Anda di halaman 1dari 36

STIMULASI, DETEKSI

DAN INTERVENSI DINI


TUMBUH KEMBANG
(SDIDTK)
Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
LATAR BELAKANG
• Jumlah balita di Indonesia kurang lebih 10% dari seluruh penduduk.
• Balita merupakan generasi penerus bangsa  perlu mendapat perhatian
• Masa balita adalah “masa keemasan”, “jendela kesempatan”, “masa kritis”
• Masa ini tidak lama sehingga harus mendapat perhatian yang serius (gizi
baik, stimulasi yg memadai untuk eliminasi faktor2 yg mengganggu
tumbang anak, deteksi dan intervensi dini)
• Pertumbuhan anak:
• NORMAL / TIDAK NORMAL
◦ Tujuan:

“Mengatasi gangguan pertumbuhan dan perkembangan sedini mungkin “

BAGAIMANA CARANYA ?
DETEKSI DINI
GANGGUAN
PERTUMBUHAN
PERKEMBANGAN
ANAK
TUJUAN

Untuk Mengetahui deteksi dini Gangguan


Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak
Penyebab gangguan perkembangan anak

Gangguan perkembangan
motorik

Gangguan perkembangan
bahasa

Gangguan Emosi dan


Perilaku
Deteksi dini gangguan pertumbuhan
perkembangan
• Deteksi dini merupakan upaya
penjaringan yang dilaksanakan secara
komprehensif untuk menemukan
penyimpangan tumbuh kembang dan
mengetahui serta mengenal faktor
resiko pada balita, yang disebut juga
anak usia dini
Deteksi dini perkembangan

gerakan kepribadian
motorik /tingkah
halus laku social

bahasa Gerakan motorik kasar


Pengukuran Berat Badan
(BB)

Pengukuran Tinggi Badan


(TB)

Pengukuran Lingkar Kepala


Anak (PLKA)
Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)

Cara menghitung usia anak :


Tanggal Tahun Bulan Hari
pengukuran
2001 03 02

Tanggal lahir 2000 10 15


Konversi bulan 2001-1= 2000 03 – 1 =02 02+30=32
ke hari dan 02 +12=14
tahun ke bulan

2000-2000=0 14 – 10 = 4 32-15=17

Umur sekarang 4 bulan 17 hari


Deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan :

1. Pengukuran Berat badan dan Tinggi badan


2. Pengukuran Lingkar kepala
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner


Pra Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan :
 minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
 minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.

2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya


dengar) mulai umur 3 bln :
 minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
 minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn

3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat)


mulai umur 3 tahun tiap 6 bulan.
1. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP)
◦ Berisi 10 pertanyaan singkat mengenai
kemampuan yang telah dicapai oleh bayi dan
anaknya.
◦ Tujuan : untuk mengetahui apakah perkembangan
bayi / anak normal atau ada penyimpangan
◦ Jadwal rutin : tiap 3 bulan sejak usia 3 – 24 bulan
kmd tiap 6 bulan sampai usia 72 bulan.
◦ Tiap Usia memiliki kuesioner tersendiri
◦ Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan usia
bayi / anak
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP) (lanjt..)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
 tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun,
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran
0,5-1 cm
◦ Jika anak datang belum mencapai usia pemeriksaan rutin, maka ibu diminta
kembali kontrol pada usia terdekat dengan pemeriksaan rutin

◦ Jika ibu datang dengan masalah tumbuh kembang anak, sedangkan umur
anak bukan umur skrining, maka lakukan skrining dengan menggunakan
formulir KPSP usia terdekat – yang lebih muda.
Perkembangan bayi
usia 3 bulan
• Mengangkat kepala setinggi 45 derajat
• Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.
• Melihat dan menatap wajah anda.
• Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
• Suka tertawa keras.
• Beraksi terkejut terhadap suara keras.
• Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
• Mengenal ibu dengan penglihatan penciuman,
pendengaran.
Perkembangan bayi
usia 6 bulan
• Berbalik dari telungkup ke terlentang.
• Mengangkat kepala setinggi 90 derajat
• Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan
stabil.
• Menggenggam pensil.
• Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
• Memegang tangannya sendiri.
• Berusaha memperluas pandangan.
• Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.
• Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau
memekik.
• Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang
menarik saat bermain sendiri.
Perkembangan bayi
usia 12 bulan
• Mengangkat benda ke posisi berdiri.
• Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di
kursi.
• Dapat berjalan dengan dituntun.
• Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan
yang diinginkan.
• Mengenggam erat pensil.
• Memasukkan benda ke mulut.
• Mengulang menirukan bunyi yang didengarkan.
• Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.
Perkembangan bayi
usia 21 bulan

• Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik.


• Berjalan tanpa terhuyung-huyung.
• Bertepuk tangan, melambai-lambai
• Menumpuk 4 buah kubus.
• Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk.
• Menggelindingkan bola kearah sasaran.
• Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti.
• Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum
sendiri.
Perkembangan bayi
usia 36 bulan

• Jalan naik tangga sendiri.


• Mencoret-coret pensil pada kertas.
• Bicara dengan baik menggunakan 2 kata.
• Dapat menunjukkan 1 atau lebih bagian tubuhnya
ketika diminta.
• Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar
nama 2 benda atau lebih.
• Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.
• Melepas pakiannya sendiri.
Perkembangan bayi
usia 42 bulan
• Berdiri 1 kaki 2 detik.
• Melompat kedua kaki diangkat.
• Menggambar garis lurus.
• Menumpuk 8 buah kubus.
• Mengenal 2-4 warnah.
• Mengerti arti kata di atas, dibawah, di depan.
• Mendengarkan cerita.
• Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
• Mengenakan celana panjang, kemeja baju.
Perkembangan bayi
usia 54 bulan

• Berdiri 1 kaki 6 detik.


• Melompat-lompat 1 kaki.
• Menggambar simbol-simbol.
• Mengancing baju.
• Menyebut nama lengkap tanpa di bantu.
• Senang bertanya tentang sesuatu.
• Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
• Bicara mudah dimengerti.
• Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari
ukuran dan bentuknya.
• Menyebut angka,
• Berpakian sendiri tanpa di bantu.
Perkembangan bayi
usia 60 bulan

• Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.


• Menggambar orang dengan 6 bagian
• Menger ar lawan kata.
Menggambar simbol-simbol.
Perkembangan bayi usia
72 bulan

• Berjalan lurus.
• Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.
• Menggambar segi empat.
• Mengerti arti lawan kata.
• Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau
lebih.
• Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan
kegunaannya.
• Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
• Mengenal warna-warni
• Mengungkapkan simpati.
• Mengikuti aturan permainan.
• Berpakaian sendiri tanpa di bantu.
Hasil Pemeriksaan Interpretasi Tindakan

Jawaban Sesuai umur Puji keberhasilan orang


Interpretasi KPSP “Ya” 9
atau 10
tua/pengasuh.
Lanjutkan stimulasi
sesuai umur.
Jadwalkan kunjungan
berikutnya.
◦ Hitunglah jumlah jawaban Ya.

◦ Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan Jawaban Meragukan Nasehati Ibu/pengasuh
“Ya” 7 untuk melakukan
atau 8 stimulasi lebih sering
anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S) dengan penuh kasih
sayang. Jadwalkan
kunjungan ulang untuk
◦ Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak 2 minggu lagi. Apabila
hasil pemeriksaan
meragukan (M) selanjutkany juga
meragukan, rujuk ke
Rumah Sakit rujukan
◦ Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada tumbuh kembang level
1.

penyimpangan (P)

◦ Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis Jawaban “Ya” Penyimpangan Rujuk ke Rumah Sakit
6 atau kurang rujukan tumbuh kembang
level 1.
keterlambatan
Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional

 Tujuan :
 Mendeteksi secara dini penyimpangan mental emosional pada anak pra sekolah
 Jadwal :
 setiap 6 bulan pada umur 36-72 bulan
 Alat : Kuesioner masalah Mental Emosional (KMME)
 12 pertanyaan mengenai problem mental emosional anak umur 36-72 bulan
2. Tes Daya Dengar (TDD)
 Tujuan :
Menemukan gangguan pendengaran sejak dini.
Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak yang mengalami
gangguan pendengaran.
 Jadwal
 Setiap 3 bulan pada bayi umur  12 bulan
 Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas.
Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas
terlatih lainnya.
 Alat / sarana yang diperlukan adalah :
Instrumen TDD menurut umur anak
Gambar binatang (ayam anjing, kucing), manusia
Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir, Bola)
 Cara melakukan TDD :
 Menghitung umur anak dalam bulan
 Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak
 Pada anak umur  24 bulan :
 semua pertanyaan harus dijawab orang tua/pengasuh anak.
 Membacakan pertanyaan anak dengan jelas, dan berurutan.
 Menunggu jawaban dari orang tua/ pengasuh
 Jawaban “YA” jika menurut orangtua/pengasuh, anak dapat
melakukannya satu bulan terakhir.
 Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/pengasuh anak tidak pernah,
tidak tahu atau tidak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir,
 Pada anak umur 24 bulan atau lebih
 Pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/
pengasuh untuk dikerjakan oleh anak.
 Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah
orang tua/pengasuh.
 Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan perintah
orang tua/ pengasuh.
 Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat atau tidak
mau melakukan perintah orang tua/ pengasuh.
3. Tes Daya Lihat (TDL)
 Tujuan :
 Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat.
 Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh
ketajaman daya lihat menjadi besar.
 Jadwal tes daya lihat :
 Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur 36-37 bulan)
 Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PAUD dan petugas
terlatih lainnya.
 Alat/ sarana yang diperlukan adalah :
 Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik.
 Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa
 Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E” untuk dipegang anak.
 Alat penunjuk.
 Cara melakukan tes daya lihat :
◦ Gantungkan poster “E” setinggi mata anak pada posisi duduk
◦ Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke
poster “ E”
◦ Letakkan sebuah kursi lainnya di samping poster “E” untuk pemeriksa.
◦ Pemeriksa memberikan kartu "E" pada anak.. Latih anak dalam
mengarahkan kartu "E" menghadap atas, bawah, kiri dan kanan; sesuai
yang ditunjuk pada poster “E” oleh pemeriksa.
◦ Selanjutnya, anak diminta menutup sebelah matanya dengan
buku/kertas.
◦ Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf "E” pada poster, satu persatu,
mulai baris pertama sampai baris ke empat atau baris "E" terkecil yang
masih dapat di lihat.
◦ Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang
sama.
◦ Tulis baris "E" terkecil yang masih dapat di lihat, pada kertas yang
telah di sediakan :
◦ Mata kanan : ............. Mata kiri : ...............
 Interpretasi :
 Bila kedua mata anak tidak dapat
melihat baris ketiga poster “E”, artinya
tidak dapat mencocokan arah kartu “E”
yang dipeganggnya dengan arah “E”
pada baris ketiga yang ditunjuk oleh
pemeriksa, kemungkinan anak
mengalami gangguan daya lihat.

Anda mungkin juga menyukai