Anda di halaman 1dari 14

PNEUMONIA

(RADANG PARU-PARU)
Definisi
pneumonia!
Pneumoniadidefinisikansebagaisuatu peradangan paru
yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus,
jamur, parasit).
Dari Kepustakaan pneumonia komuniti (CAP)
yang diderita oleh masyarakat luar negeri
banyak disebabkan bakteri Gram positif,
Namun akhir-akhir ini laporan dari beberapa

Epidemiologi kota di Indonesia menunjukkan bahwa bakteri


yang ditemukan dari pemeriksaan dahak
penderita pneumonia komuniti adalah bakteri
Gram negatif.
Sedangkan pneumonia di rumah sakit (HAP)
banyak disebabkan bakteri Gram negatif
Sedangkan pneumonia aspirasi banyak
disebabkan oleh bakteri anaerob.
pneumonia dapat disebabkan oleh
Etiologi
berbagai macam mikroorganisme,
yaitu
bakteri
virus
jamur
protozoa
1. Bakteri
• Streptokokkuspneumoniae
• Stafilokokusaureus
• Stafilokokuspiogenes
• Klebsiellapneumonia(Friedlander bacillus)
• EscherichiaColi
• Pseudomonasaeruginosa

2. Virus
• Influenza
• Parainfluenza
• RSV(respiratorysyncytialvirus) • Adenovirus
3. jamur
• Actinomyces israeli
• Aspergillus fumigatus
• Histoplasma capsulatum • dll
4. Protozoa
• Pneumocystis carinii
(sering pada penderita AIDS)
• Toxoplasma gondii
PATOGENESIS
DALAM KEADAAN SEHAT, TIDAK TERJADI
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME DI PARU.
KEADAAN INI DISEBABKAN OLEH MEKANISME
PERTAHANAN PARU. APABILA TERJADI KETIDAK
SEIMBANGAN ANTARA DAYA TAHAN TUBUH,
MIKROORGANISME DAN LINGKUNGAN, MAKA
MIKROORGANISME DAPAT BERKEMBANG BIAK
DAN MENIMBULKAN PENYAKIT.

RISIKO INFEKSI DI PARU SANGAT TERGANTUNG


PADA KEMAMPUAN MIKR OORGANISME UNTUK
SAMPAI DAN MERUSAK PERMUKAAN EPITEL
SALURAN NAPAS
PATOLOGI
Kuman yang telah masuk ke dalam parenkim
paru akan berkembang biak dengan cepat
masuk ke dalam alveoli dan menyebar ke
alveoli - alveoli lain melalui pori interalveolaris
dan percabangan bronkus.
Selanjutnya pneumonia karena pneumokokkus
ini akan mengalami 4 stadium yang
overlapping; (Stadium engorgment, Stadium
hepatisasi merah, Stadium hepatisasi kelabu
dan Statium resolusi)
MANIFESTASI
KLINIS
I Manifestasi Klinis Gejala khas dari pneumonia adalah demam,
menggigil, berkeringat, batuk (baik non produktif atau produktif atau
menghasilkan sputum berlendir, purulen, atau bercak darah), sakit dada
karena pleuritis dan sesak. Gejala umum lainnya adalah pasien lebih suka
berbaring pada 5 yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada.
Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi atau penarikan dinding dada
bagian bawah saat pernafas, takipneu, kenaikan atau penurunan taktil
fremitus, perkusi redup sampai pekak menggambarkan konsolidasi atau
terdapat cairan pleura, ronki, suara pernafasan bronkial, pleural friction
rub.3
DIAGNOSA
Diagnosis pneumonia kominiti didasarkan kepada riwayat
penyakit yang lengkap, pemeriksaan fisik yang teliti dan
pemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti pneumonia
komunitas ditegakkan jika pada foto toraks terdapat
infiltrat baru atau infiltrat progresif ditambah dengan 2
atau lebih gejala di bawah ini: a. Batuk-batuk bertambah b.
Perubahan karakteristik dahak/purulen c. Suhu tubuh >
38C (aksila) /riwayat demam d. Pemeriksaan fisis:
ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial
dan ronki e. Leukosit > 10.000 atau < 4500 12,13
PENCEGAHAN
Pencegahan Di luar negeri di anjurkan pemberian vaksin influenza
dan pneumokokus pada orang dengan resiko tinggi. Vaksinasi sampai
saat ini masih perlu dilakukan penelitian tentang efektivitinya.
Pemberian vaksin tersebut diutamakan untuk golongan risiko tinggi
misalnya usia lanjut, penyakit kronik, diabetes, penyakit jantung
koroner, PPOK, HIV, dll. Vaksinasi ulang direkomendasikan setelah
> 2 tahun. Efek samping vaksinasi yang terjadi antara lain reaksi lokal
dan reaksi yang jarang terjadi yaitu hipersensitivitas tipe 3. Di
samping itu vaksin juga perlu di berikan untuk penghuni rumah
jompo atau rumah penampungan penyakit kronik, dan usia diatas 65
tahun. Selain vaksin, pola hidup sehat juga termasuk tidak merokok
juga sangat direkomendasikan.2
FARMAKOLOGI
DENGAN CARA :
1 . A NTIBIOTIK
2 . T ERAPI ANTI INFLAMASI
3 . B RONKODILATOR
4 . T ERAPI INHALASI
NON-FARMAKOLOGI
NON-FARMAKOLOGI PADA PENYAKIT PNEUMONIA YANG
DAPAT DIBERIKAN YAITU ISTIRAHAT,PEMBERIAN O2,ASUPAN
CAIRAN YANG CUKUP,HIDRASI UNTUK MENGENCERKAN
SEKRESI,TEKNIK NAPAS DALAM UNTUK MENINGKATKAN
VENTILASI ALVEOLUS DAN MENGURANGI RESIKO
ATELEKTASIS DAN PERBAIKAN NUTRISI.

Anda mungkin juga menyukai