Anda di halaman 1dari 28

TEOREMA

TEOREMA LIMIT
Dr. Liknin Nugraheni, S.Si., M.Pd.

KELOMPOK 1
1. Tya Arvina Susanto (205500002)

2. Harizma (205500004)

3. Yosefina Geno (205500018)


2.4 Teorema-Teorema Limit

Untuk menentukan limit barisan, dapat digunakan sifat-sifat limit barisan. Sebelum
membahas sifat-sifat tersebut diperkenalkan pengertian tentang barisan terbatas.
 Definisi 2.5 Barisan bilangan real X = dikatakan terbatas jika terdapat bilangan real M
> 0 sehingga untuk setiap n berlaku .
Dengan menggunakan sifat nilai mutlak bilangan real dan definisi himpunan terbatas, maka
dari Definisi 2.5 dapat diturunkan pengertian barisan terbatas sebagai berikut.
• Definisi 2.6 Barisan bilangan real X = dikatakan terbatas jika range dari X, yaitu
merupakan himpunan terbatas pada .
Contoh 2.4.1
Barisan X = merupakan barisan terbatas,
sebab terdapat bilangan real M > 0, misalnya
M = 1 sehingga untuk sebarang bilangan asli n
berlaku Contoh 2.4.2
Y = merupakan barisan terbatas. Sebab
NB : Dalam hal ini M tidak harus 1. Bisa range dari Y adalah {1,3} mempunyai
juga memilih M = atau masih banyak batas atas, misalnya 3 dan mempunyai
bilangan real yang lain yang memenuhi batas bawah, misalnya 1. Oleh karena itu
Definisi 2.5. Y merupakan barisan terbatas
(menggunakan Definisi 2.6)
Contoh 2.4.3
Z = (n) adalah barisan yang tidak terbatas. Sebab menurut sifat Archimedes,
untuk sebarang bilangan real M > 0, selalu ada bilangan asli . Oleh karena itu

 Teorema 2.5 Diberikan barisan bilangan real X = . Jika X konvergen, maka


X terbatas.
Bukti : Misalkan X = merupakan barisan bilangan real yang konvergen dengan lim. Karena lim,
untuk bilangan real , terdapat bilangan asli K = K(1) sehingga untuk setiap bilangan asli n berlaku

Oleh karena itu untuk sebarang bilangan asli n , diperoleh


 
Jika dipilih

Maka diperoleh : M merupakan bilangan real, M > 0, dan untuk sebarang bilangan asli n memenuhi

Jadi, terbukti bahwa X merupakan barisan terbatas.


Dari Teorema 2.5, diperoleh pernyataan bahwa : Jika barisan X = tidak terbatas, maka X tidak
konvergen. Jika barisan X = terbatas, maka X belum tentu konvergen.
Contoh 2.4.4
Barisan X = adalah tidak terbatas. Akibatnya X tidak konvergen.
Contoh 2.4.5
Y = merupakan barisan terbatas, tetapi Y tidak konvergen. Berikut akan
dibahas sifat-sifat limit dari barisan yang konvergen
 Teorema 2.6 Diberikan barisan bilangan real X = dan . Jika X
dan Y masing-masing konvergen, maka :
1) X + Y konvergen dengan lim(X + Y) = limX + limY
2) X – Y konvergen dengan lim(X – Y) = limX – limY
3) X Y konvergen dengan lim(XY) = limX . limY
4) cX konvergen dengan lim(cX) = c . limX
5) jika untuk setiap bilangan asli n berlaku dan maka konvergen
dengan lim
Bukti : Untuk bukti (i) dan (ii) : Misalkan limX = x dan limY = y. Diberikan
sebarang bilangan real . Perhatikan bahwa adalah bilangan real dan . Karena
limX = x dan limY = y, maka untuk bilangan real tersebut dapat ditemukan
bilangan asli dan sehingga untuk sebarang bilangan asli berlaku

Dan untuk sebarang bilangan asli berlaku

Jika dipilih , maka untuk sebarang bilangan asli diperoleh


Jadi (i) dan (ii) terbukti.
Contoh 2.4.4
Barisan X = adalah tidak terbatas. Akibatnya X tidak konvergen.
Contoh 2.4.5
Y = merupakan barisan terbatas, tetapi Y tidak konvergen. Berikut akan
dibahas sifat-sifat limit dari barisan yang konvergen
Untuk membuktikan (iii) : perhatikan bahwa

Karena X konvergen, maka terdapat bilangan real , sehingga


untuk sebarang bilangan asli n berlaku
Jika dipilih
,
Maka untuk bilangan real tersebut dapat ditemukan
bilangan asli dan sehingga untuk sebarang bilangan asli
berlaku

Dan untuk sebarang bilangan asli berlaku


Untuk bukti (iv) : karena juga merupakan
bilangan real dengan , maka dapat ditemukan
bilangan asli sehingga untuk sebarang bilangan
Jika dipilih
asli berlaku

Maka untuk sebarang bilangan asli


Akibatnya
diperoleh

Jadi (iv) terbukti.


Untuk bukti (v) : Perhatikan bahwa untuk Akibatnya untuk sebarang bilangan asli berlaku
sebarang bilangan asli n berlaku :
Sehingga untuk berlaku
Karena merupakan bilangan real dengan , maka atau (2.3)
dapat ditemukan bilangan asli sehingga untuk Karena merupakan bilangan real dengan , maka dapat
sebarang bilangan asli berlaku ditemukan bilangan asli sehingga untuk sebarang
bilangan asli berlaku
(2.4)
Jika dibentuk
,
Maka ketaksamaan (2.3) dan (2.4) berlaku untuk setiap
bilangan asli . Oleh karena itu untuk sebarang bilangan asli
berlaku
Akibat 2.1 Jika A = , B = , ..., Z = masing-masing
merupakan barisan konvergen, maka:
(i) A + B + ... + Z merupakan barisan konvergen dengan
lim(A + B + ... + Z) = limA + limB + ... + limZ
(ii) A – B - ... – Z merupakan barisan konvergen dengan lim(A
– B – ... – Z) = limA – limB – ... – limZ
(iii)A . B . ... . Z merupakan barisan konvergen dengan lim(A .
B . ... . Z) = limA . limB . ... . limZ
(iv) merupakan barisan konvergen dengan lim(
Akibat 2.2 Diberikan barisan bilangan real X =
dan polinom
p(t) =
Jika barisan X konvergen ke x, maka barisan
konvergen ke p(x)
Teorema 2.7 Jika X = barisan bilangan real konvergen dan untuk setiap berlaku , maka
lim X 0
Bukti : Misal lim X = x. Andaikan x < 0 atau – x > 0. Karena lim X = x, maka untuk
bilangan real – x tersebut terdapat bilangan asli K = K(-x) sehingga untuk sebarang
bilangan asli n K berlaku

Akibatnya untuk sebarang bilangan asli n K


atau
Jadi untuk sebarang bilangan asli n K berlaku .
Kontrakdisi dengan yang diketahui. Oleh karena itu yang benar adalah
Teorema 2.8 Diberikan barisan bilangan real X = dan Y = yang masing-masing konvergen. Jika
untuk setiap bilangan asli n berlaku maka lim
Bukti : Dengan memisalkan Z = , maka untuk setiap bilangan asli n berlaku . Karena X dan Y
konvergen, maka berdasarkan Teorema 2.6, Z konvergen dengan
lim = lim - lim
Karena untuk setiap bilangan asli n berlaku , maka berdasarkan Teorema 2.7.
lim = lim - lim 0
Hal ini berarti bahwa
Lim lim atau lim lim
Teorema 2.9 Diberikan barisan real X = dan a,b adalah bilangan real. Jika untuk
setiap bilangan asli n berlaku a , dan x konvergen, maka a lim
Bukti : Perhatikan bahwa barisan dan masing-masing merupakan barisan
yang konvergen ke a dan ke dan untuk setiap bilangan asli n memenuhi

Berdasarkan Teorema 2.8 diperoleh


Teorema 2.10 (Teorema Apit) Diberikan barisan bilangan
real , dan dengan sifat untuk setiap bilangan asli n. Jika X
dan Z konvergen dengan , maka barisan Y konvergen
dengan
Teorema 2.11 Diberikan barisan bilangan real . Jika X konvergen ke x,
maka barisan konvergen ke
Bukti : Diberikan sebarang bilangan real . Karena , maka terdapat
bilangan asli sehingga untuk sebarang bilangan asli n K berlaku

Menurut ketaksamaan segitiga, untuk setiap berlaku :

Oleh karena itu untuk sebarang bilangan asli n K berlaku

Jadi terbukti barisan konvergen ke


Teorema 2.12 Diberikan barisan bilangan real dan untuk setiap berlaku . Jika X
konvergen ke x, maka barisan konvergen ke
Teorema 2.13 Diberikan barisan real positif dan untuk setiap berlaku

Jika L < 1, maka konvergen dengan


Teorema 2.4, .
Contoh 2.4.7
Tentukan lim
Penyelesaian : Pada contoh ini kita tidak dapat menggunakan sifat pembagian secara langsung, sebab (2n + 1) dan (n + 5)
masing-masing merupakan barisan divergen. Oleh karena itu barisan tersebut diubah terlebih dahulu menjadi pembagian
dari dua barisan yang konvergen, misalnya

Barisan adalah barisan konvergen dengan limit barisan itu berturut-turut adalah 2, 5, 0, dan 0. Oleh karena itu dengan
Teorema 2.6 diperoleh
Contoh 2.4.8
Tentukan lim
Penyelesaian : Barisan dan masing-masing divergen. Oleh karena itu Teorema 2.4 tidak dapat digunakan secara
langsung. Perhatikan bahwa

Barisan dan masing-masing konvergen dengan limit berturut-turut adalah 0 dan 1. Sehingga dengan Teorema 2.4,
diperoleh
Dengan mengingat
Contoh 2.4.9
Buktikan bahwa
Maka dengan menggunakan Teorema 2.10,
Bukti : Karena untuk setiap bilangan asli n
barisan konvergen dengan
berlaku

Jadi
Maka
Contoh 2.4.10
Buktikan bahwa
Bukti : Misal
Untuk setiap bilangan asli n berlaku

Dan

Menurut Teorema 2.13, barisan X konvergen dengan


Terimakasih
This could be the part of the
presentation where you can
introduce yourself, write your
email...

Anda mungkin juga menyukai