Anda di halaman 1dari 41

Kegiatan Belajar 2.

Penilaian Otentik (Authentic


Assessment)
PENILAIAN OTENTIK

• Penilaian otentik adalah merupakan salah


satu bentuk penilaian hasil belajar peserta
didik yang didasarkan atas kemampuannya
menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki
dalam kehidupan yang nyata di sekitarnya
KELEBIHAN PENILAIAN OTENTIK
1. Peserta didik diminta untuk menunjukkan kemampuan
melakukan tugas yang lebih kompleks yang mewakili
aplikasi yang lebih bermakna dalam dunia nyata.
2. Peserta didik diminta untuk menganalisis, mensintesis,
dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
3. Peserta didik untuk memilih dan mengonstruksi
jawaban yang menunjukkan kemampuannya.
4. Peserta didik diminta untuk membuktikan
kemampuannya secara langsung melalui aplikasi dan
konstruksi pengetahuan yang dimilikinya.
PRINSIP PENILAIAN OTENTIK
• Prinsip dasar penilaian otentik dalam
pembelajaran adalah peserta didik harus
dapat mendemonstrasikan atau melakukan
apa yang mereka ketahui
ALASAN PENGGUNAAN PENILAIAN OTENTIK

1. Penilaian otentik merupakan penilaian secara langsung


terhadap kemampuan dan kompetensi peserta didik.
2. Penilaian otentik memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mengkonstruksikan hasil pembelajaran.
3. Penilaian otentik mengintegrasikan kegiatan belajar,
mengajar, dan penilaian.
4. Penilaian otentik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mendemonstrasikan
kemampuannya yang beragam.
SASARAN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

SASARAN PENILAIAN MAKNA KATA OPERASIONAL


Pengetahuan/hafalan/ kemampuan peserta didik mengutip, meniru,
ingatan (knowledge) untuk mengingat-ingat mencontoh, membuat
kembali (recall) istilah, label, membuat daftar,
fakta- fakta, metode, menjodohkan, menghafal,
prosedur, proses, prinsip- menyebutkan , mengenal,
prinsip, pola, struktur atau mengingat,
susunan. menghubungkan,
membaca, menulis,
mencatat, mentabulasi,
mengulang, menggambar,
memilih dan memberi
kode.
SASARAN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

SASARAN PENILAIAN MAKNA KATA OPERASIONAL


Pemahaman kemampuan seseorang memperkirakan,
(comprehension) dalam: menafsirkan suatu mencirikan, merinci,
informasi, menentukan mambahas, menjelaskan,
implikasi-implikasi, akibat- menyatakan, mengenali,
akibat maupun pengaruh- menunjukkan, melaporkan,
pengaruh. mengulas, memilah,
menceritakan,
menerjemahkan,
mengubah,
mempertahankan,
mempolakan,
mengemukakan,
menyipulkan, meramalkan,
dan merangkum.
SASARAN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

SASARAN PENILAIAN MAKNA KATA OPERASIONAL


Penerapan (application) kemampuan menerapkan menyesuaikan,
abstraksi-abstraksi: hukum, menentukan, mencegah,
aturan, metoda, prosedur, memecahkan,
prinsip, teori yang bersifat menerapkan,
umum dalam situasi yang mendemonstrasikan,
khusus. Beberapa kata mendramatisasikan,
kerja operasional adalah menggunakan,
menggambarkan,
menafsirkan, menjalankan,
menyiapkan,
mempraktekkan,
menjadwalkan, membuat
gambar, mensimulasikan,
mengoperasikian,
memproduksi,
mengkalkulasi, dan
menyelesaikan (masalah).
SASARAN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

SASARAN PENILAIAN MAKNA KATA OPERASIONAL


Analisis (analysis) kemampuan menguraikan menganalisis, menghitung,
informasi ke dalam bagian- mengelompokkan,
bagian, unsur-unsur, sehingga membandingkan,
jelas: urutan ide-idenya, membuat diagram,
hubungan dan interaksi meneliti, melakukan
diantara bagian-bagian atau percobaan,
unsur-unsur tersebut. mengkorelasikan, menguji,
mengkorelasikan,
merasionalkan,
menginventarisasikan,
menanyakan, mentransfer,
menelaah, mendiagnosis,
mengaitkan, dan menguji.
SASARAN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

SASARAN PENILAIAN MAKNA KATA OPERASIONAL


Evaluasi/ kemampuan untuk menilai mendebat, menilai,
penghargaan/evaluasi ketepatan: teori, prinsip, mengkritik, membandingkan,
(evaluation) metoda, prosedur untuk mempertahankan,
menyelesaikan masalah membuktikan, memprediksi,
tertentu. memperjelas, memutuskan,
memproyeksikan,
menafsirkan,
mempertimbangkan,
meramalkan, memilih, dan
menyokong.
SASARAN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Kreatif kemampuan mengambil membangun, mengkompilasi,
informasi yang telah menciptakan, mengabstraksi,
dipelajari dan melakukan mengarang, mengkategorikan,
sesuatu atau membuat merekonstruksi, memproduksi,
sesuatu yang berbeda memadukan, mereparasi,
dengan informasi itu. menanggulangi, menganimasi,
mengoreksi, memfasilitasi,
menampilkan, menyiapkan,
mengatur, merencanakan,
meningkatkan, merubah, mendesain,
menyusun, memodifikasi,
menguraikan, menggabungkan,
mengembangkan, menemukan, dan
membuat
SASARAN PENILAIAN ASPEK SIKAP

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Menerima kepekaan seseorang dalam memilih, mempertanyakan,
(receiving) menerima rangsangan mengikuti, memberi, menganut,
(stimulus) dari luar yang mematuhi, meminati.
datang kepada dirinya
dalam bentuk masalah,
situasi, gejala dan lain-lain.
SASARAN PENILAIAN ASPEK SIKAP

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Menanggapi kemampuan seseorang menjawab, membantu, mengajukan,
(responding) untuk mengikut sertakan mengompromikan, menyenangi,
dirinya secara aktif dalam menyambut, menampilkan,
fenomena tertentu dan mendukung, menyetujui,
membuat reaksi menampilkan, mepalorkan,
terhadapnya. mengatakan, menolak.
SASARAN PENILAIAN ASPEK SIKAP

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Menilai kemampuan seseorang mengasumsikan, meyakini,
(valuing) untuk menghargaiatau melengkapi, meyakinkan,
menilai sesuatu. memperjelas, memprakarsai,
mengimani, mengundang,
menggabungkan, memperjelas,
mengusulkan, menekankan,
menyumbang
SASARAN PENILAIAN ASPEK SIKAP

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Mengelola/ kemampuan seseorang mengubah, menata, mengklasifikasi,
mengatur untuk mengatur atau mengkombinasikan,
(organization) mengelola perbedaan nilai mempertahankan, membangun,
menjadi nilai baru yang membentuk pendapat, memadukan,
universal. mengelola, mengorganisasi,
menegosiasi, merembuk.
SASARAN PENILAIAN ASPEK SIKAP

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Menghayati kemampuan seseorang mengubah perilaku, barakhlak mulia,
(characterization) untuk memiliki sistem nilai mempengaruhi, mendengarkan,
yang telah mengontrol mengkualifikasi, melayani,
tingkah lakunya dalam menunjukkan, membuktikan,
waktu yang cukup lama memecahkan
dan menjadi suatu pilosofi
hidup yang mapan.
SASARAN PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Persepsi mencakup kemampuan mengidentifikasi, mempersiapkan,
(perception) mengadakan diskriminasi menunjukkan, memilih,
yang tepat antara dua membedakan, menyisihkan, dan
atau lebih perangsang menghubungkan.
menurut ciri-ciri fisiknya.
SASARAN PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Kesiapan (set) menempatkan diri dalam menunjukkan, menafsirkan,
keadaan akan memulai menerjemahkan, memberi contoh,
suatu gerakan. Beberapa mengklasifikasikan, merangkum,
kata kerja opersional memetakan menginterpolasikan,
antara lain mengekstrapolasikan,
membandingkan, dan
mengkontraskan
SASARAN PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Gerakan kemampuan untuk mendemonstrasikan, melengkapi,
terbimbing melakukan serangkaian menunjukkan, menerapkan, dan
(guided gerak sesuai contoh. mengimplementasikan.
response)
SASARAN PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Gerakan terbiasa berupa kemampuan menguraikan, menghubungkan,
(mechanical melakukan gerakan memilih, mengorganisasikan,
response) dengan lancar karena membuat pola, dan menyusun
latihan cukup.
SASARAN PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Gerakan mencakup kemampuan membuat hipotesis, merencanakan,
kompleks melaksanakan mendesain, menghasilkan,
(complex keterampilan yang mengkonstruksi, menciptakan, dan
response) meliputi beberapa mengarang
komponen dengan lancar,
tepat, urut, dan efisien.
SASARAN PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Penyesuaian kemampuan mengadakan mengubah, mengadaptasikan,
pola gerakan perubahan dan mengatur kembali, dan membuat
(adjusment) penyesuaian pola gerakan variasi.
sesuai kondisi yang
dihadapi.
SASARAN PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN

SASARAN MAKNA KATA OPERASIONAL


PENILAIAN
Kreativitas(creati berupa kemampuan untuk merancang, menyusun, menciptakan,
vity) menciptakan pola gerakan mengkombinasikan, dan
baru berdasarkan inisiatif merencanakan.
dan prakarsa sendiri.
KARAKTERISTIK PENILAIAN OTENTIK

1. Penilaian otentik dapat digunakan untuk


keperluan penilaian yang bersifat formatif atau
sumatif.
2. Penilaian otentik tidak digunakan semata untuk
pengetahuan saja tetapi juga menyangkut aspek
sikap dan kinerja.
3. Penilaian otentik dilaksanakan secara
berkesinambungan sehingga dapat mengukur
perkembangan kemampuan peserta didik.
4. Penilaian otentik dapat dijadikan sebagai
umpan balik untuk pengembangan kompetensi
pesertadidik secara komprehensif.
PENTINGNYA PENILAIAN OTENTIK
1. Penilaian otentik merupakan penilaian secara langsung
terhadap kemampuan dan kompetensi peserta didik.
2. Penilaian otentik memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk mengkonstruksikan hasil
pembelajaran.
3. Penilaian otentik mengintegrasikan kegiatan belajar,
mengajar, dan penilaian.
4. Penilaian otentik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mendemonstrasikan
kemampuannya yang beragam
MODEL PENILAIAN OTENTIK

1. Penilaian Kinerja
2. Penilaian Proyek
3. Penilaian Portofolio
4. Jurnal
5. Penilaian Tertulis
6. Penilaian Diri
7. Penilaian Antar Teman
8. Penilaian Terbuka
9. Menceritakan Kembali Teks
10. Menulis Sampel Teks
11. Eksperimen atau Demo
12. Pengamatan
PENILAIAN KINERJA
 Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja
(performance assessment).
 Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status
kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari
suatu tugas.
 peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar
tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.
 Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar
pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list),
catatan anekdot/narasi, skala penilaian ( rating scale).
PENILAIAN PROYEK
 Penilaian proyek (project assessment)adalah bentuk
penilaian yang diujudkan dalam bentuk pemberian
tugas kepada peserta didik secara berkelompok.
 Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap
tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta
didik dalam periode/waktu tertentu.
 Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai
penilaian berbentuk penugasan yang bertujuan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan
karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok..
PENILAIAN PORTOFOLIO
 PenilaianPenilaian portofolio merupakan salah
satu penilaian otentik yang dikenakan pada
sekumpulan karya peserta didik yang diambil
selama proses pembelajaran dalam kurun
waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan
dengan mata pelajaran dan disusun secara
sistematis dan terogansir .
 Proses penilaian portofolio dilakukan secara
bersama antara antara peserta didik dan guru
JURNAL BELAJAR
 Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa
yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa
yang telah dipelajari.
 Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau
meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-
topik kunci yang dipelajari.
 Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk
menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau
diperoleh dalam proses pembelajaran.
 Jadi, jurnal dapat juga diartikan sebagai catatan pribadi
siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di kelas
maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
PENILAIAN TERTULIS
 Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian
atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek dan uraian.
 Penilaian tertulis yang termasuk dalam model
penilaian otentik adalah penilaian bentuk
uraian atau esai yang menuntut peserta didik
mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan
sebagainya atas materi yang telah dipelajari.
PENILAIAN DIRI
 Penilaian diri(self assessment)adalah suatu
teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
proses dan tingkat pencapaian kompetensi
yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu.
PENILAIAN DIRI
 hal-hal penting yaitu: menentukan terlebih
dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan
dinilai; menentukan criteria penilaian yang
akan digunakan; merancang format penilaian
yang akan digunakan seperti pedoman
penskoran, daftar tanda cek, atau skala
penilaian;
PENILAIAN ANTAR TEMAN
 Penilaian ini lebih difokuskan terhadap
bagaimana peserta didik mengaplikasikan
informasi daripada seberapa banyak peserta
didik memanggil kembali apa yang telah
diajarkan.
 Pertanyaan terbuka harus dibatasi supaya
jawabannya tidak terlalu luas dan bermakna
sesuai dengan tujuannya
PERTANYAAN TERBUKA
 merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peseta didik untuk saling menilai
temannya terkait dengan pencapain
kompetensi, sikap, dan perilaku keseharian
peserta didik.
 Penilaian ini dapat dilakukan secara
berkelompok untuk mendapatkan informasi
sekitar kompetensi peserta didik dalam
kelompok
MENCERITAKAN KEMBALI TEKS
 merupakan model penilaian otentik yang
meminta peserta didik membaca atau
mendengarkan suatu teks kemudian
menceritakan kembali ide pokok atau bagian
yang dipilihnya.
 dimaksudkan untuk mengetahui keampuan
peserta didik dalam mengungkapkan kembali
apa yang sudah dibaca tidak sebatas pada apa
yang didengar.
Menulis sampel teks
 adalah bentuk penilaian yang meminta
peserta didik untuk menulis teks narasi,
ekspositori, persuasi, atau kombinasi berbeda
dari teks-teks tersebut.
 Penggunaan model penilaian ini disarankan
menggunakan rubrik yang dapat menilai
secara analitis dan menyeluruh dalam ranah
penulisan, seperti kosakata, komposisi, gaya
bahasa, konstruksi kalimat, dan proses
penulisan.
EKSPERIMEN atau DEMONSTRASI
 peserta didik diminta melakukan eksperimen
dengan bahan sebenarnya atau
mengilustrasikan bagaimana sesuatu bekerja.
 Peserta didik dapat dinilai dengan
menggunakan rubrik berdasarkan semua
aspek yang dilakukan sesuai dengan
karakteristik materi yang dieksprimenkan.
PENGAMATAN
 pendidik mengamati perhatian peserta didik
dalam mengerjakan tugas, responnya
terhadap berbagai jenis tugas, atau interaksi
dengan peserta didik lain ketika sedang
bekerja kelompok.
 Pengamatan dapat dilakukan dalam
pembelajaran secara spontan maupun dengan
perencanaan sebelumnya .
Langkah-Langkah Penyusunan Penilaian
Otentik
1. Identifikasi Penentuan Standar yang akan
dicapai.
2. Penentuan Tugas Otentik .
3. Pembuatan Kriteria Tugas Otentik.
4. Pembuataan Rubrik
5. Pengolahan Skor Penilaian Otentik
Tujuan Penilaian Otentik

1. Melihat seberapa jauh tingkat kemampuan dan keterampilan


peserta didik melaksanakan tugas-tugas tertentu.
2. Menentukan berbagai macam kebutuhan yang diperlukan
dalam pembelajaran.
3. Menciptakan situasi belajar yang kondusif untuk
menumbuhkan dan mendorong semagat belajar peserta didik.
4. Membantu pendidik untuk membawa peserta didik dapat lebih
baik.
5. Membantu pendidik untuk menentukan strategi pembelajaran.
6. Menunjang prinsip akuntabilitas sekolah sebagai lembaga
pedidikan.
7. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan

Anda mungkin juga menyukai