Anda di halaman 1dari 18

Pentingnya Sejarah Perkembangan

Agama Hindu Dalam Memberi


Pembelajaran Positif.

Oleh:
I Wayan Sumitra, S.Ag., M.M
sejak awal perkembangan Agama Hindu di
Indonesia di Kutai Kalimantan Timur, sebagai
kerajaan Hindu tertua yang mengalami
puncaknya tahun 400 Masehi, dengan rajanya
bernama Mulawarman. Bukti sejarahnya
dengan ditemukan 7 buah prasasti dalam
bentuk yupa yang memakai huruf Pallawa
berbahasa Sansekerta dalam bentuk syair
perkembangan sejarah agama Hindu di Kutai
Kalimantan Timur ini menjadi tonggak awal
Hindu berkembang di bumi nusantara. Hal
ini perlu dikaji dan diteliti untuk lebih
meningkatkan wawasan tentang kesejarahan
Hindu sejak awal perkembangannya
Demikian pula perkembangan Hindu di Jawa Barat, yang
mengalami puncaknya pada zaman Kerajaan Tarumanegara
tahun 450, sekitar abad ke 4-5 Masehi. Keberadaan kerajaan
ini terlihat dari ditemukannya 7 buah prasasti yaitu
Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Ciaten, Tugu,
dan Lebak. Prasasti ini menggunakan huruf Pallawa dengan
bahasa Sansekerta. Ketujuh prasasti tersebut memberi
keterangan tentang keberadaan kerajaan Purnawarman di
Jawa Barat sebagai kerajaan Hindu yang besar pada masa
tersebut. Berdasarkan prasasti-prasasti tersebut kita menjadi
tahu bahwa agama Hindu adalah agama yang besar sejak itu.
Selanjutnya, munculnya kerajaan Holing/Kalingga sebagai kerajaan
Hindu, diketahui melalui Prasasti Tuk Mas yang ditemukan di
lereng Gunung Merbabu. Kerajaan Holing/Kalingga diperintah
oleh seorang raja putri bernama Ratu Sima (674-675 M) sebagai
seorang raja yang dikenal jujur dan adil.

