-3, anggaran laba beban
jualan dan administrasi pada tabel 19-4. Disamping itu, untuk menyusun anggaran laba rugi
diperlukan juga perhitungan bunga jaminan bank.
Anggaran laba rugi yang disusun dari beberapa perhitungan dan anggaran yang Penyusunan
baru disebutkan tadi disusun seperti tabel 19-5.
Anggaran
Tabel 19-5 Operasional
Anggaran
Laba Rugi
Pada tabel 19-5 tampak beban bunga tiap bulan sebesar Rp100 yang dihitung sebagai berikut:
Anggaran keuangan yang akan kita susun ini terdiri atas anggaran kas dan anggaran neraca. Anggaran
kas disusun dari beberapa anggaran terlebih dahulu, melalui data kebijaksanaan manajemen tentang kas Penyusunan
minimum sebesar Rp60.000 dan pinjaman di bank pada awal tahun sebesar Rp10.000. Dari data tersebut dapat
disusun anggaran kas metode langsung seperti Tabel 19-6. Anggaran
Kas akhir seperti tampak pada Tabel 19-6 dihitung sebagai berikut. Keuangan
Tabel 19-6
Anggaran Kas
Metode Langsung
Anggaran kas metode tak langsung dapat disusun seperti Tabel 19-7. Anggaran metode tak langsung Penyusunan
disusun berdasarkan Tabel 19-4, 19-5, 19-8.
Anggaran
Keuangan
Tabel 19-7
Anggaran Kas Metode Tak
Langsung
Menyusun anggaran neraca merupakan tujuan dari anggaran keuangan. Anggaran neraca yang disusun
berasal dari anggaran kas dan anggaran operasional terlebih dahulu tampak pada Tabel 19-8.
Penyusunan
Anggaran
Keuangan
Tabel 19-8
Anggaran Neraca
Pada Tabel 19-8 tampak piutang dagang bersih bulan Januari sebesar Rp67.800, Februari sebesar
Rp74.500, dan Maret sebesar Rp68.050 dihitung sebagai berikut ;
Penyusunan
*Piutang dagang bersih = 9% × Jualan bulan lalu + 49% × Jualan Bulan Bersangkutan
Anggaran
Januari = 9% × Rp100.000 + 49% × Rp120.000 = Rp67.800 Keuangan
Februari = 9% × Rp120.000 + 49% × Rp130.000 = Rp74.500
Maret = 9% × Rp130.000 + 49% × Rp115.000 = Rp68.050
Pada Tabel 19-8 tampak aset tetap bersih bulan Januari sebesar Rp144.000, Februari sebesar
Rp138.000, dan Maret sebesar Rp132.000 dihitung sebagai berikut :
Dari data tersebut dapat disusun anggaran variabel, laporan realisasi anggaran, dan analisis selisih.
Anggaran variabel yang disusun pada tingkat jualan: 5.000kg, 10.000kg, 15.000kg, 20.000kg, 25.000kg,
30.000kg. Yang terlihat pada Tabel 19-9.
2. PENYUSUNAN
ANGGARAN
VARIABEL
Tabel 19-9
Anggaran
Variabel Laba
Rugi (Bentuk
Panjang)
Anggaran variabel laba rugi pada Tabel 19-9 adalah anggaran variabel Laba Rugi dalam bentuk panjang.
Anggaran variabel Laba Rugi bentuk pendek dapat dibuat seperti Tabel 19-10 berikut.
2. PENYUSUNAN
Tabel 19-10
Anggaran Variabel Laba Rugi
(Bentuk Pendek) ANGGARAN
VARIABEL
ANALISIS selisih pada perusahaan dagang terdiri atas analisis selisih harga pokok jualan dan analisis 3. ANALISIS
selisih volume jualan. Analisis selisih harga pokok jualan mencakup analisis selisih harga dan analisis selisih
volume. SELISIH
Sebagai contoh, dari Bagian Akuntansi diperoleh, laporan laba rugi (realisasi) berupa laporan laba rugi
model margin kontribusi seperti Tabel 19-11.
Tabel 19-11
Laporan Laba Rugi Model
Margin Kontribusi
(Bentuk Pendek)
Laporan Laba Rugi metode penghargapokokan variabel model margin kontribusi seperti tabel 19-11
dapat dibuat panjang seperti model 19-12 3. ANALISIS
SELISIH
Tabel 19-12
Laporan Laba Rugi Model Margin
Kontribusi (Bentuk Panjang)
3. ANALISIS
Selisih harga pokok jualan adalah selisih anggaran harga pokok jualan dengan realisasi harga pokok
SELISIH
jualan.
Anggaran harga pokok jualan adalah anggaran kuantitas barang yang dijual dikali anggaran harga
pokok per-unit.
Realisasi harga pokok jualan adalah realisasi kuantitas barang yang dijual dikali realisasi harga pokok
per unit.
Bila anggaran harga pokok jualan lebih besar dari realisasi harga pokok jualan makan terjadi
selisih laba, Sedangkan anggaran harga pokok jualan lebih kecil dari realisasi harga pokok jualan maka
Bila selisih harga anggaran lebih besar dari selisih harga realisasi. Maka terjadi selisih harga laba. Jika
selisih harga anggaran lebih kecil dari selisih harga realisasi. Maka terjadi selisih harga rugi.
Selisih Volume Anggaran = KA × HA
Selisih Volume Realisasi = KR × HA
Bila selisih volume anggaran lebih dari pada selisih volume realisasi, maka terjadi selisih volume rugi.
Sebaliknya jika selisih volume anggaran lebih kecil daripada selisih volume realisasi, maka terjadi selisih
volume laba.
Perusahaan Dagang Lamang
3. ANALISIS
Laporan Realisasi Anggaran Laba Rugi
Bulan April 2019
SELISIH
Tabel 19-13
Laporan Realisasi
Anggaran Laba Rugi
Analisis selisih yang dapat digunakan berupa analisis selisih harga pokok jualan dengan perhitungan sebagai 3. ANALISIS
berikut.
a. Selisih harga:
Anggaran 27.000kg × Rp2,00 = Rp54.000
Realiasi27.000kg × Rp1,52 = Rp41,040 –
Rp12.960 (Laba)
b. Selisih volume :
Anggaran 25.000kg × Rp2,00 = Rp50.000
Realisasi 27.000kg × Rp2,00 = Rp54.000 –
Rp 4.000 (Rugi)
Selisih harga pokok jualan Rp 8.000 (Laba)
Bila KA lebih besar daripada KR berarti selisih volume jualan rugi, sedangkan KA lebih kecil daripada
KR berarti selisih hasil jualan laba.
Berdasarkan perhitungan analisis selisih dan data realisasi (aktual) pada Tabel 19-13 dapat dibuat
realisasi laporan laba rugi metode pengharga pokokan variabel model analisis selisih standar seperti Tabel 19-14.
Tabel 19-15
Laporan Laba Rugi Model
Laporan Eksterbal
3. ANALISIS
SELISIH
Penyusunan anggaran perusahaan dagang lebih sederhana
dibandingkan dengan penyusunan anggaran perusahaan manufaktur karena
dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah bahan baku, tenaga kerja
langsung, overhead pabrik, produk jadi, dan produk dalam proses. Produk jadi
dan bahan baku terdapat dalam perusahaan manufaktur, sedangkan barang
dagangan terdapat dalam perusahaan dagang.