Anda di halaman 1dari 5

KAMUS INDIKATOR MUTU UNIT GIZI

NO STANDAR INDIKATOR
1 Judul Indikator SISA MAKANAN PASIEN
2 Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013
tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi,
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3 Dimensi Mutu Efektifitas, Keselamatan
4 Tujuan Tergambarnya akses efektifitas pelayanan di unit gizi
5 Definisi Operasional Porsi makan siang yang tidak habis dimakan atau tersisa di atas alat makan
pasien
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Presentase
8 Numerator Jumlah pasien yang tidak menghabiskan atau menyisakan makan siang ≥ ½
porsi makanan yang disediakan
9 Denumerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvei saat makan siang
10 Target Pencapaian ≤ 20 % (Kepmenkes No.129, 2008)
11 Kriteria Pasien yang mendapatkan makan siang di rawat inap
12 Formula ∑ jumlah pasien yang menyisakan makan siang ≥ ½ porsi X 100 %
∑ jumlah pasien rawat inap yang disurvei saat makan siang
13 Metode Observasi
pengumpulan data
14 Sumber Data Rekap sisa makan pasien rawat inap
15 Instrumen Formulir sisa makan pasien rawat inap
pengambilan data
16 Besar Sample Semua sampel yang termasuk didalam kriteria
17 Cara pengambilan Observasi
data
18 Periode Setiap hari
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel, Grafik dan interpretasi data
20 Periode Analisis Data dianalisa sederhana setiap bulan
21 Penanggung Jawab Koordinator Gizi
KAMUS INDIKATOR MUTU UNIT GIZI
NO STANDAR INDIKATOR
1 Judul Indikator KESALAHAN DIET PASIEN
2 Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013
tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi,
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3 Dimensi Mutu Efektifitas, Keselamatan
4 Tujuan Tergambarnya kesalahan dan akses efektifitas pelayanan unit gizi
5 Definisi Operasional Kesesuaian jenis diet antara yang diminta oleh dokter dengan yang
disajikan pada saat makan. Kesesuaian meliputi jumlah kalori, jenis
makanan, volume diet cair.
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Presentase
8 Numerator Jumlah kejadian kesalahan jenis diet makanan pasien
9 Denumerator Jumlah pasien yang mendapatkan makanan diet
10 Target Pencapaian 0 % (Kepmenkes No.129, 2008)
11 Kriteria Petugas diet menyajikan makanan yang tidak sesuai dengan jenis diet
khusus dari rumah sakit yang diminta saat makan.
12 Formula ∑kejadian kesalahan jenis diet makanan pasien X 100 %
∑ pasien rawat inap yang mendapatkan makanan diet
13 Metode Observasi
pengumpulan data
14 Sumber Data Daftar pemintaan makan pasien, kupon makan pasien
15 Instrumen Daftar pemintaan makan pasien
pengambilan data
16 Besar Sample Semua sampel yang termasuk didalam kriteria
17 Cara pengambilan Observasi
data
18 Periode Setiap hari
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel, Grafik dan interpretasi data
20 Periode Analisis Data dianalisa sederhana setiap bulan
21 Penanggung Jawab Koordinator Gizi
KAMUS INDIKATOR MUTU UNIT GIZI
NO STANDAR INDIKATOR
1 Judul Indikator KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKAN KEPADA PASIEN
2 Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013
tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi,
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3 Dimensi Mutu Efektifitas, Keselamatan
4 Tujuan Tergambarnya kesalahan dan akses efektifitas pelayanan unit gizi
5 Definisi Operasional Ketepatan penyediaan makanan pada pasien sesuai dengan jadwal makan
siang yaitu jam 11.00-12.30 WIB.
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Presentase
8 Numerator Jumlah pasien rawat inap dan rawat intensif yang disurvey yang mendapat
makan siang tepat waktu
9 Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap dan rawat intensif yang mendapat makan
siang
10 Target Pencapaian ≥ 90% (Kepmenkes No.129, 2008)
11 Kriteria Petugas diet mendistribusikan makanan tidak tepat waktu.
12 Formula ∑ Jumlah pasien rawat inap dan rawat intensif yang
disurvey yang mendapat makan siang tepat waktu X 100 %
∑ Jumlah seluruh pasien rawat inap dan rawat intensif
yang mendapat makan siang
13 Metode Observasi
pengumpulan data
14 Sumber Data Jadwal distribusi makan pasien
15 Instrumen Form jadwal distribusi makan pasien
pengambilan data
16 Besar Sample Semua sampel yang termasuk didalam kriteria
17 Cara pengambilan Observasi
data
18 Periode Setiap hari
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel, Grafik dan interpretasi data
20 Periode Analisis Data dianalisa sederhana setiap bulan
21 Penanggung Jawab Koordinator Gizi

KAMUS INDIKATOR MUTU UNIT GIZI


NO STANDAR INDIKATOR
1 Judul Indikator SISA MAKANAN PASIEN ORTOPEDI
2 Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013
tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi,
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3 Dimensi Mutu Efektifitas, Keselamatan
4 Tujuan Tergambarnya akses efektifitas pelayanan di unit gizi
5 Definisi Operasional Porsi makan siang yang tidak habis dimakan atau tersisa di atas alat makan
pasien ortopedi
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Presentase
8 Numerator Jumlah pasien ortopedi yang tidak menghabiskan atau menyisakan makan
siang ≥ ½ porsi makanan yang disediakan
9 Denumerator Jumlah pasien ortopedi rawat inap yang disurvei saat makan siang
10 Target Pencapaian ≤ 20 % (Kepmenkes No.129, 2008)
11 Kriteria Pasien ortopedi yang mendapatkan makan saing di rawat inap
12 Formula ∑ jumlah pasien ortopedi yang menyisakan makan siang ≥ ½ porsi X
100%
∑ jumlah pasien ortopedi rawat inap yang disurvei saat makan siang
13 Metode Observasi
pengumpulan data
14 Sumber Data Rekap sisa makan pasien rawat inap
15 Instrumen Formulir sisa makan pasien rawat inap
pengambilan data
16 Besar Sample Semua sampel yang termasuk didalam kriteria
17 Cara pengambilan Observasi
data
18 Periode Setiap hari
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel, Grafik dan interpretasi data
20 Periode Analisis Data dianalisa sederhana setiap bulan
21 Penanggung Jawab Koordinator Gizi

Anda mungkin juga menyukai