pelayanan kesehatan sebelum hamil, hamil, persalinan, masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi,pelayanan kesehatan seksual MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BBL
• Menggunakan 7 langkah pola pikir Varney
dengan metode pendokumentasian SOAP TINJAUAN KASUS DS : By. Ny. B lahir pukul 05.25 WIB, menangis spontan dan dilakukan IMD DO: KU: baik,Kes : composmentis S : 36,6ºC ,N : 117x/m, RR: 41x/m, BB: 2890 gram LK : 35 cm LD : 33cm PB: 50 cm, LILA : 10,5 cm LP 34 cm, Vit.K : (+) Analisa: By. Ny. B usia 0 jam dengan pemeriksaan bayi baru lahir normal Penatalaksanaan: Penanganan BBL spontan ( bayi menangis spontan,jepit potong tali pusat, hisap lendir , mengeringkan bayi dan IMD 2 menit ) Melakukan pemeriksaan APGAR , pemeriksaan fisik dilanjutkan pemberian vit. K dan pemberian salep mata(telah dilakukan) Melanjutkan IMD selama 1 jam dengan menengkurapkan bayi, mulut bayi ditempelkan di dekat puting ibu serta mengecek pengeluaran ASI ibu (telah dilakukan) Memberitahu ibu serta keluarga bahwa pemeriksaan dalam keadaan normal serta dilakukan penanganan BBL, pemberian vit.K, salep mata (ibu dan keluarga mengerti) Memberikan ibu KIE perawatan bayi sehari-hari Pendokumentasian Pembahasan Pada pengkajian data subjektif, Sedangkan untuk IMD dilakukan Bayi lahir spontan pukul 05.25 dengan pelekatan skin to skin ibu dan WIB, menangis keras, tonus bayi dengan mengecek pengeluaran otot kuat dan dilakukan ASI dilanjutkan mendekatkan mulut penanganan BBL dengan jepit bayi di dekat puting, hal ini tidak potong tali pusat sekitar 2 sejalan dengan teori Fitri Aryani menit setelah bayi lahir, hal ini (2014) mengenai langkah dalam IMD sejalan dengan teori Fitriyani dengan tidak memberikan jeda dalam dan Meilia Rahma (2017) bahwa 1 jam, serta membiarkan bayi mencari penundaan penjepitan dan sendiri puting Ibu pemotongan tali pusat yaitu >15 detik hingga 3 menit. Penutup Kesimpulan Saran
Berdasarkan pengkajian data yang di
lakukan di Klinik Pratama Widuri pada Di harapkan untuk Tenaga Medis bayi Ny. B usia 0 jam dengan kelahiran khususnya dalam penanganan Bayi Baru spontan normal, Bayi tidak mengalami Lahir agar melaksanakan proses IMD penyulit maupun tanda dengan maksimal dan berpatokan pada kegawatdaruratan namun proses IMD SOP yang telah ada. belum terlaksana dengan maksimal.