KOMUNIKASI EFEKTIF

PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

HARYAMIN
SEKSI YANKES RUJUKAN DINKES PROV. SULSEL
 GANGGUAN GIZI
25%-30% Penderita di Unit Rawat Inap RS
Mengalami gangguan Gizi (Makanan Tersisa)
• Kesulitan “Intake”
• Napsu Makan
• Lingkungan yang berbeda
• Cita rasa
• Tabu/Pantangan

KOMUNIKASI YANG BAIK

KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi adalah hal yang mendasar.(TIDAK CUEK)

• Faktor Keselamatan dan Kepuasan Pasien
• Komunikasi di RS sangat kompleks (emosi
pasien/keluarga pasien/petugas kesehatan)
• Data dari MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia), 45% pelanggaran disiplin
yang dilakukan dokter adalah disebabkan oleh
kesalahan berkomunikasi.
KOMUNIKASI EFEKTIF

MAMPU
MENGHASILKAN
PERUBAHAN SIKAP
(Attitude change)
 Unsur penting dalam
KOMUNIKASI
tetapi lebih pada
BUKAN karakter kita dan
Apa yang kita katakan,
Bukan apa yang kita tulis
bagaimana kita
menyampaikan pesan
kepada penerima pesan

syarat utama dalam komunikasi efektif

adalah karakter yang kokoh
yang dibangun dari pondasi integritas
pribadi yang kuat.
Integritas ……….

• Adanya konsistensi dari aspek-aspek; apa yang DIKATAKAN, apa

yang DIRASAKAN dan apa yang DILAKUKAN, sesuai dengan nilai-
nilai Agama dan Moral.
• Bila integritas dijalankan dalam setiap berkomunikasi….. Akan
menunjukkan keindahan dalam setiap gerak dan langkah.
• Seseorang yang tidak memiliki integritas, keberadaannya hampir
selalu membawa suasana menjadi tidak nyaman.
• Seseorang yang memiliki integritas, keberadaannya selalu
dinantikan, membawa suasana nyaman.
Untuk membangun kredibilitas/karakter
dalam melakukan KOMUNIKASI efektif

• isi pesan yang jelas,

• suara/intonasi dalam
menyampaikan pesan

• wahana bagaimana
orang itu
menyampaikan pesan.
Metode SBAR

Instalasi gizi (SOP)

(1). Melakukan asesmen/pengkajian, mengidentifikasi/diagnose
gizi dan merancang intervensi gizi lanjut pada pasien rawat
inap.
(2). Berkoordinasi dengan dokter, perawat, farmasi, dan tenaga lain
dalam pelaksanaan intervensi gizi.
(3). Melakukan monitoring dan evaluasi pasien terhadap intervensi
terhadap dampak asuhan gizi.
(4). Memberikan edukasi, penyuluhan, motivasi, dan konseling gizi
pada klien/pasien dan keluarganya.
(5). Mencatat dan melaporkan hasil asuhan gizi kepada dokter.
• Kebiasaan
• Kepribadian
• Emosi
• Intuisi

ALAM BAWAH SADAR

10 %
Pikiran Sadar
Conscious Mind

90 % Pikiran Bawah
Sadar
Sub Conscious
Mind
 • Mengidentifikasi data/informasi
• Mebandingkan data/informasi
• Menganalisa data/informasi
10 % • Memutuskan ia atau tidak, data/
informasi diproses lebih lanjut

90 % • Kebiasaan
• Kepribadian
• Emosi
• Intuisi
 Data, Informasi,
Pengetahuan
Pikiran Sadar
Gelombang Otak Beta

Pikiran Bawah Sadar

Gelombang Otak Alpha
Dan Theta

Menyimpan berbagai Pengalaman

 Apakah Tidak bisa dirubah???

BISA

>>> Kebiasaan Buruk

• Kita bisa “memasuki” pikiran
bawah sadar, sehingga kita dapat
melakukan pemrograman ulang
terhadap pikiran bawah sadar
kita.
• Pembersihan data, sehingga yang
tersisa hanyalah hal-hal yang
benar-benar “memberdayakan”
diri kita. (Hal Positif)
Memerlukan Intervensi

PELATIHAN-PELATIHAN/KURSUS/SEMINAR,DLL
• Pelatihan2 Komunikasi
• Pelatihan2 Kepribadian/ Kerohanian

•Afirmasi
•Anchor
 5 Hukum dalam Mengembangkan
Komunikasi Efektif

Hukum
1 RESPECT
sikap menghargai setiap individu
yang menjadi sasaran/komunikan kita.
• Rasa hormat dan saling menghargai merupakan
William James (Psikolog) hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi
Prinsip paling dalam pada dengan orang lain.
• Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin
sifat dasar manusia adalah
dihargai dan dianggap penting.
kebutuhan untuk dihargai. • Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang,
lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan
kebanggaaan seseorang
 5 Hukum dalam Mengembangkan
Komunikasi Efektif
Hukum
2 EMPATHY
Corvey (Psikolog)
kemampuan untuk mendengarkan
salah satu kebiasaan manusia
yang sangat efektif.
yaitu kebiasaan untuk mengerti
terlebih dahulu, baru dimengerti.
kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada
situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
• PRA SYARAT sikap empati adalah kemampuan kita untuk
mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan
atau dimengerti oleh orang lain.
• Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu,
kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan dalam
membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
• Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan
pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima
pesan, menerimanya.
 5 Hukum dalam Mengembangkan
Komunikasi Efektif
Hukum
3 AUDIBLE
Kemampuan dalam memilih media
dalam menyampaikan pesan,
Adalah syarat dalam hukum ini.
pesan yang kita sampaikan dapat diterima
dengan baik oleh penerima pesan.
• Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui
saluran media, hingga dapat diterima dengan baik oleh
penerima pesan.
• Media yang dimaksud adalah sarana antara yang digunakan
menyampaikan pesan dengan efektif.
• Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan
disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh
penerima pesan.
 5 Hukum dalam Mengembangkan
Komunikasi Efektif

Hukum
4 CLARITY
Tanpa keterbukaan akan timbul
sikap saling curiga dan pada
gilirannya akan menurunkan
semangat dan antusiasme
penerima pesan atau tim kita.
kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga
tidak menimbulkan multi interpretasi atau
berbagai penafsiran yang berlainan.
• Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.
• Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka
(tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat
menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau
anggota tim kita.
5 Hukum dalam Mengembangkan
Komunikasi Efektif

Hukum
5 HUMBLE
sikap rendah hati.

• sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran

Customer First Attitude),
• sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik,
• tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani
mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan
penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan
yang lebih besar
TERIMA kasih

Semoga Bermanfaat