Anda di halaman 1dari 31

PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI)

ENI MAUTIA SKM.M.BIOMED


SEKSI KESGA DAN GIZI
DINKES PROPINSI SUMBAR
Balita di Indonesia:
Peluang STUNTING 30,8% (Baduta
Stunting: 29,9%)
perbaikan status gizi Gizi kurang 10,2%
pada Gizi Lebih 8%
1000
Status
HPK
Gizi
Asupan Gizi Penyakit Infeksi
Pertumbuhan &

perkembanga
n optimal

Rendahnya Akses terhadap Pola Asuh yang kurang baik Rendahnya Akses
Makanan dari segi jumlah terutama pada perilaku dan Pelayanan Kesehatan
dan kualitas gizi praktik pemberian makan bayi termasuk Akses sanitasi
dan anak dan air bersih
KURANG 27.67%* 10.2%
BALITA BALITA
GIZI
PENDEK KURUS

TRIPLE
KEGEMUKA 8% 21.8%
BURDEN
N & ANAK OBESITAS
MASALAH DEWASA
OBESITAS GEMUK
GIZI

DEFISIENSI 48.9%
ZAT GIZI ANEMIA

*SSGBI 2019 MIKRO


Sumber lainnya : Riskesdas 2018

34.1% 10.9% 8.5%


HIPERTEN
STROKE DIABETE
SI
S
BB Naik

BB T
id ak N
aik

70-80 % BB NORMAL
Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan

Berakhir beda
Pertumbuhan Normal
(Dipantau Pertumbuhannya)

Gizi Kurang

Pertumbuhan terganggu
(Tidak dipantau pertumbuhannya)

• Gizi kurang ( BB/U)


• Pendek ( TB/U)
Bayi 6 bulan sehat
• Kurus (BB/TB)
PEMBERIAN AIR SUSU IBU
1.Bagaimana Menyusui yang baik
 Anatomi Payudara dan cara Produksi ASI
 Posisi dan Pelekatan menyusui yg baik
• Cara memerah ASI dengan Tangan , Cara
Penyimpanan ASI Perah
2.Menyusui yang direkomendasikan
 Resiko tdk memberikan ASI bagi
Bayi,Ibu,Keluarga, Mayarakat dan Bangsa
SESI 4

IMD
APA ITU IMD
IMD adalah inisiasi menyusu dini, dimana bayi yang baru dilahirkan menyusu sendiri
segera setelah lahir (dini) dengan meletakan bayi menempel didada atau perut ibu, bayi
dibiarkan merayap mencari puting dan menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung
minimal satu jam pertama sejak bayi lahir
8/4 A
KONTAK DINI

Kontak dini membantu ibu menjalin kasih sayang (bonding) dengan bayinya,ibu
mendekap bayinya setelah melahirkan,keduanya telanjang sehingga mengalami kontak
kulit.
Oksitosin Menyebabkan
Sel-sel otot sel-sel ini berkontraksi

Sel-sel yang
Sel sel yang
memproduksi A Prolaktin menyebabkan
Memproduks Sel-sel memproduksi ASI

Saluran
Saluran ASI
ASI
Saluran ASI yang dikumpulkan
lebih besar
di sini

Puting
Puting

Areola ( Kalang payudara )

Kelenjar
Kelenjar Montgomery
Montgomery

Jaringan Penunjang Alveoli


dan lemak
PROLAKTIN
Rangsangan Sensoris
Disekresi SETELAH menyusui Sensoris
(indra sentuhan)
dari
Untuk menghasilkan ASI BERIKUTnya puting
dari puting

Prolactin
dalam
darah

Prolactin lebih
banyak disekresi
pada malam hari
Bayi menyusu
Menekan Ovulasi
YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA WAKTU BAYI MENYSUI
Perbedaan apa yang terlihat?
Yang perlu diperhatikan waktu bayi menyusui

