Skripsi Whina-Sidang
Skripsi Whina-Sidang
Whina Caroline
E1I018019
Dr. Ir. Deddy Bakhtiar, M.Si Ari Anggoro, S.Pi., M.Si
NIP. 196702181993031004 NIP. 198901312019031010
Manfaat
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan
gambaran kepada nelayan untuk menentukan
daerah penangkapan ikan sesuai dengan
karakteristik kawanan ikan tersebut.
Metode penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perairan
Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.
pengambilan data akustik dilakukan
pada tanggal 26 September 2020, dan
pengambilan sampel ikan dilakukan
pada bulan Desember 2021- maret
2022.
Alat dan Bahan
Data dari
echosounder Simrad Pengolahan data
EK-15 single beam dilakukan dengan
dalam data mentah pendigitan lalu
(raw data) diintegrasi sel
1 2 3 4
Analisis SV
sv : nilai volume backscattering
coefficient untuk ping ke-i
Svi : nilai volume backscattering strength
untuk ping ke-i
n : jumlah ping
<sv> : rata-rata volume backscattering
coefficient tiap kelompok kepadatan ikan
(Bakhtiar, 2020).
Analisis deskriptor
Energetik
morfometrik
Tinggi, m
Batimetrik
Panjang Kategori
<30 Oval lonjong
30-100 Oval tebal
>100 Oval pipih
Batimetrik kawanan
ikan
Kawanan Ikan Pelagis Kawanan Ikan Demersal
Mean Depth (m) Rel.Alt (%) Mean Depth (m) Rel.Alt (%)
Minimum 2,49 13 2,76 4
Maximum 8,34 104 12,52 24
Rataan 5,78 46 8,16 9
Adapun rata-rata kedalaman tidak dapat dijadikan sebagai faktor penentu mungkin
disebabkan perairan Pulau Baai bukan merupakan perairan dalam sehingga rata-rata
kedalaman bukan merupakan faktor pembatas hal ini juga berkaitan dengan migrasi harian
ikan dimana posisi kawanan ikan berada pada lapisan atas, tengah atau dasar perairan
bukan pada nilai kedalamannya (Fauziyah dan Jaya, 2010).
Pada ikan demersal didapatkan tipe echo yang Pada ikan pelagis didapatkan tipe echo yang
dominan adalah tipe kawanan berbentuk tugu dominan adalah tipe echo Struktur makro
(tower shaped schools)”STW” tersebar pada 21 (macro structure)”MS” dankawanan
ESDU menyebar memenuhi ruangan (compact
schools)”SCO” pada masing-masing tipe
Menurut karakteristik terdapat jenis ikan demersal didapatkan 8 ESDU
yang senang tinggal di subtrat yang berpasir
danberlumpur karena terdapat banyak benthos Densias terbesar ikan pelagis di kolam
didalamnya (Wibisono, 2005 dalam Ningsih dan perairan pada umumnya adalah pada zona
syah 2020). epipelagis (Fauziyah dan Jaya, 2010).
kesimpulan
• Kawanan ikan pelagis memiliki • Kawanan ikan demersal
energi akustik rata-rata (-45 dB) memiliki energi akustik rata-
termasuk kategori energi akustik rata (-47 dB) termasuk
kuat kategori energi akustik kuat
• Dengan ukuran panjang 85 ping • Dengan ukuran panjang 93
termasuk kategori oval tebal ping termasuk kategori oval
• Berada pada kedalaman 5,78 m tebal
posisi kawanan ikan pada • Berada pada kedalaman 8,16
kedalaman 46% termasuk m dan posisi kawanan ikan
kategori lapisan tengah dari pada kedalaman 9 %
dasar perairan. termasuk lapisan dasar
Kesimpulan Saran
Tingkat paling tinggi pada setiap ESDU: analisis karakteristik ikan secara akustik di
• Pelagis : 14 sampai 28 kawanan ikan Perairan Pulau Baai sebaiknya dilanjutkan
• Demersal : 10 sampai 16 kawanan ikan dengan analisis menggunakan artificial
intelegent (AI) untuk mengidentifikasi jenis
Tipe echo yang dominan pada setiap kawanan : dari kawanan ikan di Perairan Pulau Baai
• Demersal : tipe kawanan berbentuk tugu (tower Kota Bengkulu.
shaped schools)”STW”
• Pelagis : tipe echo Struktur makro (macro
structure)”MS” dan kawanan menyebar memenuhi
ruangan (compact schools)”SCO”.
TERIMAKASIH
RESOURCES