I
grade
SEMESTE
R2
KELAS 11
Fauzan Rizki – 11 IPA 2
01 02 03
SISTEM
SISTEM RESPIRASI SISTEM EKSKRESI KOORDINASI
You can describe the topic You can describe the topic You can describe the topic
of the section here of the section here of the section here
04 05 06
ALAT INDRA REPRODUKSI SISTEM IMUN
You can describe the topic
MANUSIA
You can describe the topic You can describe the topic
of the section here of the section here of the section here
01
SISTEM
RESPIRASI
PROSES
Proses respirasi meliputi pengambilan 02
RESPIRASI
pengeluaran CO₂, dan penggunaan energi
dalam tubuh. Respirasi dapat berlangsung
secara:
AN
•
RESPIRASI
Proses pertukaran gas antara
tubuh dan atmosfir.
• Proses enzimatik untuk
mendapatkan energi.
MEKANISME PERNAFASAN DADA
MEKANISM
INSPIRASI EKSPIRASI
E
OTOT ANTAR
TULANG BERKONTRAKSI BERELAKSASI
RUSUK
TULANG NAIK TURUN
RUSUK
RONGGA BESAR KECIL
DADA
TEKANAN KECIL BESAR
UDARA
VOLUME
PERNAPASAN DIBEDAKAN
MENJADI : PERNAPASAN
TIDAK LANGSUNG
Pertukaran gas terjadidi dalam tubuh.
Contoh: pada hewan vertebrata dan
manusia. Prosesnya dibedakan menjadi
dua:
HiFaLaTraB
BRONKIOLU roBroAlve
HIDUNG LARING
S
FARING BRONKUS ALVEOULUS
MEKANISME PERNAFASAN DADA
MEKANISM
INSPIRASI EKSPIRASI
E
OTOT ANTAR
TULANG BERKONTRAKSI BERELAKSASI
RUSUK
TULANG NAIK TURUN
RUSUK
RONGGA BESAR KECIL
DADA
TEKANAN KECIL BESAR
UDARA
VOLUME
MEKANISME PERNAFASAN PERUT
MEKANISM
INSPIRASI EKSPIRASI
E
OTOT BERKONTRAKSI BERELAKSASI
DIAFRAGMA
JENIS
AKTIVITAS KELAMJN
USIA
POSISI
TUBUH BERAT
BADAN
KELAINAN & GANGGUAN SISTEM
RESPIRASI
TUBERCULOSI
ASFIKSI ASMA
Penyakit yang mengganggu S
Penyakit ini disebabkan oleh basil dari
peradangan dan
pengangkutan jaringan penyempitan pada
bakteri Mycobacterium tuberculosis saluran napas
oksigen ke jaringan tubuh
PERMUKAAN SISTEM
INSANG
TUBUH
Protozoa, katak, dan TRAKEA
Terdapat pada Arthropoda Pada ikan
cacingtanah. kecuali Crustacea dan
Arachnoidea
SISTEMENDOKRIN
SISTEM
SARAF
ENDOKRIN
Responnya cepat Responnya lambat
INTEGRASI
INPUT 02 proses penerjemahan informasi yang
berasal dari stimulasi reseptor sensoris
SENSORIK
Penghantaran sinyal dari
(sebagian besar dilakukan oleh sistem
saraf pusat)
reseptor sensoris
(misalnya sel-sel
01
pendeteksi cahaya di
mata) ke pusat integrasi
03 OUTPUT MOTORIS
penghantaran sinyal dari pusat integrasi
ke sel-sel efektor (sel-sel otot atau sel
kelenjar)
SISTEM SARAF TERSUSUN ATAS DUA
SEL H H
SEL SARAF (NEURON) N
N
berfungsi sebagai penghantarimpuls saraf, N
baik dari organ penerima impuls kepusat O—
saraf maupun sebaliknya. | H
CH
O=P—O
SEL-SEL PENDUKUNG |
O—
2
N N
H
(NEUROGLIA) O
berfungsi memberi nutrisi, proteksi, dan
memisahkan/membatasi neuron dengan H H
jaringan lainnya. H
H
OH H
NEURON
Berdasarkan bentuknya, sel saraf
terbagi menjadi :
SARAF UNIPOLAR
Ketika ada rangsangan, sel saraf melakukan depolarisasi, yaitu pembalikan muatan sel dengan meningkat
B permeabilitas membran sehingga dapat memasukkan ion Na+
Depolarisasi menimbulkan potensial aksi dan daerah itu berpindah secara menjulur sepanjang
C perjalanan impuls.