1.PERLEKATAN
A = Lebih banyak areola diatas
bibir bayi dari pada dibawah
bibir
MU = Mulut bayi terbuka lebar
BI = Bibir bawah berputar keluar
( mendower)
DA = Dagu bayi menempel pada
payudara ibu
2. POSISI BAYI
- Kepala dan badan bayi berada
pada suatau garis lurus
- Bayi dipeluk dekat dengan
badan ibu
- wajah bayi berhadapan dengan
payudara dan hidungbayi
berhadapan dengan putting
- Seluruh badan bayi disangga
bukan hanya kepala dan leher
Empat Ciri Posisi dan Pelekatan
yang Baik

1. Kepala dan Badan Bayi membentuk Garis lurus


2. Wajah Bayi menghadap Payudara, hidung
berhadapan dengan Putting
3. Badan Bayi dekat ke tubuh ibu
4. Ibu Menggendong/mendekap badan bayi
secara utuh
Empat Tanda Pelekatan Yang
baik

1.Bayi Dekat dengan Payudara dengan mulut


terbuka lebar
2.Dagu Bayi Menyentuh Payudara
3.Bagian Areola diatas lebih banyak terlihat
disbanding dibawah mulut bayi
4.Bibir bawah bayi memutar keluar (Dower)
3. Kesulitan Kesulitan Pemberian ASI
 p

Payudara Membengkak
Biasa terjadi di hari ke 3 dan 5 setelah melahirkan,
Biasanya Bayi di hari pertama atau kedua menyusu sampai 2-3 kali

Pencegahan
 Lakukan IMD
 Perbaiki Pelekatan
 Berikan ASI Sesering mungkin
 Tekan disekitar areola
 Tawarkan kedua payudara
 Payudara Lecet
Gejala:
Payudara /Putting terasa sakit
Retak diujung Putting
Kadang kadang berdarah dan Infeksi
Pencegahan:
 Perbaiki Peleketan dan hindari menggunakan
botol
 Hindari menggunakan sabun dan crem pada
putting susu
 Tetap menyusui bayi
 Mulai menyususi pada sisi yg tdk sakit
 Susui bayi tanpa mengunggu payudara penuh
 Saluran Air susu tersumbat (Mastitis)
Gejala:
Payudara Membengkak keras
Terasa sangat sakit
Demam
Bayi menolak menyusui, karena ASI terasa asin.

Pencegahan
Tetap Menyusui Bayi
Kompres dg air hangat
Pastikan pelekatan baik
Hindari menggunakan pakaian ketat
 Ibu merasa tdk cukup ASI
Akibatnya bayi resah atau tdk kenyang.
Pastikan apakah bayi mendapatkan cukup
ASI atau tidak (BB, Urin,dan buang air besar)
 ASI tdk cukup yang sesungguhnya
BB Bayi tdk bertambah dilihat dari garis
pertumbuhan utk bayi usia kurang dari 6 bulan
Garis pertumbuhan mendatar/menurun

Bayi setelah usia 4 sampai 6 minggu paling sering


buang air kecil 6 kali 3-4 kali BAB
Pemberian ASI Sangat Penting
Dalam Pembangunan Kesehatan
PEMBERIAN ASI YANG OPTIMAL
(SESUAI STANDAR EMAS PMBA)
a.Penurunan AKI & AKB
1.Inisiasi Menyusu Dini b.Perbaikan Gizi khususnya
(IMD)
stunting
segera setelah lahir
2. ASI Eksklusif selama enam c. Pengendalian Penyakit Menular
bulan pertama (ATM: HIV/ AIDS, Tuberkulosis &
3. Melanjutkan menyusui Malaria
sampai usia dua tahun atau d. Pengendalian Penyakit Tidak
lebih, disertai MPASI Menular (Hipertensi,
adekuat.
Diabetes Melitus, Obesitas &
Kanker)
Sumber: Global Strategy on Infant and Young
Chlid Feeding, WHO/UNICEF 2002
Manfaat ASI

ASI

13% Angka Kematian


Balita dapat
dikurangi

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


mencegah 22% kematian bayi
saat lahir
Akibat Pelekatan yang tidak baik

1.Putting Retak dan Lecet


2.Nyeri yang mengakibatkan kurangnya aliran ASI
dan produksi yang rendah
Peraturan dan Kebijakan
Terkait Pemberian ASI Di Indonesia
UU No 36 Tahun 2009 Permenkes No 49 Tahun 2014 tentang Standar
tentang Kesehatan
Mutu Gizi, Pelabelan, dan Periklanan Susu Formula
Pertumbuhan dan Formula Pertumbuhan Anak 1 –
PP No 33 Tahun 2012 tentang 3 tahun
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif

Permenkes No. 39
Permenkes No. 15 Tahun 2014 tentang Tata
Tahun 2013 Cara Sanksi Administratif bagi Tenaga Kesehatan,
tentang Susu Formula Bayi dan Penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
Produk Bayi lainnya Penyelenggara Satuan Pendidikan Kesehatan,
serta Produsen dan Distributor Susu Formula
Permenkes No. 15 Bayi dan/atau produk bayi lainnya
Tahun 2013 yang dapat menghambat keberhasilan Program
tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Pemberian ASI Eksklusif
6
Khusus Menyusui dan/ atau Memerah
Air Susu Ibu
POLA ASUH TERKAIT GIZI

IBU HAMIL/
ISI STRATEGI PEMBERIAN MAKANAN
IBU PIRINGKU BAYI DAN ANAK (PMBA)
MENYUSUI IBU
HAMIL 1. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
praktek menyusui melalui kebijakan dan
BAYI BARU
peraturan perundang- undangan.
IM
LAHIR 2. Penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam
D
menerapkan 10 langkah keberhasilan
PEMANTAUAN menyusui
PERTUMBUH
BAYI
AN 3. Peningkatan komitmen dan kapasitas
USIA 0-6 ASI stakeholder dalam meningkatkan, melindungi
BULAN EKSKLUSIF
dan mendukung pemberian ASI dan MPASI
4. Pemberdayaan ibu, keluarga
dan masyarakat dalam praktek pemberian
ANAK ASI + ASI dan MP-ASI.
USIA 6
BULAN – MPA
2 SI
TAHUN baha
n
lokal
Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding, WHO/UNICEF 2002
Standar Emas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
1 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 2 ASI Eksklusif 6 Bulan 3 MP ASI setelah 6 Bln 4 ASI sampai 2 tahun/lebih

USIA 6-8 BULAN

PEMBERIAN MP-ASI SESUAI USIA


USIA 6-8 BULAN USIA 9-11 BULAN USIA 12-24 BULAN
Fakta Tentang Standar Emas
Makanan Bayi

 6-8 x lebih jarang menderita Kanker  Mengurangi penyakit Jantung dan


anak Neuroblastoma, Pembuluh Darah (P Smith 2004,Lucas
(leukemia limphositik, 2004,Owen 2002,Singhal 2001)
Lymphoma Maligna) (DundarozR et al 2002 ,  Mengurangi penyakit menahun seperti
UK
Childhood Cancer Investigation 2001, Bener 2001, Daniels penyakit usus besar ( Davis 2001, Ivarsson
2002, Svanborg 2003) 2002)
 16,7 kali lebih jarang Pneumonia (Cesar JA BMJ  Lebih jarang alergi (Soarinen 1995,
1999). Resiko dirawat dg sakit sal.pernafasan 3 x Wright
lebih jarang (Bachrach VRG 2003) 1995,Kerkhof 2003)
 47% lebih jarang mencret (Beaudry 1995), 23,5  Mengurangi kemungkinan terkena asma (Dell
lebih jarang fatal (Vic1989) 2001, Oddy 2002, Oddy 2003)
(Sadauskaite-
 Menghindarkan kurang gizi  Mengurangi terkena Infeksi E. Sakazakii
 Mengurangi resiko kencing manis dari bubuk susu yang tercemar (Weir E
Kuehne 2004, Monetini 2002, Young 2002) 2002, Van Acker 2001)
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai