Implementasi Sistem Keuangan Desa Dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Desa Di Kabupaten Kuningan
Implementasi Sistem Keuangan Desa Dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Desa Di Kabupaten Kuningan
Dosen :
Dr. Haryo Kunto Wibisono, S.AP., M.AP.
Enggar Pradini Nereiza Presilia
003 005 Pingkan Kolopita
Kelompok 9
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
Pendahuluan
jurnal ini menjelaskan tentang desa yang mempunyai peran penting sebagai suatu bagian dari
pemerintahan, tidak lepas dari tuntutan terkait transparansi dan akuntabilitas manajemen keuangan
Untuk menghasilkan laporan keuangan kualitas pemerintah pusat melalui BPKP menyediakan aplikasi
pengelolaan keuangan desa dalam bentuk sistem keuangan Desa (Siskeudes) untuk membantu dan
memfasilitasi aparat desa dalam membuat laporan dan melaporkan tanggung jawab keuangan desa
secara cepat dan efisien.
Berdasarkan data DPMD 2016 dari total 32 kabupaten, hanya satu kabupaten yang memiliki
menggunakan sistem keuangan desa, yaitu: Kecamatan Karangkancana. Masalah ini menjadi kendala
bagi pemerintah daerah untuk menyadari pada saat yang sama implementasi sistem informasi
keuangan desa ke pemerintah desa yang ada di Kabupaten Kuningan. Selain dari sumber yang sama,
informasi yang diperoleh bahwa pada tahun 2016 dari total 361 sebanyak 211 desa mengalami
keterlambatan pencairan dana desa. Menurut Ketua Pemberhentian DPMD dana desa karena tidak
lengkap persyaratan administrasi laporan perencanaan dari manajemen keuangan pemerintah desa
dalam tahun sekarang dan masa depan
Metode Penelitian
penelitian yang bertujuan untuk memberikan penjelasan alasan terjadinya peristiwa serta untuk
membentuk,memperdalam,mengembangkan, atau menguji teori
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh desa yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan yaitu sebanyak 361 desa.
Dengan unit analisis adalah desa, sedangkan unit observasi adalah bendahara maupun aparatur desa yang ditunjuk untuk
melakukan pengelolaan dan membuat laporan keuangan dan pertanggungjawaban atas dana keuangan desa.
1
hasil perhitungan statistik melalui
software SPSS 20.0 diperoleh koefisien
determinasi Adjusted R Square (Adj. R 2 )
3 melalui software SPSS 20.0 diperoleh
koefisien determinasi Adjusted R Square
sebesar 0,620, artinya sebesar 62,0 persen
(Adj. R 2 ) sebesar 0,632, artinya sebesar
variasi perubahan variabel kualitas
laporan keuangan dapat dijelaskan oleh 63,20 persen variasi perubahan variabel
variasi perubahan variabel implementasi kualitas laporan keuangan dapat dijelaskan
sistem keuangan desa, kompetensi SDM oleh variasi perubahan variabel implementasi
dan variabel moderasi X4 M1, sedangkan sistem keuangan desa, sedangkan 36,80
38,0 persen dapat dijelaskan oleh variabel persen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak diteliti
lain yang tidak diteliti.
3 Hasil analisis
menunjukan bahwa yaitu Hasil pengujian menunjukan 4
dukungan manajamen bahwa kualitas sistem tidak
puncak tidak memperkuat pengaruh
memperkuat pengaruh implementasi Siskeudes terhadap
implementasi siskeudes kualitas laporan keuangan.
terhadap kualitas laporan selain itu kualitas sistem yang
keuangan desa secara langsung berdampak pada
implementasi siskeudes sendiri
Hasil pengujian menunjukkan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi dapat
berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan, semakin baik manajemen
dalam memanfaatkan teknologi
informasi maka semakin baik juga
Pemanfaatan Teknologi kualitas laporan keuangan yang
Memperkuat Pengaruh dihasilkan.
Implementasi Sistem
Keuangan Desa terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Dengan mengikuti perkembangan teknologi akan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik melalui software SPSS memberikan kemudahan terhadap pemerintah desa
20.0 diperoleh koefisien determinasi Adjusted R Square (Adj. R dalam melakukan pelaporan maupun
2 ) sebesar 0,633, artinya sebesar 63,30 persen variasi perubahan pertanggungjawaban publik sebagai bentuk asas
variabel kualitas laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variasi pengelolaan keuangan desa yang transparan dan
perubahan variabel implementasi sistem keuangan desa, akuntabel terhadap masyarakat.
sedangkan 36,70 persen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak diteliti.
Kelebihan Kekurangan
Terdapat kesesuaian antara tujuan dan hasil Terdapat beberapa bahasa yang sulit
01 penelitian sehingga dapat ditarik kesimpulannya
secara jelas. 01 dipahami, khususnya bagi pembaca
dikalangan umum