Di Sumatra Selatan, kerajaan Sriwijaya yang dijumpai melalui


prasasti Kota Kapur (pulau Bangka), dengan pusat kerajaannya di
Palembang. Bukti-bukti adanya kerajaan Sriwijaya terlihat juga
dalam 6 buah prasasti yang tersebar di Sumatera Selatan dan pulau
Bangka, seperti Prasasti Tua, Prasasti Talangtuo, Prasasti Telaga
Batu, Prasasti Kota Kapur, dan Prasasti Karang Berahi. Berdasarkan
prasasti-prasasti tersebut, menunjukkan bahwa pada zaman
Sriwijaya Agama Hindu berkembang sangat pesat.
Prasasti Tuk Mas
Demikian pula di Mataram (Jawa Tengah) pada abad 8, ada dua dinasti
berkuasa yaitu Wangsa Sanjaya yang bercorak Hindu dan Wangsa
Syailendra yang bercorak Buddha. Penyatuan kedua wangsa ini terjadi
pada abad ke-9 melalui perkawinan antara Rakai Pikatan (Wangsa
Sanjaya) dan raja seorang putri keluarga Syailendra bernama
Pramodawardhani (anak Samaratungga), Raja Syailendra. Bukti
keberadaan kerajaan ini terdapat dalam prasasti yang ditemukan di
desa Canggal, yang diberi nama Prasasti Canggal, bertahun 732 Masehi,
mempergunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isinya
menyebutkan tentang peringatan didirikannya sebuah lingga (lambang
Siwa) di atas sebuah bukit di Kunjarakunja oleh raja Sanjaya. Pesatnya
perkembangan agama Hindu nampak juga pada masa wangsa Isana di
Jawa Timur dengan rajanya Airlangga (963 Saka/1041 Masehi).
Selanjutnya, seiring dengan perjalanan sejarah, agama Hindu juga
berkembang pesat di Bali. Kira-kira pertengahan abad ke-9 di Bali
diperintah oleh seorang raja yang bernama Sri Mayadanawa bertahta di
Bedahulu, putra raja di Balingkang. Peristiwa yang sangat bersejarah
perkembangan agama Hindu di Bali nampak pada masa Raja Warmadewa.
Tercatat pada masa pemerintahan raja Sri Dharma Udayana Warmadewa,
datanglah seorang Brahmana dari Jawa bernama Empu Kuturan. Beliau
adalah penasehat dari Raja Airlangga yang juga merupakan saudara dari
Empu Bharadah. Di Bali beliau menanamkan konsep Tri Murti, Kahyangan
Tiga, dan Kahyangan Jagat sebagai kristalisasi dari semua ajaran sekte-
sekte yang berkembang pada masa itu. Setelah itu, pesatnya perkembangan
agama Hindu terjadi pula pada masa kerajaan Gelgel (Wangsa Krsna
Kapakisan). Pada masa pemerintahan Dalem Watu Renggong, datanglah
seorang Brahmana Siwa bernama Dang Hyang Nirartha (Ida Pandita Sakti
Wawu Rauh). Konsep keagamaan lebih disempurnakan lagi oleh beliau
dengan menambahkan satu konsep yaitu Padmasana..
Selanjutnya, pada masa kemerdekaan Agama Hindu
berkembang dengan pesat sampai sekarang. Dalam
perkembangannya banyak lika-liku yang dialaminya.
Pasang surutnya perkembangannya itu dapat
memberikan pelajaran yang positif. Masa keemasan
yang pernah dialami perlu dijadikan pembelajaran bagi
generasi muda. Mungkin Anda bertanya, kenapa Hindu
bisa besar pada masa Kerajaan Majapahit? Dan kenapa
mengalami kemunduran yang sangat drastis ketika
Majapahit runtuh?
Berdasarkan perkembangan sejarah, betapa besar peran
Agama Hindu pada kehidupan manusia. Karenanya
Agama Hindu disebut dengan ajaran yang adhiluhur
atau adhiluhung. Sebagaimana agama-agama yang lain,
maka Hindu-pun ikut memberikan kontribusi dan andil
yang besar kepada masyarakat, bangsa, dan negara
Indonesia, terutama dala pembangunan etika, moral,
dan spiritual sesuai dengan tujuan pembangunan
bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Tahun 1945.
Peran Agama Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia
1. Bahwa perikehidupan beragama adalah selaras dengan penghayatan Pancasila
(yang telah menjadi landasan/falsafah hidup bangsa Indonesia); karenanya
kemantapan kehidupan Pancasila akan ditunjang oleh kemantapan kehidupan
beragama.
2. Bahwa kehidupan beragama haruslah semakin dikembangkan dan di amalkan
seirama dengan peningkatan dan pengembangan pembangunan, baik dalam
kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan, terutama demi
terbinanya kerukunan hidup antar umat beragama, disamping juga intern umat
beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah.
3. Agar umat beragama benar-benar dapat menjadi sokoguru dan modal utama
pembangunan bangsa maka cakrawala pandangan keduniaan mereka haruslah juga
ditingkatkan. Bahwa untuk mencapai sasaran itu semua perlu diadakan usaha-
usaha pembinaan dan pendidikan serta peningkatan sarana kehidupan beragama
yang berupa program-program.
4. Untuk menunjang pelaksanaan usaha-usaha itu diperlukan pula penelitian agama
dan keagamaan dalam berbagai aspeknya untuk mendapatkan datadata otentik
guna menjadi bahan penyusunan konsepsi-konsepsi pengembangan dan
pembinaan, serta penyusunan kebijakan pemerintah dalam bidang keagamaan.
Esensi Dan Urgensi Peran Pembelajaran
Perkembangan Agama Hindu.
Esensi dan argumen peran pembelajaran perkembangan
Agama Hindu, pada hakikatnya sangat berkaitan dengan
lebih mengenal Agama Hindu secara historis dan untuk
lebih memahami jati diri Agama Hindu yang telah
berlangsung sejak ribuan tahun sebelum masehi. Di
samping itu, juga untuk lebih membangun kehidupan
kita yang semakin lama semakin rukun dan damai pada
kehidupan yang pluralis. Secara umum, memang wacana
pluralisme identik dengan wacana keagamaan, namun
tidak bisa dilepaskan pula dari konteks lain yang
memang relevan.
Bila diperhatikan secara seksama, sesungguhnya dalam ajaran
setiap agama dan kitab suci selalu dikatakan bagaimana
seharusnya setiap umat saling menyayangi atu dengan lainnya.
Demikian halnya dalam berbagai sastra Hindu dikatakan bahwa:
"Wahai umat manusia hiduplah dalam harmoni dan kerukunan.
Hendaklah bersatu dan bekerjasama, berbicaralah dengan satu
bahasa dan ambillah keputusan dengan satu pikiran seperti
orang-orang suci dimasa lalu yang telah melaksanakan
kewajibannya, hendaklah kamu tidak goyah dalam melaksanakan
kewajibanmu",
(Kitab Rg. Veda X, 191,2; dalam Tim, 2000: 8).
Secara umum nilai-nilai etika dalam agama Hindu sama
halnya dengan tiang penyangga atau sebagai pilar dalam
kehidupan bermasyarakat. Dikatakan demikian, karena
masyarakat sesungguhmya mengharapkan kehidupan
kesehariannya selalu dinamis, namun tetap selaras, satu
dengan lain tidak saling bertabrakan layaknya peredaran
planet yang ada di alam semesta ini. Dalam konteks
kemasyarakatan ini, etika/etiket akan menjadikan warna
kehidupan masyarakat itu harmoni, tidak salin
mendominasi, berjalan sesuai dengan rambunya, serta
tidak meniadakan satu dengan yang lainnya.
Peran sejarah pada intinya mengandung tiga kata kunci atau kaidah
yang patut diketahui, antara lain:
pertama, sejarah itu adalah fakta;
kedua sejarah itu diakronis, ideografis, dan unik, artinya sejarah itu
memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu sosial meluas dalam ruang.
Ketiga, sejarah itu empiris, artinya pengalaman.

Oleh karena itu, dalam materi ini berusaha memaparkan uraian fakta
sosial yang terkait proses masuk dan berkembangnya Agama Hindu di
Nusantara sejak awal Masehi hingga zaman modern sekarang ini. Bukti
empiris yang dipaparkan adalah upaya untuk mencoba memberikan
pemahaman kepada publik hingga proses transformasi nilai Ke-Hindu-
an dan dialog lintas agama dalam kehidupan masyarakat yang sudah
global.
Pendidikan mengenai perkembangan sejarah Agama
Hindu di tingkat pendidikan tinggi dikatakan sangat
penting. Hal ini di samping untuk mengetahui
periodesasi gambaran perkembangan Agama Hindu
secara faktual sejak awal perkembangannya sampai
sekarang, juga untuk lebih memberikan pemahaman
tentang makna yang terkandung dalam proses
perkembangannya itu. Hal ini jugaagar dengan segala
informasi sejarah perkembangan agama Hindu,
mahasiswa menjadi sadar dan mampu belajar dari sejarah
dalam meningkatkan peran dirinya demi perkembangan
agama yang dianutnya dalam waktu-waktu mendatang.
Pendidikan mengenai perkembangan sejarah Agama
Hindu di tingkat pendidikan tinggi dikatakan sangat
penting. Hal ini di samping untuk mengetahui
periodesasi gambaran perkembangan Agama Hindu
secara faktual sejak awal perkembangannya sampai
sekarang, juga untuk lebih memberikan pemahaman
tentang makna yang terkandung dalam proses
perkembangannya itu. Hal ini jugaagar dengan segala
informasi sejarah perkembangan agama Hindu,
mahasiswa menjadi sadar dan mampu belajar dari sejarah
dalam meningkatkan peran dirinya demi perkembangan
agama yang dianutnya dalam waktu-waktu mendatang.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai