KELOMPOK 1:
1. BAGAS KRISNA PUTRA (07)
2. DWI ELLAN SATRIANI (09)
3. ORIZA APRILYA W.W (24)
4. SARIYA BAITA RAHMA (28)
LATAR BELAKANG TERJADINYA PROTES PAD
PEMERINTAHAN ORDE BARU
• Krisis Politik
Demokrasi menjadi masalah yang paling besar selama Orde Baru. Presiden
Soeharto dinilai terlalu otoriter dan tidak mau dikritik.
Contoh : Terbatasnya ruang berpendapat, ditutupnya berbagai instansi pers
yang mengkritik pemerintahan Orde Baru, dwifungsi, ABRI, dan kebijakan-
kebijakan lainnya yang dirasa menekan kebebasan masyarakat.
• Krisis Ekonomi
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kian
melemah pada masa Orde Baru. Dampaknya kepada
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi 0% dan
berakibat pada iklim bisnis yang lesu, dan banyak pengusaha
yang bangkrut pada masa itu.
Contoh : Harga sembako semakin tinggi, angka pengangguran
meningkat, persediaan sembako dipasaran mulai menipis, dan
kualitas hidup masyarakat terus melemah
PERAN PEMUDA DAN TOKOH MASYARAKAT DALAM
PERUBAHAN POLITIK DAN KETATANEGARAAN INDONE
• Hari Tritura merupakan peringatan terhadap debuah peristiwa heroik yang terjadi pada Masa Orde
Lama ketika presiden Suharto masih memimpin 1966. Dalam sejarah politik Indonesia dikenal istilah
Orde lama yang merujuk kepada masa pemerintahan Ir.Soekarno (1945 hingga 1966). Setelah itu
dimulailah Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun di bawah kepemimpinan Jenderal Soeharto
(1966-1998).
• Ketidakstabilan politik membuat kepercayaan menurunnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah
dalam menjalankan roda pemerintahan.
• Sikap ini membuat Indonesia akhirnya kehilangan dukungan internasional baik di bidang politik
maupun ekonomi. Puncaknya adalah pada malam gerakan 30 September (G30S) dimana PKI diminta
bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan tujuh jenderal TNI. Ketidakstabilan politik ini
berdampak pada kondisi ekonomi yang membuat rakyat merasa kesulitan. Sementara pertemuan
KAMI tanggal 9 Januari 1966 juga telah menyepakati beberapa rumusan tuntutan yang pada kemudian
hari disebut Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat yang akan disampaikan kepada Presiden Soekarno.
ISI TRITURA
Isi Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat adalah:
• Turunkan harga
Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Pusat yang mengadakan rapat di sekretariatnya,
di Jalan Sam Ratulangi No. I dan memutuskan untuk menyelenggarakan demonstrasi secara besar-
besaran pada 10 Januari 1966. Pada hari itu, di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
untuk pertama kalinya
Tritura dikumandangkan.Kolonel Sarwo Edhi, yang ketika itu sebagai komandan pasukan elite RPKAD
juga hadir dalam momen bersejarah tersebut. Pada hari itu juga terjadi aksi-aksi dan pendudukan
tempat-tempat strategis di Jakarta.
Sementara wakil mahasiswa diterima oleh Wakil Perdana Menteri III, Chairul Saleh yang berujung pada
penyerahan keputusan kepada Presiden
SURAT PERINTAH SEBELAS MARET
Peristiwa malari singkatan dari malapetaka 15 Januari 1974. Peristiwa Malari adalah
demonstransi mahasiswa yang berujung kerusuhan besar yang terjadi pada 15 Januari 1974.
Peristiwa ini berawal dari rencana kedatangan Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei ke
Indonesia dan juga kisruh investasi asing saat itu.
Mahasiswa menyamut kedatangan kakuei pada 14 Januari dengan melakukan demonstrasi di
Bandara Halim Perdanakusuma. Namun para demonstran tidak bisa masuk karena mendapat
penjagaan yang ketat dari aparat keamanan. Keesokan harinya, mahasiswa kembali turun ke
jalan untuk menuntut ketidaksetaraan penanaman modal asing yang menguntungkan kelompok
tertentu, pemberantasan korupsi, dan tingginya harga kebutuhan pokok. Mahasiswa juga
menuntut dibubarkannya Asisten Penasehat Pribadi (Aspri) Presiden Soeharto.
Menjelang sore hari, aksi demonstransi mulai memanas dan berakhir ricuh.
Kersuhuhan besar ini diduga terjadi karena provokator. Saat itu terjadi sejumlah
pengrusakan, pembakaran, dan penghancuran merk mobil Jepang. Mahasiswa
membakar pusat perbelanjaan dan gedung gedung juga terbakar.
Aparat keamanan menyalahkan mahasiswa sebagai dalang dibalik kerusuhan
tersebut. Namun, mahasiswa menyanggah dan menyebut aksi yang mereka lakukan
dari Salemba ke Grogol berlangsung damai. Setelah kerusuhan, Presiden Soeharto
mencopot Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Jenderal
Sumitro. Kepala Badaan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) Sutopo Juwono dicopot
dan digantikan oleh Yoga Soegomo. Sementara itu, ketua Dewan Mahasiswa
Universitas Indonesia, Hariman Siregar dinyatakan bersalah oleh pemerintah dan
dijatuhi hukuman penjara.
Jumlah korban peristiwa Malari adalah 11 Orang tewas, 137 orang luka-luka, 750
orang ditangkap.