Anda di halaman 1dari 27

INTEGRITAS

PUJIRAHAYU, SH, MH

Pendidikan dan Pelatihan


Pembentukan Jaksa (PPPJ)
Tahun 2022
1
Pendahuluan
Deskripsi Singkat Tujuan Pembelajaran:
A. Pengertian 1.Mengetahui makna, arti penting, dan
1. Integritas perwujudan integritas dalam menjalankan
2. Manifestasi Integritas dalam Kehidupan profesi sebagai seorang Jaksa.
Berprofesi
2.Mengetahui dan memahami tentang Doktrin
B. Integritas Jaksa Indonesia
Tri Krama Adhyaksa, Etika dan Perilaku
1. Doktrin Tri Krama Adhyaksa
Jaksa, Pedoman Perilaku Jaksa.
2. Jaksa sebagai Aparatur Sipil Negara
3.Mengetahui dan memahami tentang profesi
C. Etika Profesi Jaksa
1. Pengertian dan Karakteristik Profesi yang meliputi: sejarah profesi jaksa, tugas

2. Sejarah dan Organisasi Profesi Jaksa dan fungsi, dan standar minimum profesi

3. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Jaksa Jaksa.


4. Kode Perilaku Jaksa 4.Mengetahui dan memahami profil Jaksa
2
Ideal
Indikator Keberhasilan:
1. Memahami dan mengaplikasikan doktrin Tri Krama Adhyaksa dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.

2. Memahami, mendalami dan menghayati profesi dan Integritas


Jaksa.

3. Mengoptimalisasi nilai-nilai kode etik jaksa dan kode perilaku jaksa


dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

4. Terciptanya kesadaran untuk patuh dan disiplin pada segala


macam bentuk aturan bagi para siswa selama masa pembelajaran.
Menurut Anda,
apa itu
Integritas?

4
A. I. Pengertian Integritas

 Suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan 


nilai dan prinsip; kejujuran dan  kebenaran dari tindakan
seseorang. Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila
tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang
dipegangnya (Wikipedia)
 Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan; kejujuran.(KBBI)
 Integer (Latin), berarti “seluruh” (“whole or entire”) atau “suatu
bilangan bulat” (“a whole number”), bilangan yang bukan bilangan
pecahan.
Arti Integritas
 Andreas Hareba : kunci kehidupan yang dapat diamati secara langsung
mewujudkan kejujuran, berkomitmen, dan melakukan sesuatu dengan
konsisten
 Henry Cloud : sesuatu yang berhubungan dengan keutuhan dan keefektifan
seseorang sebagai insan manusia dalam menjalankan fungsinya
 Ippho Santosa : suatu keadaan menyatukan pikiran, perkataan, dan
perbuatan sehingga melahirkan reputasi dan kepercayaan

Integritas adalah suatu kepribadian seseorang yang bertindak secara


konsisten dan utuh, baik dalam perkataan maupun perbuatan, sesuai
dengan nilai-nilai dan kode etik. 
Seseorang dianggap berinte-
gritas ketika ia memiliki ke-
pribadian dan karakter berikut:
• Jujur dan dapat dipercaya
• Memiliki komitmen
• Bertanggung jawab
• Menepati ucapannya
• Setia
• Menghargai waktu
• Memiliki prinsip dan nilai-nilai
hidup
Mengapa Integritas Penting?
Menghasilkan
Reputasi yang
Kuat Menghayati
Memudahkan Diri Sebelum
Standar Tinggi Memimpin
Orang Lain

Seorang
Pemimpin
Nilai Pengaruh
Dipercaya,
Tinggi
Bukan Hanya
Pintar

Arti Merupakan
Membina
Kepercayaan Penting Prestasi yang
Dicapai
Integritas
8
Manfaat Integritas

Secara Secara
Secara Emosional: Sosial:
Secara Secara
Intelektual: Lebih
Fisik: Memiliki Spiritual:
Lebih motivasi, mudah
Menjadi Lebih
mampu sadar diri, dalam
lebih sehat bijaksana
mengoptima solidaritas menjalin
& bugar dalam
lkan tinggi, hubungan
memaknai
kemampuan empati, baik &
hidup
nya simpati, & melakukan
emosi yang kerja sama
stabil

9
Bagaimana menjadi Pemenang, Merebut
Deretan Tempat Paling Depan?
 Ambisi harus dimiliki, tetapi jangan ambisius.
 Kesuksesan tidak diraih dengan cara-cara tidak etis.
 Ingat Niccolo Machiavelli di abad ke-16, untuk meraih ambisi, untuk meraih
tujuan menghalalkan segala cara. Yang dalam turunan konkret aktual adalah
mendzalimi pesaing.
 Artinya seorang yang berintegritas adalah mengembangkan sikap dan
semangat meraih sukses lewat perjuangan keras yang keluar dari dalam diri
sendiri. Tidak melihat keluar tetapi ke dalam. Bersandar pada rel-rel etika
untuk meraih suklses.
Membangun Kepercayaan

 Kepercayaan didapatkan ketika orang bisa membangun dan memiliki integritas.


 Integritas dan kepercayaan itu timbul karena secara konsisten dan terus menerus
setelah melewati waktu tertentu, dengan cara membuktikan jika dirinya dapat
dipercaya.
 PK. Ojong pendiri Kompas, berpendapat menerima karyawan tak terutama harus
nomor satu karena dia pandai atau jenius, melainkan karena karakter yang baik,
jujur dan bisa dipercaya. Keterampilan dan pengetahuan bisa dipelajari, bisa
diberi pelatihan, tetapi kalau attitude jelek akan membuat sulit semua orang.
 Disamping integritas kepercayaan dibangun karena seseorang memiliki
kompetensi. Kompetensi itu apakah cukup dengan adanya ijazah, brevet atau
seragam. Kepercayaan teryakinkan ketika ada hasil yang bisa dibuktikan.
2. Manifestasi Integritas dalam Berprofesi
Ketaatan kepada
Kejujuran Disiplin Tanggung Jawab Kesantunan
Tuhan Yang Maha Esa

Semua agama Jujur berarti lurus


Disiplin hadir sebagai Wajib menanggung Sebuah sikap yang
mengajarkan hati, tidak bohong,
konsekuensi logis dari segala sesuatunya atau halus dan baik,
kebaikan. tidak curang, dan
adanya ketaatan kepada fungsi menerima sabar, tenang, dan
mengikuti aturan yang pembebanan, sebagai sopan. (KBBI)
berlaku. Tuhan, kejujuran, dan
tanggung jawab dalam akibat atas perbuatan
diri seseorang. atau sikap sendiri
Ajaran dari Tuhan ataupun pihak lain.
membawa manusia Kecermatan
kepada kemuliaan. menempatkan diri
Kejujuran yang paling di tengah
sederhana, ketika pergaulan sosial.
Disiplin cenderung
seseorang memilih
menghindarkan seseorang Hilangnya rasa tanggung
untuk bersikap lurus,
dari berbuat curang dan jawab pada diri
tidak membohongi
melanggar seseorang akan Sebagai contoh,
Keyakinan bahwa ia orang lain, atau
aturan/ketentuan yang menjadikannya berani dalam adat
akan selalu diawasi mencurangi orang lain
berlaku. untuk berbuat Minangkabau
oleh Tuhan akan yang berinteraksi
dengannya. sesukanya untuk mengenal kato nan
menjadikannya selalu kepentingan-
berhati-hati dalam ampek (kata yang
kepentingan pribadinya empat)
bertindak agar terjauh tanpa menghiraukan
dari keburukan atau dampak yang akan
dosa. terjadi
Hati nurani.
Mengabaikannya akan
menjadikan hati keras,
hingga buta dari kebenaran.
Sikap yang bertanggung
jawab menjadi syarat
mutlak bagi seorang
Kejujuran terhadap diri sendiri pemimpin
harus dilatih secara terus menerus,
yang akan membersihkan pandagan 12
hati nurani.
B. INTEGRITAS JAKSA INDONESIA
1. Doktrin Tri Krama Adhyaksa SATYA
Kesetiaan yang bersumber pada
rasa jujur, baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, diri pribadi dan
keluarga maupun kepada sesama
manusia;

ADHI
Kesempurnaan dalam bertugas
dan yang berunsur utama
Adhi pemilikan rasa tanggung jawab
terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
keluarga dan sesama manusia;

Satya WICAKSANA
Bijaksana dalam tutur kata dan
tingkah laku, khususnya dalam
pengtrapan kekuasaan dan
kewenangannya. 13
5 Prinsip
yang harus dimiliki Jaksa
 International Association of Prosecutor (IAP) dalam Standards of
Professional Responsibility and Statement of the Essential Duties
and Rights of Prosecutors

Profesional Mandiri

Integritas

Imparsialitas Disiplin
14
Pengaruh Integritas bagi Jaksa dalam
Kehidupan
Integritas Memancarkan
Keteladanan

Tri Krama
Adhyaksa
Menghayati & Menaati
Mematuhi PP Kode Perilaku
Mengamalkan Tri Peraturan
53/2010 Jaksa
Krama Adhyaksa Kejaksaan

Ibi societas ibi ius, maka sebuah Peraturan Jaksa Agung


KENISCAYAAN bagi seorang manusia Nomor: Tata Krama
PER-014/A/JA/11/2012 Adhyaksa
yang sehat akal dan jasmaninya untuk
tentang Kode Perilaku Jaksa
tunduk dan patuh pada aturan dan hukum
yang berlaku di lingkungannya.
15
2. Jaksa sebagai Aparatur Sipil Negara
 PP NO.53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Kewajiban (Pasal 3) 14
poin
PP NO.53 Tahun 2010
Tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil
Larangan (Pasal 4) 14
poin

16
Undang-Undang No. 15 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (UU ASN)

Pasal 3 Kewajiban
PNS

Pasal 4 Larangan PNS

Pasal 7 Disiplin PNS


Disiplin Jaksa sebagai Aparatur Sipil Negara
Setiap pegawai negeri sipil DILARANG: 8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari
1. menyalahgunakan wewenang; siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan dan/atau pekerjaannya;
pribadi dan/atau orang lain; 9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja
untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi 10. menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang
internasional; dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau dilayani;
lembaga swadaya masyarakat asing; 11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, 12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
menyewakan, atau meminjamkan barang-barang, Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat
sah; Daerah;
6. melakukan kegiatan dengan tujuan untuk keuntungan 13. memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang merugikan presiden;
negara; 14. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu untuk Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil
diangkat dalam jabatan; Kepala Daerah.
18
C. ETIKA PROFESI JAKSA INDONESIA
Bekerja
dengan
Dilaksanakan imbalan yang Adanya sarana
sebagai suatu relatif tinggi pendidikan /
pekerjaan atau jenjang Berbeda dengan Pekerjaan:
kegiatan pelatihan
utama (purna profesi a. Tidak membutuhkan
waktu). tersendiri latar belakang
pendidikan.
Mengandalkan b. Tidak membutuhkan
suatu Memiliki pengetahuan dan
keterampilan Profesi organisasi
pengalaman
atau keahlian profesi
khusus.

Persatuan Jaksa
Indonesia (PJI)
19
Kode Perilaku Jaksa

PERATURAN JAKSA AGUNG NO. PER-014/A/JA/11/2012 TENTANG KODE


PERILAKU JAKSA, PADA PASAL 3 SAMPAI DENGAN PASAL 6 MEMUAT TENTANG
BERBAGAI KEWAJIBAN JAKSA
 

Kewajiban Kepada Kewajiban Jaksa


Negara kepada Institusi

Kode Perilaku Jaksa

Kewajiban Jaksa Kewajiban Jaksa


kepada Masyarakat kepada Profesi Jaksa

20
Kode Perilaku Jaksa
 Tata Krama Adhyaksa, 15 Butir Pedoman Perilaku Jaksa yang dirumuskan oleh
Persatuan Jaksa Indonesia tahun 1995
1. Jaksa adalah insan yang beriman dan bertaqwa 5. Jaksa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tercermin dari melindungi kepentingan umum sesuai peraturan
kepribadian yang utuh dalam pemahaman, perundang-undangan dengan mengindahkan norma-norma
penghayatan, dan pengamalan Pancasila; keagamaan, kesopanan dan kesusilaan serta menggali nilai
2. Jaksa sebagai insan yang cinta tanah air dan bangsa kemanusiaan, hukum dan keadilan yang hidup dalam
senantiasa mengamalkan dan melestarikan Pancasila masyarakat;
serta secara aktif dan kreatif menjadi pelaku 6. Jaksa senantiasa berupaya meningkatkan kualitas
pembangunan hukum dalam mewujudkan pengabdiannya dengan mengindahkan disiplin ilmu hukum,
masyarkaat adil yang berkemakmurandan makmur memantapkan pengetahuan dan keahlian hukum serta
berkeadilan; memperluas wawasan dengan mengikuti perkembangan
3. Jaksa mengutamakan kepentingan masyarakat, dan kemajuan masyarakat;
bangsa, dan negara daripada kepentingan pribadi 7. Jaksa berlaku adil dalam memberikan tugas dan kewajiban
atau golongan; senantiasa memupuk serta mengembangkan kemampuan
4. Jaksa mengakui adanya persamaan derajat, profesional, integritas pribadi, dan disiplin tinggi;
persamaan hak dan kewajiban antara sesama 8. Jaksa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
pencari keadilan serta menjunjung tinggi asas senantiasa memupuk serta mengembangkan kemampuan
21
praduga tak bersalah, di samping asas-asas hukum profesional, integritas pribadi, dan disiplin tinggi.
yang berlaku;
Kode Perilaku Jaksa
9. Jaksa menghormati adat kebiasaan setempat yang 14. Jaksa menjunjung dan membela kehormatan
tercermin dari sikap dan perilaku baik di dalam korps serta menjada harkat dan martabat
maupun di luar kedinasan; profesi;
10. Jaksa terbuka untuk menerima kebenaran, bersikap 15. Jaksa senantasa membina dan
mawas diri, berani bertanggung jawab dan dapat mengembangkan kader Adhyaksa dengan
menjadi teladan di lingkungannya; semangat ing ngarso sun tulodo, ing madyo
11. Jaksa mengindahkan norma-norma kesopanan dan mangun karso, tut wuri handayani.
kepatutan dalam menyampaikan pendangan
menyalurkan aspirasi profesi, di samping mematuhi
hierarki dan aturan kedinasan;
12. Jaksa berbudi luhur serta berwatak mulia, setia, jujur,
arif dan bijaksana dalam tata pikir, tata tutur dan tata
laku;
13. Jaksa memelihara rasa kekeluargaan, semangat
kesetiakawanan, dan mendahulukan kepentingan
korps daripada kepentingan pribadi; 22
 Siapakah yang dimaksud dengan Jaksa?
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Undang-undang No. 16
Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. disebutkan
bahwa Jaksa adalah Pejabat fungsional yang
diberi wewenang oleh undang-undang untuk
bertindak sebagai penuntut umum dan
pelaksana putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap serta
wewenang lain berdasarkan undang-undang
Tugas, Fungsi dan Wewenang Jaksa
Di Bidang Perdata Dalam Bidang
Di Bidang Pidana dan Tata Usaha Ketertiban dan
Negara Ketenteraman Umum

Melakukan Peningkatan kesadaran


penuntutan; Kejaksaan hukum masyarakat;
dengan kuasa
khusus dapat
bertindak di
Melaksanakan penetapan hakim dan dalam maupun di Pengamanan kebijakan
putusan pengadilan yang telah penegakan hukum;
memperoleh kekuatan hukum tetap; luar pengadilan
untuk dan atas
nama negara
Melakukan pengawasan terhadap
atau pemerintah
Pengamanan peredaran
pelaksanaan putusan pidana barang cetakan;
bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan keputusan
bersyarat;
Pengawasan aliran kepercayaan yang
dapat membahayakan masyarakat dan
Melaksanakan penyidikan negara;
terhadap tindak pidana
tertentu berdasarkan
undang-undang;
Pencegahan penyalahgunaan
dan/atau penodaan agama;

Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu


dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan yang dalam Penelitian dan 24
*pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik. pengembangan hukum
statistik kriminal.
PASAL 7 PERJA NO. PER-014/A/JA/11/2012 TENTANG
KODE PERILAKU JAKSA MENGATUR LARANGAN BAGI
JAKSA
(1) Dalam melaksanakan tugas Profesi Jaksa dilarang:
a.memberikan atau menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan keuntungan pribadi secara
langsung maupun tidak langsung bagi diri sendiri maupun orang lain dengan menggunakan nama
atau cara apapun;
b. meminta dan/atau menerima hadiah dan/atau keuntungan dalam bentuk apapun dari siapapun
yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung;
c. menangani perkara yang mempunyai kepentingan pribadi atau keluarga, atau finansial secara
langsung maupun tidak langsung;
d.melakukan permufakatan secara melawan hukum dengan para pihak yang terkait dalam
penanganan perkara;
e. memberikan perintah yang bertentangan dengan norma hukum yang berlaku;
f. merekayasa fakta-fakta hukum dalam penanganan perkara;
g.menggunakan kewenangannya untuk melakukan penekanan secara fisik dan/atau psikis; dan
menggunakan barang bukti dan alat bukti yang patut diduga telah direkayasa atau diubah atau
dipercaya telah didapatkan melalui cara-cara yang melanggar hukum;
Lanjutan…

(2) Jaksa wajib melarang keluarganya meminta


dan/atau menerima hadiah atau keuntungan dalam
bentuk apapun dari siapapun yang memiliki
kepentingan baik langsung maupun tidak langsung
dalam pelaksanaan tugas Profesi Jaksa.

Anda mungkin juga menyukai