Anda di halaman 1dari 37

Dinas Pemadam Kebakaran

Provinsi DKI Jakarta

PENCEGAHAN UMUM KEBAKARAN

Sistem Keselamatan Kebakaran Lingkungan


(S K K L)
Api dan Kebakaran

• Api sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Semua sifat api


bisa dimanfaatkan oleh manusia. Panas api selalu dipakai untuk
memasak makanan sehari-hari. Panas api juga dapat meleburkan
benda terbuat dari logam menjadi cairan panas yang siap dicetak
menjadi besi baja.
• Sinar api juga menjadi pelita di desa yang belum terjakangkau
listrik. Sinar api juga dipakai untuk memberikan isyarat tertentu
seperti pada waktu perang dan sebagainya.
• Api bisa menjadi bencana bila sudah diluar kendali manusia, yakni
bencana kebakaran. Harta benda bahkan nyawa musnah tanpa
bisa disesali. Seringkali manusia menganggap remeh dengan
potensi bahaya kebakaran.
Pengertian Api dan Kebakaran

• Api adalah hasil akhir dari sejumlah reaksi kimiawi


(pembakaran atau oksidasi) berunsurkan bahan
bakar, oksigen dan panas.
• Api merupakan hasil dari proses pembakaran.
dalam ilmu kebakaran, pembakaran dan api adalah
dua hal yang tak dapat dipisahkan.
• Pembakaran merupakan reaksi oksidasi cepat yang
dapat menghasilkan panas dan cahaya.
• Pembakaran bisa dikatakan reaksi berantai yang
menghasilkan energi panas.
Timbulnya Kebakaran

• Secara umum, kebakaran adalah reaksi kimia yang


berlangsung cepat menghasilkan panas;
• Faktor pendukung terjadinya kebakaran adalah panas,
bahan bakar dan oksigen, bila salah satu unsur
dihilangkan tidak akan terjadi api;
• Dari ketiga unsur di atas disebut Segi Tiga Api atau
disebut The Fire Triangle.
Unsur Penyebab Kebakaran
• Unsur pertama adalah bahan bakar., yaitu semua bahan yang
mudah terbakar. Dilihat dari wujudnya bahan bakar dibedakan
menjadi tiga . Yakni pertama, bahan bakar padat, seperti arang,
kayu,kertas atau kain. Kedua bahan bakar cair seperti minyak
tanah, bensin atau spirtus. Ketiga bahan bakar gas seprti elpiji.
• Unsur kedua adalah oksigen. Udara disekitar kita mengandung 21%
gas oksigen, 76% gas nitrogen, 1% gas argon dan gas-gas lain
dalam jumlah kecil. Dalam keadaan normal, bahan bakar mudah
bergabung dengan oksigen.
• Unsur ketiga yang dapat menimbulkan kebakaran adalah panas.
Suhu suatu benda akan naik karena panas. Proses oksidasi juga
berlangsung lebih cepat.
• Sebelum terbakar bahan bakar harus
membentuk uap lebih dahulu dan
bercampur dengna oksigen. Panas harus
memberikan panas yang cukup agar bisa
terbakar. Jadi sesungguhnya yang
terbakar adalah uap bahan bakar
Segitiga Api

• Segitiga Api adalah bangunan dua dimensi berbentuk


segitiga sama sisi, masing-masing sisi merupakan suatu
komponen (Oksigen, Panas dan Bahan Bakar);
• Segitiga Api berkembang menjadi teori model baru yang
dikembangkan oleh WH. Haessler pd tahun 1074;
• Menurut Haessler kebakaran disebabkan oleh empat
factor yaitu bahan bakar, bahan pengoksidasi, suhu dan
reaksi berantai. Keempat unsur ini disebut Bidang empat
Api atau istilah lainnya ialah The Tetrahendron of fire.
SEGITIGA API

Panas Oksigen

- Tingkatan energi suatu - Gas yang mendukung


bahan untuk terbakar prores pembakaran.
pada suhu bakarnya.
- Udara mengandung
21% oksigen

Ok
s
na

sige
Pa

n
Bahan Bakar

Wujud Bahan

Padat Cair Gas


Pengertian Komponen Segitiga API

A. Oksigen
• Oksigen adalah gas yang tidak dapat terbakar dan juga
merupakan satu kebutuhan untuk kehidupan yang sangat
mendasar.
• Diatas permukaan laut, atmosfir kita memiliki oksigen
dengan konsentrasi sekitar 21%. Sedangkan untuk
terjadinya pembakaran oksigen dibutuhkan minimal 16 %.

B. Panas
• Panas adalah suatu bentuk energi yang dibutuhkan untuk
meningkatkan temperatur suatu benda atau bahan bakar
sampai ketitik dimana jumlah uap bahan bakar tersebut
tersedia dalam jumlah cukup untuk dapat terjadinya
penyalaan.
Sumber Panas
1. Arus Listrik
Panas akibat arus listrik dapat terjadi akibat adanya hambatan terhadap
aliran arus, kelebihan beban muatan, hubungan pendek dan lain-lain.
2. Kerja Mekanik
Panas yang dihasilkan oleh kerja mekanik biasanya dari gesekan dua
benda atau gas yang diberi tekanan tinggi.
3. Reaksi Kimia
Reaksi kimia yang berhubungan dengan panas terdapat dua macam reaksi.
Yaitu reaksi endotermis dan eksotermis. Reaksi endotermis adalah reaksi
yang membutuhkan panas untuk dapat berjalan. Sedang reaksi eksotermis
adalah kebalikannya .
4. Reaksi Nuklir
Reaksi nuklir yang menghasilkan panas dapat berupa fusi atau fisi
5. Reaksi Matahari
Sinar matahari dapat menjadi sumber panas yang dapat menyebabkan
kebakaran apabila intensitasnya cukup besar atau difokuskan oleh suatu
alat optik.
Mengenal Bahan Bakar

• Bahan bakar ada yang dalam wujud padat, cair dan


gas.
• Bahan bakar cair kebanyakan berasal dari minyak bumi.
Minyak ini dibentuk dari fosil tumbuhan dan hewan
selama ribuan tahun yang lalu. Minyak yang baru dibor
dari perut bumi dinamakan minyak mentah.
• Selanjutnya minyak mentah diproses oleh kilang
menjadi beberapa macam bahan bakar seperti
kerosine, minyak diesel, gasoline, elpiji, acetylene dan
spirityus
1. Kerosine atau Minyak Tanah

• Kerosine merupakan produk pertama dari pemisahan


minyak mentah. Kerosine bisa dipisahkan lagi menjadi
beberap jenis. Kerosine jenis khusus dipakai untuk
mesin jet dan traktor.
• Sedangkan kerosine jenis umum banyak dipakai untuk
lampu minyak, kompor, mesin kapasitas rendah.
• Dalam bahasa sehari-hari minyak ini disebut minyak
tanah.
2. Minyak Diesel atau Solar
• Sifat minyak diesel mirip kerosine dan bahan bakar jet.
• Pemakaiannya untuk mesin jenis disesel, seprti mobil, truk,
kapal, kereta api, traktor dan pembangkit listrik.
• Sehari hari minyak ini disebut juga solar.

3. Gasoline atau Bensin


• Gasoline lebih ringan dari pada kerosine. Ada dua jenis
gasoline.
• Jenis yang mahal dinamakan aviation gasoline, dipakai
untuk mesin pesawat terbang.
• Jenis yang murah dipakai untuk mesin mobil, pompa dan
genset.
• Gasoline jenis ini sering kita sebut bensin.
4. Elpiji
• Singkatan sebenarnya adalah LPG. Kepanjangan dari
Liquified Petroleum gas.
• Elpiji merupakan campuran gas butane dan propane.
Campuran gas ini disimpan dalam tabung bertekanan.
Dalam tabung, elpiji masih berwujud cair.
• Setelah meninggalkan tabung elpiji berubah menjadi
gas.
• Gas ini banyak dipakai untuk mesin uap, dapur pabrik,
kompor, pemanas air dan korek api.

5. Acetylene
• Acetylene merupakan gas yang dibuat dari reaksi kimia
antara air dan calsium carbide.
• Zat ini juga dibuat dari minyak bumi. Gas ini dipakai
untuk pengelasan dan pemotongan baja.
6. Spiritus

• Spiritus merupakan alkohol yang ditambah zat pewarna.


• Alkohol dibuat melalui proses fermentasi, bukan berasal
dari minyak bumi. Energi yang dihasilkan lebih rendah
dari pada minyak bumi. Spiritus dipakai hanya untuk
memanaskan masakan.
Penyebab Kebakaran

• Peristiwa kebakaran mengakibatkan kerugian sangat


besar bagi manusia. Padahal yang menjadi penyebab
kadang hanya persoalan sepele.

