Anda di halaman 1dari 17

Wawasan Kebangsaan

Dessy Amalia
permendagri 71 tahun 2012 ttg
Dasar hukum Pedoman Pendidikan Wawasan
Kebangsaan
• Bab 1 Pasal 1 Wawasan Kebangsaan
adalah cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya
mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah yang
dilandasi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Bab III Pasal 6 Pendidikan Wawasan
Kebangsaan menggunakan pendekatan
yang mengutamakan: pembangunan
karakter bangsa
Pengertian
• Dalam KBBI (2002)
– Wawasan =
1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan
2) konsepsi cara pandang
– Kebangsaan =
1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa,
2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa,
3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.
Wawasan Kebangsaan
• menurut Suhady dan Sinaga (2006)
Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai
sudut pandang atau cara memandang yang mengandung
kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk
memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa
dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai
falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan
lingkungan eksternal
Lahirnya Wawasan Kebangsaan Indonesia
• dalam masa penjajahan
muncul gerakan
kebangkitan nasional yang
dipelopori oleh Budi
Oetomo (1908)
• selanjutnya gerakan kaum
pemuda menghasilkan
sumpah pemuda 1928
• proklamasi kemerdekaan
1945
• Kebangsaan telah mengantarkan bangsa Indonesia
kepada kemerdekaan
• Kemerdekaan telah mengubah struktur atau tatanan
masyarakat Indonesia, dari struktur penjajahan ke
struktur kemrdekaan atau kebangsaan
Wawasan Kebangsaan Indonesia
• Tidak mengenal adanya warga negara kelas satu, kelas dua, mayoritas atau minoritas
• Hal ini antara lain dibuktikan dengan tidak dipergunakannya bahasa jawa misalnya,
sebagai bahasa nasional tetapi justru bahasa melayu yang kemudian berkembang
menjadi bahasa Indonesia
• Menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai
semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa
wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia
• Menjadi sumber perumusan kebijakan desentralisasi pemerintahan dan pembangunan
dalam rangka pengembangan otonomi daerah harus dapat mencegah disintegrasi /
pemecahan negara kesatuan, mencegah merongrong wibawa pemerintah pusat,
mencegah timbulnya pertentangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Globalisasi
• Terjadi karena pada akhir abad XX
• Teknologi komunikasi berkembang dasyat, maju sangat pesat. Waktu menjadi
sangat singkat, manusia bebas berhubungan satu dengan yang lain
• Batas-batas teritorial negara tidak lagi mampu menghalangi komunikasi global
• Perubahan besar-besaran dan fundamental melanda dunia, meliputi bukan hanya
bangunan negara tetapi juga orang-orang yang ada di dalamnya.
• Dalam masa seperti ini, orang mulai mencari jati dirinya dan tujuan-tujuan
kehidupannya baik sebagai individu maupun kolektivitas.
• era globalisasi telah menghadirkan berbagai
pertanyaan mendasar tentang kehidupan masing-
masing orang, masyarakat dan negara
• Seperti dipertanyakan oleh Prof. Scalapino,
mereka juga mulai bertanya “siapakah saya?”
(“Who am I?”) dan “kemana saya?” (“Where do I
go?”)
• Mungkin juga orang mempertanyakan arti
kebersamaan dengan orang-orang lain di
sekitarnya
• Mampukah paham kebangsaan Indonesia
menjadi orientasi kita menjawab tantangan
globalisasi seperti itu?
• Globalisasi mempunyai aspek positif serta negatif
• tetapi dibanding dengan aspek positifnya, penyerapan hal- hal negatif malah
lebih banyak diserap
• Perihal ini berakibat pada pergantian nilai- nilai kebangsaan yang sudah di
jaga oleh nenek moyang serta pendiri semenjak lama
• Semacam yang diketahui, Globalisasi membolehkan tiap orang
meningkatkan budaya
• Pertukaran budaya semacam ini bisa menarik orang, serta pada sesi lanjut,
orang bisa memakai budaya ini apalagi dalam kehidupan setiap hari
Pembangunan Karakter
• Dari segi bahasa, membangun Karakter (“Character
Building”) yang terdiri dari 2 kata yaitu : membangun (to build)
dan karakter (Character)
– Adapun arti “Membangun” bersifat memperbaiki, membina,
mendirikan, mengadakan sesuatu
– Sedangkan “karakter” adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan,
ahklak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang
lain.
