Anda di halaman 1dari 14

Perawatan PLC

Ari Dwi Cahyono

10311710003027
PEMBAHASAN

 Definisi PLC
 Perawatan PLC Dan Perbaikan PLC
 Kelebihan perawatan PLC
DEFINISI PLC

– Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer


elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki
fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang
beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller
menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi
secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan
industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi
yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti
logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik
untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O
digital maupun analog
PERAWATAN PLC

– PLC didesain agar berdaya tahan tinggi, namun dapat 'malfunction' jika tidak dipelihara
dengan baik. Seperti konektor-konektor pada terminal I/O yang kendur, sekrup yang
longgar setelah pemakaian yang lama, debu pada komponen, korosi pada terminal
koneksi, PCB/PWB atau konektor lainnya.

– Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merawat plc yaitu

1. Kondisi Instalasi PLC


2. Power suplly
3. Baterai PLC
Kondisi instalasi PLC :

Tempat instalasi PLC harus terhindar dari kondisi;

- Paparan sinar matahari langsung


- Suhu ruangan di atas 55 derajat Celcius
- Kelembaban di atas range 10-90 % RH
- Kondensasi pada perubahan suhu mendadak
- Garam
- Gas yang mudah terbakar
- Basah
- Oli
- Bahan kimia
Power supply :

Apabila suplai tegangan jatuh di bawah 85% selama 10 nS untuk power


supply AC atau 2 mS untuk power supply DC, PLC akan berhenti
beroperasi dan semua output akan OFF.
Baterai PLC :

Biasanya terdapat baterai yang tahan selama 5 tahun untuk bacj-up data, sedang
pada mesin yang lain data diback-up oleh kapasitor di RAM yang dapat
bertahan selama 20 hari.
Yang dimaksud dengan pemeliharaan PLC Pneumatik ialah segala upaya
atau kegiatan yang sengaja dilakukan terhadap PLC Pneumatik dengan
mengikuti suatu prosedur yang sistematik dengan tujuan agar PLC
Pneumatik yang kita miliki dapat digunakan dengan lancar, aman dan secara
teknis maupun ekonomis berumur panjang (awet). Untuk mencapai tujuan
tersebut, secara sistematika kegiatan pemeliharaan dapat kita kelompokkan
menjadi kelompok pemeliharan pencegahan (prevetive maintenance) dan
kelompok perbaikan (corctive maintenance).Pemeliharaan Pencegahan
(Preventive Maintenance)Kegiatan pemeliharaan pencegahan ini dilakukan
sebelum dan selama PLC Pneumatik dioperasikan, dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya laju kerusakan.
Ada beberapa tipe pemeliharaah dari pra pemeliharaan, pemeliharaan
harian, dan pemeliharaan minggua
PRA PEMELIHARAAN

Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan agar
nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancarKegiatannya antara lain :

• Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.


• Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin  bahan
pembersih ,bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain lain.
• Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan pemeliharaan.
• Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi
persyaratan.
• Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu dipersiapan
seperti data data pengecekan harian, data-data pengecekan mingguan ataupun pengecekan
bulanan
• Kebutuhan tenaga listrik harus mencukupi untuk semua kontrol atau beban
PEMELIHARAAN HARIAN
Pemeliharaan harian ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap hari selama PLC Pneumatik
digunakan baik siang maupun malam.Kegiatannya antara lain :

• Memeriksa kondisi alat setiap akan dioperasikan.


• Menjaga kebersihan dan ketertiban.
• Mencegah terjadinya beban lebih.
• Mengamati atau memperhatikan.
PEMELIHARAAN BERKALA
Pemeliharaan berkala dilakukan secara berkala secara terjadwal, baik mingguan, bulanan
maupun tahunan.Kegiatannya antara lain :

• Pemeriksaan / pengecekan kondisi PLC Pneumatik baik


posisinya, kondisinya maupun infra strukturnya.
• Penyetelan-penyetelan baut-baut konektor yang kendor, kabel-
kabel dan sebagainya.
PERBAIKAN PLC PNEUMATIK

Perbaikan termasuk kegiatan pemeliharaan secara umum yang dilakukan terhadap alat yang
mengalami gangguan atau kerusakan. Tujuannya ialah untuk memulihkan kondisi alat yang
rusak sehingga dapat berfungsi kembali.

1. Trouble Shooting PLC PneumatikDengan melakukan pendekatan disain dan trouble


shooting PLC pada flowchart Gb. 23, ada beberapa kondisi yang harus kita perhatikan untuk
langkah-langkah tersebut, yaitu :

• Dalam mengintalasi I/O pastikan mana input terminal dan mana output terminal biasanya
untuk type kecil kita bisa melihat informasi tertulis pada PLC tetapi untuk PLC type besar
seperti C200H/HX/HG pada Omron untuk input ditulis ID,IA, IM dan output ditulis
OD,OC, OA
• Kemampuan arus output pada PLC, karena untuk beban yang lebih besar
seperti menghidupkan motor misalnya, tidak dapat langsung output PLC
disuplaikan, tetapi perlu menggunakan relay sebagai pembantu.
• Tegangan I/O yang digunakan,   untuk PLC bisa tegangan VAC dan VDC
tergantung pilihan kita dan kecocokannya dengan type CPU. Untuk I/O dengan
VAC dan VDC harus diperhatikan besar tegangan karena sangat erat
hubungannya dengan input peralatan dan output peralatan,
• Jenis sensor yang digunakan PNP atau NPN yang harus disesuiakan dengan
input PLC
• Jenis output, ada tiga jenis output yang tersedia yaitu :

1. Ouput Relay digunakan untuk tegangan AC/DC


2. Output Triac digunakan hanya tegangan AC
3. Ouput Transistor digunakan hanya untuk teganngan DC

• Pastikan baut baut terminal I/O dalam kondisi kuat (tidak longgar)
• Pastikan kabel komunikasi antara PLC dengan PC dalam kondisi terhubung,
dengan menghubungkan secara software (lihat indikasi  pada CPU). Jika tidak
terjadi komunikasi periksa kabel komunikasi atau salah Com pada software,
artinya Com yang digunakan  Com 1 atau Com 2.
KELEBIHAN PERAWATAN PLC

1. Memperpanjang masa pemakaian PLC


2. Mencegah kerusakan pada PLC
3. Mencegah terjadinya error saat pemakaian PLC
4. Menjaga Kondisi PLC dalam keadaan bagus saat digunakan

Anda mungkin juga menyukai