Anda di halaman 1dari 12

DISIPLIN DAN MOTIVASI

KERJA
Kelompok 3 :
Maratul Hasanah
Wees Sembayon
Hilda Diana Safitri
Palseto Gunadi
M. Idrus
Sujanto
Supriyanto
Definisi Sumber Daya Manusia
Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Nawawi, menyatakan bahwa
“manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses pendayagunaan pengembangan,
penilaian, pemberian balas jasa, pengelolaan individu anggota organisasi dan
kelompok-kelompok karyawan”. Menurut Hasibuan, “Manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaaan, karyawan dan
masyarakat” .

dapat dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah perpaduan antara ilmu
dengan seni yang mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui proses yang sistematis,
terkoodinasi, koperatif dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya
membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi Disiplin
Disiplin dalam arti positif seperti yang dikemukakan
oleh beberapa ahli salah satunya yaitu Hodges (dalam
Yuspratiwi, 1990) mengatakan bahwa disiplin dapat
diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok
yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang
telah diterapkan.
Definisi Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan, berpendapat bahwa : “Disiplin
kerja merupakan kesadaran dan ketersediaan
seseorang untuk mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.”
Menurut Abdurrahman Fathoni, yang dimaksud
dengan kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan dan norma-
norma sosial yang berlaku.
Menurut Sastrohadiwiryo mengatakan tujuan disiplin
yaitu :
a. Agar para tenaga kerja mematuhi segala peraturan
dan kebijakan ketenagakerjaan
b. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-
baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang
maksimum
c. Dapat menggunakan dan memelihara prasarana,
barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya
d. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan
norma-norma yang berlaku pada perusahaan
Tipe – tipe Disiplin
Ada beberapa tipe disiplin yang dijelaskan oleh Handoko, antara lain:
a. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan
agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan
dapat dicegah. Disiplin Preventif dapat berbentuk kehadiran, peraturan perusahaan dan
etika.
b. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap
aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut. Disiplin
Korektif dapat berbentuk keteladanan, pengawasan dan teguran.
c. Disiplin Progresif
Disiplin progresif berarti memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran
yang berulang. Disiplin progresif dapat berbentuk sanksi dan pengawasan. Tujuannya
adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan
perbaikan sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan.
Pelaksanaan Disiplin
Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, sebelum
masuk dalam sebuah organisasi seseorang karyawan
tentu mempunyai aturan, nilai, norma sendiri yang
merupakan proses sosialisasi dari keluarga atau
masyarakatnya. Seringkali terjadi aturan, nilai dan
norma diri tidak sesuai dengan aturan-aturan
organisasi yang ada. Hal ini menimbulkan konflik,
sehingga orang mudah tegang, marah, atau
tersinggung apabila orang terlalu menjunjung tinggi
salah satu aturannya.
Contoh Pelaksaan disiplin kerja
Misalnya Amir adalah orang yang selalu tepat waktu sementara
itu iklim di organisasi kurang menjunjung tinggi penghargaan
terhadap waktu. Jika Amir memegang teguh prinsipnya sendiri
maka dia akan tersisih dari teman kerjanya. Sebaliknya jika dia
mengikuti arus maka tidak akan kaku. Dia perlu mempelopori
kepatuhan terhadap waktu kepada teman sekerjanya.
Berdasarkan pemahaman tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku yang
berniat untuk menaati segala peraturan organisasi yang disadari
atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan
organisasi.
Definisi Motivasi
Menurut Manulung mendefinisikan “Motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan

oleh seseorang manajer memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada

orang orang lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan.

Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan karyawan agar mereka

bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki”

motivasi adalah suatu perpaduan kekuatan-kekuatan dari dalam diri manusia

yang dapat mempertahankan, menggerakan, mendorong, dan mengarahkan

tingkah laku manusia yang di pengaruhi oleh harapan dan tujuan tertentu yang

telah direncanakan.
Tujuan Pemberian Motivasi
Tujuan pemberian motivasi menurut Hasibuan
menyatakan, bahwa tujuan pemberian motivasi pada
seorang karyawan selain memeberikan keuntungan
pada karyawan itu sendiri juga memberikan
keuntungan pada organisasi seperti:
a. Dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan
b. Dapat mendorong semangat dan gairah kerja
karyawan
c. Dapat memprtahankan kestabilan karyawan
Teori-teori Motivasi
Menurut Hani Handoko dalam buku manajemen edisi
kedua “ Teori ini menekankan pentingnya pengertian
akan faktor-faktor internal individu tersebut,
kebutuhan dan motif, yang menyebabkan mereka
memilih kegiatan, cara dan perilaku tertentu untuk
memuaskan kebutuhan yang dirasakan.
Teori Motivasi Maslow
Teori Maslow membagi kebutuhan manusia sebagai
berikut :
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan penghargaan
d. Kebutuhan aktualisasi diri.

Anda mungkin juga menyukai