Anda di halaman 1dari 13

Penggolongan klasifikasi

dosen pengampu: Ira Yudistira,M.Si

Oleh: moh adi imron


2019.01.01.0.0013
Istilah klasifikasi
 Persoalan klasifikasi adalah bagaimana seseorang pada hakekatnya
dapat membagi-bagi sesuatu pengertian ke dalam bagian-bagian
yang lebih kecil, baik mengenai isi maupun luasnya. Berarti bahwa
dapat dikatakan klasifikasi merupakan pembagian dalam bahasa
umumnya. Pembagiannya sendiri dalam klasifikasi terdapat dua
gologolongan, yaitu pembagian logis dan bukan pembagian fisik
 Oleh karena itu dapat disimpulkan bahawa klasifikasi adalah
sebuah cara atau metode untuk mengelompokkan sejumlah hal ke
dalam satu atau beberapa sistem kelas, berdasarkan kriteria yang
dimilikinya atau sesuai dengan ketetapan tertentu sehingga dapat
diketahui hubungannya dengan bagian lainnya.
Ada dua macam cara membuat klasifikasi, pertama dengan
Pembagian dan kedua dengan Penggolongan. Dan dilihat secara
metodis ada dua sistem klasifikasi, yaitu klasifikasi logis dan
klasifikasi dikotomis
 Klasifikasi logis adalah pembegian atau penggolongan kelompok-kelompok
dalam suatu himpunan yang dimulai dar genus ke species terdekat dan
demikian seterusnya sehingga mencapai infimae species. Klasifikasi logis
itu memang baik, namun karena pengetahuan manusia terbatas untuk
mengetahui semua anggota kelompok dari suatu himpunan (genus),
pembagian atau penggolongan klasifikasi logis tidak mungkin lengkap.
 Klasifikasi dikotomis adalah pembagian genus ke dalam dua species yang
saling bertentangan, seperti genus binatang dibagi ke dalam species yang
saling bertentangan, yaitu reptilia dan bukan reptilia.
Dasar-Dasar Klasifikasi:

 Berdasarkan persamaan Kita dapat mengelompokkan makhluk hidup


berdasakan persamaannya seperti pada sapi dan kuda. Dengan mengamati
ciri-ciri nya kita dapat memasukkan kuda dan sapi ke dalam kelompok
hewan bertulang belakang, atau ke dalam kelompok hewan menyusui
(mamalia) karena memiliki kelenjar susu. Kuda dan sapi juga dapat
dimasukkan ke dalam golongan hewan tetrapoda (berkaki empat) karena
sama-sama mempunyai empat kaki
 Berdasakan Perbedaan Meskipun kuda dan sapi merupakan kelompok
hewan mamalia, kita dapat pula memisahkannya sebagai kelompok yang
berbeda berdasakan perbedaan cirinya. Misalnya, kuda memiliki jumlah jari
yang ganjil pada setiap kakinya sehingga termasuk ke dalam kelompok
mamalia berkaki ganjil (perisodactya). Sedangkan sapi memiliki jumlah jari
genap pada setiap kakinya sehingga termasuk ke dalam mamalia berkaki
genap (artioctyla), demikian pula pada kambing dan kerbau.
 Berdasarkan manfaat: Pengelompokkan merupakan salah satu upaya
dalam mengklasifikasi. Hampir setiap orang melakukan klasifikasi terhadap
makhluk hidup. Dalam dunia tumbuhan, kita mengelompokkan mawar,
melati, cemara, bugenfil sebagai tanaman hias. Kacang, jagung, dan ketela
dikelompokkan ke dalam tanaman budidaya. Kacang tanah, kacang panjang,
dan kacang merah dikelompokkan ke dalam kacang-kacangan. Klasifikasi
dapat dilakukan siapa saja asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas.
 Berdasarkan Ciri Morfologi Dan Anatomi :Klasifikasi didasarkan pada
persamaan dan perbedaan ciri tertentu. Ciri yang digunakan terutama adalah
ciri anatomi dan morfologi. Morfologi adalah ciri yang tampak dibagian luar
tubuh, sedangkan ciri anatomi tampak di bagian dalam tubuh makhluk
hidup. Pada tumbuhan ciri morfologi dapat digunakan seperti warna bunga,
bentuk bunga, bentuk biji, kekerasan biji, bentuk pohon, bentuk daun, dan
lain-lain. Atau pada ciri anatomi seperti ada tidaknya cambium, bentuk
berkas pembuluh.
Pembagian dan Klasifikasi

 Pembagian (Local Division) adalah membagi suatu jenis kepada spesia yang
dicakupnya. Kita telah mengetahui tentang jenis (genera) dan spesia (kelas)
sekedarnya. Telah disebut bahwa manusia adalah spesia, jenisnya adalah
binatang. Perlu kita pahami bahwa pembagian logika atas jenis dan spesia
suatu benda adalah tidak mutlak. Manusia adalah spesia bila dilihat dari
jurusan binatang; tetapi bila dilihat dari ras bangsa-bangsa, maka ia menjadi
jenis. Demikian juga bangsa, ia adalah spesia, tetapi bila dilihat dari suku-
suku bangsa yang dicakupnya maka ia menjadi jenis. Jadi spesia yang kita
kehendaki tergantung daripada keluasan klasifikasi yang hendak kita buat.
Bila kita datang di perpustakaan akan terlihat di sana klasifikasi buku-buku
menjadi: karya umum, filsafat, agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni,
teknologi, seni sastra dan sejarah. Di sini subyek-subyek tersebut
diperlakukan sebagai jenis. Tetapi apabila kita menanyakan kepada seorang
pustakawan apa saja jenis koleksinya, ia akan menjawab, buku, surat, surat
kabar, selebaran, jurnal, peta, film, mikrofilm, maka buku di sini
diperlakukan sebagai spesia.
Secara umum klasifikasi dan pembagian maknanya tidak sama, klasifikasi
merupakan padanan dari pembagian logis, sedangkan pembagian lebih tertuju pada
pembagian fisik. Adapun perbedaan yang dapat dilihat jelas dari klasifikasi dan
pembagian, yaitu:

 Dalam pembagian keseluruhan fisik tidak dapat menjadi predikat dari


bagian fisik tersebut. Misalnya: manusia, kita bagi menjadi beberapa bagian
yaitu tangan, kepala, kaki, badan, dan sebagainya. Bagian-bagian tersebut
jika dipisah tidak dapat disebut manusia. Sedangkan dalam klasifikasi,
keseluruhan dapat menjadi predikat bagi bagian-bagiannya. Misalnya:
makhluk hidup, kita dapat menyebutkan yang tergolong makhluk hidup
seperti manusia, binatang dan tumbuhan.
 Dalam pembagian, kita hanya dapat memecah sesuatu yang besar (baik
jumlah maupun ukuran) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa suatu
kriteria. Misalnya: rumah bagian kecilnya adalah isi dalam rumah tersebut
seperti kamar. Namun kita tidak bisa mengatakan bahwa kamar itu adalah
rumah. Sedangkan dalam klasifikasi, kita dapat membuat kriteria dari
bagian-bagian kecil yang sama atau dalam bagian tertentu. Misalnya kuda
adalah hewan, kelinci adalah hewan, monyet adalah hewan.
Penggolongan Klasifikasi

 Ada dua macam penggolongan, penggolongan alam dan penggolongan


buatan.
 Penggolongan alam adalah penggolongan yang disusun atas kecerdasan kita,
seperti penggolongan melati, mawar, kenanga dan pacar sore ke dalam
golongan ‘bunga’.
 Penggolongan buatan adalah penggolongan yang didasarkan atas satu sifat.
Dikatakan ‘buatan’ karena penggolongan itu dimaksudkan untuk mengabdi
tujuan tertentu. Contoh dari penggolongan ini misalnya penyusunan kata
dalam kamus, penyusunan buku dalam perpustakaan, pengelompokkan
barang-barang di toko. Penggolongan ini bertujuan untuk mendapatkan
kemudahan sejauh mungkin. Penggolongan, baik penggolongan alam
maupun penggolongan buatan dinamakan juga klasifikasi dalam arti sempit.
Macam-Macam Klasifikasi
Beradasarkan jumlah kelasnya, maka terdapat dua macam klasifikasi yakni:
klasifikasi sederhana dan klasifikasi kompleks.

 Klasifikasi disebut sederhana apabila jumlah subkelasnya hanya dua.


Klasifikasi sederhana ini juga disebut klasifikasi dikotomi (dari bahasa
Yunani dicha = menjadi dua dan temmein = memotong). Misalnya:
kendaraan dapat diklasifikasi menjadi kendaraan bermesin dan kendaraan
tidak bermesin. Kelas manusia dapat dibagi menjadi dua, yakni perempuan
dan laki-laki.
 Sedangkan yang disebut klasifikasi kompleks ialah jumlah subkelasnya
lebih dari dua. Misalnya: alat transportasi dibagi menjadi: transportasi darat,
udara, dan air/laut. Benda dapat dibagi menjadi: benda padat, benda cair,
dan benda gas.
Hukum-Hukum Klasifikasi

 Klasifikasi harus lengkap


Bila suatu pengertian diklasifikasikan, maka subkelasnya yang berada dalam
lingkup pengertian tersebut harus disebutkan atau diungkapkan secara lengkap dan tidak
boleh ada yang dilupakan.
 Klasifikasi harus sunggug-sungguh memisahkan
Klasifiakasi tidak boleh menimbulkan pemahaman berlebihan di antara
subkelasnya, karena itu batas-batas antar subkelas harus diberi pemisah yang jelas.
Misalnya, mengelompokkan nilai mahasiswa menjadi “0-30 = E; 31-50 = D; 51-70 = C;
71-90 = B; 91-100 = A”.
 Klasifikasi harus menggunakan dasar yang sama dan konsisten
Maksudnya dalam membuat klasifikasi tidak boleh menggunakan lebih dari satu
prinsip atau kriteria. Mengklasifikasikan dengan menggunakan lebih dari satu prinsip
mencerminkan si pembuat klasifikasi tidak konsisten. Misalnya, mengklasifikasikan ‘atap’
mejadi ‘atap sirap’, ‘atap ijuk’, ‘atap genting’, ‘atap daun’, ‘atap biru’, ‘atap seng’, ‘atap
bulat’. Di sini tampak digunakannya prinsip atau kriteria yang sama. Ada kriteria bahan
(ijuk, daun, seng, genting), ada kriteria warna (biru) dan ada kriteria bentuk (bulat).
 Klasifikasi harus sesuai dengan tujuan yang dikehendaki
Maksud dari hukum ini adalah agar klasifikasi yang dilakukan benar-
benar memungkinkan tercapainya suatu tujuan dengan menangkap point yang
ditujukan. Misalnya: Jika Universitas ‘Aman Mandiri Jaya’ ingin mengadakan
‘sensus’ untuk mengetahui jumlah mahasiswanya menurut daerah provinsi
masing-masing, maka hanya kriteria ini saja yang digunakan. Kita tidak perlu
mengklasifikasikan latar belakang kehidupan mahasiswa, agama mereka, dan
sebagainya.

 Klasifikasi harus dilakukan secara rapi


Untuk dapat memperoleh hasil yang memuaskan, klasifikasi dalam
penyusunannya harus dilakukan secara bertahap,terperinci dan menuntut
ketelitian yang tinggi tanpa adanya tumpang tindih atau yang terlewatkan.
Misalnya ‘substansi’, tidak dapat langsung diklasifikasi menjadi ‘yang hidup’
dan ‘yang tidak hidup’. Sebelumnya substansi harus diklasifikasi menjadi “yang
material’ dan yang non-material’. Baru kemudian substansi material
diklasifikasi menjadi ‘yang hidup’ dan ‘yang tidak hidup’.
 Klasifikasi harus menggunakan kriteria yang jelas
Alasan yang digunakan untuk mendasari klasifikasi harus jelas, bukan
ambigu. Misalnya: kita akan membuat klasifikasi mahasiswa berdasarkan
panjang pendeknya rambut mereka. Janganlah kita memakai ukuran panjang
pendek. Sebab panjang pendek itu relatif. Sebaiknya kita menggunakan ukuran
yang pasti, misalnya panjang 30 cm dan pendek 0,5 cm.

 Klasifikasi jangan menyederhanakan realita yang sebenarnya


Klasifikasi adalah cara untuk membantu kita mengerti sesuatu. Oleh
karena itu, maka peyederhananaan realita akan menimbulkan pengertian yang
keliru. Misalnya, kita menggolongkan manusia menjadi dua kelas, yakni pandai
dan bodoh, atau gemuk dan kurus, kaya dan miskin.
Arigatōgozaimas!!!

Terima kasih!!!

Anda mungkin juga menyukai