Anda di halaman 1dari 26

Booklet

oleh
Idei Khurnia Swasti, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Penulis dan Penanggung Jawab Isi Materi
Idei Khurnia Swasti, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Asisten Penulis Materi


Queenta Azzahra Mayo
Sasangka Adhita Nugraha

Desainer dan Penata Letak Booklet


Ibnu Muhammad Tysan

Juli, 2021

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Daftar Isi
Sang Juara 1
S (Santun) 2
A (Adil) 4

klet
N ( Nasionalis) 5
G (Gembira) 7
J (Jujur) 9

U (Unggul) 11
A (Amanah) 14
R (Religius) 16
A (Andil) 19
Referensi 22

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Sang Juara
Kehidupan perkuliahan merupakan batu loncatan bagi para
mahasiswa untuk menapaki dunia yang lebih terbuka dan dinamis.
Dalam menghadapi dinamisme kehidupan, tentunya setiap individu
mahasiswa harus memiliki karakter yang telah tertanam di dalam
dirinya. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada diharapkan dapat
mengembangkan sembilan karakter, yaitu santun, adil, nasionalis,
gembira, jujur, unggul, amanah, religius, dan andal. Kesembilan
karakter tersebut disingkat sebagai “SANG JUARA”.
Apa saja karakter Sang Juara?

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


S (Santun)
Karakter pertama yaitu S atau santun. Secara terminologis, santun berarti rendah
hati, sederhana, dan cerdas secara sosial. Kerendahan hati dan kesederhanaan adalah
tentang membiarkan kekuatan dan prestasi seseorang berbicara sendiri. Individu
dengan kekuatan ini tidak perlu merasa harga dirinya rendah. Mereka tidak perlu
mencari spotlight dan menganggap diri mereka lebih baik daripada orang lain. Orang
yang rendah hati jujur pada dirinya sendiri tentang keterbatasan dan kesalahan
pendapat mereka sendiri. Mereka juga sangat terbuka untuk menerima saran dan
bantuan dari orang lain. Sikap rendah hati dapat dilatih mulai dari hal-hal yang
sederhana. Untuk melatihnya, kamu dapat melakukan hal-hal berikut:
Tahan untuk tidak serta merta memamerkan prestasi atau pencapaianmu, misalnya
melalui media sosial, selama seminggu dan perhatikan perubahan dalam hubungan
interpersonal mu;
Di akhir setiap harinya, identifikasi sesuatu yang kamu lakukan untuk membuat
orang terkesan atau untuk menunjukkan diri;
Putuskan untuk tidak melakukannya lagi;
Tahan pamer ketika kamu menyadari bahwa kamu lebih baik daripada orang lain;
Tahan pamer saat orang lain pamer, misalnya melalui postingan media sosial. Kamu
tidak perlu segera merasa harus posting juga ya;

Perhatikan jika kamu berbicara lebih banyak daripada yang lain dalam situasi
kelompok. Berpakaian dan berbicara dengan sopan;

Memuji dengan tulus bila bertemu seseorang yang otentik dan lebih baik daripada
dirimu dalam beberapa hal;
Gunakan sumber daya lingkungan secara sederhana (gunakan produk daur ulang,
batasi penggunaan produk yang merusak lingkungan, dan lain-lain);
Akui kesalahanmu dan minta maaf meskipun mereka lebih muda darimu;
Tanyakan kepada teman yang terpercaya untuk mendapat umpan balik jujur
tentang kelemahanmu.

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Dalam penelitiannya, Nazir dan Rafique (2019) menyebutkan tidak ada perbedaan
signifikan terkait gender yang ditemukan dalam empati dan kompetensi sosial di antara
mahasiswa namun "gaya humor maladaptif" lebih banyak digunakan oleh mahasiswa
dibandingkan dengan mahasiswi.
Selain tentang kerendahan hati dan kesederhanaan, perilaku santun juga
mencakup kecerdasan seseorang secara sosial. Individu yang cerdas secara sosial sadar
akan emosi dan niat mereka sendiri dan orang lain. Kompetensi sosial mempromosikan
individu untuk menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif (Stichter dalam Nazir &
Rafique, 2019).
Apapun situasi sosialnya, mereka berusaha membuat semua orang yang terlibat
merasa nyaman dan dihargai. Orang yang cerdas secara sosial mampu memahami
perasaan orang lain dan jujur tentang perasaan mereka sendiri. Pada umumnya, mereka
mahir membina hubungan yang sehat. Untuk melatih sikap cerdas secara sosial, kamu
dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

Tahan argumen kuat dan tegas yang akan membuatmu menang dalam diskusi tetapi
mungkin menyakiti seseorang, setidaknya dua kali dalam satu bulan;
Dengarkan teman dan saudaramu secara empatik, tanpa menyiapkan bantahan,
dan cukup menggambarkan perasaanmu;
Jika seseorang menyinggungmu, cobalah untuk menemukan setidaknya satu elemen
positif dalam motif mereka;
Dalam situasi sosial yang tidak nyaman, jadilah pengamat aktif dan gambarkan apa
yang kamu amati tanpa memberikan penilaian;
Catat dan hargai orang lain dengan mempertimbangkan atribut positif mereka.
Ekspresikan perasaan secara tepat kepada seseorang yang belum kamu lakukan
sejauh ini dan cermati prosesnya;
Tanyakan kepada seseorang yang dekat dengan kamu namun tidak kamu pahami
secara emosional, bagaimana ia ingin dipahami secara emosional di masa depan;
Dengarkan orang lain dengan pertimbangan tanpa syarat;
Identifikasi manakah dari temanmu yang paling berhubungan dengan orang lain
(sociable) dan amati mereka dengan cermat;
Saat bekerja dengan orang lain, tekankan nilai keramahan.
3

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


A (Adil)
Karakter kedua yaitu A atau adil. Keadilan berarti memperlakukan setiap orang
sesuai dengan cita-cita universal tentang kesetaraan dan keadilan. Individu yang adil
tidak akan membiarkan perasaan pribadi mereka bias dengan keputusan moral atau etis
mereka tentang orang lain. Melibatkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan
misalnya dengan melibatkan mereka untuk mengatur acara yang meningkatkan interaksi
mahasiswa-fakultas, serta secara ekstensif menggunakan pengukuran objektif dan
prosedur evaluasi dapat meningkatkan persepsi siswa tentang persepsi keadilan tentang
lingkungan belajar (learning environment). Meningkatkan persepsi siswa tentang
keadilan dapat dikatakan memiliki dampak positif pada perasaan mereka tentang institusi
tempat mereka belajar (Çağlar, 2013).
Keadilan sejati mencakup penghormatan terhadap pedoman moral dan
pendekatan belas kasih untuk merawat orang lain. Kekuatan ini berlaku di semua
tingkatan masyarakat, dari interaksi sehari-hari hingga masalah internasional mengenai
keadilan sosial. Untuk melatih sikap adil, kamu dapat mencoba langkah-langkah berikut:
Ketika kamu membuat kesalahan, pantau dirimu untuk melihat apakah kamu
menyadari kesalahan itu;
Ketika kamu mengajukan argumen, pantau dirimu untuk melihat apakah kamu
berkompromi dengan keadilan untuk keinginan sosial;
Dorong partisipasi yang sama dari semua orang, terutama mereka yang merasa
ditinggalkan dalam diskusi atau kegiatan;
Pantau diri sendiri untuk melihat apakah penilaianmu dipengaruhi oleh kesukaan
dan ketidaksukaan pribadimu atau didasarkan pada prinsip keadilan dan keadilan;
Ingat kembali dan tulis tentang kasus-kasus di mana kamu tidak adil atau mungkin
lebih adil. Pertimbangkan bagaimana kamu dapat meningkatkan perilaku
keadilan-mu di masa depan;
Pantau sendiri untuk melihat apakah kamu memikirkan atau memperlakukan orang
tergantung pada etnis dan budaya lain secara stereotip;
Tulis surat kepada editor surat kabar atau suarakan tentang masalah penting
tentang keadilan sosial;
Diskusikan secara adil dengan teman yang menunjukkan bias gender atau etnis;
Tontonlah film atau dokumenter yang mencontohkan keadilan, keadilan sosial, dan
keadilan;
Menjadi relawan atau belajar dalam organisasi yang mendidik dan berkampanye
untuk hak asasi manusia yang setara. 4

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


N (Nasionalis)
Karakter ketiga yaitu N atau nasionalis. Nasionalis meliputi tanggung jawab sosial,
kesetiaan, dan kerja tim. Nasionalisme melibatkan bekerja sebagai anggota kelompok
untuk kebaikan bersama. Orang-orang dengan kekuatan karakter ini setia kepada
organisasi yang menjadi anggotanya dan siap untuk melakukan pengorbanan pribadi
untuk tetangga mereka.
Kekuatan kewarganegaraan dimanifestasikan melalui rasa memiliki sosial dan
tanggung jawab sipil. Warga negara yang baik tidak patuh secara membuta, melainkan
bila perlu, mereka akan berusaha untuk mengubah kelompok mereka menjadi lebih baik.
Orang yang nasionalis merupakan warga negara yang baik.
Sikap nasionalis juga akan menciptakan pemikiran yang terbuka bagi pemiliknya.
Kesadaran dan pengetahuan nasionalisme dapat dikembangkan dari beberapa
faktor, di dalamnya termasuk pendidikan. Pendidikan memberi peran besar membentuk
karakter suatu bangsa melalui pemudanya termasuk kesadaran rasa nasionalisme (Yanti
& Jayanti, 2018). Untuk menjadi warga negara yang baik, kamu dapat berlatih melakukan
hal-hal sederhana berikut dalam keseharianmu:
Jika seseorang menyinggungmu, cobalah untuk menemukan setidaknya satu elemen
positif dalam motif mereka;
Hiasi tempat umum/ruang publik agar lebih nyaman digunakan untuk beraktivitas
bersama;
Wakili kota/daerah atau sekolah/kampusmu dalam pertandingan olahraga atau
kompetisi lainnya yang membawa nama daerahmu;
Dirikan klub buku atau perpustakaan kecil di lingkungan tempat tinggalmu dengan
memanfaatkan buku-buku yang sudah tidak terpakai;
Mulai komunitas bertanam untuk menguatkan ketahanan pangan.
Mulai mendonorkan darah secara rutin;
Mengambil peran dalam organisasi atau perkumpulan yang mendekatkan
orang-orang dari beragam budaya;
Saat bekerja dengan orang lain, tekankan nilai keramahan;
Bersukarela untuk mengantarkan makanan bagi tetangga yang tidak mampu
membeli atau memasak makanannya sendiri (Meals on Wheels);
Bersukarela untuk kegiatan sosial seperti melayani sebagai Big Brothers Big Sisters
(BBBS) atau membangun rumah (Habitat for Humanity).
5

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Keterbukaan pikiran berarti memikirkan dan memeriksa segala sesuatu dari semua
sisi. Orang yang berpikiran terbuka akan melibatkan kesediaan untuk
mempertimbangkan bukti terhadap keyakinan, rencana, dan tujuan seseorang, dan
merevisinya jika perlu. Mereka konsisten mematuhi standar untuk mempertimbangkan
bukti secara adil.
Disposisi berpikir terbuka-aktif merupakan konstruk yang perlu diperhatikan oleh
peneliti maupun praktisi pendidikan (Aditomo, 2019). Mengapa demikian? Karena
karakter ini menangkal bias yang mencegah banyak orang untuk mempertimbangkan
pandangan selain pandangan mereka sendiri. Untuk memiliki pemikiran yang terbuka,
kamu dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
Identifikasi alasan dari tiga tindakan terakhirmu yang tidak kamu sukai (tidak
menindaklanjuti tujuannya) dan curahkan gagasan alternatif yang lebih baik untuk
masa depan;
Minta teman yang kamu percaya dan bijak untuk menilai secara kritis penilaianmu
atas tiga tindakan penting terakhirmu;
Setidaknya seminggu sekali, praktikkan diskusi tema umum lintas ras dan agama
tentang isu penting;
Mulai aktivitas dan tanyakan pada diri sendiri tentang mengapa, kapan, dan
bagaimana kamu harus melakukan aktivitas tersebut;
Menghadiri acara multi-budaya dan secara kritis mengevaluasi pandangan kamu
selama dan sesudah acara;
Identifikasi penyebab kegagalan yang dirasakan dari suatu kegiatan di masa lalu
dan pola yang dihasilkan dari kegagalan tersebut;
Luangkan waktu untuk berpikir secara mendalam tentang bagaimana kamu dapat
bertumbuh. Ketika memutuskan hal penting, tulis pro dan kontra dan ulangi saat
jeda di antaranya;
Berinteraksi dengan seseorang dari latar belakang etnis atau agama yang berbeda.
Pantau jika kamu sering menemukan informasi untuk mengonfirmasi pendapatmu
atau mencari informasi baru untuk memperluas pandanganmu;
Ketika kamu menghadapi tantangan berikutnya, pertama-tama bayangkan
skenario terbaik dan terburuk, kemudian putuskan tindakan yang paling realistis.

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


G (Gembira)
Karakter keempat yaitu G atau gembira. Berbicara soal gembira, tidak genap rasanya
kalau tidak menyinggung humor. Humor dan gembira adalah dua hal yang saling terkait.
Humor melibatkan kenikmatan tertawa, ejekan ramah, dan membawa kebahagiaan
kepada orang lain. Orang-orang dengan kekuatan kegembiraan ini melihat sisi terang
kehidupan dalam banyak situasi. Mereka cenderung menemukan hal-hal yang ceria
daripada membiarkan kesulitan membuat mereka jatuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran di
Pakistan studi saat ini juga menunjukkan signifikan secara statistik dan positif kuat
hubungan antara kebahagiaan dan prestasi akademik, yang berarti bahwa peningkatan
kebahagiaan meningkatkan prestasi akademik siswa dan dan sebaliknya (Khan, dkk,
2020). Jadi, dengan penerapan langkah-langkah yang tepat untuk peningkatan
kebahagiaan, kita dapat membawa peningkatan pula pada kinerja akademik.
Humor tidak hanya merujuk pada lelucon, tetapi lebih pada pendekatan yang
menyenangkan dan imajinatif terhadap kehidupan. Untuk mengembangkan humormu
dan menebar kegembiraan ke orang lain, kamu dapat mencoba hal-hal berikut:
Buatlah seseorang tersenyum setiap hari melalui lelucon, gerak tubuh, dan aktivitas
yang menyenangkan;
Pelajari lelucon baru tiga kali seminggu dan beritahukan itu kepada teman-teman;
Tonton sitkom, tayangan/film lucu, atau baca komik setiap hari;
Hibur teman yang sedang sedih dengan cara mengirim email atau chat lucu ke
teman kamu itu;
Temukan sisi yang menyenangkan dan lebih ringan pada sebagian besar situasi;
Pergi bersama teman-teman kamu setidaknya sebulan sekali untuk bermain-main;
Bermainlah dengan hewan peliharaanmu setiap hari atau setiap kali ada
kesempatan;
Pergilah untuk menonton kembang api atau karnaval bersama orang yang kamu
cintai;
Pergilah ke pertandingan olahraga yang seru bersama orang yang kamu cintai;
Pergilah ke acara liburan bersama orang yang kamu cintai.

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Selain humor, gembira juga erat kaitannya dengan semangat. Orang yang selalu
bersemangat dalam menjalani tiap aktivitas akan merasa gembira sepanjang hari.
Semangat, vitalitas, antusiasme, atau energi merupakan pendekatan terhadap
kehidupan yang ditandai dengan penghargaan terhadap energi, keaktifan,
kegembiraan, dan energi. Seseorang yang bersemangat akan menganggap dan
menjalani kehidupan sebagai petualangan untuk didekati dengan sepenuh hati.
Kehidupan yang penuh semangat memungkinkan seseorang untuk mengalami
tumpang tindih dari pengalaman mental dan fisik karena tingkat stres berkurang dan
kesehatan meningkat. Untuk memancarkan semangat yang ada di dalam dirimu, kamu
dapat mencoba melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini:
Lakukan sesuatu yang sudah kamu lakukan tetapi dengan lebih banyak energi,
termasuk dengan menambah beberapa elemen kreatif dan berbeda;
Berolahraga setidaknya 2-3 kali dalam satu minggu dan perhatikan bagaimana itu
mempengaruhi tingkat energi kamu;
Lakukan aktivitas fisik pilihanmu, sesuatu yang kamu tidak diharuskan dan disuruh
melakukannya;
Lakukan aktivitas fisik yang berat (mengendarai sepeda, berlari, olahraga, bermain)
yang selalu ingin kamu lakukan tetapi belum pernah dilakukan;
Lakukan setidaknya satu aktivitas luar ruangan setiap minggu seperti hiking,
bersepeda, mendaki gunung, jalan cepat, atau jogging selama satu jam;
Tingkatkan pola tidurmu dengan menetapkan waktu tidur yang teratur, makan 3-4
jam sebelum tidur, menghindari melakukan pekerjaan apapun di tempat tidur, tidak
mengonsumsi kafein di malam hari, dan lain-lain. Perhatikan perubahan tingkat
energi kamu keesokan harinya;
Pikirkan cara-cara untuk membuat tugas menjadi menarik sebelum kamu
melakukannya;
Ingatlah teman lamamu dan kenanglah masa lalumu yang indah;
Bersosialisasi dengan teman-teman yang suka tertawa terbahak-bahak atau
menonton acara/film komedi;
Luangkan waktu untuk merayakan dua pencapaian dan kemenangan kamu
berikutnya.
Ketika berhadapan dengan stres, pertanyaan kritisnya adalah, “Apakah kamu
mengelola emosimu atau apakah justru emosi itu yang mengendalikan hidupmu?” Jika
kamu telah melakukan upaya yang jujur untuk mengelola emosimu dan mereka masih
mengganggu, barangkali itu saatnya kamu perlu mencari bantuan konselor atau terapis.
8

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


J (Jujur)
Sikap kelima yaitu J atau jujur. Kejujuran, keaslian, atau integritas dimanifestasikan
dengan berbicara tentang kebenaran dan menampilkan diri dengan cara yang tulus.
Seseorang yang berintegritas bersikap terbuka dan jujur tentang pikiran, perasaan, dan
tanggung jawabnya sendiri. Mereka selalu berhati-hati untuk tidak menyesatkan, baik
melalui tindakan maupun kelalaian.
Kekuatan kejujuran memungkinkan seseorang untuk merasakan rasa memiliki atas
keadaan internal sendiri, terlepas dari apakah keadaan itu populer atau nyaman secara
sosial, dan untuk mengalami rasa keutuhan yang otentik. Dalam kehidupan mahasiswa,
kejujuran ternyata berkorelasi dengan prestasi akademik, yang pada penelitian Wahyuni
dan Susanti (2018) lebih dispesifikkan pada nilai IPK. Selain mendapatkan IPK yang tinggi
kejujuran akademik juga memberikan manfaat pada individu karena lebih terlibat dengan
hal yang dia lakukan dengan senyatanya.
Kejujuran bukanlah sifat yang dibawa sejak lahir. Kejujuran dapat dilatih dan
ditanamkan dalam diri semua orang. Untuk melatih sikap jujur, kamu dapat menerapkan
beragam perilaku berikut:
Beri nilai kepuasan kamu antara tindakan yang autentik, jujur, dan tulus dengan
tindakan yang tidak autentik dan kurang jujur;
Pantau lima tindakan signifikan kamu berikutnya, setelah kamu menyimak materi ini,
apakah lima tindakan tersebut cocok dengan kata-kata kamu atau sebaliknya;
Tulislah tentang masalah yang menuntut kamu memiliki kewajiban moral, contohnya
saat kamu mempelajari tentang Tata Perilaku Mahasiswa. Ini membantu untuk
mengintegrasikan pemikiran;
Identifikasi bidang keyakinan moral terkuatmu. Tetapkan prioritas kamu sesuai
dengan keyakinan yang kamu pegang. Setelah melakukannya, cek kembali poin 1;
Carilah peran dengan struktur yang jelas yang memungkinkan kamu untuk menjadi
otentik dan jujur, misalnya saat bergabung di organisasi kemahasiswaan;
Pelajari dan latih standar etika profesi, sehingga ketika telah menyelesaikan
pendidikan formal, kamu sudah terbiasa bersikap sesuai etika profesi;
9

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Berpikir dan bertindak adil saat menghadapi tantangan berikutnya, apapun
pengaruhnya terhadap posisi atau popularitasmu. Hal ini juga akan membuatmu
lebih santun dalam bertindak;
Fasilitasi diskusi kelompok dan dapatkan konsensus tentang masalah yang saling
bertentangan, terapkan cara pandangmu yang jujur, adil, dan terbuka dalam
mengkaji masalah tersebut;.
Bersukarela setiap minggu untuk proyek layanan masyarakat atau proyek yang
berhubungan dengan apa yang kamu tekuni di daerah, lakukan bukan semata-mata
sebagai content di media sosial;
Bantu setidaknya satu orang setiap tahun untuk menetapkan tujuan dan secara
berkala memeriksa kemajuan mereka. Misalnya: mengadakan kelompok belajar
untuk siswa SD di sekitar tempat tinggalmu. Lakukan bukan semata-mata sebagai
content di media sosial.

10

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


U (Unggul)
Karakter keenam yaitu U atau unggul. Individu yang unggul selalu menghiasi setiap
aktivitas yang dilakukannya dengan kebijaksanaan dan keberanian. Kebijaksanaan
mencakup kemampuan untuk memberikan nasihat bijak kepada orang lain. Individu yang
bijak tergerak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dan sulit tentang
moralitas dan makna hidup. Orang-orang dengan kebijaksanaan yang tinggi akan
menyadari pola makna yang luas dalam kehidupan mereka, kekuatan dan kelemahan
mereka sendiri, dan pentingnya kontribusi mereka bagi masyarakat. Untuk menjadi
pribadi yang bijaksana, kamu dapat melakukan hal-hal berikut:
Jelaskan pandangan hidup kamu yang luas dalam satu atau dua kalimat sebagai
latihan mingguan;
Temukan tujuan dalam lima tindakan atau keputusan pentingmu;
Baca atau tonton film tentang kehidupan orang bijak (yang masih hidup ataupun
yang sudah meninggal) dan kenali bagaimana kehidupan mereka dapat memandu
keputusan dan tindakan kamu;
Baca kutipan kebijaksanaan dan tulis ulang dalam langkah tindakan praktis kecil
untuk diri sendiri;
Tawarkan saran pada seseorang, namun hanya ketika diminta dan setelah
mendengarkan mereka secara empatik;
Latihlah optimisme dan kesabaran dengan tugas-tugas yang paling menantang;
Periksa peristiwa dunia dari perspektif sejarah, budaya, dan ekonomi. Pelajari
perkembangan dunia;
Carilah peran, setidaknya sekali dalam tiga bulan, yang mengharuskan kamu untuk
memimpin orang lain;
Jadwalkan waktu ketika kamu dapat merenung, menganalisis, merefleksikan, dan
mensintesis masalah yang kamu anggap membingungkan, secara optimal;
Bangun jejaring pertemanan dan bangun kredibilitas dengan berbagai perspektif.
Hubungi komunitas tersebut ketika kamu membutuhkan penguasaan keahlian
tertentu dan belajarlah dari mereka.

11

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Selain bijaksana, individu yang unggul juga selalu berani dalam menghadapi
berbagai tantangan dan rintangan. Keberanian adalah kemampuan untuk mengambil
tindakan untuk membantu orang lain terlepas dari risiko atau bahaya yang signifikan.
Keberanian ini memungkinkan orang untuk menghindari ketakutan akibat dari ancaman,
tantangan, atau rasa sakit yang terkait dengan upaya melakukan perbuatan baik. Salah
satu contoh pengembangan karakter berani adalah melalui pendidikan kewirausahaan,
yang memberikan landasan teoritis konsep kewirausahaan. Diperlukan pula untuk
membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir (mindset) sebagai wirausahawan. Uniknya,
menunjukkan terdapat perbedaan keberanian mengambil risiko berdasarkan jenis
kelamin, dimana laki-laki lebih berani mengambil risiko berwirausaha dibandingkan
perempuan (Wulandari & Deliabilda, 2020).
Tindakan berani dilakukan secara sukarela dengan pengetahuan penuh tentang
potensi kesulitan yang terlibat. Individu yang berani menempatkan kepentingan tertinggi
pada tujuan dan moralitas yang lebih tinggi apapun konsekuensinya. Untuk menjadi
individu yang berani, kamu dapat mempraktikkan langkah-langkah di bawah ini:
Laporkan ketidakadilan, pelecehan, praktik tidak etis yang terang-terangan, atau
penyalahgunaan kekuasaan atau sumber daya kepada pihak berwenang yang
tepat, bahkan jika pelakunya adalah seseorang yang dekat denganmu sekalipun;
Tahan tekanan sosial atau teman sebaya untuk nilai-nilai luhur dan sebab-sebab
dengan cara yang bermakna (tulis, ucapkan, ikut serta dalam protes, bergabunglah
dengan organisasi aktivis);
Ambil langkah kecil dan praktis untuk perubahan sosial yang konstruktif;
Lindungi atau bela seseorang yang tidak mampu membela diri mereka sendiri (dalam
hal yang positif);
Ajukan pertanyaan sulit yang membantu kamu dan orang lain menghadapi
kenyataan. Misalnya dengan menggunakan teknik socratic questioning (sumber:
https://positivepsychology.com/socratic-questioning/ ) ;
Jelaskan nilai-nilaimu (life values) dengan memikirkan cara terbaik dari nilai tersebut
yang menguatkan kamu dalam situasi yang sulit/menantang;
Akui dan hargai tindakan berani yang dicapai meskipun ada tantangan;
Identifikasi area dimana kamu biasanya menghindar dari konfrontasi. Berlatihlah
ungkapan-ungkapan, nada-nada, dan tingkah laku yang akan memungkinkanmu
untuk menghadapi situasi secara efektif di waktu berikutnya.
12

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Berbicara atau menulis tentang ide yang tidak populer dalam suatu kelompok;
Jangan takut untuk menjadi seseorang yang berbeda (dalam hal yang positif) dan
untuk berteman dengan seseorang yang berbeda (dalam hal yang positif).
Mahasiswa yang berani tentunya termasuk berani mengambil keputusan penting
untuk kehidupan mereka sendiri, misalnya dalam pengembangan minat atau penguasaan
bidang karir tertentu. Mahasiswa yang berani mengambil keputusan akan bergerak lebih
cepat untuk memiliki informasi yang baik tentang pekerjaan/karir, bakat mereka sendiri,
kemampuan dan kemampuan untuk tampil di bidang tertentu. Sebaliknya, mahasiswa
yang ragu-ragu dan kurang percaya diri, memiliki kelangkaan informasi tentang
pekerjaan/karir dan menunjukkan ketidakmampuan dalam mengetahui diri mereka
sendiri untuk membuat keputusan karir yang relevan (Vedpuria, Halim, & Kumar., 2021).

13

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


A (Amanah)
Karakter ketujuh yaitu A atau amanah. Prudence adalah orientasi praktis menuju
tujuan masa depan. Amanah mencakup kehati-hatian dalam memilih seseorang, tidak
mengambil risiko yang tidak semestinya, dan mengingat tujuan jangka panjang ketika
membuat keputusan jangka pendek. Kekuatan karakter yang menunjukkan hubungan
yang lebih besar dengan kinerja akademik adalah: ketekunan, kerja tim, kehati-hatian
(prudence), kejujuran dan pengaturan diri (self-regulation), terutamanya di dunia
perkuliahan. Kekuatan khas yang terkait dengan praktik profesional adalah: rasa ingin
tahu, kecerdasan sosial, perspektif, harapan, dan pengaturan diri (Saldaña dkk., 2014).
Individu yang bersikap amanah dapat dipercaya, mampu memantau dan
mengendalikan perilaku impulsif mereka, serta mampu mengantisipasi konsekuensi dari
tindakan mereka. Kekuatan ini tidak identik dengan kekikiran atau ketakutan, melainkan
melibatkan perspektif yang cerdas dan efisien untuk mencapai tujuan utama dalam hidup.
Untuk menjadi pribadi yang amanah, kamu dapat mencoba mempraktikkan hal-hal
berikut:
Berpikir dua kali sebelum mengatakan apapun. Lakukan latihan ini setidaknya 10 kali
dalam seminggu dan catat efeknya;
Berkendara dengan hati-hati dan perhatikan bahwa keadaan darurat yang
sebenarnya ada tidak sebanyak yang kamu pikirkan;
Hapus semua gangguan asing sebelum kamu membuat tiga keputusan penting
berikutnya;
Konsultasikan dengan orang lain yang penting sebelum membuat keputusan akhir;
Visualisasikan konsekuensi keputusan kamu dalam waktu 1, 5, dan 10 tahun;
Lakukan analisis risiko-manfaat sebelum membuat keputusan akhir dan buat
keputusan penting saat kamu santai, tidak cemas, atau tertekan;
Sebelum menipu atau berbohong bahkan untuk hal-hal sepele, tanyakan pada
dirimu apakah kamu akan membutuhkan sepuluh kebohongan lagi untuk
menyembunyikan kebohongan pertama;
Hindari situasi kompetitif yang umumnya berakhir dengan hasil menang-kalah atau
di mana kamu atau lawanmu memiliki sedikit peluang untuk menang;

