Anda di halaman 1dari 25

BRONCHOPNEUMONIA

Hasyajogi Tiara Harahap


1102019093

Pembimbing :
Dr. Abdul Waris, Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI


RSUD KABUPATEN BEKASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 17 APRIL – 20 MEI 2023
01 Pendahuluan
Bronkopneumonia merupakan penyakit radang pada paru-paru yang
mempunyai penyebaran berbecak, teratur dalam satu area atau lebih yang
berlokasi didalam bronki dan meluas ke parenkim paru. Bronkopneumonia
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun benda asing. Insiden
bronkopneumonia lebih tinggi pada anak dan lansia.
02
Tinjauan Pustaka
2.1 ANATOMI
2.2 DEFINISI
Bronkopneumonia merupakan penyakit radang pada paru-paru dengan manifestasi
klinis bervariasi mulai dari batuk, pilek dan disertai dengan panas. Bronkopneumonia
mempunyai penyebaran berbecak, teratur dalam satu area atau lebih yang berlokasi didalam
bronki dan meluas ke parenkim paru.
2.3 EPIDEMIOLOGI
● Pneumonia adalah penyebab kematian paling umum akibat penyakit menular di
Amerika Serikat, dengan insidensi 11,6/1000 orang/tahun
● Insiden ini lebih tinggi pada anak dan lansia.
● Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir 30% pada anak-anak
dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi.
2.4 ETIOLOGI
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, ataupun benda asing.

Bronkopneumonia disebabkan oleh bakteri seperti :


● Diplococcus pneumonia,
● Pneumococcus,
● Streptococcus,
● Haemophilus influenza,
● Basilus friendlander (klebsial pneumoni),
● Mycobacterium tuberculosis.
Pada virus disebabkan oleh virus seperti Pada jamur disebabkan oleh
● respiratory syntical virus, ● citoplasma capsulatum,
● virus influenza, ● criptococcus nepromas,
● virus sitomegalik. ● blastomices dermatides,
● aspergillus Sp,
● candinda albicans,
● mycoplasma pneumonia.
2.5 PATOFISIOLOGI
2.6 MANIFESTASI KLINIS
a. Biasanya didahului dengan infeksi saluran pernafasan atas selama beberapa hari
b. Demam (39℃-40℃) kadang disertai dengan kejang karena demam yang tinggi
c. Nyeri dada terasa ditusuk-tusuk, dicetuskan oleh bernafas dan batuk
d. Pernafasan cepat dan dangkal
e. Pernafasan cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut
f. Kadang disertai muntah dan diare
g. Adanya bunyi tambahan pernafasan seperti ronchi
2.7 DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Foto
Thoraks
Normal
Bronchopneumonia

gambaran bercak infiltrat dan konsolidasi


Bronchopneumonia

gambaran patchwork
quilt/multifocal consolidations
Bronchopneumonia

gambaran tree-in-bud appearance pada CT scan


Diagnosis
Banding

Lobular
Pneumonia
Diagnosis
Banding

Interstitial
Pneumonia
2.8 TATALAKSANA
a. Pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam-basa, elektrolit, dan
gula darah
b. Pemberian analgetik/antipiretik untuk nyeri dan demam
c. Penanggulangan penyakit penyerta yang adekuat
d. Mengatasi serta memantau komplikasi yang mungkin terjadi
e. Penggunaan antibiotic beta lactam atau kloramfenikol. Apabila tidak responsif terhadap obat tersebut dapat
diberikan antibiotic lain seperti gentamisin, amikasin, atau sefalosporin.

Rawat jalan :

Pemberian antibiotic lini pertama secara oral seperti amoksisilin atau kotrimoksazol. Dosis amoksisilin yang diberikan
adalah 25 mg/kgBB, sedangkan kotrimoksazol adalah 4 mg/kgBB TMP − 20 mg/kgBB sulfametoksazol
2.9 PROGNOSIS
Prognosis untuk community-acquired pneumonia ditentukan oleh tiga faktor utama:
usia pasien; kondisi kesehatan secara keseluruhan (adanya penyakit penyerta); dan tingkat
keparahan atau keseriusan presentasi penyakit.
03 Pembahasan
Bronkopneumonia merupakan penyakit radang pada paru-paru yang
mempunyai penyebaran berbecak, teratur dalam satu area atau lebih yang berlokasi
didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur, ataupun benda asing. Insiden bronkopneumonia lebih tinggi pada anak dan
lansia. Kuman masuk kedalam jaringan paru-paru melalui saluran pernapasan dari
atas untuk mencapai bronkhiolus dan kemudian alveolus sekitarnya. Kelainan yang
timbul berupa bercak konsolidasi yang tersebar pada kedua paru-paru. Pasien
dengan bronkopneumonia mengalami gejala demam, batuk, muntah dan diare.
Pada gambaran radiologi biasanya ditemukan beberapa bercak yang tidak teratur di
kedua lapang paru. Tatalaksana dapat diberikan berupa pengobatan kausalnya
dengan antibiotik yang sesuai dan pengobatan suportif.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai