Anda di halaman 1dari 22

SOSIALISASI AWAL

PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI


KHUSUS (DAK) BIDANG AIR MINUM
TAHUN ANGGARAN 2021

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


(SPAM)
KETENTUAN TEKNIS SPAM JARINGAN
PERPIPAAN (JP)
• Sistem penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan (yang selanjutnya
disingkat SPAM JP) adalah satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan air minum yang
disalurkan kepada pelanggan melalui sistem perpipaan. Yang dimaksud dengan pelanggan
adalah pengguna jasa pelayanan air minum
• Ruang lingkup panduan teknis SPAM JP:
1) Unit air baku
2) Unit produksi
3) Unit distribusi
4) Unit pelayanan
5) Bangunan pelengkap dan fasilitas penunjang
LOKASI PRIORITAS DAK BIDANG AIR MINUM

Tematik Penanggulangan Kemiskinan


KRITERIA PEMILIHAN MENU DAK BIDANG AIR MINUM

• Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan dilakukan dengan penambahan


kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun.
• Perluasan SPAM melalui pemanfaatan idle capacity SPAM terbangun dari
system IKK/PDAM/Komunal Adapun kriteria teknis untuk kegiatan
peningkatan SPAM.
LOKASI KEGIATAN
DAK AIR MINUM 2021
No. Desa Satuan Unit Nilai Usulan
1 SUKAHURIP SR 150 365.250.000,00
2 BATUKARAS SR 69 292.905.000,00
3 CAMPAKA SR 195 404.625.000,00
4 JADIMULYA SR 60 291.420.000,00
5 JAYASARI SR 59 269.571.000,00
6 PANGKALAN SR 61 344.833.000,00
7 BOJONGKONDANG SR 59 268.804.000,00
8 MEKARWANGI SR 79 301.859.000,00
9 SELASARI SR 120 370.845.000,00
10 KALIJATI SR 95 338.485.000,00
11 CIPARAKAN SR 90 320.580.000,00
3.569.177.000,00
KRITERIA PENERIMA BANTUAN/MANFAAT

Penerima manfaat dari Kegiatan ini adalah masyarakat yang belum memiliki
akses terhadap air minum layak dengan kriteria sebagai berikut:
• Memiliki penghasilan rendah
• Diutamakan Bagi keluarga perempuan, kepala keluarga berusia lanjut
• Masyarakat umum/yang belum mempunyai sarana air minum layak
DOKUMEN YANG HARUS DILENGKAPI :
• Surat Keputusan Kepala Desa mengenai pembentukan KSM, dilampirkan Buku Rekening, NPWP dan KTP
tiap Pengurus.
• Surat Keputusan Kepala Desa mengenai Penerima bantuan lengkap dengan koordinat tiap CPB dan
dilampirkan poto Kartu Keluarga dan KTP
• Surat hibah lahan dari pemilik lahan yang sah untuk tiap lokasi yang akan dibangun seperti :
Lahan Broncaptering
Lahan Reservoir
Lahan yang akan dilalui oleh jalur pipa
• Dokumen RKM Meliputi :
Profil Desa, RAB, Gambar Detail, Survei Harga, Jumlah dan nama pekerja
Poto 0% dari lokasi yang akan dibangun dan poto 0% dari tiap calon penerima bantuan
PERJANJIAN KERJASAMA PPK-KSM

• Jika dokumen telah dinyatakan lengkap dan telah diverifikasi selanjutnya


akan dilaksanakan perjanjian kerjasama antara PPK dengan KSM,
direncanakan selesai pada minggu kedua Bulan Juni.
STRUKTUR KSM
STRUKTUR KSM

1. Ketua:
• Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan.
• Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah dibentuk dan kegiatan rapat-rapat.
2. Sekretaris:
• Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha dan dokumentasi;
• Melaksanakan surat-menyurat;
• Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap.
• Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan
• Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat.
STRUKTUR KSM

3. Bendahara:
• •Menerima dan menyimpan uang
• Mengeluarkan/membayar sesuai dengan realisasi sesuai nota/kuitansi;
• Melakukan pengelolaan administrasi keuangan
• Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat berupa uang
• Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertanggungjawaban keuangan
pada tahapan konstruksi
STRUKTUR KSM

4. Tim Perencana:
a. Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat;
b. Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang akan dibangun, sesuai
dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta kondisi lingkungan;
c. Menyusun analisa teknis, membuat DED lengkap dengan potongan, RAB dan menyusun
analisa struktural, elektrikal, arsitektural dengan didampingi oleh TFL
d. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi
e. Melakukan inventarisasi tenaga kerja.
STRUKTUR KSM

5. Tim Pelaksana:
a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja;
b. Mengatur tenaga kerja di lapangan;
c. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
d. Menerima dan menyetujui material/barang masuk;
e. Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama pembangunan;
f. Membuat laporan tentang keadaan material;
g. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan konstruksi;
h. Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat;
i. Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan;
j. Membuat As built drawing setelah pekerjaan konstruksi selesai.
STRUKTUR KSM

6. Tim Pengawas:
• a. Pengawasan kepada pekerja dengan didampingi oleh TFL
• b. Bertanggung jawab terhadap pengawasan administrasi, teknis dan keuangan;
• c. Didampingi oleh TFL bertanggungjawab/menilai atas kualitas dan progres
pekerjaan fisik;
• d. Berkoordinasi dengan TFL menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan
dan/atau ditindaklanjuti ke PPK
STRUKTUR KSM

7. Panitia Pengadaan:
a. Bertanggung jawab dalam melaksanakan survey dan mengundang
supplier dan/atau kontraktor untuk pengadaan material;
b. Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau pekerjaan
konstruksi.
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

• Tidak ada kegiatan pembelian atau kesepakatan dengan pihak lain


sebelum anggaran program ini belum dicairkan.
• Jika Hal tersebut terjadi maka pihak SKPD / Pemerintah terkait
tidak bertanggungjawab atas Kejadian Tersebut.
SWAKELOLA
• Pengadaan swakelola pada DAK Bidang Air Minum adalah yang
dilaksanakan oleh masyarakat atau tipe 4, yaitu Swakelola yang
direncanakan oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah penanggung
jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan
dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola
Pengadaan swakelola pada DAK Bidang Air Minum dilakukan dengan
mengikuti cara pengadaan swakelola oleh masyarakat pada Program
Pamsimas, tetapi pada DAK Bidang Air Minum tidak mewajibkan adanya
dana pendamping masyarakat (in kind dan in cash).
TENAGA FASILITATOR LAPANGAN
• Tenaga Fasilitator Lapangan merupakan salah satu factor penting dalam
pelaksanaan DAK Bidang Air Minum yang dilaksanakan secara swakelola.
• 10 ORANG TFL
1 Ova Sopwan
2 Yuda Prabowo
3 Dian Herdiana
4 Dhimas Nugroho
5 Irfan Saputra
6 Rachmat Supriadi
7 Annita Laila Zulfa
8 Sri Atiyani
9 Erwin Lutfian Rahmat
10 Diky Firmansyah
MEKANISME PEMBAYARAN PEKERJAAN SWAKELOLA
• pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara
harian/mingguan berdasarkan kesepakatan dan daftar hadir pekerja/ HOK.
• pembayaran gaji tenaga ahli perseorangan (apabila diperlukan) dilakukan
berdasarkan kontrak konsultan perseorangan atau tanda bukti pembayaran.
• embayaran bahan dan/atau peralatan/suku cadang dilakukan berdasarkan
Kontrak pengadaan barang .
• Mengingat dengan terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
PMK/130.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik, maka
penyaluran dana kepada kelompok masyarakat dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
SKPD YANG MEMPEROLEH ALOKASI PAGU ANGGARAN DAK
BIDANG AIR MINUM PADA TAHUN ANGGARAN BERKENAAN DIATAS
1 MILLIAR RUPIAH DAPAT MENYESUAIKAN DENGAN MEKANISME
TRANSFER YANG DIATUR DALAM PMK/130.07/2019 DENGAN PROSES
PENCAIRAN DANA KE REKENING KELOMPOK MASYARAKAT
DENGAN TAHAPAN ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT:

• Tahap I dapat dicairkan sebesar 25% apabila dokumen RKM dan kontrak kerja sama
dilaksanakan, Paling lambat minggu pertama bulan Juli 2021.
• Tahap II dapat dicairkan sebesar 45% apabila progres fisik mencapai minimal 20 % disertai
dengan LPD Tahap I dan Review Inspektorat. PALING LAMBAT Oktober ;
• Tahap III dapat dicairkan sebesar 30% apabila progres fisik telah mencapai minimal 60 %
disertai dengan LPD Tahap II. PPK dengan kelompok masyarakat wajib melakukan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali addendum dan/atau amandemen kontrak, dilakukan
sebelum Tahap III. Ini wajib dilakukan dalam rangka menyesuaikan kondisi lapangan
berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan volume (panjang pipa,
jumlah manhole, jumlah sambungan rumah, dll). dan Review Inspektorat paling cepat
September PALING LAMBAT Desember
PENGADAAN BARANG/JASA (SUPLIER)
Pengadaan barang/jasa melalui penyedia adalah cara memperoleh
barang/jasa yang disediakan oleh pelaku usaha. Pelaku usaha adalah setiap
orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hokum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Memenuhi persyaratan memiliki SIUP, NIB, Bukti Pelaporan Pajak Tahun Terakhir
(2019-2020)
SEKIAN……………!!!

TERIMAKASIH…………………!!!

Anda mungkin juga menyukai