Anda di halaman 1dari 12

ISU STRATEGIS PROVINSI JAWA BARAT

• Wilayah Sungai Citarum merupakan wilayah dengan tingkat risiko


banjir tinggi, terutama di wilayah Cekungan Bandung dan Pesisir Utara
Jawa Barat.
• Penanganan Banjir Citarum Hulu diperlukan untuk meningkatkan
kapasitas sungai citarum dan mempercepat waktu genangan banjir di
kawasan permukiman Bandung Selatan
• Penyediaan air baku untuk irigasi diperlukan untuk menjaga luasan
Lahan Baku Sawah di wilayah Utara Jawa Barat
• Perlunya peningkatan kapasitas tampungan air baku untuk
mengurangi risiko kritis air di Jawa Barat
Hasil Validasi Survei dan Koordinasi
Lapangan
• BBWS telah menangani banjir Citarum Hulu dengan tingkat penanganan 80% dari total kebutuhan
seperti:
1. Normalisasi anak-anak sungai Citarum di Cimande, Cikijing, Cikeruh, Citarum Hulu, Cisangkuy, Ciranjeng, Cilember,
Cibeureum, Citarum/Daraulin-Nanjung).
2. Pembangunan kolam retensi di cienteung (189.661 m3) & pompa banjir (12,5 m3/dt)
3. Pembangunan floodway di cisangkuy (215 m3/dt) dan cikijing
4. Pembangunan terowongan air di nanjung (2x230m)
5. Pembangunan polder di Bojongsoang (1 buah)
6. Pembangunan tanggul di Cisangkuy (1,7 km)
7. Pembangunan Bendungan di Cibeet (63 juta m3) dan Cijurey (35,7 juta m3)
8. Pembangunan cek dam di 266 lokasi dan sediment trap 1 lokasi
9. Pembangunan embung di Gedebage (270.000 m3)
• Pada saat ini terjadi pengurangan genangan dari lebih dari 1 minggu menjadi 2 hari dan ketinggian
maksimal 30 cm dan genangan berkurang sebesar Dayeuh Kolot (700 ha), Andir (89 ha).
• Pembangunan sistem primer sudah maksimal dilakukan oleh BBWS Citarum. Dimana penanganan
citarum dapat lebih maksimal apabila didukung pelaksanaan sistem sekunder dan tersier yang
merupakan kewenangan pemda seperti pembangunan drainase lingkungan, pembebasan lahan
untuk normalisasi dan kolam retensi, serta pengurangan sedimentasi di hulu.
Hasil Validasi Survei dan Koordinasi
Lapangan
• Wilayah Sungai Citarum memiliki luasan Daerah Irigasi Kewenangan Pusat (>3000
ha) berkurang dari sebesar 56.000 ha (2006) menjadi 42.000 ha (2021).
• Tidak dapat menambah luasan daerah irigasi karena banyak lahan sawah yang
alih fungsi menjadi permukiman dan industri.
• Terdapat pembangunan bendungan untuk air baku dan pengendali banjir:
• Cibeet dengan fungsi: mengurangi 59% banjir di Karawang & Bekasi dengan
periode banjir Q50 = 532 m3/dt, mengairi daerah irigasi 4.500 ha,
menyediakan air baku 3,74 m3/dt, kapasitas tampungan 63 juta m3
• Cijurey dengan fungsi: Irigasi 1.468 ha, air baku 1,44 m3/dt, kapasitas
tampungan 35,7 juta m3
• Terdapat rencana pembangunan bendungan:
• Cipunagara dengan fungsi: mengairi daerah irigasi 14.100 ha di Subang dan
Indramayu, air baku 1,3 m3/dt, PLTA 11,89 MW, kapasitas tampungan 500 juta
m3
Hasil Validasi Survei dan Koordinasi
Lapangan
• Wilayah Sungai Citarum memiliki luasan Daerah Irigasi Kewenangan Pusat (>3000 ha)
berkurang dari sebesar 56.000 ha (2006) menjadi 42.000 ha (2021).
• Tidak dapat menambah luasan daerah irigasi karena banyak lahan sawah yang alih fungsi
menjadi permukiman dan industri.
• Terdapat pembangunan bendungan untuk air baku dan pengendali banjir:
• Cibeet dengan fungsi: mengurangi 59% banjir di Karawang & Bekasi dengan periode banjir
Q50 = 532 m3/dt, mengairi daerah irigasi 4.500 ha, menyediakan air baku 3,74 m 3/dt,
kapasitas tampungan 63 juta m3
• Cijurey dengan fungsi: Irigasi 1.468 ha, air baku 1,44 m3/dt, kapasitas tampungan 35,7 juta
m3
• Terdapat rencana pembangunan bendungan:
• Cipunagara dengan fungsi: mengairi daerah irigasi 14.100 ha di Subang dan Indramayu, air
baku 1,3 m3/dt, PLTA 11,89 MW, kapasitas tampungan 500 juta m3
• Terdapat rencana peningkatan kapasitas sungai:
• Cilamaya dan Ciasem di Karawang dan Subang
• DED Banjir DAS Cipunagara (2020-2022) di Subang
Tindak Lanjut
• Penghitungan kebutuhan air baku maksimal untuk irigasi permukaan sebesar 0,231
lt/dt/ha pada masa tanam atau bulan november yang digunakan untuk menghitung total
kebutuhan irigasi untuk total luasan
• Penghitungan kebutuhan air baku maksimal untuk irigasi tetes adalah sebesar 92 liter/jam
dengan waktu operasional 2,12 jam/periode (digunakan untuk penghitungan tanaman
tomat).
• Penghitungan kebutuhan air baku maksimal untuk irigasi sprinkle adalah sebesar 8,56
lt/dt dengan diameter pembahasan 68,4 m dengan waktu operasi 4,85 jam (digunakan
untuk penghitungan tanaman jagung).
• Akan tetapi tidak terdapat pengembangan irigasi tetes dan sprinkle oleh Ditjen SDA.
Pertimbangannya adalah pengembangan digunakan di daerah yang sulit air dan
membutuhkan pompa air tanah. O&P pompa yang tinggi dan tidak bertambahnya harga
jual komoditas pertanian menyebabkan kinerja sumur pompa tidak optimal.
• Penghitungan kebutuhan air baku untuk industri dihitung rata-rata sebesar 70 lt/dt per
industri. Hal ini memperhitungkan kebutuhan industri tekstil merupakan industri rakus air.
Tindak Lanjut
Alokasi kebutuhan
program untuk
pengendali banjir
Citarum tetap
mengikuti rencana
aksi citarum harum
tetapi tetap
menunggu
pembebasan lahan
oleh pemerintah
daerah.
Tindak Lanjut
TA TA TA TA TA
No Kegiatan Lokasi Keterangan
2020 2021 2022 2023 2024

