Anda di halaman 1dari 18

Stab

le 1.Henna Afiyatidz Dzikriyah


2.Tanty Wahyuni
3.Arias Dian Wahyuni
(2181A0201)
(2181A0082)
(2181A0208)
4.Ike Noviati Andarwati (2181A0209)
5.Indah Kurniawati (2181A0220)
6.Mardiana (2181A0084)
7.Enik Imroatus Solichah(2181A0207)
8.Elza Nur Farida (2181A0081)
9.Imailatul Yulia (2181A0089)
Definisi
stable
STABLE merupakan tindakan stabilisasi
pasca resusitasi pada neonatus yang bertujuan
agar dapat merujuk bayi yang stabil serta
meminimalkan kemungkinan efek samping
yang berakibat buruk. STABLE yakni terdiri
dari Sugar- Temperature- Airway- Blood
Pressure- Laboratory Works- Emotional
Support.
materi
01 02 03
sugar temperature airway

04 05 06
Blood Emotional
laboratory
preassure support
01

sugar
Sugar Merupakan Langkah untuk
menstabilkan kadar gula darah
neonatus. Hipoglikemia adalah
keadaan dimana kadar glukosa
darah tidak dapat mencukupi
kebutuhan tubuh.
●Pengertian dan batasan hipoglikemia pada bayi baru
lahir batasan kadar gula darah sebagai definisi
hipoglikemia masih kontroversial. Sebagian besar
consensus menetapkan definisi hipoglikemia bila kadar
gula darah kurang dr 45 mg/dl.
Penatalaksanaan Hipoglikemia :
TEMPERATURE
Hipotermia merupakan kondisi yang dapat dicegah dan sangat mempengaruhi

morbiditas dan mortalitas, khususnya pada bayi prematur. Maka, usaha

mempertahankan suhu normal bayi dan pencegahan hipotermia selama

stabilisasi sangatlah penting.

Terdapat beberapa mekanisme secara fisiologi yang menyebabkan kehilangan


panas pada tubuh yaitu :
● Konduksi
● Konveksi
● Evaporasi
● Radiasi
Bayi mengalami hipotermi bila terjadi ketidakseimbangan antara kehilangan
produksi panas. Suhu normal pada bayi baru lahir antara 36,5◦C- 37,5◦C.
Pembagian hipotermi menurut WHO adalah :
● Hipotermia ringan 36◦ C- 36,4◦ C
● Hipotermia sedang 32◦C- 35,9◦ C
● Hipotermia berat < 32◦ C
BBL yang berisiko tinggi mengalami hipotermi antara
lain :
●Prematur
●BBLR
●KMK
●Bayi pasca resusitasi
●Bayi sakit berat, sepsis.
●Bayi dengan masalah jantung, neurologi dan endokrin
●Bayi dengan masalah bedah

Tatalaksana pada hipotermi yang terbaik adalah


mencegah bayi tidak menjadi hipotermia dengan
melakukan penanganan termoregulasi segera setelah
lahir dan mempertahankan lingkungan bayi pada
lingkungan termo netral.
03
AIRWAY
AIRWAY
Sebagian besar masalah neonatus yang ditransfer dari
NICU adalah distres pernafasan. Pada keadaan tertentu,
gagal nafas dapat dicegah dengan memberikan
dukungan respiratorik dan sesuai dengan kebutuhan
bayi, misalnya pemberian oksigen melalui nasal kanul,
ventilasi tekanan positif, intubasi endotrakeal sampai
bantuan ventilator.

Tanda gagal nafas seperti : apnea atau nafas megap-


megap. Terkadang nafas megap-megap disalah
artikan sebagai distress pernapasan sedangkan pada
napas megap-megap sudah tidak terjadi pertukaran
gas yang adekuat.
Kesulitan bernapas atau distress napas dapat
memberikan salah satu atau kombinasi gejala-
gejala ini :
● Takipnea
● Retraksi
● Napas cuping hidung
● Sianosis
● Merintih
04

BLOOD
PREASSURE
-BLOOD
PREASSURE-

Curah jantung yang mencakupi diperlukan untuk


mempertahankan sirkulasi. Cara yang terbaik untuk
mempertahankan sirkulasi adalah dengan
memberikan cairan dan elektrolit yang adekuat. Pada
bayi sakit berat harus dipantau tanda-tanda syok.
Secara umum syok dibedakan menjadi 3 bentuk yaitu :
a. Syok hipovolemik
b. Syok kardiogenik
c. Syok septik

Bayi yang mengalami syok dapat memiliki tanda- tanda berikut ini :
 Usaha nafas
 Nadi
 Perfusi perifer
 Warna kulit
 Frekuensi jantung
 Jantung
 Tekanan darah

Tatalaksana pada syok hipovolemik dengan pemberian cairan serta obat-obatan


05
laboratory
laboratory
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan :

Sebelum transportasi pemeriksaan berikut (4-B) yang harus dilakukan :

a. Blood culture (kultur darah)

b. Blood count (pemeriksaan darah rutin)

c. Blood gas (analisa gas darah)

d. Blood glucose (kadar glukosa darah)

Setelah transportasi

Pemeriksaan laboratorium setelah ttransportasi tergantung dari riwayat, faktor risiko,

dan gejala klinis dari bayi. Peneriksaan yang dapat dilakukan diantaranya pemeriksaan

CRP, elektrolit, fungsi ginjal (ureum,kreatinin), fungsi hati (SGOT, SGPT, bilirubin, Pt,

Aptt, fibrinogen, D-dimer)


06
Emotional
support
Emotional support
Keluarga dari bayi yang mengalami krisis
biasanya akan mengalami rasa bersalah, marah,
tidak percaya, takut, depresi, orang tua dari bayi
akan mengalami beberapa tahapan emosional
dalam menghadapi keadaan bayinya, yaitu :
1.Terkejut
2.Menyangkal
3.Berkabung, sedih, dan takut
4.Marah dan merasa bersalah
5.Tahap ekuilibrium dan terorganisasi
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai