Kelas B
Anggota kelompok :
1. Rahmad Hevandana 10311500000092
2. Agus Dian Prabowo 10311500000096
1. Proses Maintenance pada PLC Mitsubishi tipe MELSEC Q61 P ( MELSEC Q SERIES )
PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang dirancang agar dapat mengendalikan
mesin dengan proses mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktuan
(timing), (counting), dan juga aritmatika.
PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai processor, unit memori, unit
kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda dengan komputer dalam beberapa hal, yaitu:
1. PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak debu,
panas, guncangan,dan sebagainya.
2. PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi pabrik.
3. PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi dengan
peripheral port yang berfungsi untuk memasukkan program sekaligus memonitor data
atau program.
PREVENTIVE MAINTENANCE
Definisi Preventive Maintenance :
• Perawatan yang bertujuan menjaga peralatan dan fasilitas dalam kondisi operasi yang
memuaskan dengan melakukan pemeriksaan sistematis, deteksi, dan koreksi kegagalan
baru baik sebelum terjadi atau sebelum kegagalan berkembang menjadi kegagalan yang
lebihbesar.
• Maintenance, termasuk testing, pengukuran, adjustments, dan penggantian spare part, hal
ini dilakukan untuk mencegah kegagalan sebelum hal tersebut benar-benar terjadi.
Metoda Monitoring.
Dalam monitoring PLC dapat menerapkan metoda monitoring sebagai berikut”.
AspekFisik
Monitoring tingkat deposit (ketebalan) debu pada plc dengan cara melakukan peninjauan rutin
dan peninjuan secara visual.
monitoring korosi pada system karena akibat factor lingkungan,dengan melakukan tinjauan
rutin dengan cara visual
memonitoring adanya genangan air pada tempat instalasi.ruang kerja dari plc dengan
melakukan peminjauan visual secara rutin dapa tempat kerja
Apek Non Fisik
memonitoring tengan kerja pada (I/O) dengan cara melakukan pengukuran pada input maupun
output dari PLC (tegangan input maupun output harus sama dengan tegangan referensi yang
di terapkan)
memonitoring arus input maupun arus output pada saat system PLC sedang beroprasi dengan
cara menggunakan alat ukur.arus input maupun nilai arus input maupun arus output harus tidak
melebihi nilai dari arus input maupun arus output pada saat system sedang bekeja
memonitoring suhu pada perangkat dengan cara melakukan pengukuran suhu ketika system
mulai beroprasi.suhu pada PLC tidak boleh over heating