14

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Jangan ragu untuk memeriksa dan memastikan semua detail yang relevan dari
tugas penting kamu berikutnya sesering yang diperlukan;
Evaluasi kualitas, efisiensi, dan kebijaksanaan dari ketiga proyekmu berikutnya dan
tuliskan metode perbaikan untuk proyek tersebut.
Selain prudence, amanah juga mencakup ketekunan. Individu yang amanah
memiliki kepribadian yang tekun. Mereka meyakini bahwa segala sesuatu yang
diamanahkan ke mereka harus dijalankan dengan tekun, sungguh-sungguh, dan penuh
tanggung jawab. Ketekunan adalah kekuatan mental yang diperlukan untuk terus
berjuang meraih tujuan dalam menghadapi rintangan dan kemunduran.
Ketekunan membutuhkan dedikasi, fokus, dan kesabaran yang tinggi. Individu
yang gigih akan menyelesaikan apa yang mereka mulai dan bertahan dalam upaya untuk
mencapai tujuan mereka, terlepas dari kesulitan yang mereka temui di sepanjang jalan.
Ketekunan yang lebih diperlukan untuk mencapai tujuan yang lebih luas dan lebih
ambisius. Untuk menjadi pribadi yang lebih tekun, kamu dapat melakukan
langkah-langkah di bawah ini:
Rencanakan proyek besar dan selesaikan lebih dulu;
Pilih dua kegiatan yang kamu anggap menarik dan bermakna dan berikan semua
usahamu untuk menuntaskannya;
Tetapkan lima tujuan kecil setiap minggunya. Bagilah menjadi langkah-langkah
praktis, selesaikan tepat waktu, dan pantau kemajuan kamu dari minggu ke minggu;
Bekerja lebih keras dari biasanya di tujuan terpenting kamu;
Pilih role model yang menunjukkan ketekunan dan tentukan bagaimana kamu dapat
mengikuti jejaknya;
Baca kutipan atau puisi yang menginspirasi dan memotivasimu untuk mencapai
tujuan;
Tulis tujuan dan sasaranmu lalu tempel di tempat yang dapat kamu lihat secara
teratur. Biarkan mereka menginspirasimu;
Kelola tugas yang menantang dari awal hingga selesai, dengan mengelola
waktumu. Simpan daftar hal yang harus dilakukan dan perbarui secara teratur;
Kendalikan setidaknya satu situasi baru di rumah atau kantor yang dapat kamu
tangani. Jika kamu gagal, perbaiki rencanamu tetapi jangan menyerah sampai kamu
selesai;
Nyatakan tujuan kamu secara teratur ke dalam tindakan tertentu. Ini membantumu
untuk tetap termotivasi dan gigih.
15

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


R (Religius)
Karakter kedelapan yaitu R atau religius. Karakter religius meliputi spiritualitas dan
syukur. Spiritualitas adalah bagian universal dari pengalaman manusia yang melibatkan
pengetahuan tentang tempat seseorang dalam skema yang lebih luas. Ini dapat
mencakup tetapi tidak terbatas pada keyakinan dan praktik keagamaan. Spiritualitas
memberi kita kesadaran akan hal-hal yang suci dalam kehidupan sehari-hari, rasa
nyaman dalam menghadapi kesulitan, dan pengalaman melampaui hal yang biasa untuk
mencapai sesuatu yang mendasar.
Spiritualitas memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan hidup individu.
Selain itu, Fisher dan Conskun (2013, dalam Arung & Aditya, 2021) menjelaskan bahwa
hubungan dengan Tuhan dinilai dapat meningkatkan well-being para mahasiswa.
Semakin tinggi spiritualitas, semakin tinggi pula well-being individu, terutama untuk
menjaga individu saat berada di masa-masa sulit misalnya dalam pengerjaan tugas
akhir/skripsi (Arung & Aditya, 2021). Untuk menjadi seseorang yang spiritualis, kamu
dapat menerapkan poin-poin berikut dalam kehidupan sehari-hari:

Luangkan waktu setiap hari dalam setidaknya satu aktivitas yang menghubungkan
kamu dengan entitas yang lebih kuat dan tinggi atau mengingatkanmu bahwa kamu
sedang berada dalam skema yang lebih besar;
Luangkan 10 menit setiap hari untuk bernapas dalam-dalam, santai, dan bermeditasi
(mengosongkan pikiran dengan berfokus pada pernapasan);
Beribadah dan/atau berdoa dengan saksama selama 5-10 menit sehari;
Baca kitab suci atau buku spiritual/agama setiap hari setidaknya selama 30 menit;
Perhatikan apakah tindakan kamu sehari-hari memiliki makna spiritual. Jika tidak,
pikirkan cara menghubungkan keduanya;
Jelajahi tujuan dasar hidup kamu dan hubungkan tindakanmu dengan tujuan
tersebut;
Renungkan bagaimana keyakinan dan praktik spiritualmu menghubungkan kamu
dengan orang lain secara autentik;
Buatlah daftar pengalaman mingguan yang menjalin koneksi kuat antara
pengalaman-pengalaman dalam hidupmu;

16

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Pikirkan tiga kesulitan di masa lalu dan identifikasi tiga hal kebetulan dari
pengalaman tersebut yang ternyata malah menguntungkan dirimu saat ini;
Kenanglah kembali saat-saat terbaikmu untuk pengakuan, pencapaian, pujian, dan
koneksi.
Selain spiritual, orang yang religius tidak pernah terlewat untuk mensyukuri hal-hal
kecil yang dimiliki dan diterimanya. Syukur adalah kesadaran dan rasa terima kasih atas
hal-hal baik dalam kehidupan seseorang. Penelitian kekuatan yang dinilai perlu dalam
mencapai optimalisasi prestasi akademik dan profesional berada dalam urutan ini: rasa
syukur, kerja tim, keadilan, perspektif dan kebaikan (kindness) (Saldaña dkk., 2014).
Orang-orang yang bersyukur meluangkan waktu untuk menyatakan terima kasih
dan merenungkan semua yang telah diberikan kepada mereka dalam kehidupan. Rasa
syukur dapat diarahkan pada orang tertentu, pada keilahian, atau hanya diungkapkan
secara lahiriah untuk fakta keberadaan belaka. Orang yang bersyukur memiliki
kecenderungan perilaku prososial yang tinggi (Husna dkk, 2019).
Kekuatan ini adalah pola pikir penghargaan dan niat baik untuk manfaat yang
diperoleh dari orang lain. Untuk menjadi individu yang selalu bersyukur, kamu bisa
mencoba melakukan hal-hal berikut:
Pertimbangkan bagaimana pernyataan ini menggambarkan keadaan mental kamu
yang biasa: “Orang yang diam melihat apa yang baik dan ada saat ini. Pikiran yang
cemas melihat apa yang negatif dan hilang;”
Hitung tiga hal-hal baik yang terjadi padamu sebelum tidur setiap hari;
Setiap hari, pilih satu hal kecil namun penting yang kamu anggap remeh dan
berusahalah untuk memperhatikan hal ini di masa depan;
Perhatikan berapa kali kamu mengucapkan terima kasih dan apakah kamu
bersungguh-sungguh setiap saat;
Sebelum makan, pikirkan semua orang yang telah berkontribusi pada apa yang
kamu makan. Lakukan ini setidaknya seminggu sekali;
Saat makan malam, bicarakan dengan orang yang kamu cintai tentang dua hal baik
yang terjadi pada mereka di siang hari;
Nyatakan rasa terima kasih dengan meninggalkan catatan untuk seseorang yang
telah membantu pertumbuhan intelektualmu (misalnya untuk gurumu);

17

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Sampaikan terima kasih kepada semua yang berkontribusi pada kesuksesan kamu,
sekecil apapun kontribusi mereka. Nyatakan terima kasih secara lebih deskriptif dan
spesifik, tidak hanya dengan mengucapkan kata "terima kasih" (misalnya: katakan
"saya menghargai saran bijaksanamu waktu itu.");
Tulis tiga kekhawatiran yang kamu rasakan ketika bangun setiap pagi. Sebelum
kamu pergi tidur, tulis tiga hal baik yang terjadi pada kamu dan mengapa. Kemudian
evaluasilah kekhawatiranmu dengan mempertimbangkan hal-hal yang baik;
Sisihkan setidaknya 10 menit setiap hari untuk menikmati pengalaman yang
menyenangkan. Putuskan untuk menahan keputusan sadar apapun selama 10 menit
ini.

18

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


A (Andal)
Karakter kesembilan yaitu A atau andal. Orang yang andal bersikap optimis dan
dan mampu mengendalikan diri. Optimisme adalah harapan bahwa hal-hal baik akan
terjadi di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme, fleksibilitas
kognitif, penyesuaian diri dengan kehidupan universitas, dan kebahagiaan berkorelasi
positif di dalam kehidupan mahasiswa (Demirtaş, 2020).
Orang-orang yang penuh harapan yakin bahwa upaya mereka menuju tujuan di
masa depan akan membuahkan hasil. Kekuatan ini membuat orang mengharapkan yang
terbaik dari diri mereka sendiri dan orang lain. Untuk menjadi individu yang lebih optimis,
kamu dapat melakukan langkah-langkah berikut:
Ingatlah situasi ketika kamu atau seseorang yang dekat denganmu mengatasi
rintangan yang sulit dan berhasil;
Buatlah daftar semua hal buruk yang terjadi pada dirimu, kemudian temukan
setidaknya dua hal positif untuk tiap hal buruk;
Visualisasikan di mana dan apa yang kamu inginkan setelah 1, 5, dan 10 tahun. Buat
sketsa jalur yang bisa kamu ikuti untuk sampai ke sana;
Rekam pikiran negatif dan positifmu dan perhatikan bagaimana mereka
mempengaruhi kinerjamu di masa depan;
Baca tentang biografi seseorang yang berhasil meskipun mengalami kesulitan dan
kemunduran dalam perjalanan hidupnya;
Ingat kembali keputusan buruk yang kamu buat, maafkan dirimu, dan lihat
bagaimana kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik di masa depan;
Saat menghadapi kesulitan, fokuskan bagaimana kamu mengatasi kesulitan yang
sama di masa lalu;
Kelilingi dirimu dengan teman-teman yang optimis dan berpikiran maju, terutama
ketika kamu menghadapi kemunduran;
Jadwalkan setidaknya 15 menit, dua kali dalam seminggu untuk menghasilkan
ide-ide optimis. Tuliskan dan buat daftar tindakan yang dapat kamu lakukan untuk
mewujudkan ide-idemu. Diskusikan ide-idemu dengan teman-temanmu dan jadikan
mereka mitra dalam upaya yang kamu lakukan;
Tetapkan waktu reguler dan tempat untuk sebagian besar aktivitasmu sehingga
mudah untuk mengelolanya;
19

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Di samping optimis, orang yang andal juga memiliki kemampuan yang baik untuk
mengontrol dirinya sendiri. Pengendalian diri adalah proses melakukan kontrol atas diri
sendiri untuk mencapai tujuan atau memenuhi standar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengendalian diri berkorelasi negatif dengan perilaku prokrastinasi atau
penundaan, baik secara umum maupun spesifik terkait aktivitas akademik (Wijaya & Tori,
2018). Juga, pengendalian diri bisa memprediksi terjadinya penundaan baik dalam
lingkungan akademis dan umum.
Individu yang mampu mengatur diri sendiri mampu mengendalikan respons naluriah
seperti agresi dan impulsif. Kekuatan ini dapat digunakan untuk melawan godaan,
seperti ketika pelaku diet menghindari makanan manis, dan memulai tindakan, seperti
ketika seseorang bangun pagi untuk berolahraga. Untuk menjadi pribadi yang mampu
mengendalikan diri, kamu dapat menerapkan poin-poin di bawah ini:
Tetapkan tujuan untuk meningkatkan kehidupan sehari-harimu (misalnya
membersihkan kamar, mencuci, mencuci piring, membersihkan meja) dan
memastikan kamu menyelesaikan tugas-tugas;
Pantau dan hilangkan gangguan (telepon, TV, komputer) sambil tetap fokus pada
tugas tertentu. Ketika kamu kesal, cobalah untuk melakukan relaksasi progresif;
Singkirkan godaan-godaan yang dapat menghalangimu dalam mencapai tujuan
(berdiet jangan makan junk food; merokok ganti rokok dengan permen karet;
belanja tinggalkan kartu kredit atau uang di rumah);

Mulai rutinitas olahraga teratur dan pastikan kamu tetap melakukannya;


Lain kali ketika kamu marah, cobalah untuk mengendalikan emosimu dan fokus pada
atribut positif;
Hindari berbicara tentang orang lain dalam ketidakhadiran mereka;
Ucapkan selamat pada diri sendiri ketika kamu berhasil menolak kesenangan atau
godaan yang dapat mengacaukan dirimu;
Buat rutinitas yang dapat kamu ikuti secara hati-hati dan sistematis. Buat
penyesuaian kecil sesuai kebutuhan, tetapi juga agar elemen inti tetap utuh dan
terlaksana;
Perhatikan jam biologismu dengan cermat. Lakukan tugas terpenting-mu ketika
kamu paling waspada;

20

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


Lakukan puasa sebagian atau sepenuhnya atau dengan sengaja menolak
kenyamanan (misalnya coklat, es krim, TV, media sosial) untuk sementara waktu.
Beri apresiasi dan hadiahi dirimu dengan kenyamanan itu setelah menyelesaikan
tugas yang menantang.
Menambahkan tugas dan aktivitas kuliah ke dalam hidupmu bisa menjadi
tantangan luar biasa. Maka dari itu, menyusun jadwal pribadi itu penting untuk
menyelesaikan segala sesuatu tepat waktu dan sesuai dengan prioritasnya (Downing,
2017). Apakah jadwal mu tadi kamu tulis di atas kertas, di smartphone, di aplikasi online,
atau menggunakan beberapa metode lain, melacak dan memastikan kembali
komitmenmu, itu yang utama!

21

@ppsmb_ugm PPSMB UGM


REFERENSI
Aditomo, A. (2019). Disposisi berpikir terbuka secara aktif: Definisi, pengukuran, dan
kaitannya dengan prestasi akademik. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 10(1),
1. https://doi.org/10.26740/jptt.v10n1.p1-14
Arung, N. L., & Aditya, Y. (2021). Pengaruh spiritualitas terhadap subjective well
being mahasiswa tingkat akhir. Indonesian Journal for The Psychology of
Religion, 1(1), 61–67.https://doi.org/10.24854/ijpr399
Çağlar, Ç. (2013). The relationship between the perceptions of the fairness of the
learning environment and the level of alienation. Eurasian Journal of
Educational Research, 50, 185–206.
Demirtaş, A. S. (2020). Optimism and happiness in undergraduate students:
Cognitive flexibility and adjustment to university life as mediators (Optimismo
y felicidad en estudiantes de pregrado: flexibilidad cognitiva y adaptación a
la vida universitaria como mediadores). Anales de Psicología, 36(2), 320–329.
https://doi.org/10.6018/analesps.381181
Downing, S. (2017). On course: Strategies for creating success in college and in life,
Eighth Edition. Boston (US): Cengage Learning
Husna, W., Fahmi, R., & Kurniawan, R. (2019). Hubungan kebersyukuran dengan
perilaku sosial pada mahasiswa. Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam, 10(2), 179–
188.https://doi.org/10.15548/alqalb.v10i2.960
Khan, T. M., Mansoor, S., Kaleem, M., Zafar, M. S., Shoail, A., Nauman, S., Khan, S.,
Qadeer, M. H., Yasir, M. H., Mumtaz, M., & Mansoor, H. (2020). Evaluation of
impact of happiness on academic performance among medical students of
Rawalpindi Medical University, Pakistan. European Journal of Medical and
Health Sciences, 2(6). https://doi.org/10.24018/ejmed.2020.2.6.603
Nazir, M., & Rafique, R. (2019). Empathy, Styles of Humor and Social Competence in
University Students. Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 17(1),
47–54.
Saldaña, O., Escartín, J., Torres, L., Varela-Rey, A., Martín-Peña, J., Rodríguez-
Carballeira, Á., Jiménez, Y., & Vidal, T. (2014). University students´ strengths
associated with an optimal academic and professional performance. Procedia
- Social and Behavioral Sciences, 141, 30–34.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.008
Vedpuria, N. K., Halim, T., & Kumar, D. H. (2021). Decision-making and personality
difficulties among college students. Psychology and Education, 5.
Wahyuni, S., & Susanti, R. (2018). Analisis korelasi tingkat kejujuran sosial dan
kejujuran akademik terhadap nilai IPK pada mahasiswa Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Lancang Kuning Tahun Ajaran 2017/2018. Bio-Lectura,
5(02), 150–158. https://doi.org/10.31849/bl.v5i02.2050
Wijaya, H. E., & Tori, A. R. (2018). Exploring the role of self-control on student 22
procrastination. International Journal of Research in Counseling and Education, 1(2),
13. https://doi.org/10.24036/003za0002
@ppsmb_ugm
Wulandari, A., & Deliabilda, PPSMB UGM
S. A. (2020). Keberanian mengambil risiko bisnis pada
mahasiswa ekonomi dan bisnis. Jurnal Pengembangan Wiraswasta, 22(3), 217.
https://doi.org/10.33370/jpw.v22i3.494
Wijaya, H. E., & Tori, A. R. (2018). Exploring the role of self-control on student
procrastination. International Journal of Research in Counseling and
Education, 1(2), 13. https://doi.org/10.24036/003za0002
Wulandari, A., & Deliabilda, S. A. (2020). Keberanian mengambil risiko bisnis pada
mahasiswa ekonomi dan bisnis. Jurnal Pengembangan Wiraswasta,
22(3), 217. https://doi.org/10.33370/jpw.v22i3.494
Yanti, F., & Jayanti, T. (2018). Rasa nasionalisme mahasiswa pendidikan sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Kepulauan.
Cahaya Pendidikan. 4(2), 70–79.

23

@ppsmb_ugm PPSMB UGM

Anda mungkin juga menyukai