DD Penataan oxbow WS Citarum dan DD Kolam retensi di ws Citarum

1 DD Penataan oxbow WS Citarum Tersebar   


SID Pembangunan Kolam Retensi di Kota bandung, Kab bandung
2
dan kota Cimahi (Adipura, melong & Aspol Cileunyi)
Tersebar  
3 DD Kolam retensi jajaway, cinambo, pamulihan dan cilametan Kota Bandung  sudah dilaksanakan

4 DD Kolam Retensi di Kota Cimahi Kota Cimahi  sudah dilaksanakan

5 DD Kolam retensi Cikutra Kab. Bandung 


6 DD Kolam retensi Babakan Jeruk Kab. Bandung 
7 DD Kolam retensi citepus Kab. Bandung 
8 DD Polder Baleendah Kab. Bandung 
Pembangunan polder dan Kolam Retensi di WS Citarum

1 Pembangunan Polder Bojongsoang Kab. Bandung 


2 Pembangunan Polder Cisangkuy Kota Bandung 
3 Pembangunan Polder Cikapundung Barat Kota Bandung 
4 Pembangunan Polder Cipalasari Kota Bandung 
5 Pembangunan Polder Cijambe Timur Kota Bandung 
6 Pembangunan Polder Cijambe Barat Kota Bandung 
Pembangunan Kolam retensi Jajaway, Cinambo, Pamulihan dan
7
Cilametan
Kota Bandung 
8 Pembangunan Kolam Retensi di WS Citarum Kab. Bandung 
9 Penataan Oxbow Di WS Citarum Kab. Bandung 
Pembangunan Kolam Retensi di Kota bandung, Kab bandung dan Kota Bandung,Kab bandung dan
10
kota Cimahi (Adipura, melong & Aspol Cileunyi) Cimahi 
11 Pembangunan Kolam retensi Cikutra Kab. Bandung 
12 Pembangunan Kolam retensi Babakan Jeruk Kab. Bandung 
13 Pembangunan Kolam retensi citepus Kab. Bandung 
14 Pembangunan Polder Baleendah Kab. Bandung 
15 Pembangunan Polder Pengendali Banjir Sukamanah Rancaekek Kab. Bandung 
16 Pembangunan Polder Pengendali Banjir AS. Cikasungka Kab. Bandung 
17 Pembangunan Polder Pengendali Banjir SS. Cidawolong Kab. Bandung 
Demand Assessment Air • Kebutuhan air irigasi
berkurang dari 4,49
Baku Irigasi 2030 milyar m3/th menjadi
Chart Title
4,17 milyar m3/th
160,000
• Hal ini terjadi karena
140,000 adanya penurunan
120,000 luasan daerah irigasi
100,000
sebesar 0,8% per
tahun
80,000

• Sehingga terjadi
penurunan alokasi air
60,000

40,000
baku untuk irigasi dari
20,000 86% (tahun 2015)
-
menjadi 54% pada
tahun 2030)
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030

Kebutuhan air Ketersediaan air


Demand Assessment Air Karawang
Baku RKI 2030 DKI
3,93 m3/dt
36,1 m /dt3

Bekasi
Indramayu
• Kebutuhan RKI meningkat 5% per 8,45 m3/dt
1,61 m3/dt
tahun dari 53,98 m3/dt pada tahun Subang
2020 menjadi 68,5 m3/dt tahun 2024
5,85 m3/dt
dan 78,05 m3/dt tahun 2030
• Asumsi kebutuhan RKI berdasarkan
rencana pengembangan kapasitas Purwakarta

PDAM di masing-masing wilayah 2,37 m3/dt


kebutuhan air RKI 2020 2024 2030
DKI 21,1 31,1 36,1
Bekasi 7,37 7,91 8,45
Karawang 3,22 3,57 3,93 Cekungan Bandung

Purwakarta 1,94 2,15 2,37 19,75 m3/dt


Bandung 14,25 17 19,75
Subang 4,78 5,31 5,84
Indramayu 1,32 1,46 1,61 Bendungan Eksisting
Total 53,98 68,5 78,05
Bendungan Rencana
Demand Assessment Air Baku Citarum
Neraca m3/dt
No Sektor
2015 2020 2025 2030
Kebutuhan Air Baku
1Rumah Tangga 32,9 37,8 42,7 47,6
2Perkotaan 9,87 11,34 12,81 14,28
3Industri 28,85 30,63 32,48 34,38
4Irigasi 146,25 142,37 137,85 132,21
5Perikanan 15 17 17 17
Sumber Air Baku
1Waduk Cirata 135 135 135 135
2Waduk Saguling 224 224 224 224
3Waduk Cibeet 3,74 3,74
4Waduk Cijurey 1,44 1,44
5Waduk Cipunegara 1,3
Surplus 126,13 119,86 121,34 120,01

Anda mungkin juga menyukai