Anda di halaman 1dari 21

P E M E R I N TA H K A B U PAT E N B O N D O W O S O

PUSKESMAS MAESAN
Jl. R a y a J e m b e r –    B o n d o w o s o No. 4 3    (0332)
426381
E m a i l : pk m . m a e s an @ g m a il . c o m

BONDOWOSO

K E R A N G K A ACUAN K E R J A
P E N YU L U H AN P E N YA K I T H I V
PUSKESMAS MAE SAN
TA H U N 2018

I. PEN D AH U LU AN
asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2
adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh
dunia.
II. L ATA R B E L A K A N G

Penyakit HIV merupakan salah satu masalah utama di indonesia begitu pula di
Kabupaten Bondowoso. Laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 24 Mei 2017,
menunjukkan jumlah kasus kumulatif HIV/ADS secara nasional sejak tahun
1987 sd. Maret 2017 berjumlah 330.152 yang terdiri atas 242.699 HIV dan 87.453
AIDS.
Kegagalan kesembuhan ataupun kegagalan terhadap angka
keberhasilan
 pengobatan dapat disebabkan oleh dua hal penting, yaitu kegagalan pengobatan, lalai
minum obat atau mangkir dari pengobatan TB. Kegagalan pengobatan disini
maksudnya adalah pasien TB tidak mengalami konversi hingga bulan kelima pada
 pasien kategori I atau tidak konversi hingga bulan ketujuh pada pasien kategori II.
a. Melakukan pelacakan ke rumah pasien yang berhenti ambil obat atau lalai
minum obat.
 b. Memberikan penyuluhan kepada pasien TB yang lalai atau mangkir dari

 pengobatan TB sehingga dapat berobat kembali dan minum obat TB secara


teratur.
c. Memberikan penyuluhan kepada pasien yang salah cara minum obat TB
sehingga dapat minum obat dengan cara yang benar.
2. Rincian kegiatan
Rincian kegiatan dalam kegiatan penyuluhan dan pelacakan TB mangkir antara
lain:
a. Melakukan penyuluhan TB secara komprehensif pada pasien TB yang baru
diobati agar tidak lalai atau mangkir dari pengobatan serta tidak salah cara
minum obat.
 b. Melakukan pencatatan rutin dan r e a l t i m e  terhadap formulir TB 01, 02 dan
 b. Penanggung jawab program P2 TB dan/atau petugas Poli TB melakukan
 penyuluhan TB secara komprehensif pada pasien TB yang baru diobati agar
tidak lalai atau mangkir dari pengobatan serta tidak salah cara minum obat.

c. Penanggung jawab program P2 TB dan/atau petugas Poli TB pencatatan rutin


dan r e a l time  terhadap formulir TB 01, 02 dan 03.
d. Penanggung jawab program P2 TB dan/atau petugas Poli TB melakukan
validasi keseuaian data pada formulir TB 01, 02 dan 03 setiap pasien TB
ambil obat dan secara periodik minimal seminggu sekali.
e. Penanggung jawab program P2 TB dan/atau petugas Poli TB memantau
formulir TB 01 setiap hari dalam rangka mengevaluasi adakah pasien TB
yang tidak ambil obat tepat waktu.

f. Penanggung jawab program P2 TB dan/atau petugas Poli TB memantau


formulir TB 03 setiap hari dalam rangka mengevaluasi adakah pasien TB
yang tidak konversi pada bulan ke 2 dan 3.
1 Sosialisasi a. Penanggung Jawab a. Memberikan materi cara minum obat
Kegiatan Program TBC yang benar, cara pemantauan
Penyuluhan dan Puskesmas Maesan  pengobatan, cara minum obat yang benar
Pelacakan TB serta cara penyluhan dan pelacakan TB
mangkir mangkir kepada pelaksana TB di desa
dan petugas poli TB.

 b. Petugas Desa (Perawat  b. Mengikuti sosialisasi cara minum obat
dan Bidan Desa) dan yang benar, cara pemantauan
 petugas Poli TB.  pengobatan, cara minum obat yang benar
serta cara penyuluhan dan pelacakan TB
mangkir kepada pelaksana TB di desa
dan petugas poli TB oleh penanggung
 jawab P2 TB Puskesmas Maesan.
2 Pemantauan a. Penanggung Jawab a. Melakukan melakukan penyuluhan TB
Formulir TB 01, Program P2 TBC dan secara komprehensif pada pasien TB
02 dan 03. Petugas Poli TB di yang baru diobati agar tidak lalai atau
kembali ke puskesmas;
c. Memberikan penyuluhan tentang cara
minum obat TB yang benar kepada
 pasien TB yang tidak konversi pada
 bulan 2 atau 3;
d. Pelaksana TB melaporkan
kepada
 penanggung jawab P2 TB perihal hasil
 pelacakan;
c. Petugas promosi Ikut melakukan usaha promotif pada saat
kesehatan kegiatan penyuluhan dan pelacakan TB
mangkir.

d. Koordinator UKM Melakukan monitoring dan evaluasi,


Essential  pembinaan dan pendampingan kegiatan
 penyuluhan dan pelacakan TB mangkir.

e. Ketua Tim Mutu Melakukan monitoring dan evaluasi dan


Sasaran kegiatan penyuluhan dan pelacakan TB mangkir antara lain:
1. Angka kesembuhan (cure rate) minimal sebesar 85% pada tahun 2017.
2. Angka keberhasilan pengobatan TB (Treatment Success Rate = TSR) minimal
sebesar 85% pada tahun 2017.
3. Angka Konversi minimal 80% pada tahun 2017.

VII. J A D WA L PE LAK SANAAN DAN BIAYA


A. J a d w a l Pela ks a na an
2017
Jenis kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agts Sept Okt Nop Des
1 Pemantauan
formulir TB 01, P P P P P P P P P P P P
02 dan 03
2 Sosialisasi P
3 Pelaksaan
Penyuluhan dan
P P P P
2. Peran serta lintas sektor dan pihak terkait lainnya dalam kegiatan penyuluhan dan
 pelacakan TB mangkir.
3. Respon pasien TB mangkir dan keluarganya berupa keluhan, umpan balik atau
saran.

Monitoring dan evaluasi secara periodik dilakukan setiap tiga bulan oleh
 programmer TB, Koordinator UKM dan Ketua Tim Mutu Puskesmas Maesan.
Monitoring dan evaluasi periodik memonitor dan mengevaluasi antara lain:

4. Ketepatan waktu, tempat, sasaran dan petugas pelaksana contact tracing.


5. Peran serta lintas sektor dan pihak terkait lainnya dalam penyuluhan dan
 pelacakan TB mangkir.
3. Respon penderita TB, keluarga dan kontak intensif terhadap petugas dan kegiatan
 penyuluhan dan pelacakan TB mangkir berupa keluhan, umpan balik atau saran.
4. Cakupan angka konversi, angka kesembuhan dan angka keberhasilan pengobatan.
5. Pelaporan: Laporan terdiri dari poin hasil pemeriksaan fisik dan anamnesa pasien
TB, alasan mangkir pengobatan, kesediaan pasien untuk berobat kembali, alasan
menolak berobat kembali, penyuluhan yang sudah diberikan, umpan balik dari
sasaran, peran lintas program dan lintas sektor serta rencana tindak lanjut hasil
 penyuluhan dan pelacakan TB mangkir. Laporan dibuat oleh pelaksana

 penyuluhan dan pelacakan TB mangkir kepada penanggung jawab program P2 TB


setiap akhir bulan setelah kegiatan penyuluhan dan pelacakan TB mangkir.
6. Tindak lanjut pelaporan dan hasil evaluasi:
Setiap laporan dijadikan bahan evaluasi. Sedangkan hasil evaluasi digunakan
untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) perbaikan. Laporan dan hasil
evaluasi serta RTL perbaikan disampaikan kepada pelaksana.
7. RTL akan disusun setelah dianalisis dan dibahas dalam pertemuan minilokakarya

 bulanan, komunikasi internal program dan tinjauan manajemen jika ada masalah
yang sulit atau tidak bisa terpecahkan.
Kepala Puskesmas

drg. Cicik Norma Isa Anwar Hidayat, Amd. Kep


 NIP. 19701225 200604 2 009  NIP. 19811230 200312 1 002
INSTRUMEN PELACAKAN TB MANGKIR
PUSKESMAS MAESAN
 Nama dan Alamat Penderita TB Mangkir : .....................................................
Bersedia Untuk
Hasil Pemeriksaan Fisik Alasan Mangkir Berobat Alasan Menolak Penyuluhan Yang Sudah
 No Nama Penderita
dan Anamnesa Pengobatan Kembali
Rencana Tanggal Untuk Berobat Diberikan
Ya Tdk
Berobat Kembali
Kembali

 No Umpan Balik/Saran Dari Sasaran Peran Lintas Program Peran Lintas Sektor Rencana Tindak Lanjut Hasil Pelacakan TB Mangkir

B o n d o w o s o , … … … … … … …… .

Mengetahui, Pelaksana Pelacakan


Penanggung Jawab P2 TB
Puskesmas Maesan

........................................ ........................................
 NIP……………………..  NIP………………… ......

11

Anda mungkin juga menyukai