Anda di halaman 1dari 23

Dokter Pembimbing :

dr. Ganda Tampubolon Sp.P

DAVID CHRISTIAN RONALDTHO


112019011
Pneumonia adalah peradangan yang
mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratorius, dan alveoli,
serta menimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan gangguan
*PERADANGAN pertukaran gas

*MIKROORGANISME
*NON-MIKROORGANISME
***Pneumonia
UNICEF
Di merupakan
memperkirakan
Indonesia bahwasalah
berdasarkan jutasatu
3hasil anak penyakit
Risetdi dunia meninggal
Kesehatan Dasar
karena penyakit
infeksi saluranpneumonia
nafas setiap tahun. Kasus pneumonia
yangmenunjukkan,
terbanyak di
diprevalensi
(Riskesdas) tahun
negara berkembang 2016,
tidak menyebabkan
hanya lebih sering didapatkan tetapi
dapatkan dan dapat kematian
nasional di ISPA:
juga lebih
hampir berat 57,8%
seluruh angka
dandunia.
banyak kesakitan
menimbulkan
Angka kematian (kematian
morbiditas
di pada )
anak. Insiden puncak
pneumonia pada padabayi:umur 169.183
1-5 tahun kasus,
dan menurun
balita:
Inggris adalah sekitar 5-10%. Berdasarkan umur,
dengan bertambahnya usia anak. Mortalitas diakibatkan oleh
334.555
bakteremiakasus.
pneumonia dapatkarena
oleh menyerang siapapneumoniae
Streptococcus saja, dan
meskipun lebihaureus,
Staphylococcus banyak ditemukan
tetapi padaberkembang
di negara anak- juga
anak. Di dengan
berkaitan Amerikamalnutrisi
Serikat pneumonia
dan kurangnyamencapai
akses perawatan.
13%
Dari dari
data penyakit
mortalitasinfeksi
tahun saluran nafas pada
1990, pneumonia merupakan
anak di bawah
seperempat 2 tahun.
penyebab kematian pada anak dibawah 5 tahun dan
80% terjadi di negara berkembang. Pneumonia yang disebabkan
oleh infeksi RSV didapatkan sebanyak 40%. Di negara dengan 4
musim, banyak terdapat pada musim dingin sampai awal musim
semi, dinegara tropis pada musim hujan.
* Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, protozoa,
yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri.
Penyebab tersering pneumonia adalah bakteri gram
positif, Streptococcus pneumonia. Kuman penyebab
pneumonia biasanya berbeda sesuai dengan distribusi
umur pasien, dan keadaan klinis terjadinya infeksi. 4
* Virus penyebab tersering pneumonia adalah
respiratory syncytial virus (RSV), parainfluenza virus,
influenza virus dan adenovirus. Secara umum bakteri
yang berperan penting dalam pneumonia adalah
Streptococcus pneumonia, Haemophillus influenza,
Staphylococcus aureus, Streptococcus group B, serta
kuman atipik klamidia dan mikoplasma.
 Communityy-acquired acute pneumonia
Streptococcus pneumonia
Haemophilus influenzae
Moraxella catarrhalis
Staphylococcus aureus
Legionella pneumophila
Enterobacteriaceae (Klebsiella pneumoniae) and Pseudomonas spp.

 Community-acquired atypical pneumonia


Mycoplasma pneumonia
Chlamydia spp. (C. pneumoniae, C. psittaci, C. trachomatis)
Coxiella burnetii (Q fever)
Viruses: respiratory syncytial virus, parainfluenza virus (children); influenza A and B (adults); adenovirus
(military recruits); SARS virus

 Hospital-acquired pneumonia
Gram-negative rods, Enterobacteriaceae (Klebsiella spp., Serratia marcescens, Escherichia coli) and
Pseudomonas spp.
Staphylococcus aureus (usually penicillin resistant)

 Pneumonia kronis
Nocardia
Actinomyces
Granulomatous: Mycobacterium tuberculosis and atypical mycobacteria, Histoplasma capsulatum,
Coccidioides immitis, Blastomyces dermatitidis
* Menurut sifatnya
* Berdasarkan Kuman penyebab
* Berdasarkan klinis dan epidemiologi
* Berdasarkan lokasi infeksi
Pneumonia komuniti (Community-acquired
a. Pneumonia bakterial /pneumonia= CAP)
tipikal. Dapat pneumonia
terjadi yang
pada semua
terjadi di lingkungan
usia.rumah atau bakteri
Beberapa masyarakat, juga termasuk
mempunyai tendensi5pneumonia
menyerangyang
terjadi di rumah sakit dengan
sesorang masa
yang inap
peka, kurang Klebsiella
misalnya dari 48 jam.
pada penderita
alkoholik,Staphyllococcus pada penderita pasca infeksi
Penumonia nosokomial (Hospital-acquired Pneumonia= HAP) merupakan
influenza.
pneumonia yang terjadi di “rumahatipikal,
b. Pneumonia sakit”, disebabkan
infeksi terjadi setelah 48 Legionella
Mycoplasma, jam
berada di rumah sakit. Kuman penyebab sangat beragam, yang sering di
dan Chlamydia
temukan yaitu Staphylococcus
c. Pneumonia aureus
virus,atau bakteri dengan
disebabkan gramm
oleh virus RSV, negatif
Influenza
lainnya seperti E.coli,
virus Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeroginosa,
Proteus, dll. Tingkat
d. resistensi
Pneumonia obat tergolong
jamur sering tinggi untukinfeksi
merupakan bakteri penyebab
sekunder.
HAP. 6 Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan
lemah (immunocompromised).
Pneumonia aspirasi
Empat stadium peradangan dari pneumonia
terbagi atas
* Stadium Kongesti (4 – 12 jam pertama)
* Stadium Hepatisasi Merah (48 jam selanjutnya)
* Stadium Hepatisasi Kelabu (Konsolidasi)
* Stadium Akhir (Resolusi)
Gambaran Klinis dan Pemeriksaan Fisik:
Gambaran
Pada klinis biasanya
pemeriksaan didahului
fisik dada terlihatoleh infeksi
bagian yangsaluran
Gejala-gejala
sakit pneumonia
napas tertinggal
akut bagian
waktuserupa
atasuntuk semua
selama
bernafas , jenis pneumonia.
beberapa
pada palpasi hari,
Gejalanya meliputi:
kemudiandapat
fremitus diikuti dengan pada
mengeras, demam, menggigil,
perkusi redup, suhu
tubuh
*pada kadang-kadang
auskultasi
Gejala Mayor: 1.Batuk terdengar
melebihisuara 40º napas
C, sakit
tenggorokan,
*bronkovesikuler nyeri otot
sampai
2.Sputum
dan sendi. Juga
bronchial
produktif yang disertai
kadang-batuk,
dengan melemah.
*kadang sputum
3.Demam
mukoid
Mungkin atau0c)purulen,
(suhu>38disertai
kadang-kadang
ronkhi halus,
berdarah.
yang kemudian menjadi ronkhi basah kasar pada
*stadium resolusi.
Gejala Minor: 1. sesak napas
* 2. nyeri dada
* 3. konsolidasi paru pada pemeriksaan fisik
* 4. jumlah leukosit >12.000/L
* Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan


jumlah leukosit, biasanya >10.000/ul kadang-kadang
mencapai 30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit
terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan
LED. Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan
pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kultur
darah dapat positif pada 20-25% penderita yang tidak
diobati. Anlalisa gas darah menunjukkan hipoksemia
dan hiperkarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi
asidosis respiratorik.
Gambaran Radiologis
* Gambaran Radiologis pada foto thorax pada penyakit pneumonia antara lain:
* Perselubungan/konsolidasi homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau segment paru
secara anantomis.
* Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang jelas.
* Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru mengecil. Tidak tampak
deviasi trachea/septum/fissure/ seperti pada atelektasis.
* Silhouette sign (+) : bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru ; batas lesi dengan jantung
hilang, berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau di lobus medius kanan.
* Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura.
* Bila terjadinya pada lobus inferior, maka sinus phrenicocostalis yang paling akhir terkena.
* Pada permulaan sering masih terlihat vaskuler.
* Pada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign (terperangkapnya udara pada bronkus
karena tidanya pertukaran udara pada alveolus).

Foto thoraks saja tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia, hanya merupakan
petunjuk ke arah diagnosis etiologi, misalnya penyebab pneumonia lobaris tersering disebabkan
oleh Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa sering memperlihatkan infiltrat bilateral
atau gambaran bronkopneumonia sedangkan Klebsiela pneumonia sering menunjukan konsolidasi
yang terjadi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus.
* Bahan berasal dari sputum, darah, aspirasi
nasotrakeal/transtrakeal, torakosintesis, bronkoskopi, atau
biopsi. Kuman yang predominan pada sputum disertai PMN
yang kemungkinan penyebab infeksi.
* Pengambilan dahak dilakukan pagi hari. Pasien mula-mula
kumur-kumur dengan akuades biasa, setelah itu pasien
diminta inspirasi dalam kemudian membatukkan dahaknya.
Dahak ditampung dalam botol steril dan ditutup rapat. Dahak
segera dikirim ke labolatorium (tidak boleh lebih dari 4 jam).
Jika terjadi kesulitan mengeluarkan dahak, dapat dibantu
nebulisasi dengan NaCl 3%. Kriteria dahak yang memenuhi
syarat untuk pemeriksaan apusan langsung dan biarkan yaitu
bila ditemukan sel PMN > 25/lpk dan sel epitel < 10/lpk.
Atelektasis
Tuberculosis Paru (TB)
Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan
*paru
Tuberculosis Paru (TB)
yang tidak adalah dan
sempurna suatumenyiratkan
penyakit infeksi
arti
menularalveolus
bahwa yang disebabkan
pada bagianoleh paruM.yang
tuberculosis.
terserang
Jalan mengandung
tidak masuk untuk organism
udara dan M. kolaps.
tuberculosis adalah
Memberikan
saluran pernafasan,
gambaran yang mirip saluran pencernaan.tanpa
dengan pneumonia Gejala
air
klinis TB antara
bronchogram. lain terdapat
Namun batuk lama yang produktif
penarikan jantung,
(durasi dan
trakea, lebih dari 3 minggu),
mediastinum ke arah nyeri dada,karena
yang sakit dan
hemoptisis
adanya dan gejala volume
pengurangan sistemik interkostal
meliputi demam,
space
menggigil,
menjadi keringat
lebih sempitmalam, lemas, hilang
dan pengecilan nafsu
dari seluruh
makan
atau dan penurunan
sebagian berat
paru-paru badan.
yang sakit. Sehingga akan
tampak thorax asimetris.
Memberi gambaran yang mirip dengan
pneumonia, tanpa air bronchogram. Terdapat
penambahan volume sehingga terjadi
pendorongan jantung, trakea, dan mediastinum
kearah yang sehat. Rongga thorax membesar.
Pada edusi pleura sebagian akan tampak
meniscus sign (+) tanda khas pada efusi pleura.
* Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-
96% berdasarkan pemeriksaan analisis gas darah.
* Humidifikasi
* Fisioterapi
* Pengaturan Cairan
* Pemberian Kortikosteroid
* Obat Inotropik
* Ventilasi mekanik
* Drainase Empiema
* Beri Nutrisi yang cukup
* Sequential = obat sama, potensi sama
* Switch over = obat berbeda, potensi sama
* Step down = obat sama atau berbeda, potensi lebih rendah

* Kriteria untuk Pneumonia terkait stabilitas klinis adalah :


* 1. Temp ≤ 37,8 C, Kesadaran baik
* 2. Denyut jantung ≤ 100 denyut / menit,
* 3. Respirasi rate≤ 24 napas / menit
* 4. Tekanan darah sistolik ≥ 90 mmHg
* 5. Saturasi O2 arteri ≥ 90% atau pO2 ≥ 60 mmHg pada ruang
udara,
* 6. Kemampuan untuk mengambil asupan oral.
* Efusi pleura dan empiema
* Komplikasi sistemik
* Hipoksemia akibat gangguan difusi
* Abses Paru
* Pneumonia kronik
* Bronkiektasis
* Secara umum
Prognosis pada orang angka kematian
tua dan anak pneumonia
kurang baik, karena itu perlu
perawatan di RS adalah
pneumokokus kecuali bila penyakitnya
sebesar 5%, ringan.
namunOrang dewasa (<60
dapat
tahun) dapat berobat jalan kecuali:
meningkat menjadi 60% pada orang tua dengan
* 1. Bila
kondisi terdapat
yang burukpenyakit
misalnyaparu gangguan
kronik imunologis,
* 2. PNhepatis,
sirosis Meliputi banyak lobusparu obstruktif kronik,
penyakit
* 3. Disertai
atau kanker.gambaran klinis yang
Adanya berkaitan dengan
leukopenia, mortalitas
ikterus,
yang tinggi yaitu:
terkenanya 3 atau lebih lobus dan komplikasi
* a. Usia > 60merupakan
ekstraparu tahun. petanda prognosis yang
* b. Dijumpai
buruk. Kumanadanya
gram gejala
negatif pada saat masuk perawatan
menimbulkan RS:
prognosis
frekuensi napas > 30 x/m, tekanan diastolik < 60 mmHg , leukosit
yang lebih jelek.
abnormal (<4.500->30.000)

Anda mungkin juga menyukai