Anda di halaman 1dari 27

Bekerja keras,

Tanggung Jawab, dan


Etos Kerja Islami

KELOMPOK 5 XII MIPA 1


A. BEKERJA KERAS

1. Arti dan Tujuan Bekerja Keras

Menurut KBBI, kerja atau bekerja adalah kegiatan melakukan


sesuatu untuk mencari nafkah. Bekerja keras berarti melakukan sesuatu
kegiatan atau aktivitas dengan bersungguh-sungguh dan berorientasi pada
hasil yang maksimal. Misalnya, kerja keras dalam mencari ilmu, dalam
bidang kerja sosial, dalam bidang politik, dan sebagainya. Singkatnya,
kerja keras itu sama dengan berusaha dengan segala kemampuan dan
sarana yang dimiliki sampai dengan tak terhingga dengan tujuan
memperoleh hasil yang maksimal.
2. Dalil Bekerja Keras

a. Q.S. Al-Qasas/28: 77

Artinya:
"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang
berbuat kerusakan,"
 
Ayat tersebut merupakan perintah agar kita mau bekerja keras untuk mencari
dan mengelola nikmat Allah swt. yang sudah diberikan di dunia ini.
b. H.R. Ibnu Majah

Artinya:
● Abu Abdullah bin Zubair bin Awwam ra. berkata, Rasulullah saw, bersabda,
"Sekiranya seseorang di antara kalian membawa talinya (untuk mencari kayu
bakar), lalu pergi ke gunung kemudian datang dengan membawa seikat kayu bakar
di atas punggungnya, lalu ia menjualnya, kemudian Allah mencukupkan (dengan
hasil itu), maka itu lebih baik daripada ia meminta minta kepada orang lain, baik ia
diberi mereka atau ditolak." (H.R. Ibnu Majah)
●  
●Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah saw. mengecam orang Islam yang
suka meminta-minta. Hal ini bertujuan agar orang Islam tidak menjadi pemalas,
melainkan menjadi orang orang yang bekerja keras.
3. Langkah-langkah Menuju Sukses
Di samping faktor internal dan eksternal juga ada faktor yang lebih menentukan lagi, yaitu
faktor spiritual atau ketuhanan. Faktor internal misalnya sifat pemalas, tidak dalam bidangnya, dan
mudah putus asa. Faktor eksternal misalnya tidak adanya peluang, tidak ada faktor pendukung, dan
lain-lain.
Sementara itu, dari faktor spiritual misalnya tidak yakin adanya kuasa Allah swt. yang
mampu mengubah nasib seseorang baik dengan sebab maupun tanpa sebab. Adapun beberapa
langkah usaha menuju sukses adalah sebagai berikut.
a. Kenali jiwa enterpreneur pribadi
Sukses itu tidak harus menunggu usia tua. Bahkan semakin ke depan, banyak kesuksesan
diraih di kalangan anak muda.
b. Kenali bakat dan semangat
Bakat merupakan potensi dasar yang sangat besar dan dahsyat Apalagi kalau seseorang
telah mengenali bakatnya, maka hasil pekerjaannya menjadi maksimal dan ringan
melaksanakannya. Tetapi jangan bergantung pada bakat saja, karena dalam dunia kerja lebih
mengutamakan semangat bekerja keras.
c. Bangun kebiasaan yang baik
Ubahlah segala kebiasaan buruk dengan kebiasaan yang baik dan positif sejak usia muda.
d. Tidak mudah menyerah atau putus asa
Yakinlah kepada diri Anda, kalau orang lain bisa, maka Anda pun bisa. Anda tidak harus sama
dengan yang lain karena setiap orang memiliki kesuksesan yang berbeda-beda.
e. Bekerja keras dengan tekun dan teliti
Bekerja keras saja tidak cukup untuk meraih sukses, perlu disertai ketekunan dan ketelitian.
f. Kelola investasi dengan cermat
Untuk mengelola aset perlu managemen yang baik, ketat, dan disiplin.
g. Mencintai pekerjaan
Setiap pekerjaan dilakukan dengan senang hati agar terasa ringan.
h. Trial and error (Percobaan dan Kesalahan)
Percobaan dan kesalahan adalah metode dasar pemecahan masalah Hal ini ditandai dengan
usaha berulang dan bervariasi yang berlanjut sampai sukses.
i. Ubah paradigma
Setiap usaha pasti ada kendala atau rintangan. Maka perlu adanya perubahan paradigma, yaitu
memandang setiap kesulitan dan rintangan dipandang bukan sebagai hambatan, tetapi sebagai
tantangan dan peluang.
Ciri-ciri Pekerja Keras
a. Selalu bersikap c. Selalu berpikiran
optimis dan yakin bisa alternatif.
mengerjakan.
b. Tidak mengeluh dan
tidak putus asa.

e. Selalu belajar
d. Bersemangat tinggi meningkatkan
dan yakin berhasil. kemampuan
f. Senang
bergaul dan (membuka diri).
meniru orang lebih
sukses dari dirinya.
Ciri-ciri Pekerja Keras
g. Berdisiplin tinggi i. Bersikap kompetitif
dan tidak menunda atau selalu berbuat
pekerjaan. yang terbaik.
h. Tidak banyak alasan
untuk menutupi
kekurangannya.
l. Selalu ceria dan
j. Bersikap all out atau bekerja dengan senang
berbuat maksimal. hati.
k. Tidak mudah iri
kepada orang lain.
Ciri-ciri Pekerja Keras
o. Selalu mengakui
kekurangannya dan
m. Bersikap n. Menghargai berusaha
komunikatif dan tidak kelebihan orang lain. memperbaikinya.
menutup diri.

p. Selalu
q. Bangun optimisme r. Selalu bekerja,
memanfaatkan waktu
dan buang pesimisme. berdoa, dan tawakkal.
luang.
B. TANGGUNG JAWAB
1. Pengertian dan Jenis
Tanggung jawab adalah sikap wajib menanggung segala akibat suatu perbuatan atau
tindakan. Adapun jenis-jenis tanggung jawab tersebut secara garis besar dikelompokkan
menjadi empat, yaitu:

a. Tanggung jawab kepada Allah swt.


Tanggung jawab kepada Allah swt. menuntut kesadaran manusia untuk memenuhi
kewajiban dan pengabdiannya kepada Allah swt. Dengan kata lain, tanggung jawab ini
dapat diwujudkan dalam bentuk melaksanakan kewajiban-kewajiban atau perintah-
perintah Allah swt. disertai dengan menjauhi larangan-larangan-Nya. Allah swt.
berfirman:
Artinya:
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah
itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun
kebanyakan mereka adalah orang orang fasik." (Q.S. Ali 'Imran/3: 110)
b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, yaitu tanggung jawab mengurus diri sendiri agar
tidak menjadi beban orang lain, terutama dalam hal memenuhi kebutuhan dirinya. Harus
berusaha mandiri secara pribadi, sosial, dan spiritual. Allah swt. Berfirman:

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalumengerjakan
apa yang diperintahkan." (Q.S. At-Tahrim/66: 6)
c. Tanggung jawab kepada keluarga
Keluarga saling memiliki kewajiban-kewajiban antara pihak satu terhadap
pihak yang lain. Misalnya, kewajiban suami terhadap istri atau sebaliknya, dan
kewajiban orang tua terhadap anak atau sebaliknya.

d. Tanggung jawab kepada masyarakat


Setiap orang ingin sukses di dunia dan di akhirat. Setiap orang juga ingin
masuk surga dan tidak satupun yang ingin masuk neraka. Namun masuk surga
tidaklah mudah, tetapi butuh amal shalih atau berbuat baik kepada sesama.
Allah swt. Berfirman:

Artinya:
"Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati. dan Kamilah yang
mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan).
Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz).” (Q.S.
Yasin/36: 12)
e. Tanggung jawab kepada bangsa dan negara
Salah satu bentuk tanggung jawab kepada bangsa dan negara adalah dengan
menyiapkan generasi bangsa yang kuat iman, fisik, dan ekonominya, bukan generasi
bangsa yang lemah Allah swt. berfirman:

Artinya:
"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka
meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan
hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar." (Q.S. An-Nisa'/4: 9)

Taat kepada pemerintah itupun bagian dari tanggung jawab kita sebagai warga negara.
Hidup rukun, taat pajak, tidak anarkis, menjaga persatuan, dan hal-hal lain yang terkait
dengan terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang tenteram dan damai.
Contoh-contoh Sikap Tanggung Jawab
Posisi atau kapasitas
seseorang Contoh sikap tanggung jawab

1. Selalu beribadah mahdah dan gairu mahdah


2. Rajin melaksanakan rukun Iman dan rukun Islam
3. Menjaga dan membela agama Islam
Sebagai hamba Allah swt. 4. Mendakwahkan agama Islam
5. Melaksanakan perintah-perintah Allah swt. disertai
meninggalkan larangan-larangan-Nya

1. Menjaga kesehatannya
2. Memperhatikan penampilan
Sebagai pribadi 3. Berdisiplin tinggi
4. Optimalisasi diri
5. Mandiri

1. Mendidik dan memberi contoh yang baik kepada anak


2. Memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan tempat
Sebagai orang tua terhadap tinggal
anaknya 3. Melindungi dan membela anak secara proporsional
4. Mencintai dan menyayangi anak
5. Mendoakannya menjadi anak yang patuh
Posisi atau kapasitas
seseorang Contoh sikap tanggung jawab

1. Mentaati perintahnya kecuali perbuatan syirik


Sebagai anak terhadap orang 2. Menjaga kehormatan orang tua
3. Membantu meringankan beban orang tua
tuanya 4. Selalu mendoakannya
5. Merawatnya ketika sakit

1. Taat dan menghormati bapak ibu guru


2. Menjalin hubungan baik dengan warga sekolah
Sebagai siswa 3. Menaati tata tertib sekolah
4. Mengikuti kegiatan belajar dan mengajar dengan baik
5. Menunjukkan hasil prestasi yang menggembirakan

1. Bergaul dengan akhlak yang mulia dengan menghormati


yang tua dan menyayangi yang muda
2. Menghargai kebhinnekaan
Sebagai anggota masyarakat 3. Toleran dan tidak diskriminatif
4. Mengikuti kegiatan sosial
5. Menjaga persatuan dan kelestarian lingkungan
6. Mengembalikan pinjaman secara utuh dan tepat waktu.
Posisi atau kapasitas
seseorang Contoh sikap tanggung jawab

1. Taat beribadah dengan ikhlas


2. Selalu menambah pengetahuan agama disertai
meningkatkan kualitas beragama
Sebagai pemeluk agama 3. Menjaga kerukunan intern dan antarumat beragama
4. Berani beramal untuk agama
5. Mendakwahkan atau ikut berdakwah

1. Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945


2. Berjiwa nasionalis
Sebagai WNI 3. Menjaga keutuhan NKRI
4. Berpartisipasi dalam pembangunan
5. Berprestasi mengharumkan nama bangsa
C. Etos Kerja Islami

1. Pengertian dan Tujuan Etos Kerja Islami

Menurut KBBI, etos adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Etos
Kebudayaan merupakan sikap, nilai, dan adat istiadat khas yang memberi watak kepada
kebudayaan suatu golongan sosial di masyarakat.
Jadi, etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau
suatu kelompok.
Sedangkan etos kerja islami berarti etos kerja yang diwarnai dengan nilai-nilai Islam,
yang berupa cara pandang: paradigma, keria yang tidak sekedar berorientasi pada hasil tetapi
juga berpikir tentang bagaimana halal atau tidak memperoleh hasil tersebut. Adapun tujuan
bekerja dengan etos kerja Islam adalah mencari karunia Allah swt. dengan cara halal dan
thayyib.
Hal ini mengacu pada firman Allah swt. sebagai berikut.
 
‫فَا َذا قُضيت الص َّٰلوةُ فَا ْنتَشر ُْوا فى ااْل َرْ ض وا ْبتَ ُغ ْوا م ْن فَضْ ل هّٰللا و ْاذ ُكرُوا هّٰللا‬
َ َ ِ ِ ِ َ ِ ِ ِ ِ َِ ِ
‫َكثِ ْيرًا لَّ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح ُْو َن‬

Artinya: "Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu


di bumi: carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
agar kamu beruntung." (Q.S. Al-Jumu’ah/62: 10)
2. Profesionalisme dalam Islam

Menurut KBBI, kata profesional berarti orang yang bersangkutan dengan


profesi tau memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya dan
mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Sedang profesionalisme
berarti kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang
yang profesional. Adapun prinsip-prinsip profesionalisme dalam Islam adalah
sebagai berikut.

a. Kompeten

Setiap pekerja idealnya memiliki kompetensi atau keahlian dibidangnya agar


hasilnya efektif dan waktunva efisien. Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda:

ْ‫ت اَأْل َما َن ُة َفا ْن َتضِ ر‬ ُ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َف َاذا‬
ْ ‫ضي َِّع‬ َ ُّ‫َعنْ اَ ِبيْ ه َُر ي َْر َة َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه َقا َل ال َّن ِبي‬
)‫َّاع َة (رواه البخاري‬ َ ‫ضا َع ُت َها َقا َل ِإ َذا وُ ِّس َد اَأْلمْ ُر ِإلَى َغي ِْر َأهْ لِ ِه َفا ْن َتضِ رْ الس‬ َ ‫َّاع َة َقا َل َكي‬
َ ‫ْف ِإ‬ َ ‫الس‬
Artinya: Abu Hurairah ra. berkata, Nabi saw. bersabda, "Apabila sudah hilang
amanah, maka tunggulah kiamat (tiba).” Seseorang bertanya, “Bagaimana
hilangnya amanat itu? Nabi saw. menjawab, “ Jika urusan diserahkan kepada yang
bukan ahlinya maka tunggulah saat (Kehancuran)nya." (H.R. Bukhari)

b. Semangat bekerja

Berikut adalah kalimat bijak yang dapat menjadi motivasi dan lahirnya motivasi-
motivasi baru.

َ ْ‫ َوا ْع َملْ اِل ٰ ِخ َر تِكَ َكاَنَّكَ تَ ُمو‬،‫ك تَ ِعيْشُ َأبَدًا‬


‫ت َغد‬ َ َّ ‫ك َكَأن‬
َ ‫ِإ ْع َملْ لِ ُد ْنيَا‬

Artinya: "Bekerjalah untuk urusan duniamu seakan-akan kamu akan hidup


selamanya, dan bekerjalah (beribadahlah) untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan
mati besok."
c. Empat sifat Nabi saw.

Sifat Nabi saw. (siddiq, amanah, tablig, dan fatanah) adalah merupakan sikap profesional beliau
yang secara kontekstual bisa diartikan sebagai berikut.

•Siddiq, yakni berarti jujur dan berkomitmen tinggi (commited)

•Amanah, yakni berarti dipercaya (trusted)

•Tablig, yakni menyampaikan atau mengomunikasikan visi dan misi (comunicated)

•Fatanah, yakni cerdas, pintar, banyak ide, dan gagasan.

Sebagai wujud mengingatkan dan menyegarkan kembali semangat kerja para profesional, biasanya
ditulis dan dipajang di pintu masuk kantor atau di tempt yang strategis tentang etos kerja seperti
apakah yang dinginkan.
3. Etos Kerja Islami

Di antara etos kerja islami, yaitu sebagai berikut.

a. Kerja itu ibadah

b. Hentikan kebiasaan menunda-nunda waktu

c. Bekerja dengan sepenuh hati

d. Mulailah dari yang kecil untuk memperoleh yang besar

e. Semakin banyak yang diperbuat untuk perusahaan, maka semakin banyak pula perusahaan memberi

f. Jangan ragu mengambil keputusan untuk menjadi lebih maju

g. Kerja amanah penuh berkah

h. Salam, senyum, dan sapa


D. Hikmah dan Manfaat Bekerja Keras, Tanggung Jawab, dan Etos Kerja
Islami

Hikmah dan manfaat in dapat dikembangkan lagi melalui buku referensi lain
yang kemudian bisa dijadikan instrumen atau alat untuk mengukur apakah
dirinya sudah termasuk orang yang memiliki sikap kerja keras, tanggung jawab,
dan etos kerja islami atau belum. Berikut adalah beberapa hikmah dan manfaat
sikap kerja keras, tanggung jawab, dan etos kerja islami.
Hikmah dan Manfaat
Sikap hikmah Manfaat

1. Semua pekerjaan teratasi


1. Pantang menyerah
dengan baik
2. Bersemangat
2. Bekerja dengan rasa senang
Kerja keras 3. Optimis
3. Sukses
4. Percaya diri
4. Yakin bisa
5. Hasil maksimal
5. kebutuhan terpenuhi

1. Bermanfaat bagi orang


1. Berdedikasi tinggi banyak
2. Berdisiplin tinggi 2. Selalu tepat waktu
Tanggung jawab 3. Mandiri 3. Tidak merepotkan orang lain
4. Dipercaya 4. Mudah memperoleh
5. Berani mengambil keputusan pekerjaan
5. Bekerja dengan maksimal

1. Memperoleh hasil dan


1. Kerja dinilai ibadah pahala
2. Selalu bersyukur 2. Nikmatnya di tambah
Etos kerja islami 3. Kerja dengan kompetensi 3. Pekerjaan dan hasilnya
4. Husnuzon terukur
Perilaku yang Mencerminkan sikap pekerja keras , tanggung jawab,
dan etos kerja islami

Sikap Perilaku kerja

1. Datang ke kantor selalu tepat waktu


2. Bersemangat dan optimis untuk hasil maksimal
Kerja keras 3. Bekerja dengan senang ulet dan gigih
4. Melaksanakan dan mengelola pekerjaan dengan disiplin tinggi
5. Tidak mengeluh, tidak banyak alasan, dan tidak putus asa

1. Selalu menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung


jawabnya
2. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
Tanggung jawab 3. Tidak banyak alasan dan tidak putus asa
4. Selalu membuat laporan baikdi minta atau tidak di minta
5. Menaati peraturan dimana ia berada

1. Selalu bekerja dengan sungguh-sungguh., ulet dan didasari


dengan niat ibadah
2. Selalu berusaha menjadi yang terbaik
3. Selalu tolong menolong dengan ikhlas untuk perubahan
Etos kerja islami
Thank You

Anda mungkin juga menyukai