Latar Belakang
SESUAI UNDANG-UNDANG NO.26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DIMANA RTDR
KOTA MERUPAKAN
PENJABARAN RTRW KOTA
RTR PULAU
KEDUDUKAN RDTR KOTA
RDTR Kota Merupakan Rencana Untuk :
BAB v
Manfaat Dari Adanya RDTR
1. Penentu Lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan
permukiman
2. Alat operasional dalam system pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan
fisik kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh pemerintah.
3. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan
fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten/kota secara keseluruhan.
4. Ketentuan bagi penetapan Kawasan yang di prioritaskan untuk disusun program
pengembangan Kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat BWP atau Sub
BWP.
PERSYARATAN RDTR KOTA
1.RDTR disusun menurut Bagian Wilaya Kota yang telah ditetapkan fungsi Kawasannya dalam struktur ruang RTRW Kota.
2.RDTR dapat ditentukan menurut kawasan yang mempunyai nilai sebagai kawasan yang perlu percepatan pembangunan,
pengendalian pembangunan, mitigasi bencana, dan lainnya.
3.Wilayah perencanaan mencangkup Sebagian atau seluruh kawasan tertentu yang terdiri dari beberapa unit lingkungan
perencanaan, yang telah dibangun ataupun yang akan dibangun.
4.Skala 1:5000 atau lebih besar sesuai dengan kebutuhan tingkat kerincian dan perentukan perencanaanya.
5.RDTR merupakan salah satu pedoman Pembangunan Daerah yang dimiliki kekuatan hukum berupa Peraturan Daerah
(PERDA).
6.RDTR dilakukan dengan memeriksa kesesuaian semua rencana dan ketentuan sektoral baik horizontal, vertical, diagonal
seperti UU, PP, Kepres, Kepmen, Perda, KepGub, KepWal atau KepBup, SKB, NSPM, dan pedoman lain yang menunjang.
7.Pedoman berkekuatan hukum yang merupakan arahan pembangunan daerah untuk :
1. Kecamatan Ujungberung
2. Kecamatan Cibiru
3. Kecamatan Cinambo
4. Kecamatan Panyileukan
PERUMUSAN ARAHAN PENGEMBANGAN RUANG SWK UJUNG BERUNG
Optimalisasi pembangunan kawasan terbangun akan didorong dan diprioritaskan di Kawasan Bandung Timur,
limitasi pembangunan di kawasan ini menjadikan adanya batasan dalam pengembangan lahan. Limitasi tersebut
berasal dari keberadaan kawasan lindung dan lahan yang direncanakan sebagai Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (LP2B) yang berada di Kecamatan Ujungberung.
Tingginya angka kebutuhan akan lahan dikhawatirkan menjadikan limitasi pembangunan di kawasan tersebut
tidak diperhatikan, sehingga dapat menimbulkan pembangunan yang tidak terkendali dan menyebabkan
ketidakterjaminnya lahan dalam menunjang aktivitas di dalamnya baik dalam aspek kemampuan lahannya
ataupun kebencanaan yang ada. Identifikasi lahan yang dapat dikembangkan sebagai lahan untuk dijadikan
sebagai kawasan terbangun dengan mempertimbangkan penggunaan lahan, kemampuan lahan, serta rencana
pola ruang kawasan.
MUATAN DATA DAN
INFORMASI
KELURAHAN/DESA SWK-UJUNG BERUNG
● DESA PASIR BIRU
I
● DESA PALASARI
● KELURAHAN ANTAPANI
● DESA CISURUPAN ● KELURAHAN CISANTREN KULON
● DESA PASANGGRAHAN ● KELURAHAN CISANTREN WETAN
● DESA PASIR JATI ● KELURAHAN UJUNG BERUNG
● ● KELURAHAN CISANTREN BINA HARAPAN
DESA PASIR WANGI
● KELURAHAN SINDANG JAYA
● DESA CIGENDING ● KELURAHAN MEKAR MULYA
● DESA PASIR ENDAH ● KELURAHAN CIPADUNG
● DESA KARANG PEMULANG
● DESA MANDALA JATI
BAB v
PEMUKIMAN KEPADATAN TINGGI
.
KONDISI EXISTING SUDAH SESUAI DENGAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA
BANDUNG