• Dinas pemadam kebakaran DKI Jakarta


mengelompokan penyebab kebakaran menjadi lima.
Yakni hubungan singkat listrik, kompor minyak tanah,
rokok, lampu, dan lain-lain.
Bentuk Visual Api

• Api Menyala/Berkobar (Flamming Fire)


• Kobaran api sesungguhnya adalah gas hasil reaksi
dengan panas dan cahaya yang ditimbulkannya. Warna
dari kobaran api ditentukan oleh bahan-bahan yang
bereaksi (terbakar).
• Warna yang dihasilkan oleh gas hidrokarbon yang
bereaksi sempurna dengan udara (oksigen) adalah biru
terang. Nyala api akan mudah terlihat ketika karbon dan
padatan lainnya atau liguid produk antara dihasilkan oleh
pembakaran tidak sempurna naik dan berpijar akibat
temperatur dengan warna merah, jingga, kuning, atau
putih tergantung dari temperaturnya.
Api Membara

• Bara api memiliki ciri khas yaitu tidak terlihatnya nyala


api akan tetapi adanya bahan-bahan yang sangat
panas pada permukaan dimana pembakaran terjadi.
Contoh yang baik untuk bara api adalah batu bara.
Warna dari bara api pada permukaan benda
berhubungan dengan temperaturnya.
KLASIFIKASI KEBAKARAN
Kebakaran Klas A
• Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam.
Contoh : Kebakaran kayu, kertas, kain, plastik, dsb.
• Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran klas ini
adalah dengan : pasir, tanah/lumpur, tepung pemadam, foam (busa) dan air
.
Kebakaran Klas B
• Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar.
• Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah
Tepung pemadam (dry powder), busa (foam), air dalam bentuk spray/kabut
yang halus.
Kebakaran Klas C
• Kebakaran instalasi listrik bertegangan. Seperti : Breaker listrik dan alat
rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik Alat Pemadam yang
dipergunakan adalah : Carbondioxyda (CO2), tepung kering (dry chemical).
Dalam pemadaman ini dilarang menggunakan media air.
Kebakaran Klas D

• Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum,


alumunium, natrium, kalium, dsb Alat pemadam yang dipergunakan
adalah : pasir halus dan kering, dry powder khusus.

• Klasifikasi / pengelompokan kebakaran ini sangatlah penting untuk


diketahui, agar kita dapat menentukan media/jenis pemadam api
yang tepat untuk digunakan dalam memadamkan suatu kebakaran.

• Bila media pemadam yang kita gunakan salah, maka kerugian yang
lebih fatal akan terjadi.

• Contoh : Kebakaran Klas C (listrik) jangan dipadamkan dengan alat


pemadam jenis cair, seperti : air/busa, maka si pemadam itu sendiri
akan terkena aliran listrik, karena air/busa adalah penghantar listrik.
Metoda Pemadaman Kebakaran

1. Pendinginan
• Untuk memadamkan api dengan pendinginan diperlukan suatu cara
peniadaan panas yang lebih cepat dari panas yang ditimbulkan oleh
api tersebut. Dalam hal ini bahan pendinginan harus langsung
mencapai dan mengenai bahan bakar yang sedang terbakar.

• Proses pendinginan adalah dengan cara mengabsorsi kalor/ panas


sehingga peningkatan panas menjadi terganggu dan dengan
demikian temperature penyulutan tidak tercapai. Pendinginan akan
menghentikan pula timbulnya uap dan gas yang mudah terbakar.
Bahan pendinginan yang umum dan praktis adalah air, berupa
aliran air jet atau padat atapun aliran air spray atau semprotan.
2. Pemindahan Bahan Bakar
• Memindahkan bahan bakar dari api bukan saja sulit tapi
juga berbahaya.
• Pemindahan bahan bakar diantarnya merupakan suatu
tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan kontak
langsung antara benda yang dapat terbakar dengan
panas atau api kebakaran.
• Tindakan itu dilakukan dengan cara mengangkat atau
memindahkan benda yang dapat terbakar menjauh dari
sumber api atau panas.
3. Pembatasan Oksigen

• Pembatasan oksigen dapat dilakukan dengan cara


pemindahan oksigen.
• Pemindahan atau pemisahan oksigen dilakukan dengan
cara menghalangi kontak dengan oksigen misalnya
dengan selimut atau kain basah,pasir dan busa.
• Pembatasan oksigen dapat pula dilakukan dengan
penyeroprotan gas alat pemadam api jenis
karbondioksida pada api.
• Api akan padam bila persentase oksigen sudah turun
sampai tidak ada pasokan oksigen lagi untuk
pembakaran beberapa saat sehingga bahan bakar
mendingin tidak sampai pada suhu penyulutannya.
4. Penghentian Reaksi Rantai

• Menghentikan reaksi rantai sebagai metode pemadam


kebakaran adalah cukup efektif, khususnya untuk
pemadam kebakaran dalam ruangan.
• Dengan metode ini proses pemadaman kebakaran akan
berlangsung cepat karena rantai reksi pembakaran akan
terganggu, sehingga reaksi yang diperlukan untuk
pembakaran selanjutnya terputus.
• Bahan yang biasa digunakan untuk memutuskan rantai
reaksi pembakaran biasanya dalam bentuk gas seperti
Co2.
Potensi Ancaman Kebakaran
di Lingkungan Pemukiman

• Ancaman bahaya Kebakaran di kawasan pemukiman


tersebut sangat besar.
• Bahkan kebakaran di kawasan pemukiman menjadi
bencana yang bisa datang setiap saat, tanpa mengenal
waktu dan tempat.
• Bencana ini merupakan kejadian harian di kota Jakarta.
• Kerugian yang ditimbulkan dari akibat kebakaran ini
bukan saja kerugian material yang jumlahnya mencapai
ratusan milyar, melainkan juga telah menelan puluhan
korban jiwa setiap tahunnya.
Lingkungan Pemukiman Rawan Kebakaran

• Tempat usaha yg menjual, menyimpan atau menggunakan


benda cair mudah terbakar. (kios bensin, minyak tanah,
bengkel kendaraan bermotor, rumah makan, bengkel las dll.

• Konstruksi dan fungsi bangunan dari bahan mudah terbakar:


- konstruksi bangunan dari kayu
- jarak antar bangunan terlalu dekat sehingga akan
memudahkan penjalaran api bila terjadi kebakaran
- alih fungsi bangunan dari tempat tinggal, menjadi usaha.
Faktor Penyebabkan Pemukiman Rawan terhadap
Ancaman Kebakaran

• Salah satunya yang menyebabkan pemukiman rawan


terhadap kebakaran karena jarak antara bangunan yang
satu dengan yang lainnya sangat rapat.
• Akibatnya jika terjadi kebakaran api akan cepat
merambat ke bangunan di sekitarnya.
• Selain itu kondisi bangunan rumah yang terbuat dari
seng, papan, tripleks, dan sebagian dari tembok juga
menjadi penyebab kawasan pemukiman kumuh rawan
terhadap kebakaran.
Upaya Pencegahan Kebakaran Pemukiman

• Kebakaran akan mengakibatkan harta kekayaan yang


besar menjadi berkurang dengan drastis, dalam waktu
yang sangat singkat; 
• Perlu adanya kesadaran pentingnya pencegahan
kebakaran dan penanggulangan dini terhadap bahaya
kebakaran; 
• Banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya bahaya
api atau kebakaran bahkan ledakan. Tapi faktor-faktor
tersebut kadang-kadang kurang diperhatikan;
• Perlu peningkatan pengetahuan tentang pencegahan
dan penanggulangan kebakaran;
Mencegah Kebakaran

• Perhatikan saat memasak


Jangan pernah meninggalkan aktivitas memasak Anda untuk
mengerjakan hal lain seperti menonton tv atau mengobrol di
telepon.

• Cek kompor secara teratur


Perhatikan kebersihan tempat memasak seperti kompor atau oven
dari sisa-sisa minyak goreng dan jauhkan kompor dari bahan-bahan
yang mudah terbakar. Jangan lupa untuk memeriksa kebocoran gas
secara teratur, setidaknya 3 hari sekali.

• Gunakan oven sesuai fungsinya


Jangan menyimpan makanan di dalam oven saat tidak digunakan.
Biasakanlah untuk memeriksa isi oven sebelum dihidupkan.

• Letakkan korek api jauh dari jangkauan anak-anak


Ditangan anak-anak korek api dapat menjadi sangat berbahaya.
Simpan pada tempat yang tinggi agar mereka tidak bisa
menjangkaunya.
• Pastikan puntung rokok sudah benar-benar mati
Kelalaian mematikan puntung rokok sering menjadi penyebab
terjadinya kebakaran di rumah.
• Waspadai peralatan listrik
Bila mencium bau asap dari peralatan listrik, matikan segera
arus listrik dengan mencabut plug/steker dan perbaiki bila ada
kerusakan. Segeralah melakukan penggantian apabila
menemukan kabel yang rusak.
• Gunakan arus listrik secara aman,
Sebaiknya jangan melakukan hal berikut ini:
- Membuat cabang aliran lebih dari 3
- Meletakkan kabel di bawah karpet
- Mengganti sekering / fuse melebihi kemampuan kabel
- Menggunakan kabel kecil untuk peralatan dengan daya
besar. Misalnya  menggunakan kabel kecil untuk AC Window
2 PK.
Mencegah Kebakaran Akibat Kompor

• Jangan mengisi minyak ke kompor sampai luber dan


dalam keadaan api menyala.
• Periksa sumbu kompor secara rutin agar tetap rata.
• Jangan meletakkan kompor di dekat dinding yang mudah
terbakar.
• Jangan menyimpan barang yang mudah terbakar di dekat
api.
• Bila menggunakan kompor gas, letakkan kompor dan
tabung gas yang ventilasi udaranya berjalan dengan baik.
• Jangan meletakkan kompor gas di dekat kompor minyak.
• Periksalah saluran gas dari tabung ke kompor secara
rutin.
Mencegah Kebakaran Arus Listrik:

• Jangan mencuri arus listrik.


• Jangan membuat saluran baru tanpa berkoordinasi
dengan PLN.
• Jangan meletakkan barang-barang cair di dekat alat
elektronik.
• Jangan menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk.
• Pastikan kabel listrik dalam kondisi baik dan sesuai
dengan muatan arus listriknya
Mencegah Kebakaran Umum

• Jangan merokok di tempat tidur.


• Jangan menaruh obat nyamuk bakar berdekatan dengan
barang-barang yang mudah terbakar.
• Jangan biarkan anak kecil bermain korek api.
• Jangan membakar sampah di tengah terik matahari dan
angin kencang.
• Jangan menyalakan lilin di atas barang yang mudah
terbakar.
• Pastikan semua peralatan yang menggunakan listrik
sudah dipadamkan sebelum meninggalkan rumah.
• Pastikan kompor dalam keadaan mati sebelum
meninggalkan rumah.
Orientasi Potret Lingkungan

• Pemukiman merupakan daerah yang rawan terhadap


ancaman bahaya kebakaran.
• Banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya
bahan bangunan perumahan yang kebanyakan terbuat
dari kayu.
• Selain itu jarak antara bangunan yang terlalu rapat juga
menyebabkan kebakaran di pemukiman cepat meluas.
• Untuk itu perlu ada upaya pencegahan kebakaran di
lingkungan pemukiman.
Prasarana Penanggulangan
Kebakaran Lingkungan

• Tersedianya sarana dan prasarana kebakaran lingkungan


pemukiman dapat dimanfaatkan dalam upaya pencegahan
dan penanggulangan kebakaran.
• Untuk itu ada sarana dan prasarana yang harus dimiliki
dilingkungan pemukiman. Antara lain terdiri dari:
1. Adanya pasokan air. Pasokan air ini diperoleh dari sumber
alam seperti kolam air, danau, sungai atau sumur .
Sumber buatan seperti tangki air, kolam renang, mobil
tangki dan hidran.
2. Jalan lingkungan dengan lebar jalan minimum 3.5 meter
yang pada saat terjadi kebakaran harus bebas dari segala
hambatan apapun yang dapat mempersulit masuk
keluarnya mobil pemadam kebakaran.
3. Sarana komunikasi terdiri dari telepon umum dan alat-lat
lain seperti Smart Alarm yang telah terpasang pada
lingkungan padat hunian, dapat dipakai untuk
pemberitahuan terjadinya kebakaran kepada DPK.
Sarana Penanggulangan Kebakaran

• Pos kebakaran lingkungan harus dilengkapi dengan


sarana penanggulangan kebakaran .
• Sarana itu meliputi alat pemadam api ringan, pompa
jinjing/ portabel, alat pemadam api tradisional (ember,
pasir, goni basah) dan peralatan P3K.

Anda mungkin juga menyukai