DI PUSKESMAS
Pneumonia
merupakan
penyebab
kematian pada
balita tetapi tidak
menjadi perhatian
utama
Tanda dan Gejala Pneumonia Balita
Pneumonia adalah infeksi saluran napas bawah akut
Batuk
Status Imunisasi
Dasar Lengkap
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Lingkungan Asap Rokok dan Berat Badan
Rumah Kebiasaan Merokok Lahir Rendah
Oleh karena banyak nya faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian pneumonia, maka tidak ada intervensi tunggal yang bisa menurunkan beban
Penyakit karena pneumonia.
Penanggulangan Pneumonia
Lindungi Obati
Cegah
Imunsiasi dasar
lengkap
Polusi indoor
dan outdoor
7
Penegakkan diagnosis
8
Definisi Tatalaksana Pneumonia Standar
Terdapat perluasan definisi tatalaksana pneumonia standar, yang sebelumnya hanya menekankan pada
penemuan kasus melalui pendekatan MTBS/Pedoman ISPA menjadi penemuan kasus dan pengobatan standar.
Tatalaksana Standar
Puskesmas Antibiotik
RS, Klinik, DPS
Pendekatan Penegakan
MTBS Diagnosis Klinis dan
Pemeriksaan
Penunjang
9
Manajemen Terpadu Balita Sakit
Sasaran Pelayanan MTBS:
Suatu Pendekatan keterpaduan Semua bayi muda yang
dalam tatalaksana balita sakit di <2 bulan sakit dan sehat
fasilitas kesehatan tingkat dasar
>2 bln – 5
MTBS pertama kali dilaksanakan tahun 1997 Semua balita yang sakit
thn
diadaptasi dari WHO, Pada tahun 2003 WHO
menyatakan bahwa MTBS merupakan
pendekatan terbaik dalam menurunkan angka Pelaksana MTBS:
kematian balita. Hal ini dibuktikan dengan
penurunan angka kematian balita dari negara- • Perawat dan Bidan di FKTP
negara yang menerapkan MTBS. Telah (Puskesmas, Pustu, Polindes)
direkomendasikan penggunaanya oleh Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI). • Dokter sebagai penerima
rujukan, motivator, dan
MTBS bukan program vertikal supervisor
MTBS bukan untuk rawat inap, bukan untuk kader
Pelaksanaan MTBS sejalan dengan PERMENKES No. 25 Tahun 2014 tentang upaya
kesehatan Anak, pasal 21 dan 25, dan Permenkes no 4/2019 tentang Standar Pelayanan
Minimal Kab/Kota.
10
Keuntungan Menggunakan Pendekatan MTBS
Meningkatkan kualitas
Menghemat Biaya
pelayanan kesehatan
Tujuan dari MTBS
adalah
Mengoptimalkan menurunkan angka
Rasionalisasi pemakaian kesakitan dan
pendayagunaan tenaga
obat
kesehatan kematian pada
balita melalui
Memperbaiki perencanaan
peningkatan
Meningkatkan rujukan
dan manajemen kualitas pelayanan
kasus tepat waktu
kesehatan kesehatan dengan
lebih mudah,
murah, dan efektif.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
ibu/keluarga dalam perawatan di rumah
11
Peran MTBS dalam menurunkan
AKN, AKB, AKBal
Pengetahuan dan
Kenali Tanda Bahaya
Tanya Keterampilan Nakes
Umum
Apakah ada keluhan Batuk
• Anak tidak mau makan atau
atau kesulitan bernapas? Alat Bantu deteksi
minum
Berapa lama? dini Pneumonia
• Anak muntah terus menerus
• Letargis atau penurunan • Ari Sound Timer (Alat
kesadaran bantu hitung napas)
Lihat dan hitung • Pulse Oximeter (Alat
• Kejang
• Terdengar stridor Lihat dinding dada, hitung ukur saturasi oksigen)
• Kebiruan di ekstremitas frekuensi napas dan cek
• Kaki tangan dingin saturasi oksigen
Pengobatan
antibiotik standar.
Penyakit Sangat Berat Klasifikasi Pneumonia (MTBS)
Gejala klinis pneumonia tergantung dari berat ringannya penyakit, dan tidak ada satupun gejala khas untuk pneumonia, semakin banyak gejala yang
ditemukan semakin tinggi kemungkinan pneumonia. Pemeriksaan penunjang baik laboratorium maupun radiologi tidak rutin dilakukan karena pneumonia
merupakan diagnosis klinis, seorang tenaga kesehatan dapat menegakkan diagnosis pneumonia tanpa adanya hasil pemeriksaan tersebut.
Deteksi dini kasus pneumonia balita standar
Deteksi dini lekat dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
15
Diagnosis Pneumonia
Sensitivitas dan spesifisitas tanda klinis untuk Mengapa WHO merekomendasikan diagnosis
mendiagnosis pneumonia pada anak klinis:
Tanda klinis Sensitivitas Spesifisitas • Durasi kesakitan (pneumonia) sebelum
(95%CI) (95%CI) kematian umumnya pendek, maka perlu
Napas Cepat 74 (60 – 88) 67 (56 – 77) pengenalan awal tanda-tanda pneumonia
adalah sangat penting untuk mencegah
TDDK 71 (56 – 86) 59 (49 – 68) kematian.
• Kematian anak-anak dengan pneumonia
Pemeriksaan secara aukultasi pneumonia: sering lebih cepat jika terlambat atau tidak
diobati sama sekali.
Lokasi Penelitian Sensitivitas
Baltimore, Maryland 43% “Napas cepat yang dimaksud oleh WHO dapat
mendeteksi 80% anak-anak dengan pneumonia
New Haven, Connecticut 33% yang memerlukan pengobatan antibiotik, dan
hal tersebut telah terbukti dalam mengurangi
Nairobi, Kenya 66% mortalitas.”
Boston, Massachusetts 57 Sazawal S., Black R.E. Meta analysis of Intervention Trials on Case
Management of Pneumonia in community settings; Lancet, 1992
16
Kepatuhan dalam pelaksanaan diagnosis
Sirup
Tablet (500 mg)
125 mg/5 ml 250 mg/5 ml
4 - < 6 kg ½ 10 ml 5 ml
6 - < 10 kg ¾ 15 ml 7,5 ml
10 - < 16 kg 1¼ 25 ml 12,5 ml
16 - < 19 kg 1½ 30 ml 15 ml
• Amoksisilin adalah obat pilihan yang dianjurkan karena efikasinya dan tingginya resistensi
terhadap kotrimoksasol
• Jika tidak respon dengan amoksisilin, berikan Eritromisin 50 mg/kgBB dalam 3 dosis
pemberian