Anda di halaman 1dari 12

BUFFER ASAM

SITRAT-Na2HPO4
Kelompok 4
- Keke febri Perdana (20036048)
- Khairunnisa Zulfa (20036049)
- Lailatul Rahmi (20036050)

Dosen Pengampu: - Dr. Andromeda, M.Si


- Miftahul Khair, M.Si., Ph.D
Waktu dan
Tempat
mon

tue

wed

thu Hari/Tanggal : Kamis/ 14 April 2022


Pukul : 13.30-15.50 WIB
fri Tempat : Laboratorium Kimia
Anorganik , FMIPA. UNP
Teori Dasar
Larutan buffer merupakan sistem larutan yang dapat mempertahankan pH dari pengaruh
penambahan sedikit asam/basa kuat, atau oleh pengenceran. Sistem buffer terdiri atas dua komponen,
yakni (1) komponen pelarut (umumnya air), dan (2) komponen zat terlarutnya. Komponen terakhir ini
dapat berupa asam lemah dan garam kuatnya, basa lemah dan garam kuatnya, sepasang asam-basa
konjugat, sepasang pemberi-penerima proton.
Pada system buffer-asetat (CH3COOH-CH3COONa) dalam pelarut air, reaksi yang terjadi
adalah:
CH3COOH(aq) CH3COO- (aq) + H+ (aq) (a)
CH3COONa(aq) → CH3COO- (aq) + Na+ (aq) (b)
Spesi kimia pada sistem buffer, seperti pada buffer di atas, maka yang terlibat dalam
kesetimbangan dinamiknya adalah hanya reaksi (a) atau disebut sebagai reaksi kesetimbangan ionisasi
asam asetat.
Berdasarkan teori asam-basa Bronsted-Lowry, persamaan reaksi kesetimbangan (a) dapat ditulis sebagi
berikut:
CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO- (aq) + H3O+(aq)
Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H+) menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah kiri
(pembentukan asam lemah) sedangkan penambahan basa (OH- ) menyebabkan kesetimbangan bergeser
kearah kanan (pengurangan asam lemah). Jadi, penambahan dalam jumlah kecil ini tidak akan
mengakibatkan perubahan yang berarti terhadap konsentrasi H+ dan pH dari larutan bufer asetat. ( Tim
Kimia Anorganik. 2022 )
Alat dan Bahan
mon

tue

wed Alat Bahan


thu
Gelas kimia Asam sitrat
fri Corong Gelas ukur Aquades
Labu ukur Na2HPO4. 7H2O
Batang pengaduk NaOH 0,1 M
pH meter HCl 0,1 M
Pengamatan
mon

tue

wed

thu

fri
Perhitungan
Ph = 5
 Molaritas Asam Sitrat
Kapasitas bufer
Mol =
Volume Na2HPO4 yang dibutuhkan yaitu 10,30 ml
=
Mol Na2HPO4 = 0,301 x 10,30 x 10-3 ml
= 0,027 mol
= 3,1003 x 10-3
M =
Mol Asam Sitrat = 0,027 x 12,8 x10-3
= = 0,108 M
0,3456 x 10-3
 Molaritas α =
NA2HPO4.2H2O = 0,8997
Mol = β = 2,3 x MNa2HPO4 x α (1-α)
= = 2,3 x 0.301 x 0,8997 (1-0,8997)
= 0,0753 mol = 0,062
M =  
= = 0,301 M
Pembahasan
Pada percobaan ini dibuat buffer asam sitrat dimana buffer asam sitrat
sendiri berasal dari asam lemah asam sitrat dan basa kuat atau basa
konjugasinya Na2HPO4. Asam sitrat diencerkan sampai 500mL. kemudian
pada percobaan 12,29 mL asam sitrat dicampurkan dengan 2,5 mL
Na2HPO4 dan didapat pH 4. pH 4 merupakan pH asam. Sesuai dengan
pernyataan dari Delloy (2000) yang menyatakan bahwa buffer sitrat
termasuk buffer asam. Secara teori untuk mendapatkan pH 4 larutan B
sebanyak 19,3mL ditambahkan 30,7 larutan A (larutan A= C6H8O7.H2O,
larutan B= Na2HPO4. 7H2O). Langkah berikutnya penambahan sedikit
HCL pada tabung 1 larutan buffer yang telah dibuat, 1 mL NaOH pada
tabung 2 dan pengenceran 25 mL pada tabung 3 dan didapatkan hasil pH
tetap yang menandakan buffer bekerja sebagaimana mestinya yaitu dapat
mempertahankan pH walaupun adanya pencampuran sedikit asam atau
Langkah berikutnya sama namun untuk memperoleh pH 5,6,dan 7.
Buffer sitrat- Na2HPO4 pH 5 pada percobaan larutan A sebanyak 12,8 mL
ditambah larutan B sebanyak 10,30 mL sedangkan pada teori larutan A
sebanyak 24,3 mL ditambahkan larutan B sebanyak 25,7 mL untuk membuat
buffer sitrat- Na2HPO4 pH-5. Langkah berikutnya sama yaitu penambahan
sedikit HCl, NaOH dan pengenceran pada masing-masing tabung reaksi pada
percobaan terjadi sedikit perubahan namun bisa dibilang buffer masih bekerja
dengan baik yatu pH 5,3 di semua perlakuan.

Langkah berikutnya untuk memperoleh buffer sitrat- Na2HPO4 pH 6. pada


percobaan larutan A sebanyak 7,37 mL ditambah larutan B sebanyak 12 mL.
sedangkan pada teori larutan A sebanyak 17,9 mL ditambahkan larutan B
sebanyak 32,1mL untuk membuat buffer sitrat- Na2HPO4 pH 6. Langkah
berikutnya sama yaitu penambahan sedikit HCl, NaOH dan pengenceran pada
masing-masing tabung reaksi pada percobaan terjadi sedikit perubahan
namun bisa dibilang buffer masih bekerja dengan baik yatu pH 5,8 pada
Langkah berikutnya untuk memperoleh buffer sitrat- Na2HPO4 pH 7. pada
percobaan larutan A sebanyak 1 mL ditambah larutan B sebanyak 16,47 mL.
sedangkan pada teori larutan A sebanyak 6,5 mL ditambahkan larutan B
sebanyak 43,6 mL untuk membuat buffer sitrat- Na2HPO4 pH 7. Langkah
berikutnya sama yaitu penambahan sedikit HCl, NaOH dan pengenceran pada
masing-masing tabung reaksi pada percobaan didapatkan hasil pH tetap yaitu
7 yang menandakan buffer bekerja sebagaimana mestinya yaitu dapat
mempertahankan pH walaupun adanya pencampuran sedikit asam atau basa
kuat.
Kapasitas buffer merupakan parameter kuantitatif yang menunjukkan kekuatan
untuk mempertahankan pH dilihat dari percobaan kapasitas buffer pada asam
sitrat- Na2HPO4 sangat kuat, dilihat dari berapa banyak Na2HPO4 yang
ditambahkan.
 
Kesimpulan
LAMPIRAN

https://youtu.be/5gJp2PRPlAQ

Anda mungkin juga menyukai