MEKANISME PENGHANTARAN
Seiring perpindahan daerah polarisasi, daerah yang telah dilewati impuls memulihkan
D IMPULS
muatannya dengan melepas ion K+
Sel saraf yang telah dilewati impuls mengalami masa refrakter, yaitu tidak peka
E rangsangan, karena melewati masa pemulihan.
SKEMA GERAK SADAR
SARAF SARAF
IMPULS SENSORIS MOTORIK
SARAF SARAF
IMPULS SENSORIS MOTORIK
OTAK
OTAK BESAR Berfungsi untuk :
1. Ingatan (memori)
2. Kesadaran
3. Pertimbangan
4. Gerakan yang disadari
5. Pengatur kepandaian (intelengensi)
OTAK DEPAN (DIENSEFALON)
Berfungsi untuk :
1. Terdiri dari hipotalamus dan talamus.
2. Hipotalamus berperan dalam mengatur
suhu tubuh, rasa lapar, dan rasa haus
3. Talamus berperan dalam pengaturan
perasaan dan gerakan
OTAK TENGAH
(MESENSEFALON)
Berfungsi untuk:
1. Mengatur gerakan refleks mata
2. Mengontrol pendengaran
Berfungsi untuk :
OTAK KECIL (SEREBELUM)
1. Terletak tepat di bawah bagian posterior
otak besar
2. Pada bagian paling bawah terdapat
Jembatan Varoll
3. Berfungsi untuk:mengatur kesetimbangan
gerak,koordinasi gerak otot, dan posisi
tubuh
JEMBATAN VAROLL (PONS
VAROLLI)
Berfungsi untuk:
1. Menghantarkan impuls otot-otot bagian
kiri dan kanan tubuh.
2. Menghubungkan otak besar dengan otak
kecil.
HIPOFISIS
Atur perkembangan folikel dan
BAGIAN DEPAN Follicle Stimulating Hormon (FSH)
pematangan sel telur pada wanita
(ANTERIOR)
HIPOFISIS
BAGIAN Vasopresin / Antidiuretic Hormone Reabsorpsi air pada tubulus ginjal
BELAKANG (ADH) sehingga urine dapat dikurang
(POSTERIOR)
Mata yang mengalami rabun jauh tidak dapat melihat Mata yang mengalami rabun dekat tidak dapat
benda-benda yang jaraknya jauh. Hal ini karena lensa melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Hal ini
mata tidak dapat memipih untuk memperkecil jarak karena fokus lensa memiliki jarak yang telalu
fokusnya. Penderita miopi memiliki titik jauh (punctum panjang. Penderita hipermetropi memiliki titik dekat
remotum = PR) yang lebih dekat dari titik jauh mata (punctum proximum = PP) yang lebih jauh dari titik
normal (jarak jauh mata normal tak berhingga), dan titik dekat mata normal yaitu lebih dari 25 cm dan titik
dekatnya kurang lebih 25 cm. Bayangan yang terbentuk jauh berjarak tak berhingga. bayangan yang
akan jatuh di depan retina. Penderita dibantu dengan terbentuk jatuh di belakang retina. Penderita dibantu
menggunakan kacamata berlensa cekung (minus/negatif). menggunakan kacamata berlensa cembung
(plus/positif).
KELAINAN MATA
MATA TUA
ASTIGMATISMA
(PRESMIOBI)
Keterangan gambar :
1. ovarium berjumlah
sepasang,
2. tempat pembuatan oosit II
3. tuba palofi tempat
fertilisasi
4. folikel
5. rahim
6. servik=mulut rahim
OOGENESIS
SIKLUS REPRODUKSI WANITA
- Fase folikel
1. Hipotalamus mensekresi GnRh
2. GnRH merangsang hipofisis anterior untuk
mensekresi FSH dan LH dalam konsentrasi yang sama
3. FSH merangsang pertumbuhan folikel, tapi hanya
satu folikel yang tumbuh menjadi folikel De-Graff
4. Folikel De-Graff mensekresi estrogen/estradiol,
yang berfungsi untuk mengeluarkan ciri sekunder
perempuan, penebalan endometrium, umpan balik ke
hipothalamus dan menyebabkan FSH terhambat dan
LH dipacu sehingga naik secara drastis.
- Fase lateal
1. LH tinggi folikel de-Graff menjadi Korfus luteum
2. Korfus luteum mensekresi progesteron dan estradiol
(hormon yang bahannya steroid), efek positifnya
penebalan endometrium dipertahankan dan efek
negatifnya menghambat GnRN sehingga FSH dan LH
turun.
3. Korpus luteum degenerasi menjadi korpus albikan
sehingga estrogen dan progesteron turun,
menyebabkan siklus ovulasi berjalan lagi.
SIKLUS MENSTRUASI WANITA
Saat disintegrasi korpus luteum,
kemerosotan kadar hormon ovarium
dengan cepat menyebabkan arteri di dalam
endometrium menyempit, melepaskan
darah disebut menstruasi. Selama
menstruasi, sekelompok folikel ovarium
mulai tumbuh. Hari pertama menstrusi
ditetapkan sebagai hari pertama siklus
uterus
Menepous
Setelah sekitar 500 siklus, perempuan
mengalami menepouse, terhentinya
ovualasi dan menstruasi.
06
SISTEM
IMUNITAS
O
H H
SISTEM IMUNITAS H
H
OH H
ØSISTEM IMUN
adalah sistem yang membentuk kekebalan
tubuh dengan menolak berbagai benda
asing yang masuk ke tubuh
ØFUNGSI SISTEM
IMUN
1) Pembentuk kekebalan tubuh.
2) Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke
dalam tubuh.
3) Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang
membahayakan.
4) Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh
Ø Lapisan pertahanan tubuh
nonspesifik (tanggapan cepat
terhadap patogen)
SISTEM IMUNITAS OH H
-Tanggapan peradangan/imflamasi
Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap
kerusakan. H H
N
N
Fungsi inflamasi: N
1. Membunuh antigen yang masuk. O—
2. Mencegah penyebaran infeksi. | H
3. Mempercepat proses penyembuhan. O=P—O
| H
O— N N
-Demam
Untuk menambah metabolisme sel dan memberikan efek lingkungan tidak O
ramah untuk bakteri
SISTEM IMUNITAS OH H
PERTAHANAN SPESIFIK
SELULER
Pertahanan spesifik seluler adalah pertahanan
tubuh yang menyerang antigen yang telah
menginfeksi sel tubuh. Aktor utama yang terlibat
adalah limfosit T. Limfosit T dibentuk di sumsum
tulang, namun dimatangkan di kelenjar timus.
Jenis-jenis Limfosit T:
a. Limfosit T sitotoksik → menghancurkan sel yang terinfeksi antigen
b. Limfosit T helper → mengaktivasi limfosit T sitotoksik
c. Limfosit T memori → mengingat antigen yang pernah menyerang tubuh
SISTEM IMUNITAS |
O=P—O
CH
H
PERTAHANAN SPESIFIK | 2
O— N N
HUMORAL O
H H
H
H
OH H