Pembimbing :
Dr. Abdul Waris, Sp.Rad
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Foto
Thoraks
Normal
Bronchopneumonia
gambaran patchwork
quilt/multifocal consolidations
Bronchopneumonia
Lobular
Pneumonia
Diagnosis
Banding
Interstitial
Pneumonia
2.8 TATALAKSANA
a. Pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam-basa, elektrolit, dan
gula darah
b. Pemberian analgetik/antipiretik untuk nyeri dan demam
c. Penanggulangan penyakit penyerta yang adekuat
d. Mengatasi serta memantau komplikasi yang mungkin terjadi
e. Penggunaan antibiotic beta lactam atau kloramfenikol. Apabila tidak responsif terhadap obat tersebut dapat
diberikan antibiotic lain seperti gentamisin, amikasin, atau sefalosporin.
Rawat jalan :
Pemberian antibiotic lini pertama secara oral seperti amoksisilin atau kotrimoksazol. Dosis amoksisilin yang diberikan
adalah 25 mg/kgBB, sedangkan kotrimoksazol adalah 4 mg/kgBB TMP − 20 mg/kgBB sulfametoksazol
2.9 PROGNOSIS
Prognosis untuk community-acquired pneumonia ditentukan oleh tiga faktor utama:
usia pasien; kondisi kesehatan secara keseluruhan (adanya penyakit penyerta); dan tingkat
keparahan atau keseriusan presentasi penyakit.
03 Pembahasan
Bronkopneumonia merupakan penyakit radang pada paru-paru yang
mempunyai penyebaran berbecak, teratur dalam satu area atau lebih yang berlokasi
didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur, ataupun benda asing. Insiden bronkopneumonia lebih tinggi pada anak dan
lansia. Kuman masuk kedalam jaringan paru-paru melalui saluran pernapasan dari
atas untuk mencapai bronkhiolus dan kemudian alveolus sekitarnya. Kelainan yang
timbul berupa bercak konsolidasi yang tersebar pada kedua paru-paru. Pasien
dengan bronkopneumonia mengalami gejala demam, batuk, muntah dan diare.
Pada gambaran radiologi biasanya ditemukan beberapa bercak yang tidak teratur di
kedua lapang paru. Tatalaksana dapat diberikan berupa pengobatan kausalnya
dengan antibiotik yang sesuai dan pengobatan suportif.
Thank You