• Pengertian “membangun Karaketer” (Character Building)
adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk
membina, memperbaiki, dan untuk membentuk tabiat, watak,
sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia
(masyarakat) sehingga manunjukkan parangai dan tingkah
laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
• upaya membangun karakter akan mengambarkan hal-hal pokok sebagai berikut:
1. Merupakan suatu proses yang terus menerus dilakukan untuk membentuk
tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat
pengabdian dan kebersamaan;
2. Menyempurnakan karakter yang ada untuk terwujudnya karakter yang
diharapkan dalam rangka penyelengaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan;
3. Membina karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi
dengan nilai-nilai falsafah bangsa yakni Pancasila
Membangun karakter bangsa :
i. Adanya saling menghormati dan menghargai diantara sesama;
ii. Adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong;
iii. Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa;
iv. Adanya rasa peduli dalam kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara;
v. Adanya moral, ahklak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama;
vi. Adanya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati dan saling
menguntungkan;
vii. Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai
agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya;
viii. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.
Nilai-nilai Pancasila
• Nilai- nilai Pancasila sendiri ialah nilai- nilai
yang mengaitkan karakter serta kebiasaan
masyarakat lokal Indonesia
• Kehidupan warga di masa globalisasi ini
mewajibkan mereka untuk melestarikan nilai-
nilai Pancasila
• Menurut Hariyono (2014), ekspresi Pancasila
tidak lebih dari sebab karakter- karakter
tersebut menginginkan ekspresi dasar suatu
negeri yang bisa mewakili seluruh kebutuhan
rakyatnya, serta jadi pandangan hidup
nasional yang bisa dianut oleh segala warga
Indonesia.
• Selaku pandangan hidup bangsa, Pancasila ialah landasan serta/ ataupun
landasan tiap lembaga hukum, politik, serta kemasyarakatan di Indonesia (Suparlan:
2012)
• Pancasila pula menampung tiap kelompok yang mewakili bangsa dalam wadah yang
diucap “Bineka Tunggal Ika” ataupun dimaksud selaku wadah dengan pemikiran yang
berbeda namun sama
• Kedudukan Pancasila dalam pandangan hidup bangsa sudah diperjelas dalam
Pembukaan UUD 1945 (Asmaroini: 2017)
• Dengan terdapatnya Pancasila, bila diimplementasikan dengan baik hingga generasi
muda wajib sanggup membedakan yang baik dari yang kurang baik dari globalisasi
• Pancasila sendiri memiliki sebagian nilai luhur yang wajib diterapkan pada tiap
penduduk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
saran
• Salah satunya metode untuk mengembalikan nilai- nilai Pancasila merupakan dengan
mengenalkannya kembali ke masyarakat
• dengan menanamkan nilai- nilai kebangsaan sambil menggelar hari libur nasional di
tiap pertemuan
• Tidak hanya itu dapat pula lewat jalan pembelajaran. Dengan metode ini, pendidik bisa
menanamkan banyak pemikiran kebangsaan di golongan siswa
• dapat pula dicapai lewat pertunjukan serta seni. Seniman dapat melaksanakan
pameran dengan nilai- nilai nasionalis. Dengan begitu, masyarakat sanggup menyerap
sisi nasionalisme. Terakhir, butuh dilakukan upaya untuk menanamkan nilai- nilai luhur
Pancasila
• Tata cara di atas merupakan contoh dari apa yang dapat dicoba. Tidak hanya contoh
di atas, orang pula bisa mempraktikkan tata cara lain yang lebih dipersonalisasi
penutup
• Bangsa Indonesia selaku negara yang tidak dapat menjauhi tantangan
globalisasi, namun dengan berpegang pada Pancasila selaku panduannya,
prinsip Indonesia hendaknya bisa mempertahankan jati diri serta eksistensinya
• Arus globalisasi merupakan tren yang tidak dapat dihentikan oleh negara mana
juga, termasuk Indonesia
• Perbandingan nilai yang begitu besar sehingga jati diri bangsa berangsur- angsur
sirna, bahkan berangsur- angsur lenyap.
• Dalam Pancasila banyak terselip nilai- nilai luhur yang mencerminkan budaya
bangsa
• Untuk menjauhi seluruh akibat negatif yang ditimbulkan oleh globalisasi, bangsa
Indonesia hanya butuh menguasai serta mengamalkan Pancasila sedekat
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai