Anda di halaman 1dari 7

Barisan Devergen

Murni

Analisis Real
Dosen : Rica Amalia M,SI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Untuk tujuan-tujuan tertentu dipandang baik sekali untuk
mendefinisikan atau yang dimaksudkan dengan suatu barisan bi-
langan real( ) yang “ menuju ke .
Defenisi
Misalkan () suatu barisan bilangan real.

(i). Kita katakan bahwa () menuju ke , dan ditulis lim () = , jik a untuk setiap  terdapat
bilangan asli sedemikian sehingga jika , maka

(ii). Kita katakan bahwa () menuju ke , dan ditulis lim () = , jika untuk setiap terdapat bi-
langan asli () sedemikian sehingga jika , maka .
Kita katakan bahwa () divergen murni dalam hal kita mempunyai lim () =  dan () =
Contoh-contoh
(a).

Kenyataannya,  jika  diberikan ,  misal    sebarang  bilangan  asli sedemikian sehingga .

(b).

Jika suatu bilangan asli sedemikian sehingga () > , dan jika maka kita mempunyai .

(c). jika maka )

Misalkan , dimana b > a, Jika diberikan, misal suatu bilangan asli sedemikian sehingga >  ab . Jika maka menurut ke-
taksama-an Bernoulli
cn = (1 + b)n 1 + nb > 1+  > . Oleh karena itu lim (cn) = + 
Teorema 1.

Suatu barisan bilangan real yang monoton divergen murni jika dan hanya jika barisan tersebut
tidak terbatas
(a). Jika (xn) suatu barisan naik tak terbatas, maka lim (xn) = +
(b). Jika (xn) suatu barisan turun tak terbatas, maka lim (xn) =

Bukti :
(a). Anggaplah bahwa (xn) suatu barisan naik. Kita ketahui bahwa jika (xn) terbatas, maka (xn) konvergen.
Jika (xn) tak terbatas, maka untuk sebarang  terdapat n() sedemikian sehingga a < xn(). Tetapi karena (xn), kita
mempunyai a < xn untuk semua n ³ n(). Karena a sebarang, maka berarti lim (n) = + .

Bagian (b) dibuktikan dengan cara yang serupa.


“ Teorema perbandingan” berikut senantiasa akan dipergunakan dalam menunjukkan
bahwa suatu barisan divergen murni. [Pada kenyataannya, tidak digunakan secara implisit
dalam contoh 3.6.2 (c)].
Teorema 2.

 Misalkan  (xn)  dan  (yn) dua barisan  bilangan  real  dan  anggaplah bahwa

(*)                         xn  yn untuk semua .
(a). Jika lim (xn) = + , maka lim (yn) = + .
(b). Jika lim (yn) = - , maka lim (xn) = - .

Bukti :
(a) Jika lim (xn) = + , dan jika diberikan , maka terdapat bilangan asli sedemikian sehingga
jika , maka  xn. Mengingat (*), berarti  < yn untuk semua . Karena a sebarang, maka ini
menyatakan bahwa lim (yn) = + .Pembuktian bagian (b) dilakukan dengan cara yang
serupa.
Remakkan :(a). Teorema 2 pada akhirnya benar jika syarat (*) pada akhirnya benar; yaitu,
jika terdapat  sedemikian sehingga xn yn untuk semua .
(b). Jika syarat (*) dari teorema 2 memenuhi dan jika lim (yn) = + , tidak mesti berlaku bukan lim (xn) = + .
Serupa juga, jika (*) dipenuhi dan jika lim (xn) = - , belum tentu berlaku lim (yn) = - . Dalam pemakaian
teorema 2 untuk menunjukkan bahwa suatu barisan menuju ke +  [atau ke -] kita perlu untuk menunjukkan
bahwa suku-suku dari barisan ini adalah pada akhirnya lebih besar dari [atau lebih kecil] atau sama dengan
suku-suku barisan lain yang bersesuaian dimana barisan lain kita ketahui bahwa menuju ke +  [atau ke - ].
Karena kadang-kadang sangat sulit untuk memperlihatkan ketaksamaan seba-gaimana (*), maka “ Teorema
Perbandingan Limit” berikut masing-masing lebih tepat untuk digunakan daripada Teorema 2.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai