Anda di halaman 1dari 29

Rokok

Menurut kacamata Medis, syariat dan Para


Wali Allah 

Dikumpulkan oleh :
Khodim salaf Bani alawiy

1
A. Pengertian rokok
Sebelum kita memasuki pembahasan masalah rokok maka
hendaknya kita mengetahui pengertian dari rokok, menurut
Wikipedia rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara)
dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
B. Awal mula tersebarnya rokok
Asal mula Manusia di dunia yang merokok untuk pertama
kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk
keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16,
Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian
dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap
rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.
Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan
bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok
hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para
pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan
merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Akan tetapi disebutkan dalam kitab “Jawahir lu’lu’iyyah syarah
hadist Arba’in Nawawiyyah” awal mula tersebarnya rokok di
negara Inggris kemudian menyebar luas ke negara-negara
islam setelah tahun 1005 H atau 1010 H, dan tidaklah negara
inggris menyebarkan ke negara-negara islam kecuali setelah
terjadi kesepakatan antar para dokter di inggris melarang
warganya untuk sering-sering menghirup rokok, adapun

2
sesekali yang tidak membahayakan dirinya mereka
memperbolehkannya. Di ceritakan di masa itu terjadi
pembedahan yang di lakukan oleh para ahli kedokteran
terhadap seorang perokok yang sudah meninggal dunia, maka
para dokter tersebut mendapati dzat-dzat yang ada pada
rokok sudah menyebar luas ke seluruh tubuh mayyit tersebut
sampai-sampai sumsum tulang pun menjadi hitam kelam dan
juga didapati hati mereka kering seperti spon yang sudah
kering serta liver orang tersebut seperti sesuatu yang
terbakar, maka dari situlah para kedokteran inggris melarang
warganya untuk terus menerus menghirup rokok dan
memerintahkan untuk di jual kepada orang-orang muslim
untuk membahayakan kesehatan mereka, Wallahu A’lam.
Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-
Haddad menjelaskan mengenai awal mula tersebarnya rokok
terjadi pada tahun 1012 H, beliau menjelaskan tahun tersebut
dengan kalimat "‫ "ةيغ‬yang berarti durhaka, yang mana dari
kalimat tersebut kalau dihitung hurufnya dengan hitungan
Kaidah Abjadiyyah maka berjumlah 1012 karena ‫ = ب‬2, ‫= غ‬
1000 dan ‫ = ي‬10, maka kalau di jumlah 2+1000+12 = 1012 H.

Dan juga Al-Imam Al-Bakriy menjelaskan mengenai awal mula


terciptanya Rokok terjadi pada tahun 1000H, yang mana suatu
saat beliau di Tanya apakah ada pembahasan masalah rokok di
dalam Al-Quran, maka beliaupun menjawab dengan berupa
sya’ir :
َ َّ ُّ َ ‫َ َ ي‬
‫اء‬ ْ ِ ‫َِ ْن َ َُل‬
ُ ًَ ‫ِف ِلخَاةََا إ ْح‬ ْ ْ‫ان أجت‬
‫ن‬ ْ ‫قال ِخ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِّل غ ٌِ ادلخ‬
Berkata sahabatku : jawablah pertanyaanku tentang rokok
Apakah di kitab kita (Al-Quran) ada penjelasannya ?

3
َّ ‫ج "يَ ْْ َم حَأ ْت‬
ُ"‫الص ًَاء‬ ْ َّ َ َّ ُ
ُ ‫خ‬ ‫ثى أر‬ ُ َ ْ‫ج َيا فَ َّر َط اه‬
ْ َ ‫اب ب‬
‫َش ٍء‬ ُ ْ‫قُو‬
ِ ِ ‫مخ‬ ِ

Kukatakan kepadanya : tidaklah Al-Quran melewatkan sesuatu


apapun

Kemudian aku beri tahun mulai menyebarnya “1000”

Karena kalimat "‫ "يْم حأت الصًاء‬kalau dihitung hurufnya dengan


hitungan Kaidah Abjadiyyah maka berjumlah 1000, karena ‫ي‬
= 10, ‫ = و‬6, ‫ = م‬40, ‫ = ت‬400, ‫ = أ‬1, ‫ = ت‬400, ‫ = ي‬10, ‫ = ا‬1, ‫= ل‬
30, ‫ = س‬60, ‫ = م‬40, ‫ = ا‬1 dan ‫ = ء‬1, maka kalau di jumlah
10+6+40+400+1+400+10+1+30+60+40+1+1 = 1000 H, yang
mana kalimat tersebut penggalan dari ayat suci Al-quran di
surat Ad-Dukhon ayat 10 yang berbunyi :
ُّ َ ُ ُ َ َّ َْ َ َْ ْ َْ َ
)‫ي‬
ٍ ‫ان ي ِت‬
ٍ ‫(فارح ِقب يْم حأ ِت الصًاء ةِدخ‬
“Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa asap
yang tampak jelas.”

Oleh karena itu Al-Imam Kurdiy di dalam fatwanya ketika di


Tanya apakah di riwayatkan dalam Hadist Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬tentang rokok maka beliau menjawab : “Sesungguhnya
tidak diriwayatkan dalam hadist Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan
juga tidak diriwayatkan oleh salaf tentang rokok, dan semua
riwayat tentang rokok tidak ada asal hadistnya bahkan
termasuk hadist yang dusta karena tersebarnya / terciptanya
setelah tahun 1000 H.”

4
C. Rokok menurut kacamata medis
Sebelum kita memasuki pembahasan tentang hukum
syariat rokok maka hendaknya kita mempelajari rokok
menurut kacamata medis, menurut kedokteran Pada saat
rokok dihisap komposisi rokok yang dipecah menjadi
komponen lainnya, misalnya komponen yang cepat menguap
akan menjadi asap bersama-sama dengan komponen lainnya
terkondensasi. Dengan demikian komponen asap rokok yang
dihisap oleh perokok terdiri dari bagian gas (85%) dan bagian
partikel (15%).

Rokok mengandung kurang lebih 4.000 jenis bahan kimia,


dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker), dan setidaknya 200 diantaranya
berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah
tar, nikotin, dan karbon monoksida (CO). Selain itu, dalam
sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain
yang tak kalah beracunnya (David E, 2003). Zat-zat beracun
yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :

1. Nikotin
Komponen ini paling banyak dijumpai di dalam rokok. Nikotin
yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5-3 ng, dan
semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau
plasma antara 40-50 ng/ml. Nikotin merupakan alkaloid yang
bersifat stimulan dan pada dosis tinggi bersifat racun dan Zat
ini hanya ada dalam tembakau, Nikotin ini dapat meracuni
saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menyempitkan
pembuluh perifer dan menyebabkan ketagihan serta
ketergantungan pada pemakainya.

5
2. Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak


memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas karbon
monoksida bersifat toksis yang bertentangan dengan oksigen
dalam transpor maupun penggunaannya. Gas CO yang
dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3-6%, sedangkan
CO yang dihisap oleh perokok paling rendah sejumlah 400
ppm (parts per million) sudah dapat meningkatkan kadar
karboksi haemoglobin dalam darah sejumlah 2-16%.(Sitepoe,
M., 1997).

3. Tar

Tar merupakan bagian partikel rokok sesudah kandungan


nikotin dan uap air diasingkan. Tar adalah senyawa polinuklin
hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik. Dengan
adanya kandungan tar yang beracun ini, sebagian dapat
merusak sel paru karena dapat lengket dan menempel pada
jalan nafas dan paru-paru sehingga mengakibatkan terjadinya
kanker. Pada saat rokok dihisap, tar masuk kedalam rongga
mulut sebagai uap padat asap rokok. Setelah dingin akan
menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat
pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru.
Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok,
sementara kadar dalam rokok berkisar 24-45 mg. Sedangkan
bagi rokok yang menggunakan filter dapat mengalami
penurunan 5-15 mg. Walaupun rokok diberi filter, efek
karsinogenik tetap bisa masuk dalam paru-paru, ketika pada
saat merokok hirupannya dalam-dalam, menghisap berkali-

6
kali dan jumlah rokok yang digunakan bertambah banyak
(Sitepoe, M., 1997).

4. Timah hitam (Pb)

Timah Hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok


sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis
dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara
ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam
tubuh adalah 20 ug per hari (Sitepoe, M., 1997).

5. Amoniak

Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari


nitrogen dan hidrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat
merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia
sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah
akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

6. Hidrogen sianida (HCN)

Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna,


tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat
yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk
menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan.
Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang
sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke
dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.

7. Nitrous oxide

Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan


bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan
menyebabkan rasa sakit.

7
8. Fenol

Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari


distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta
diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan
karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas
enzim.

9. Hidrogen sulfida

Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang


gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi
oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).

Ini adalah zat-zat yang terkandung dalam pembuatan rokok di


dalam satu batangnya, tanpa disadari setiap hari perokok
memasukan kandungan zat-zat berbahaya tersebut dalam
tubuhnya oleh karenanya kita dapati di setiap bungkus rokok
tertera kalimat “Rokok Membunuhmu” dan melarangnya
dengan larangan yang keras.

D. Rokok menurut kacamata syariat


Sesungguhnya para ulama berbeda pendapat dalam
masalah rokok, karena tidak adanya dalil dari Al-Quran
maupun dari hadist yang jelas mengenai hukum rokok
tersebut dikarenakan tersebarnya rokok pada tahun 1000H
lebih, oleh karena itu dalam permasalahan ini para ulama
berbeda pendapat, sebagian mengatakan bahwasannya
hukum rokok adalah Mubah, sebagian ulama menghukumi
Haram dan sebagian ulama mengatakan hukumnya makruh.

8
Oleh karena itu kami sedikit akan menjelaskan alasan-alasan
para ulama dari tiga pendapat di atas :

 Mubah
Hukum yang pertama adalah Mubah, Adapun para ulama
baik dari madhab As-Syafi’iyyah atau madhab-madhab
lainnya yang menghukumi rokok itu mubah diantaranya : Al-
Imam Abdul Ghani Annabulsiy Al-hanafi, Al-Imam Nuruddien
Al-Ajhuriy Al-Maliki, Al-Imam Amirul Shon’aniy pengarang
kitab Subulus salam, Al-Imam Hafniy As-syafi’iy, Al-Imam
Assyaukani, Al-Imam Asshowiy As-Syafi’iy, Al-Imam
Asyyibramilliysi dan masih banyak ulama lainnnya yang
mengatakam bahwa rokok hukumnya Mubah.

Dan para ulama-ulama tersebut memiliki dalil-dalil yang


dijadikan hujjah dalam pembahasan masalah rokok,
diantaranya :

- Dalil pertama : Bahwasannya Allah  meciptakan semua


apa yang ada di dunia ini untuk sesuatu yang bermanfaat
bagi manusia sebagaimana firman Allah  :

ً ‫َِم‬ َْْ َ ْ ُ َ ََ َ َّ ُ
) ‫ًػا‬ ِ ِ ‫ّلي خو همى يا ِِف اَأر‬ ِ ‫( ِ َْ ا‬

“Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk


kalian.”

9
Adapun dalil yang diambil dari ayat tersebut adalah Allah 
ketika menciptakan segala sesuatu di permukaan bumi ini baik
tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan dan lainnya selagi tidak
adanya larangan maka Allah  menciptakan itu semua untuk
dijadikan manfaat bagi manusia, yang mana huruf ‫ ل‬dari
kalimat َ‫ لَكَم‬memiliki makna intifa’ (bermanfaat) dan kita
mengetahui semua bahwa tembakau masuk dalam kategori
tumbuhan yang diciptakan oleh Allah , maka para ulama

َ َْْ َ ْ َ ْ َّ َ
yang membolehkan mengembalikan masalah ini dalam suatu
ْ ْ
qoidah : "‫اتلح ِري ُى‬
َ ْ َ َ َّ َ ُ َ َ ْ
َّ ‫ "أن اَأصن ِف اَأشًا ِء الةاةث ةَّت يرد ِذًّا‬yang
ِ ِ ِ
artinya : “Asal dari sesuatu itu hukumnya mubah sampai
adanya dalil yang mengharamkan.”

Bantahan dalil di atas :

Adapun ulama membantah dalil di atas dan tidak bisa


dijadikan dalil, karena dalam qoidah :
ْ َّ َ ْ َ َ َّ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َّ َ
" ‫اتلح ِريْ ُى‬ ‫لةاةث ةَّت ي ِرد ِذًّا‬
ِ ‫ا‬ ‫ء‬
ِ ‫ا‬ً‫ش‬‫اَأ‬ ‫ِف‬
ِ ‫" أن اَأص‬
‫ن‬

Ini jika sesuatu tersebut tidak berbahaya, adapun sesuatu


yang berbahaya atau membahayakan diri maka kaidahnya
adalah :
‫َْ َ ُ َ َ َ ْ ْ َ ٌ َ َ ي‬ َْْ َ َ ْ َّ َ
" ‫ت د ِلْن َع ِةو َّا‬‫" أن اَأ ْصن ِِف اَأشًَا ِء الطر ةَّت ي ِأ‬

“Asal dari sesuatu hukumnya Haram sampai adanya dalil yang


menghalalkannya”

10
dan kita semua mengetahui bahayanya rokok yang telah
dijelaskan oleh para dokter, sampai adanya peringatan di
setiap bungkus rokok “Rokok membunuhmu”, oleh karena itu
para ulama mengharamkan rokok, Wallahu a’lam.

 Haram

Hukum yang kedua adalah Haram, Adapun ulama-ulama


yang mengharamkan rokok di antaranya : Al-Imam
Najmuddin Al-ghazzi As-Syafi’iy, Al-Imam Al-Qulyubiy As-
Syafi’iy, Al-Imam Ibn Ajlan, Al-Imam Salim As-sanhuri Al-
Malikiy, Al-Imam Al-masiyri Al-Hanafiy dan banyak lagi dari
ulama-ulama madhab yang mengharamkan dan pendapat ini
yang di pilih oleh para Sadah Al-Ba’alawiy seperti Al-Imam Al-
Habib Abdullah bin alawi AL-Haddad, Sayyidina Husin Bin
syekh Abi bakar bin Salim dan banyak lagi dari para salaf bani
Alawi Radhiallahu Anhum Ajma’in.

Dan para ulama-ulama tersebut memiliki dalil-dalil yang


dijadikan hujjah dalam pembahasan masalah rokok,
diantaranya :

- Dalil yang pertama : Firman Allah  dalam surat Al’Arof


ayat 157 :

َّ ‫َد ُِ ْى ِف‬
َ ً ُ‫مخ‬ْ َ َُ ُ َ َّ َّ ‫ُ ي‬ َ ُ َّ َ ُ َّ َ َ َّ
‫اتل ْْ َرا ِة‬ ِ ‫غ‬ِ ‫ا‬‫ْب‬ ‫ي‬ ُ ٍ‫و‬‫د‬ ‫َي‬
ِ ‫ي‬ ‫اّل‬
ِ ‫ِب اَأِّم‬ ِ
َّ ‫ْل‬
َّ ‫انل‬ ‫اّليٌ يت ِتػْن الرش‬
ِ (
ُ َ ‫َمر َو ُ ُّ َ ُ ُ َّ ي‬َ ُْ َ ْ ُ ََْ ْ َْ ُ ُ َ ْ ْ
‫ات َوُيَ ير ُم‬ ِ ‫ُين لّى اهطًت‬ ِ ِ ً‫وف َويَّاِى غ ٌِ ال‬ ِ ‫ًن يأم ُرِى ةِالًػ ُر‬
ِ ‫ْن‬
ِ ‫ال‬
َ
ِ ‫و‬
َ ‫اّل‬ َّ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ ْ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ
ٌ‫ي‬ ِ ‫ْصِى َواَأغلل اه ِ ي ناٍج غوً ِّى ف‬ ‫غوً ِّى التآئِد ويضع خَّى ِإ‬

11
َ َ ْ ُ ُ َ َ َ ُ َ َّ َ ُّ ْ ُ َ َّ َ ُ ُ َ َ َ ُ ُ َّ َ َ
ُ‫ك ُِى‬ ْ َُ
‫ٍزل يػُ أو َِل‬
ِ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫اّل‬
ِ ‫ْر‬‫انل‬ ‫ْا‬‫ػ‬‫ت‬‫ات‬‫و‬ ‫وه‬‫َص‬ ٍ ‫و‬ ‫وه‬‫ر‬‫ز‬ ‫غ‬ ‫و‬ ُ
ِ ِ ‫ة‬ ‫آيَْا‬
َ ُ ْ ُْ
) ‫حْن‬ ‫الًف ِو‬

“Orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang


(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil
yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan
yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan Allah  menghalalkan bagi mereka segala
yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk
dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-
belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang
beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al
Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Adapun dalil yang diambil dari ayat tersebut adalah dalam


kalimat :
َ ْ َ ُ َ ‫" َو ُ ُّ َ ُ ُ َّ ي‬
" ‫ات َوُيَ ير ُم َغوًْ ِّ ُى الَتَآئِد‬
ِ ‫ُين لّى اهطًت‬ ِ

“Dan Allah  menghalalkan bagi mereka segala yang baik


dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.”

dalam ayat tersebut dengan jelasnya Allah  menjelaskan


bahwa segala sesuatu yang baik dihalalkan bagi kalian dan
sesuatu yang buruk maka di haramkan bagi kalian. Dan dimata
islam semua makanan dan minuman itu yang ada di dunia ini
di bagi menjadi dua : ada yang baik dan ada yang buruk, maka
para ulama tersebut menggolongkan rokok termasuk dari
sesuatu yang buruk karena setelah di check dalam segi medis

12
sesungguhnya bahayanya lebih banyak dari manfaatnya oleh
karenanya para ulama menghukumi haram, Wallahu a’lam.

Adapun para ulama yang membantah dalil tersebut


mengatakan sesungguhnya bahayanya tidak pasti, maka
kalimat tersebut terbantahkan dengan penelitian medis pada
zaman sekarang, dengan kemajuan teknologi para dokter
telah menjelaskan bahwa rokok sangat berbahaya bagi tubuh
manusia, sehingga kalau kita melihat setiap bungkus rokok
yang terjual di pasar tertulis “Rokok Membunuhmu”, Wallahu
A’lam.

- Dalil yang kedua Firman Allah  dalam surat Al-Baqoroh


ayat 195 :
َ ُ ْ َّ َ ْ ُ َ ُُْ َ
) ‫اتلّوم ِث‬ ‫( َول حوقْا ةِأيْ ِديمى ِإل‬

"Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam


kebinasaan".

Adapun dalil yang dikeluarkan dari ayat tersebut adalah Allah


 mengharamkan kepada kita semua untuk mencelakakan
diri sendiri baik itu dengan cara memakan sesuatu ataupun
dengan melakukan suatu perbuatan, selagi dalam ayat
tersebut sifatnya larangan maka hukum asalnya adalah haram
sampai adanya dalil yang memperbolehkan, dan zaman
sekarang kita mengetahui rokok adalah penyebab orang
terserang penyakit jantung, paru-paru, impoten dan masih
banyak lagi penyakit-penyakit yang di sebabkan dari rokok
yang bisa mencelakakan kehidupan kita, Wallahu A’lam.

13
- Dalil yang ketiga Sabda Nabi Muhammad ‫ﷺ‬:

َ َ
‫ار‬ َ ِ ‫َ َر َو َل‬
َ َ ‫َل‬
“Jangan membahayakan diri dan jangan membahayakan
orang lain.”

Adapun dalil yang dikeluarkan dari hadist tersebut adalah Nabi


Muhammad ‫ ﷺ‬melarang kepada kita untuk membahayakan
diri sendiri dan juga membahayakan orang lain dengan cara
apapun karena Al-Imam Al Munawi RA berkata :

“Hadits ini mencakup semua bentuk perbuatan yang


membahayakan, karena kalimat dengan bentuk nakiroh kalau
jatuh setelah lafadl penafian menunjukkan keumuman.”

Berarti segala yang membahayakan kita baik dari makanan,


minuman atau yang lainnya maka diharamkan bagi kita dan
rokok termasuk dalam sesuatu yang membahayakan diri kita
menurut penelitian para dokter. Dan yang kedua dalam hadist
tersebut di larang bagi kita untuk membahayakan orang lain
maka dengan kita merokok maka asap yang timbul dari rokok
tersebut bisa membahayakan orang di sekeliling kita yang kita
kenal dengan perokok pasif dan ini pun juga di larang oleh
Baginda Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, Wallahu A’lam.

- Dalil yang keempat adalah bau mulut yang disebabkan


dari perokok bisa menggangu orang disekitarnya.

14
Kita hidup di dunia ini pastilah berkumpul dengan manusia,
oleh karena itu Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬menganjurkan kepada
kita kebersihan yang harus kita jaga setiap harinya, maka
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dalam suatu hadistnya beliau melarang
para sahabatnya yang telah memakan-makanan yang berbau
tidak enak seperti bawang merah, bawang putih dan
semisalnya maka jangan mendekat ke masjid kecuali sudah
hilang bau tersebut, dalam hadistnya Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
bersabda :

َ َ َ ْ َّ َ َ َ َْ ََ َ ُ ْ َ َْ َ َ َ ْ َ
‫ال َصن َو الَّ ْْ َم َو اهم َّراث فل حق ُر َب ٌَّ َم ْص ِجدٍا ف ِإن ال ًَلئِمث‬ ‫"يٌ أكن‬
َ ُْ َ
َّ َ َّ َ َ
"‫تخَأذى ِم ًَّا حخَأذى ِيَُ َبَُ ْْ آدم‬

“Barangsiapa memakan bawang merah, bawang putih dan


bawang bakung maka janganlah mendekati masjid kami,
karena sesungguhnya para malaikat merasa tersakiti seperti
para manusia tersakiti dengannya”

Adapun dalil yang diambil dari hadist tersebut adalah Nabi


Muhammad ‫ ﷺ‬melarang seseorang yang telah memakan
makanan tersebut untuk mendekat ke masjid di karenakan
bau yang keluar dari mulut orang pemakan makanan tersebut
bisa mengganggu para malaikat sebagaimana menggangu
para manusia, maka para ulama mengqiyaskan masalah rokok
kepada makanan tersebut karena sama-sama berbau dan
mengganggu orang yang ada di sekitarnya maka oleh karena

15
itu para ulama mengharamkan rokok dengan alasan karena
mengganggu, wallahu a’lam.

Inilah sedikit dari dalil-dalil para ulama yang mengatakan


bahwa hukum rokok adalah haram.

 Makruh
Hukum yang ketiga adalah Makruh, Adapun ulama-ulama yang
memakruhkan rokok di antaranya : Al-Imam Ibn A’bidin Al-
Hanafiy, Al-Imam Abi Su’ud Al-Hanafiy, Al-Imam Yusuf Al-
Malikiy, Al-Imam As-Syarwaniy As-Syafi’iy, Al-Imam As-
Syarqowiy As-Syafi’iy, Al-Imam Mur’iy Al-Hanbali dan masih
banyak ulama-ulama lainnya daripada ulama madhab.

Dan para ulama-ulama tersebut memiliki dalil-dalil yang


dijadikan hujjah dalam pembahasan masalah rokok,
diantaranya :

- Dalil yang pertama adalah tidak adanya dalil yang jelas


mengharamkan rokok
Ketika tidak adanya dalil yang jelas baik dari Al-Quran
ataupun dari Hadits maka menimbulkan keraguan dalam
suatu hukum, dan suatu hukum tidak bisa diambil dari
sesuatu yang meragukan oleh karena itu para ulama
menghukumi Makruh, wallahu a’lam.

- Dalil yang kedua : menghambur-hamburkan uang kepada


sesuatu yang tidak bermanfaat.
Sesungguhnya seseorang ketika merokok seakan-akan
orang tersebut telah menghamburkan uang kepada

16
sesuatu yang tidak bermanfaat bahkan bisa
membahayakan dirinya, oleh karena itu para ulama
menghukumi makruh karena lebih afdhol jika uang
tersebut di sedekahkan kepada orang yang membutuhkan
dari pada untuk membeli rokok yang tidak bermanfaat,

Dan juga Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda :

َ ُّ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ ً َ َ ْ ُ َ َ َ َ َّ
)‫ال‬
ِ ‫ال و لْثة الصؤ‬ ِ ً‫( إِن اهلل ل ِره همى ذلذا ِرًن و قال و إِضاغث ال‬

“Sesungguhnya Allah  membenci atas kalian tiga


perkara : banyak omong (yang tidak bermanfaat),
menghambur-hamburkan uang dan banyak bertanya.”

Wallahu A’lam.

- Dalil yang ketiga : di qiyaskan dengan masalah bawang


merah, putih dan semisalnya.
Para ulama telah menghukumi memakan bawang merah,
bawang putih dan semisalnya hukumnya makruh,
sebagaimana diriwayatkan oleh Abi Ayyub Al-Anshoriy
dalam suatu hadist :

َ ُْ ََ َ َ َ َ َّ َ َّ ُْ َُ َ َ
‫هلل صَّل اهلل َغوًْ ُِ َو َشو َى ِإذا أَت ةِ َط َػامٍ أكن ِيَُ َو َب َػد‬ ِ ‫"نان رشْل ا‬
َ َّ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ً َّ َ ‫د إ‬
َ َ َ ُ َّ َ َّ َ ْ َ
, ‫ل يَ ْْيا ةِفضو ٍث ل ْى يَأكن ِيَ َّا َِأن ِذًْ ُِ ذ ْْ ًيا‬ ِ ‫ةِفض ِو ُِ ِإل و ِإٍُ بػ‬
َ َ ْ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ‫َ َ َُْ ُ َ َ َ ٌ ُ َ َ َ َ َ َ ي‬
: ‫ قال‬,ُِ ‫ُي‬ ِ ‫ن أك َرُِ ِيٌ أج ِن ِر‬ ‫م‬ِ ‫ و ه‬, ‫ ل‬: ‫ أةرام ِْ ؟ قال‬: ُ‫فصأتل‬
"‫ج‬ َ ِْ ‫ّن أَ ْك َر ُه َيا َلر‬
ْ ‫فَإ ي‬
ِ ِ

17
Artinya : “ Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬jika datang kepadanya
suatu makanan maka beliau memakannya dan mengirim
sisanya kepadaku, akan tetapi suatu saat beliau
mengirimkan kepadaku suatu makanan yang beliau tidak
memakanannya karena di dalamnya ada bawang
putihnya, maka aku bertanya kepadanya : “apakah ini
haram? “, maka Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬menjawab “ tidak,
akan tetapi saya membencinya karena bau yang ada pada
bawang putih tersebut”, maka sesungguhnya aku
membenci apa yang di benci oleh Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.”

Dan qiyas ini kepada hukum merokoknya saja, adapun jika


sampai menyakiti orang lain dengan baunya maka
hukumnya menjadi haram yang sebagaimana telah
dijelaskan,

Ini adalah sedikit dari pada dalil-dalil yang mengatakan


rokok hukumnya makruh, Wallahu A’lam.

18
 Rokok Menurut pandangan para Wali Allah

Para Wali Allah  mereka memiliki ijtihad sendiri atas
hukum rokok, yang mana banyak diantara mereka
mengharamkan rokok dikarenakan firasat-firasat atau mata
hati yang telah dibukakan oleh Allah  untuk melihat
keburukan atau madhorot dari rokok tersebut, sebagaimana
Allah  berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 282 :
ُ ُ ‫َ َّ ُ ْ َ َ ُ َ ي‬
ُ ‫م ُى‬
)‫اهلل‬ ً‫(واتقْا اهلل ويػو‬

“Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, dan Allah mengajarimu


“ ( QS Al Baqarah : 282 )

Dan juga di dalam suatu hadits Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda


:
ْ ُ ُ ْ َ ُ َّ َ ْ ُْ َ َ ْ ُ َّ
ِ ‫"اتقْا فِ َراشث الًؤ ِي ٌِ ف ِإٍُ حَظ ُر ةَِْ ِر ا‬
"‫هلل‬

“ Hati-hatilah dengan firasat orang yang beriman, karena dia


melihat dengan cahaya Allah.“ (H.R Tirmidzi)

Kita mengetahui melalui sejarah riwayat hidup mereka yang


mana tidak terlewatkan sedetikpun kecuali mereka melakukan
sesuatu yang di ridhoi oleh Allah  , oleh karena itu Allah 
memberikan mereka ilmu firasat atau Kasyaf di karenakan
ketaqwaan para wali Allah  dan ibadah mereka yang sangat
sempurna di mata Allah  .

19
Banyak sekali nasehat-nasehat para wali Allah  dari Bani
Alawiy atau yang lainnya tentang keburukan rokok,
diantaranya :

- Berkata Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad 


:
َ ْ َ َ َ ْ ُّ ْ َ ْ َ َ
" ُِ ِ‫ارب‬
ِ ‫اك و ل ِِف‬
‫ش‬ ِ ‫" ل خي ِِف اتلنت‬

“Tidak ada kebaikan pada rokok dan juga bagi orang yang
merokok.”

- Dan Al-Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan  pernah


mengatakan :
َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُّ ُ َ ْ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ ُ َّ َ ْ َ
‫َتت َُل أكن‬ ‫دلي يْشب اتلنتاك أو يأكن الراء لخ‬ ِ ‫لْ خيوٍا أن و‬
َ ْ ُّ ‫ُشب‬ ْ
‫اك‬
ِ ‫اتلنت‬ ِ َ َ ‫ال َ َرا ِء‬
ْ ُ ‫َع‬

“Kalau mereka mengharuskan kami untuk memilih untuk


anakku antara rokok atau makan kotoran manusia,
niscaya aku akan pilih baginya makan kotoran manusia
daripada merokok.”

Karena memakan kotoran manusia berbahaya hanya bagi


badan saja akan tetapi menghisap rokok bahayanya untuk
badan dan juga jiwa seseorang, Wallahu A’lam.

Dan beliaupun juga berkata :

َّ‫َع َةاهَث َد ْي َم ْرضًث‬


َ َ ُ ْ ُ َ َ ُ َ َ َّ َ ْ َ ْ ُ
ٍ ِ ِ ٍ ‫اربُ شًًْت‬ ِ ‫لْ ِشف ِل أن ش‬
20
“Telah dibukakan kepadaku (kasyaf) sesungguhnya orang
yang merokok akan meninggal dunia dalam keadaan
yang tidak diridhoi oleh Allah .”

Maka bisa kita fahami dari ucapan Al-Habib Ahmad bin


Umar Al-Hinduan  seseorang yang merokok dan tidak
taubat darinya ditakutkan meninggal dalam keadaan su’ul
khotimah, Naudzhu billah min dzalik.

- Sayyidina Al-Imam Husein anak dari Syech Abubakar bin


Salim  beliau berkata :

َ‫اتلنْت‬
ُّ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َّ ْ َ ْ َ ْ ُ َْ
‫اك‬
ِ ‫ب‬ ‫ار‬‫ش‬
ِ ِ ِ ‫ل‬ ْ‫ج‬‫ر‬ ‫أ‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ث‬‫ب‬ ْ ‫اتل‬ ‫ر‬
ِ ً ‫ال‬ ‫ب‬
ِ ِ ِ ‫أرجْ ل‬
‫ار‬‫ش‬

“Aku berharap bagi orang peminum minuman keras


bertaubat dan aku tidak berharap bagi penghisap rokok
untuk bertaubat.”

Dikarenakan seseorang ketika meminum minuman keras


mereka meyakini bahwasannya hukumnya haram dan
memungkinkan baginya untuk bertaubat, adapun orang
yang merokok mereka tidak meyakini perbuatan tersebut
haram oleh karena itu tidak ada harapan taubat baginya
karena meyakini bahwa rokok diperbolehkan dan bukan
haram maka tidak perlu untuk bertaubat kepada Allah ,
Wallahu A’lam.

Beliau juga berkata :


ْ ََ َ َ ْ َ َ َ ُْ َ ْ َُ َْ ْ َ ََ َ ْ َ
"‫ب خَُ رتْن َم ْْحِ ُِ أن ح ًُ ْْت َع ُش ْْ ِء الَاحِ ًَ ِث‬ ‫"أخش َع يٌ لى حخ‬

21
“Aku takut kepada orang yang tidak bertaubat dari
merokok sebelum meninggalnya akan meninggal dalam
keadaan yang buruk.”

Disebutkan didalam sejarah riwayat hidup Sayyiduna


Husien bin Syekh Abu Bakar bin Salim  bahwasannya
beliau membeli semua tembakau yang ada dihadramaut
pada zamannya kemudian dimusnahkan agar tumbuhan
tersebut tidak menyebar luas.

- Diceritakan, bahwasannya Al-Imam Asy-syekh Ali As-


syadzili  bermimpi ketemu Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan
ketika itu pula ada sayyidatuna Aisyah  berada
disamping Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, kemudian Al-Imam Asy-
syekh Ali As-syadzili bertanya kepada Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬tentang hukum rokok? Dijawab oleh Nabi Muhammad
‫ﷺ‬: “jikalau wanita ini (yang dimaksud adalah Sayyidatuna
Aisyah ) menghisapnya maka aku akan menthalaqnya.”

Padahal diriwayatkan dalam hadist bahwa istri Nabi yang


paling dicintai Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬setelah sayyidatuna
Khadijah adalah Sayyidatuna Aisyah RA.

- Asy-syekh Abdul Aziz Ad-Dabbagh  beliau berkata:


َ َ َ َ َّ
‫ان‬‫خ‬
َّ ُّ
‫ادل‬ ‫ب‬ ‫ُش‬ ْ ِ ‫اغ َث ْاَأ ْو ِلَا ِء َم ًَُْ ْْ َغ ٌث‬
ْ ُ ‫ِف‬ ‫ِإن شف‬
ِ ِ

22
“Sesungguhnya syafa’atnya para Wali Allah  terlarang
bagi orang perokok.”

Diceritakan oleh Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Haddad 


: beliau mendengarkan dari sebagian muhibbin berkata :
“sesungguhnya ayahku menghisap rokok dengan cara
sembunyi-sembunyi dan beliau juga punya hubungan erat
dengan para wali Allah  dari bani Alawi, akan tetapi
ketika meninggal dunia orang tersebut bermimpi ketemu
ayahnya kemudian bertanya : “apa yang dilakukan Allah
 kepadamu?” maka di jawab oleh ayahnya : “aku telah
di beri syafaat oleh fulan wali Allah  kecuali dalam
masalah rokok maka wali tersebut tidak memberikanku
syafaatnya, dan bahwasannya aku tersiksa atas rokok
tersebut karena dikuburku ada lubang yang mana keluar
dari lubang tersebut asap rokok yang menyakitiku”,
kemudian orang tersebut berkata : “Sesungguhnya
syafa’atnya para Wali Allah  terlarang bagi orang
perokok.”

- Seorang wali yang kasyaf berkata kepada Asy-syekh


Abdul Aziz Addabbagh  bahwa telah bersepakat dari
pada para wali Allah  bahwasannya tembakau
hukumnya haram.

- Al-Habib Abdullah bin Umar Assyatiri  beliau berkata


dalam syai’rnya :

23
َ َ ْ ْ َ َْ َْ َْ ْ ْ َ َْ َ َ َ َ‫اتلَْـت‬ ْ َ َْ
‫و تصخح ِي ةِأن تصخػ ًِن ال ًِصْانا‬ ‫ِف فِــــًْك‬
ْ ِ ‫اك‬ ُ ٌْ ‫ح ِصـ‬ ‫تصخ‬
Kau perbagus rokok dibibirmu
dan kau malu memakai siwakmu

َ ‫اَأ َذى َو ةفــــ ْػن َذا أَ َم َر‬


‫اك‬
َْ ْ
‫فِػ ِن‬
َ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َّ َّ ُ ُّ ‫َ ي‬
ٌْ ‫اك خ‬ ًّ‫و اهطب ثى الْشع قد ج‬
ِ ِ ِ
kedokteran dan Syariat telah melarangmu dari
perbuatan mengganggu itu dan keduanya memerintahkanmu
memakai siwak

َ ‫ي أَ ْغ َر‬
‫اك‬
َ ْ َ
َ ْ ‫ك هَم ٌَّ الوَّػـــ‬ َ‫ل ِي‬
َ َ َ َْ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َْ
‫ِف اهق ِض ًَّ ِث نان أ ْو‬
ِ ِ ِ ‫مس‬
ِ ‫لْ لَج تػ‬
Seandainya kau balik 2 hukum itu (memakai siwak dan
meninggalkan rokok) maka itu
lebih utama bagimu, akan tetapi syetan telah menipumu

ْ ُ ْ
َ‫خ َراك‬ َ َ َُ ْ ََْ َ ‫م ْى أَ َض ْػ‬
َْْ‫ج ةُ ٍَفيْ َس ال ْ ًَال ل‬ َ ََ
‫اح ِِف أ‬
ِ ‫أجفقــــــخُ يا ص‬ ِ ِ ِِ ‫فو‬
Berapa banyak harta yang amat berharga kau sia-siakan
kalau saja harta itu kau gunakan untuk akhiratmu

َ ‫ُخوُ ُ الويئَامِ َو ُشــــ ْؤ ُم َّا َح ْغ َش‬


‫اك‬ ‫ض‬
َ َ ْ ََْ َ
ْ ِ َ‫ك يَا ْب ٌَ َط َُ حَ ْرح‬ ‫يا ينت ِيغ ل‬

Tidaklah pantas bagimu wahai putra keturunan Thoha ‫ﷺ‬,


lebih memilih akhlaq yang tercela dan kesialannya
menyelimutimu

َ ََْ َ ُ َّ َ َ ‫أَحُ َر‬


ٌ ‫اك َت ْف َػوُ ُُ َو َج ُّد َك َة‬
‫اّل ْي ِي ٌْ ج ْطف ٍث أنشـــانا‬
ِ ‫ل َو‬ َ‫ا‬
ِ

24
Apakah engkau tetap akan melakukannya sekalipun keadaan
kakekmu (Nabi Muhammad ‫ )ﷺ‬hadir ?
Tidak mungkin demi dzat yang menciptakan kamu dari nutfah
(setetes mani)

- Diceritakan Al-Habib Abdullah bin Umar Bin Yahya 


ketika sampai di Mekkah Mukarromah beliau melihat
beberapa orang yang berilmu telah terbiasa merokok
maka Beliau marah dan melarang mereka seraya berkata :
"Ini tidak pantas dan tidak cocok bagi orang berilmu dan
Kebiasaan ini adalah bid'ah yang buruk, tidak disukai oleh
jiwa-jiwa yang muthmainnah serta dijauhi oleh tabi'at
yang bagus”, maka orang yang berilmu tadi menjawab
ucapan Habib Abdullah bin Umar bin Yahya  : “dan
engkau juga meminum Qahwa bun (kopi arab) dan itupun
juga bid’ah”, maka Al-Habib Abdullah bin Umar bin Yahya
menjawab : “baiklah…mari kita keluar menuju al-hijr (hijjir
ismail) samping ka’bah, saya akan keluar dengan qahwa
bun (kopi arab) dan engkau keluarlah kesana dengan
menghisap rokokmu, maka barangsiapa yang ingkar
terhadap kelakuan salah satu diantara kita maka dia yang
salah, maka orang tersebut merasa bersalah dan kembali
kepada yang benar.”

- Al-imam Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos  beliau


berkata: “Aku bermimpi Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬keluar dari
salah satu rumah dikota sewun (yaman), lalu aku
menanyakan kepada beliau sebab keluarnya dari rumah
tersebut ? maka Beliau menjawab : “Aku datang untuk
menghadiri pembacaan maulid dirumah tersebut

25
akantetapi aku melihat didalamnya ada Rokok maka aku
langsung keluar dari rumah tersebut.”

- Diceritakan dalam kumpulan mutiara Al-Habib Idrus bin


Umar Al-Habsyi  bahwasannya Al-Habib Abdullah bin
Ahmad bilfagih  bercerita mimpi bertemu Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬suatu malam dan istriku dalam keadaan
hamil, maka Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berkata kepadaku :
“Akan lahir anakmu ini laki-laki maka berilah nama
Muhammad”, maka Al-Habib Abdullah bertanya kepada
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬: “apa yang membuat Engkau datang
kesini wahai Rasulullah ? di jawab oleh Nabi Muhammad
‫ﷺ‬: ”betul, sesungguhnya ada orang yang membaca
maulid dan aku ingin hadir dalam acara tersebut akan
tetapi ketika aku mendekat kerumah yang dibacakan
maulid tersebut aku dapati didepan pintunya seseorang
lagi merokok, maka aku kembali dan tidak jadi masuk
untuk menghadiri acara tersebut karena rokok tersebut
menghalangiku.”

- Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar Assyatiri beliau


berkata :
ََْْ َ َ َ ْ ُ َْ ‫ل ْم‬ َ ْ َ َ َّ ُ َّ ‫َ ي‬ َ َ ْ َ َ‫ج َرح‬ َ
َ ‫"ش‬
‫ات‬
ِ ‫ ول ِلوق‬،‫ان‬
ِ ‫ال م ِضًػخ‬ ِ ِ ‫ ول‬،‫ان‬
ِ ‫ ول ِوصح ِث م ِضح‬،‫ان‬ِ ‫ان خ ِتيرخ‬ِ
‫ات‬
َْ َُ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ َ
َ َ ْ َ ‫الشًْ َط‬
ِ ‫ شجرة اهق‬: ‫ان‬ ِ ‫ و ِإل الرح ٌِ ة ِغًضخ‬،‫ان‬ ِ ‫ان ةتِيتخ‬
ِ ‫ و ِإل‬،‫ان‬
ِ ‫يفصدح‬
َّ ُّ َ
"‫ان‬ِ ‫وادلخ‬

26
“Dua pohon yang buruk, dan untuk kebaikan keduanya
membahayakan, dan untuk harta keduanya memboroskan,
dan untuk waktu keduanya menghabiskan, dan kepada
syaithon keduanya disenangi, dan kepada Ar-rahman (Allah
) keduanya di benci, yaitu pohon qath dan pohon
tembakau.”

Dan masih banyak lagi daripada ucapan-ucapan para salaf kita


mengenai buruknya rokok dalam kehidupan sehari-hari kita,
oleh karena itu Al-Habib Zen bin Ibrahim bin Smith beliau
menganjurkan kepada seseorang jika melihat orang yang
sedang menghisap rokok hendaknya melakukan sujud syukur
karena itu termasuk dari bencana yang besar dan kita
dijauhkan darinya.

Dan ini semua adalah pandangan para Wali Allah  yang


menyatakan keburukan rokok, hendaknya bagi orang yang
berakal dan percaya dengan para salaf (kakek-kakek) mereka
sepantasnya untuk mengikuti jalan mereka, lebih-lebih bagi
ahlul baitnya Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬hendaknya mereka
mengikuti jejak kakek-kakek mereka orang-orang sholeh,
Wallahu A’lam.

Catatan penting : bagi orang yang tidak sejalan pemikirannya


dengan para Salafuna Sholeh dan para kekasih Allah 
hendaknya jangan protes atau keberatan dengan pendapat
mereka sehingga mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak
pantas kepada mereka maka sesungguhnya itu akan
membahayakan diri orang tersebut karena sudah berbicara

27
yang tidak sopan dan kurang ajar kepada para Wali Allah ,
Wallahu A’lam.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang


menjadi pokok bahasan dalam kitab ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan pembahasan dalam
kitab ini.

Semoga dengan yang sedikit ini bermanfaat bagi kita baik di


dunia maupun di akhirat dan menjadikan kita termasuk orang-
orang yang bisa mengikuti jejak para Wali Allah  , Amien ya
rabbal alamin…..

***

28

Anda mungkin juga menyukai