MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN (Ikho)
MAKALAH KEPEMIMPINAN KRISTEN (Ikho)
NIM : 2201016
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, sebab karena kebaikan-
Nya saya bisa diberi kekuatan dan sedikit hikmat untuk membuat makalah dengan judul
“Integritas seorang pemimpin rohani”, tentu ini bukan karena hebat saya melainkan karena
atas pertolongan dari Tuhan Yesu, sehingga bisa selesai meskipun masih banyak kekurangan.
Berbicara mengenai kepemimpinan.
Kepemimpinan yang berintegritas merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahan dari
kehidupan manusia khususnya dalam sebuah organisasi atau perkumpulan. Dalam hal ini
yang diangkat adalah kepemimpinan Kristen, kepemimpinan yang didasari dengan integritas
yang tentu diaplikasikan dalam tindakan dan keputusan yang di ambil
Penulis
DAFTAR ISI
2
COVER.....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1. Latar Belakang..............................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan...........................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Integritas seorang pemimpin rohani merupakan salah satu hal yang paling substansial
dalam konteks kepemimpinan rohani. Dalam setiap komunitas keagamaan, pemimpin rohani
memiliki peran krusial dalam membimbing, menginspirasi, dan memimpin jemaat atau
pengikutnya menuju pengembangan kerohanian dan moral yang lebih tinggi. Integritas,
sebagai foundation utama dalam kepemimpinan rohani, mencerminkan keselarasan antara
prinsip-prinsip moral, nilai-nilai agama, dan tindakan nyata pemimpin tersebut. Penting bagi
kita agar memahami konsep integritas dalam konteks pemimpin rohani. agar memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana integritas memengaruhi kepemimpinan
rohani dan bagaimana pemimpin rohani dapat mempertahankan dan mengembangkan
integritas mereka, Mengapa integritas menjadi elemen yang penting dalam kepemimpinan
rohani.
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu kepemimpinan yang berintegritas
2. Bagaimana dasar teologis filosofis seorang pemimpin yang berintegritas
3. Bagaimana model kepemimipinan dalam PL dan PB?
4. Bagaimana karakter seorang pemimpin yang berintegritas?
5. Bagaimana spiritual kepemimpinan yang berintegritas
6. Apa saja tantangan yang dihadap oleh seorang pemimpin yang berintegritas?
7. Metode apa yang bisa dipakai dalam mengatasi seorang pemimpin yang kurang
berintgritas?
4
3. Tujuan Penulisan
Sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepemimpina Kristen, yang
dimana agar mampu memahami arti kepemimpinan yang berintegritas dan bagaimana
seharusnya pemimpin Kristen yang bisa menjadi teladan dan juga mampu menjadi
cermin dalam segala aspek kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Integritas
Secara etimologi kata “integritas” berasal dari bahsa latin, yaitu “integer” yang berarti
“tidak tercela” atau “utuh”. Jadi, integritas merujuk pada kualitas atau tidak rusak secara
moral atau fisik.
5
a) Pengertian Integritas menurut para ahli
1. Butler dan Cantrell
Menurut pandangan Butler dan Cantrell Integritas adalah sebuah reputasi
seseorang yang bisa dipercayai dalam konteks sebuah organisai, instansi dan
lembaga.
2. Stepehen R Covey
Menurut pandangan Stephen R cover integritas adalah pembuktian tindakan
yang sesuai dengan ucapan yang dilontarkannya. Seseorang dengan integritas
tinggi akan menjujung kejujuran, keaslian dirinya, tanggung jawab dan
dedikasi.
3. Andrian Harefa
Menurut Andrias, Integritas adalah kunci dari sebuah kehidupan yang dapat
dilihat secara langsung. Aplikasinya adalah seseorang yang memiliki integritas
pasti jujur, memiliki komitmen dan melakukan sesuatu dengan konsisten.
4. KKBI
pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan
kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan
kewibawaan dan kejujuran.
Integritas merupakan salah satu aspek kunci yang penting dalam kepemimpinan
rohani. Seorang pemimpin rohani yang memiliki integritas tinggi akan menjadi teladan bagi
komunitasnya, memberikan arahan moral yang kokoh, dan menginspirasi orang lain untuk
hidup dengan prinsip-prinsip kebenaran dan kebajikan. Dalam bagian pembahasan ini, akan
dibahas beberapa aspek penting mengenai integritas seorang pemimpin rohani, termasuk
pentingnya integritas, karakteristik integritas, dampak integritas terhadap pemimpin dan
pengikut, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam menjaga integritas.
