GROUPWORK
Dosen Pengampu :
Dr. Jumayar Marbun, M.Si
Milly Mildawati, MP,Ph.D
TUJUAN TUJUAN
Komposisi Kelompok
Karena klien merupakan remaja sehingga pekerja sosial sebagai pendamping maka
pekerja sosial mengundang orangtua para anggota kelompok pada sebuah pertemuan
untuk meminta izin, persetujuan bahwa anaknya akan tergabung dalam kelompok dan
menjelaskan mengapa kelompok dibentuk, menjawab pertanyaan orangtua, serta
kepentingan-kepentingan mereka. Hal ini dapat mencegah banyak masalah yang
mungkin muncul dikemudian hari.
05
04 Pada minggu ke 8 ; sesi
kesembilan dan kesepuluh
adalah tahap evaluasi dan
Pada minggu ke 5,6,7 ; sesi
keenam, ketujuh, dan
pengakhiran. Dibuat aturan di dalam
kedelapan adalah tahap Kelompok
pengubahan perilaku
-Pemimpin kelompok wajib mengkondisikan anggota kelompoknya dan
menjelaskan kembali apa saja kegiatan yang akan dilakukan
-Setiap anggota kelompok diperbolehkan mengeluarkan pendapatnya
-Setiap anggota kelompok mengusulkan kreasinya
-Setiap anggota perlu mencurahkan perhatiannya pada perasaan
-Setiap anggota kelompok harus mengkspresikan dirinya.
-Setiap anggota kelompok harus menjadi peserta yang aktif.
f. Setting fisik dan sosial
Sebelum itu para anggota kelompok termasuk pemimpin dan pekerja sosial
mengenalkan diri mereka masing-masing serta peranan mereka dalam kelompok. Dalam
kelompok sebagai awal pertemuan para anggota kelompok diminta untuk menulis
nama, apa tujuan, harapan, dan kecemasannya di kertas origami ditempel di dinding
dan nantinya para anggota akan memberitahu dan membacakannya dengan anggota
kelompok lain serta membahasnya pada sesi diskusi dan mendapatkan kesapakatan.
Dan setiap anggota kelompok diminta menghafal nama temannya, jika bisa menghafal
akan mendapat reward berupa snack.
2. Tahap Memulai
● Setelah mencapai sebuah kesepakatan pekerja sosial mempersilahkan pemimpin kelompok
untuk memulai sesi cerita tentang masa kelam pemimpin dan bagaimana cara mengatasinya,
semua anggota pun mendengarkan dengan seksama cerita dari pemimpin kelompok tersebut.
Anggota kelompok pun saling berbagi pengalaman dan cerita hidup mereka, serta para anggota
kelompok menanyakan apa yang dapat membantu mereka keluar dari masalah kepada
pemimpin kelompok. Pertemuan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, dan sekiranya tidak ada
pertanyaan lagi maka sesi pertemuan akan ditutup.
● Lalu pada pertemuan selanjutnya yaitu sesi ketiga masih tujuan yang sama yaitu agar terjalin
relasi yang erat antar para anggota, pada pertemuan ini akan lebih banyak permainan atau
kegiatan yang dapat menambah keakraban para anggota dengan nama permainan mengenal
satu sama lain, dimana semua orang yang ada di ruangan diminta untuk berdiri dan
menyanyikan lagu setelah itu memutar dan bila lagunya berhenti masing-masing dari mereka
untuk menemukan pasangan untuk berkenalan lebih dekat.
● Lalu ada permainan tebak gerakan tiap anggota, setiap orang bergiliran diminta maju kedepan
lalu memperagakan gerakan dari yang diarahkan pemimpin kelompok, anggota yang paling
banyak menebak gerakan temannya akan mendapatkan poin dan jika poin tersebut paling
banyak akan mendapatkan hadiah. Bahwa dalam tahap ini pemimpin harus peka dan sensitif
terhadap tanda-tanda penolakan, rasa takut dan cemas para anggota kelompok, kemudian
menjadi modelling yang baik bagi para anggota dan bekerja sukarela. Pada akhir sesi, tak lupa
seluruh anggota kelompok dan pemimpin diminta untuk membuat ringkasan tentang sesi
pertemuan ini dan pelajaran apa yang dapat diambil dari pertemuan ini.
3. Tahap Transisi
● Jika didalam kelompok terjadi konflik, ataupun ada anggota kelompok yang sulit diatur , diam saja,
berperilaku superior ataupun tidak bisa fokus terhadap kelompok maka hal yang dapat dilakukan pemimpin
adalah mempelajari, menganalisis, menggali informasi lebih dalam terkait dengan anggota kelompok yang
berperilaku demikian rupa. Pemimpin dapat memfasilitasi anggota yang sulit tersebut atau yang berkonflik
dengan berdiskusi santai.
● Anggota yang sulit diajak untuk bersama-sama memikirkan, mengamati perilakunya sendiri,
mengomentarinya lalu pemimpin kelompok akan memberikan umpan balik. Pemimpin kelompok juga bisa
menanyakan kepada klien tentang apa yang terjadi sebenarnya, bertanya mengenai bagaimana perasaan
klien apakah bosan, apakah pertemuan tidak mengasikkan, apakah teman satu kelompoknya membuat dia
terganggu atau tidak nyaman.
● Klien yang remaja akan lebih tertarik jika mengobrol ringan sehingga ia merasa nyaman, untuk itu
pemimpin bisa menyesuaikan dengan gaya remaja, mengobrol sembari bermain bola bersama, atau pergi ke
tempat berkumpul anak muda. Atau jika merasa terlalu canggung dan malu, tiap anggota kelompok dapat
menuliskan keluhan atau masalahnya yang mengganggu hati dan pikirannya pada secarik kertas dan tidak
perlu menuliskan nama.
4. Tahap Pengubahan Perilaku
Tahap ini dilaksanakan pada sesi sesi keenam, ketujuh, dan kedelapan. Pada tahap ini para anggota
kelompok sudah mulai mengerti apa tujuan akhir yang nantinya mereka capai dikelompok, harapan
mereka dan bagaimana mereka bertanggung jawab nantinya. Mereka sudah menantikan dan antusias
tentang akan apa saja hal baru dan kegiatan yang akan di ekplorasi dan dilakukan anggota kelompok.
Setiap individu sudah bisa mengerti dirinya sendiri lebih baik, anggota kelompok pun sudah menunjukkan
bahwa ingin berinteraksi satu sama lain, mengenal lebih dekat meskipun terkadang ada sedikit pertikaian,
lebih terbuka dan ada umpan balik antara satu sama lain.
Di dalam tahap ini terkadang muncul tema-tema baru, tema disini adalah hal -hal baru yang
ditemukan dalam kelompok. Seperti jika ada anggota kelompok yang merasa tidak percaya diri
karena melihat teman satu kelompoknya terlihat lebih baik dari sebelumnya, sudah bisa lebih
sopan,dll. Dirinya merasa temannya lebih mengalami perubahan yang cepat, maka hal yang dapat
dilakukan pemimpin kelompok yaitu pemimpin kelompok dapat memberikan support kepada anggota
yang mengalaminya, meyakinkan bahwa dirinya bisa seperti “semangat ya, ini belum selesai, jangan
putus asa dulu, ini kan butuh proses supaya hasilnya baik buat kamu”. Lalu bisa meminta sahabat
dekat dikelompoknya untuk saling menyemangati satu sama lain.
Positive Reinforcement Token Ekonomi
Anggota kelompok diminta mempraktikkan bagaimana dirinya ketika berbicara kepada orangtua, guru, atau teman.
Jika ada hal yang tidak sesuai pemimpin kelompok bisa memberitahu yang benar. Lalu setelah itu dilanjutkan dengan
ice breaking “sambung kata” , tiap anggota menyebutkan kata tetapi harus kata yang masuk akal dan berkaitan dengan
kata sebelumnya(terhubung) , permainan dilakukan 5ronde, yang paling banyak menang mendapatkan hadiah. Lalu
dilanjutkan dengan kegiatan spiritual seperti sholat berjamaah di masjid.
Hal ini sebagai bentuk modelling ,karena para anggota dibebaskan menonton video
idola dengan didasarkan idola tersebut membawa manfaat dan semangat bagi
para anggota. Misalnya klien dia gemar bermain sepakbola dapat dilihatkan
video pesepakbola seperti lionel messi, bambang pamungkas, atau yang
menjadi role model dirinya.
5. Tahap Pengakhiran
a.Mengakhiri sesi (pada sesi ke Sembilan)
1. Pada akhir sesi setiap anggota kelompok dan pemimpin diminta untuk menyampaikan
kesan dan pesannya selama di dalam kelompok, salam perpisahan. Dan pada sesi
sebelumnya telah diumumkan bahwa pada sesi Sembilan akan diadakan “tukar kado”,
kado yang diberikan harganya tidak lebih dari 10 ribu rupiah. Lalu kado akan diacak
oleh pemimpin kelompok agar adil.
2. Peksos mendampingi jalannya pengakhiran sesi
3. Meminta anggota kelompok untuk menyampaikan ringkasan makna pertemuan sesi
tersebut sepuluh menit sebelum sesi diakhiri. Lalu membahas hal-hal yang belum
tuntas.
4. Lalu pekerja sosial dan pemimpin kelompok memberi pengumuman bahwa pada sesi
berikutnya yaitu sesi kesepuluh merupakan sesi untuk melakukan pengakhiran
(terminasi) kelompok / pembubaran kelompok.
5. Bahwa pada sesi terakhir akan diadakan rekreasi grup untuk outbond, nantinya anggota
kelompok akan berangkat bersama.
b. Terminasi Kelompok
Seperti yang sudah diberitahukan pada sesi sebelumnya bahwa tahap terminasi
kelompok adalah baik pekerja sosial, pemimpin kelompok, anggota kelompok
melakukan rekreasi grup dengan agenda outbond. Selain outbond juga ada
makan bersama sembari membahas ulang pengalaman dalam kelompok,
mengekspresikan aspek negatif dan positif selama dalam kelompok,
membicarakan hasil dan tujuan yang dicapai, rencana masa depan secara
spesifik, lalu kesan pribadi pada tiap anggota kelompok, dan membuat kontrak
untuk tindakan selanjutnya, memberi tugas ketika sepulang dari rekreasi
menerapkan apa yang telah diajarkan didalam kelompok, lalu salam perpisahan.
TERIMAKASIH !!!