Anda di halaman 1dari 19

MENGENAL

MANHAJ TARJIH
MUHAMMADIYAH
Oleh:
M. Syaifuddin,S.Sy,S.Th.I
(Kedu)
Pengertian Manhaj Tarjih

Manhaj = metode atau cara.


Tarjih = Usaha yang dilakukan
mujtahid untuk memenangkan salah
satu dari dua jalan yang
bertentangan, karena adanya
keistimewaan yang bisa dipegang
sehingga mengamalkan hal tersebut
lebih layak dibanding lawannya.
POKOK-POKOK
MANHAJ TARJIH
MUHAMMADIYAH
A. LANDASAN BERISTIDLAL

• Didalam beristidlal, dasar utamanya


adalah Al Qur,an dan As Sunnah As
Shahihah.
• Ijtihad dan istimbath atas dasar illah
terhadap hal-hal yang tidak terdapat
didalam nash, dapat dilakukan. Sepanjang
tidak menyangkut bidang ta’abbudi, dan
memang merupakan hal yang diajarkan
dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
• Majelis Tarjih menerima ijtihad, termasuk
qias, sebagai cara dalam menetapkan
hukum yang tidak ada nashnya secara
langsung.
DASAR MENGIKUTI
ALQUR`AN DAN SUNNAH

‫ين َآ َمنُوا َأ ِطيعُوا هَّللا َ َوَأ ِطيعُوا ال َّرسُو َل َوُأولِي‬ َ ‫يَا َأ ُّيهَا الَّ ِذ‬
ِ ‫اَأْل ْم ِر ِم ْن ُك ْم فَِإ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِي َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى هَّللا ِ َوال َّرس‬
‫ُول‬
) 59 :‫(النساء‬...
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya) ...
(An Nisa: 59)
B. CARA MENGAMBIL
KEPUTUSAN
 Dalam memutuskan suatu keputusan,
dilakukan dengan cara musyawarah.
 Dalam memutuskan masalah Ijtihady,
digunakan system ijtihad jama’iy.
 Dengan demikian pendapat perorangan
dari anggota majelis, tidak dapat
dipandang kuat.
C. MADZHAB APA YANG
DI PAKAI MANHAJ
TARJIH
Tidak mengikatkan pada suatu
madzhab, tetapi pendapat-pendapat
madzhab dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam menetapkan
hukum. Sepanjang sesuai dengan
jiwa Al Qur’an dan As Sunnah, atau
dasar-dasar lain yang dipandang
kuat.
D. DALAM MENSIKAPI PENDAPAT
YANG BERBEDA

 Berprinsip terbuka dan toleran, dan tidak


beranggapan bahwa hanya pendapat Majelis
Tarjih yang paling benar.
 Keputusan diambil atas landasan dalil-dalil
yang dipandang paling kuat, yang didapat
ketika keputusan diambil.
 Dan koreksi dari siapapun akan diterima.
Sepanjang diberikan dalil-dalil lain yang
lebih kuat.
 Majelis Tarjih dimungkinkan mengubah
keputusannya yang pernah ditetapkan.
CONTOH KEPUTUSAN TARJIH YANG
DIKOREKSI
Pada keputusan no. K-973/66 tertangal 19
Ramadhan 1386 H./13 Desember 1966
dalam shalat subuh membaca doa qunut,
namun setelah didapatkan keterangan
bahwa dalil-dalil tentang qunut subuh adalah
dlaif (lemah) maka Majelis meniadakan
qunut subuh.
E. CARA MENGAMALKAN
AGAMA

“Dalam mengamalkan agama Islam,


menggunakan prinsip at taysir”
APAKAH MAKSUD
PRINSIP at-TAYSIR?
 prinsip at taysir adalah pemahaman dan
pelaksanaan ajaran agama dengan makna luas
dan tidak sempit, sehinga mudah
mengamalkannya tanpa diberatkan.
 Mudah mengamalkan agama Islam maknanya
mengamalkan agama itu sesuai dengan yang
diperintahkan dalam al Qur’an dan as Sunnah,
tidak menambah-nambah yang akan
memberatkan.
 Memberatkan pelaksanaan agama adalah
takalluf.
 Yang maksud takalluf adalah melaksanakan
agama dengan menambah-nambah perbuatan
yang tidak diperintahkan sehingga
pelaksanaannya lebih berat.
CONTOH TAKALLUF
 Memperbaharui syahadat setelah
mencapai usia baligh.
 Membaca bacaan tertentu setiap
membasuh anggota wudhu.
 Qadha shalat untuk orang yang meninggal
dalam keadaan masih punya hutang
shalat.
 Mewajibkan zakat untuk setiap
pendapatan walaupun belum mencapai
haul dan nishab.
 Mengakhirkan buka puasa dengan
anggapan lebih utama.
 Mengadakan selamatan dengan membaca
yasin dan tahlilan setiap hari selama
keluarganay pergi haji sampai pulang.
 Tingkep untuk wanita yang hamil 7 bulan
dengan membaca surat-surat tertentu.
 Sur tanah bagi orang yang meninggal
dengan acara 3 hari, 7 hari, 100 hari, 1000
hari dan haul tiap tahun.
 Menghitung hari untuk mengadakan
hajatan baik supitan, lamaran, pernikahan.
 dan lain-lain
Penutup
Demikianlah pemaparan tentang
mengenal manhaj tarjih muhammadiyah
secara singkat.
Dimana manhaj ini dilakukan penataan
ulang pada oleh majelis tarjih periode
1985-1990 setelah dirasa penting untuk
merumuskan manhaj ini pasca muktamar
ke-41 di Solo tahaun 1996.
Rujukan

 Manhaj Tarjih Muhammadiyah (Metodologi


dan Aplikasi), Prof.Drs.H.Asjmuni
Abdurrahman
 Himpunan Putusan Majelis Tarjih
Muhammadiyah (HPT), PP. Muhammadiyah
 Al Maktabah Asy Syamilah

Anda mungkin juga menyukai