Beberapa karakteristik yang menggambarkan integritas seorang pemimpin rohani antara lain:
a. Konsistensi
Seorang pemimpin rohani yang memiliki integritas akan konsisten dalam tindakan
dan nilai-nilai yang dianut, baik dalam keadaan sulit maupun mudah.
b. Keterbukaan dan Kejujuran
Integritas mendorong seorang pemimpin untuk berbicara dan bertindak dengan jujur,
bahkan ketika hal tersebut sulit atau tidak populer.
c. Pengabdian
Integritas mendorong pemimpin untuk melayani dengan tulus dan mengutamakan
kepentingan komunitas di atas kepentingan pribadi.
d. Kepedulian Ethika
Pemimpin rohani yang bermartabat akan memiliki pandangan etika yang kuat
terhadap isu-isu sosial dan moral yang mungkin dihadapi oleh komunitasnya.
e. Kesediaan untuk Belajar
Integritas mendorong pemimpin untuk terus belajar dan tumbuh, serta mengakui
kesalahan saat itu terjadi.
B. Dasar Teologis kepemimpinan yang berintegritas
Dasar yang perlu dipahami oleh seorang pemimpin yang berintegritas adalah sebagai
berikut;
1. seorang pemimpin harus mengerti bahwa menjadi pemimpin adalah penggilan
untuk melayani bukann dilayani ( Mrk 10:42-45)
2. seorang pemimpin yang berintegritas harus memiliki dasar kepemimpinan yang
benar yaitu mampu membina hubungan dengan orang lain dan mengutamakan
pengabdian (Mrk 3:13-19, Matius 10:1-4, Lukas 6:12-16, dan Lukas 17:7-10).
3. Pemimpin yang berintegritas harus bisa memahami proses kepemimpinan dan
ketrampilan dalam memimpin dan yang perlu diperhatikan adalah pertama, ia
mampu mengetahui tujuan baik tujuan Allah, organisasi dan operasi kerja dari
sebuah organisasi yang dipimpin. Kedua, ia harus tau tugas dan tanggung jawab
yang dipercayakan kepadanya, ketiga, ia harus mampu mengenal orang yang
dipimpin sehingga mempermudah relasi dan komunikasi antara pimpinan dan
7
bawahan dan keempat, ia harus mampu menegerti dengan baik bagaimana cara
menciptakan hubungan atau relasi yang baik sehingga mampu tercipta seuah
kondisi yang aman dan damai demi mencapai tujuan yang diinginakan.
C. Model Kepemimpinan yang berintegritas dalam Alkitab
a. Model kepemimpinan PL
Model kepemimpinan dalam perjanjian lama berdasarkan pada Alkitab. Ada
sejumlah model yaitu Musa, Abraham, Yusuf, setiap mereka memiliki
kepemimpinan yang berbeda dikarenakan konteks setiap zaman mereka berbeda.
Tantangan dalam menjaga integritas seorang pemimpin rohani tidak bisa diabaikan.
Tekanan dari lingkungan, godaan untuk mengambil jalan pintas, dan ancaman terhadap nilai-
nilai spiritual adalah beberapa contoh tantangan yang mungkin dihadapi. Oleh karena itu,
pemimpin perlu memiliki kesadaran diri yang tinggi, dukungan dari sesama pemimpin dan
komunitas, serta tekad kuat untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip moral
Dalam dunia yang semakin kompleks dan beragam, pemimpin rohani dihadapkan
pada berbagai tantangan dalam menjaga dan membangun integritas. Tantangan ini mencakup
kompleksitas nilai, dampak teknologi dan media sosial, pertarungan kepentingan,
materialisme, pertentangan ideologi, tekanan publik, kesulitan menjaga keseimbangan, dan
ketidakpastian global. Penting bagi pemimpin rohani untuk memiliki kesadaran diri yang
tinggi, fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan tekad kuat untuk tetap setia pada
prinsip-prinsip integritas mereka.
1
Doe, J. (Tahun). "Integrity in Spiritual Leadership: Concept and Implications." Journal of Religious Leadership
Johnson, C. D. (Tahun). "Influence of Personal Values on Integrity in Religious Leadership." Journal of Ethics
in Ministry
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
B. Saran
Tantangan konstan dari pertentangan nilai dan tekanan lingkungan tidak boleh
dianggap sebagai hambatan, tetapi sebagai peluang untuk mengukir karakter dan mengasah
integritas. Dengan memadukan saran-saran ini ke dalam praktik sehari-hari, pemimpin rohani
dapat menjalankan peran mereka sebagai agen perubahan moral dengan lebih efektif. Jaga
keseimbangan antara tuntutan tugas kepemimpinan dan perhatian terhadap kesejahteraan
pribadi. Keseimbangan ini akan membantu menjaga kesehatan mental dan integritas. Bangun
komunitas dukungan yang kuat, baik di dalam maupun di luar lingkungan agama. Dukungan
ini dapat memberikan dorongan moral dan emosional dalam menghadapi tekanan. Dalam era
teknologi dan media sosial, jaga reputasi online dengan hati-hati. Hindari konten atau
perilaku yang dapat merusak citra dan integritas.
11
DAFTAR PUSTAKA
12