Anda di halaman 1dari 12

Kunci

Pendidikan Agama Islam


dan Budi Pekerti
untuk
Kelas X Semester 1 SMA/MA/
SMK/MAK

CV GRAHA PUSTAKA
PENERBIT & PERCETAKAN
AH\AA
Bab 1 Berkompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja

 Kompetisi dalam Kebaikan 2. a. Giat dan bersemangat dalam belajar.


Mari Beraktivitas b. Bersikap aktif dalam belajar, misalnya bertanya
Lampiran 1 kepada guru tentang materi yang akan dipahami.
c. Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas
 Etos Kerja yang diberikan guru.
Mari Berlatih d. Tidak bergantung kepada orang lain dalam
1. Berlomba-lomba dalam kebaikan. mengerjakan tugas-tugas sekolah.
2. Amal saleh adalah segala perbuatan yang tidak merusak e. Rajin mengikuti kegiatan ekstrakuri kuler untuk
atau menghilangkan kerusakan. meningkatkan prestasi diri.
3. Surat Al Ma’idah ayat 48 menjelaskan bahwa setiap umat 3. Semangat fastabiqul khairat adalah semangat kompetisi
Allah swt. jadikan syariat yang berbeda-beda. dan semangat juang yang bernilai tinggi untuk meraih
4. “Bersegeralah kamu sekalian untuk melakukan amal- prestasi hidup.
amal saleh, karena akan terjadi suatu fitnah (bencana) 4. Terkait dunia yang sarat dengan persaingan, seorang
yang menyerupai malam yang gelap gulita, di mana ada muslim harus mampu menunjukkan kesungguhannya
seseorang yang pada waktu pagi ia beriman tetapi pada dalam bekerja cepat. Umat Islam harus mampu menjadi
waktu sore ia kafir, pada waktu sore ia beriman tetapi inisiator atau pelopor dalam kebaikan. Karena dengan
pada waktu pagi ia kafir, ia rela menukar agamanya semangat inilah, usaha untuk meraih cita-cita dan
(dengan sedikit keuntungan dunia).” (H.R. Muslim) harapan akan dengan mudah diwujudkan dan hasilnya
5. Kebaikan yang dikerjakan terus-menerus akan akan baik dan berguna.
mendatangkan sikap istikamah, ikhlas, dan akhlak 5. Allah swt. memerintahkan agar kita berlomba-lomba
mulia. dalam kebaikan, di antaranya bersegera dalam
Mari Beraktivitas melakukan ketaatan dan tidak menunda-nundanya.
Kreativitas siswa dan kebijaksanaan guru Misalnya, segera datang ke masjid dan menempati saf
Contoh jawaban: pertama ketika tiba waktunya salat fardu, memperbanyak
Kerja keras seorang pelajar sangat banyak jenisnya, baik melakukan ibadah sunah, memperbanyak baca Alquran,
ketika berada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan dan sebagainya.
sekitar rumah, baik kerja keras secara berkelompok maupun
individu. Kerja keras dilakukan oleh pelajar guna mencapai Soal Remidi
sesuatu yang diinginkan atau dicita-citakan. Contoh kerja 1. Cara mewujudkan sikap kerja keras dalam kehidupan
keras pelajar sebagai berikut. nyata adalah dengan menjalankan sesuatu secara
1. Tepat waktu ketika berangkat ke sekolah walaupun jarak sungguh-sungguh, istikamah, dan tidak mudah
rumah dengan sekolah jauh. menyerah.
2. Mengikuti setiap pembelajaran di kelas secara sungguh- 2. Orang yang telah berikhtiar dengan maksimal menurut
sungguh. kemampuannya hendaknya juga bertawakal kepada
3. Memanfaatkan waktu luang untuk belajar, baik ketika di Allah swt. atau menyerahkan hasil usahanya pada Allah
sekolah maupun di rumah. swt..
4. Memprioritaskan belajar daripada bermain. 3. Perlombaan dalam keburukan atau kejahatan dilarang
5. Mengerjakan tugas kelompok secara sungguh-sungguh oleh Allah swt. dan Rasul-Nya karena hanya akan
serta ikut berkontribusi secara aktif dalam tugas merugikan manusia itu sendiri.
kelompok. 4. a. Meyakini bahwa hidup adalah perjuangan dan di
6. Mengerjakan tugas individu (PR) secara jujur dan tidak dalam perjuangan ada kompetisi dalam kebaikan.
mengandalkan orang lain. b. Pada saat mendapatkan keberhasilan tidak takabur
7. Selalu semangat dan tidak kenal putus asa dalam dan pada saat mengalami kegagalan tidak putus
pembelajaran. asa.
c. Bersikap jujur, sportif, berperilaku mencintai kebaikan,
Penilaian Sumatif dan menyadari bahwa amal baik merupakan bekal
I. kelak di akhirat.
1. c 6. e 11. a d. Tidak menunda-nunda waktu dalam melakukan
2. c 7. c 12. d amal kebaikan seperti ketika mendengar azan maka
3. a 8. e 13. e bersegera melaksanakan salat.
4. c 9. c 14. c 5. Mereka yang tidak memiliki semangat kompetisi adalah
5. d 10. c 15. b mereka yang kalah, pesimis, atau tidak mempunyai
II. cita-cita yang mulia. Orang seperti ini cenderung
1. a. Memperoleh rida dan pahala dari Allah swt.. akan menjadi orang yang tersisihkan atau mengalami
b. Menjadi manusia yang bermanfaat. kegagalan dalam hidupnya.
c. Mempercepat penyelesaian dalam pekerjaan.
d. Termotivasi untuk menjadi lebih baik. Soal Pengayaan
e. Menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung 1. Lampiran 2
jawab. 2. Etos kerja adalah bekerja dengan sungguh-sungguh,
f. Mempererat hubungan antarsesama. sekuat daya dan tenaga, penuh semangat, serta pantang
menyerah untuk mencapai hasil yang terbaik.
3. (Zat) yang mengetahui yang gaib.

2 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) Semester 1
4. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa orang yang 5. a. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu
bekerja demi menafkahi dirinya sendiri mendapatkan agar meraih hasil yang maksimal.
apresiasi dari Rasulullah saw.. Begitu pun sebaliknya, b. Menjalankan sebaik-baiknya tugas yang menjadi
Rasulullah saw. sangat membenci orang yang bermalas- tanggung jawabnya.
malasan dan tidak mau bekerja. c. Mengerjakan suatu tugas selalu tepat waktu.

Bab 2 Hakikat Keimanan dan Syu’abul (Cabang) Iman

 Pengertian Iman 3. Iman berasal dari bahasa Arab dari akar kata amana-
yu’minu-imanan, yang artinya beriman atau percaya.
 Pengertian Syu’abul Iman Adapun secara bahasa, iman adalah kepercayaan,
Mari Beraktivitas keyakinan, ketetapan, atau keteguhan hati. Secara
Lampiran 3 istilah, iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan, dan
suatu niat, di mana tidak sempurna salah satunya jika
 Dalil Naqli tentang Syu’abul Iman tidak bersamaan dengan yang lain.
 Macam-macam Syu’abul Iman 4. Hadis ini menjelaskan prinsip-prinsip dalam keimanan.
Iman terdiri atas tiga unsur, yakni diyakini dengan hati,
 Ciri-ciri Orang Beriman diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dalam bentuk
 Manfaat dan Hikmah Syu’abul Iman perbuatan. Ketiga unsur tidak dapat berdiri sendiri-
Mari Berlatih sendiri, jika ada unsur yang tidak dimiliki seseorang
1. Kata fitrah menurut bahasa berarti penciptaan atau berarti ia belum menjadi orang yang beriman. Dengan
kejadian. demikian, orang yang beriman hatinya selalu meyakini
2. “Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanya sepenuh hati, lisannya mengucapkan secara benar,
yang akan membuat dia Yahudi, Nasrani, dan Majusi.” kemudian keyakinan dan ucapan itu diaplikasikan
(H.R. Muslim) dalam kehidupan sehari-hari. Artinya dimensi keimanan
3. Syu’abul iman diartikan sebagai cabang-cabang iman. menyangkut tiga ranah sebagai berikut.
4. kitab Qamiuth Thughyan ‘ala Manzhumati Syu’abu al a. Ma’rifatun bil qalbi, yaitu meyakini dengan hati.
Iman. b. Iqrarun bil lisan, yaitu diucapkan dengan lisan.
5. ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan c. ‘Amalun bil arkan, yaitu mengamalkannya dengan
perbuatan anggota badan. perbuatan anggota badan.
5. Dalil naqli adalah dalil yang bersumber dari Alquran dan
Mari Beraktivitas hadis.
Kreativitas siswa dan kebijaksanaan guru Soal Remidi
Contoh jawaban: 1. Masalah-masalah keimanan yang terjadi saat ini, yaitu:
Tingginya angka kriminalitas dan tindakan pelanggaran a. Mukmin yang saling mendengki.
hukum, baik hukum agama maupun hukum positif di negeri b. Kaum munafik yang membenci kaum mukmin.
ini. Setiap hari media massa dihiasi oleh berita-berita c. Orang kafir yang memerangi kaum mukmin.
tentang tindak kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat d. Tipu muslihat setan yang selalu menyesatkan.
mulai dari kejahatan-kejahatan ringan, sedang, dan berat. e. Godaan hawa nafsu dari dalam diri setiap mukmin.
Bahkan disertai dengan tindak kekerasan juga pembunuhan. Hal tersebut bisa terjadi karena iman yang dimiliki oleh
Setanlah yang menjadi pemenang dalam situasi seperti ini, seorang muslim belum menyeluruh dalam setiap aspek
kerena dengan tipu dayanya, setan berhasil menyesatkan mulai dari hati, lisan dan perbuatan sehingga belum
manusia untuk melakukan hal-hal yang tercela dan dilarang bisa istikamah untuk selalu berada pada jalan-jalan
oleh ajaran agama. kebenaran. Solusinya adalah meningkatkan keimanan
yang ada dalam diri.
Penilaian Sumatif 2. a. Bersuci atau taharah termasuk di dalamnya kesucian
I. badan, pakaian, dan tempat tinggal.
1. e 6. e 11. a b. Menegakkan salat baik salat fardu, salat sunah,
2. b 7. b 12. c maupun mengqada salat.
3. c 8. d 13. d c. Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim,
4. a 9. b 14. d membayar zakat fitrah, dan zakat mal, memuliakan
5. a 10. b 15. c tamu, serta membebaskan budak.
II. d. Menjalankan puasa wajib dan sunah.
1. a. Membaca kalimat tayibah (kalimat-kalimat yang e. Melaksanakan haji bagi yang mampu.
baik). 3. Syu’abul iman artinya cabang-cabang iman.
b. Membaca kitab suci Alquran. 4. Lampiran 4
c. Belajar dan menuntut ilmu. 5. a. Iman kepada Allah swt..
d. Mengajarkan ilmu kepada orang lain. b. Meyakini adanya rasul-rasul utusan Allah swt..
e. Zikir kepada Allah swt. termasuk istigfar. c. Mengimani keberadaan malaikat-malaikat Allah
2. a. Beriman kepada Allah swt.. swt..
b. Beriman kepada malaikat Allah swt.. d. Meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam
c. Beriman kepada kitab-kitab Allah swt.. kitab-kitab-Nya.
d. Beriman kepada rasul-rasul Allah swt.. e. Meyakini akan datangnya hari akhir.
e. Beriman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah swt.. f. Memercayai qada dan qadar Allah swt..

Semester 1 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) 3
Soal Pengayaan 4. Orang yang beriman pasti takut kepada Allah swt.
1. Lampiran 5 sehingga akan senantiasa melaksanakan perintah Allah
2. Menanggalkan kecintaan kepada dunia, termasuk cinta swt. dan menjauhi larangan-Nya.
harta dan jabatan. 5. Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu di
3. Ma’rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati. jalan.

Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya-foya, Riya’,


Bab 3 Sum’ah, Takabur, dan Hasad

 Menghindari Sikap Hidup Berfoya-foya II.


1. a. Terlihat angkuh
 Menghindari Sifat Sum’ah dan Riya’
b. Batinnya selalu berontak
Mari Beraktivitas 2. a. Terlalu sibuk mengurusi kebahagiaan duniawi sampai
Kreativitas siswa dan kebijaksanaan guru melalaikan akhirat.
Contoh jawaban: b. Menimbulkan sifat iri, dengki, dan pamer.
Siswa mencari hadis yang menjelaskan tentang menghindari c. Dapat memicu frustasi apabila hartanya habis.
sifat riya’ selain yang telah disebutkan. d. Berpotensi menimbulkan sifat kikir.
3. Orang yang hidup berfoya-foya akan banyak
 Menghindari Sifat Takabur mengeluarkan harta secara tidak terkontrol karena
 Menghindari Sifat Hasad memperturutkan gengsi dan hawa nafsu. Pada akhirnya
Mari Berlatih mereka sangat khawatir apabila hartanya habis dan
1. Ayat ini menjelaskan bahwa keingkaran para penghuni tidak bisa lagi membeli sesuatu untuk memuaskan
neraka tentang adanya hari kebangkitan. Para penghuni keinginannya. Lebih parah lagi jika pengeluaran lebih
neraka meyakini bahwa kehidupan akan berakhir dengan banyak dari penghasilan, maka akan menimbulkan
adanya kematian. Oleh karena itu, Allah mengingatkan frustasi yang lebih parah.
mereka dengan pertanyaan, “Apakah mereka menyangka 4. Kata tabzir (pemborosan) dalam bahasa Arab berasal
bahwa mereka Kami ciptakan dengan main-main (foya- dari kata bazara-yubazziru-tabziran dipahami oleh
foya)?” ulama dalam arti pengeluaran yang bukan hak. Kata
2. Berfoya-foya artinya menghabiskan uang untuk tujuan tabzir berarti menggunakan atau membelanjakan harta
bersenang-senang belaka. kepada hal yang tidak perlu. Pengertian lain dari tabzir
3. Kata tabzir (pemborosan) dalam bahasa Arab berasal adalah membelanjakan harta tidak sesuai dengan hak
dari kata bazara-yubazziru-tabziran dipahami oleh ulama (peruntukan) harta tersebut atau tidak layak menurut
dalam arti pengeluaran yang bukan hak. ketentuan syariat.
5. Syirik khafi yaitu syirik yang samar dan tersembunyi.
Soal Remidi
4.
1. Secara bahasa sum’ah berarti memperdengarkan. Adapun
Artinya: “ … D a n j a n g a n l a h b e r l e b i h - l e b i h a n . secara istilah, sum’ah adalah memberitahukan atau
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang memperdengarkan amal ibadah yang dilakukan kepada
yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al An’am: 141) orang lain agar dirinya mendapatkan pujian atau sanjungan.
5. a. Luruskan niat. 2. Kata israf berasal dari bahasa Arab asrafa-yusrifu-
b. Menyadari kedudukan diri hanyalah seorang israafan berarti bersuka ria sampai melewati batas.
hamba. Israf ialah suatu sikap jiwa yang memperturutkan
c. Mengendalikan hati. keinginan yang melebihi semestinya. Menurut Kamus
d. Memperbanyak bersyukur. Besar Bahasa Indonesia (KBBI), melampaui batas
Mari Beraktivitas (berlebihan) diartikan melakukan tindakan di luar
Kreativitas siswa dan kebijaksanaan guru wewenang yang telah ditentukan berdasarkan aturan
Contoh jawaban: (nilai) tertentu yang berlaku. Secara istilah, melampaui
Berkata tidak penting dan tidak perlu, baik secara langsung batas (berlebihan) dapat dimaknai sebagai tindakan yang
maupun tidak langsung seperti dalam bertemu langsung dilakukan seseorang di luar kewajaran ataupun kepatutan
dengan lawan bicara atau komunikasi dengan media karena kebiasaan yang dilakukan untuk memuaskan
elektronik, termasuk media soaial. Contohnya menggunakan kesenangan diri secara berlebihan.
kuota internet untuk searching hal-hal yang tidak perlu, 3. a. Umurnya.
scroll hal-hal yang tidak penting, chatting hal-hal yang tidak b. Masa mudanya.
dibutuhkan, dan sebagainya. c. Hartanya (dari mana ia dapatkan).
Penilaian Sumatif d. Hartanya (dalam hal apa ia belanjakan).
I. e. Ilmu yang dimilikinya.
1. e 6. a 11. e 4. Karena ia merasa mampu membeli semua barang yang
2. d 7. e 12. d diinginkan. Ada perasaan puas dan bangga apabila
3. b 8. c 13. c mampu membeli barang mewah, unik, dan berbeda
4. b 9. a 14. c dari kepunyaan orang lain. Cara menghindarinya yaitu
5. b 10. d 15. c dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Membeli
sesuatu berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan.

4 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) Semester 1
5. “Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) 4. a. Menginginkan agar kenikmatan orang lain hilang dan
orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. ia dapat menggantikannya.
Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) b. Menginginkan kenikmatan orang lain hilang,
secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah walaupun ia tak dapat menggantikan nikmat tersebut
saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar dengan merasakan mustahil untuk mendapatkannya.
kepada Tuhannya.” (Q.S. Al Isra’: 26–27) Asalkan dia gembira melihat kejatuhan orang
Soal pengayaan tersebut.
1. Secara bahasa, takabur berasal dari kata kabura yang c. Tidak ingin kenikmatan orang lain hilang, tetapi benci
berarti besar. Hal ini dapat diartikan jika orang yang jika orang lain mendapat nikmat lebih darinya.
takabur adalah orang yang merasa dirinya besar atau 5. Cobalah untuk tidak berbangga diri. Ingatlah dan
lebih segala-galanya dari orang lain. terus mengingat bahwa apa yang kita lakukan saat ini
2. Lampiran 6 semata-mata karena izin Allah swt.. Kita mampu beramal
3. Hasad menurut istilah adalah perasaan tidak senang karena diberikan rezeki berkecukupan. Kita bisa salat
terhadap nikmat atau nasib baik yang diterima oleh orang dengan sempurna karena diberikan kesehatan. Jadi,
lain dan berharap nasib atau nikmat tersebut berpindah berterimakasihlah pada Allah swt..
kepadanya.

Sumatif Tengah Semester

I. 2. Kata tabzir (pemborosan) dalam bahasa Arab berasal


1. b 6. c 11. d 16. b 21. d dari kata bazara-yubazziru-tabziran dipahami oleh ulama
2. d 7. c 12. c 17. e 22. c dalam arti pengeluaran yang bukan hak.
3. d 8. b 13. b 18. b 23. c 3. Hasad menurut istilah adalah perasaan tidak senang
4. a 9. c 14. e 19. b 24. a terhadap nikmat atau nasib baik yang diterima oleh orang
5. c 10. b 15. c 20. a 25. c lain dan berharap nasib atau nikmat tersebut berpindah
II. kepadanya.
1. Lampiran 7 4. Kebaikan yang dikerjakan terus-menerus akan
2. Secara bahasa, takabur berasal dari kata kabura yang mendatangkan sikap istikamah, ikhlas, dan akhlak
berarti besar. Hal ini dapat diartikan jika orang yang mulia.
takabur adalah orang yang merasa dirinya besar atau 5. Lampiran 8
lebih segala-galanya dari orang lain. Takabur atau
sombong artinya adalah membanggakan diri sendiri. Soal Pengayaan
Orang yang takabur akan melihat diri sendiri lebih besar 1. Setelah berikhtiar dengan maksimal menurut
dari yang lain dan memandang dirinya lebih sempurna kemampuannya, umat Islam harus bertawakal kepada
dibandingkan siapa pun. Allah swt. atau menyerahkan hasil usahanya pada Allah
3. Etos kerja menurut Islam diartikan sebagai sikap swt..
kepribadian yang melahirkan keyakinan sangat mendalam 2. Iman berasal dari bahasa Arab dari akar kata amana-
bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya yu’minu-imanan, yang artinya beriman atau percaya.
atau menampakkan kemanusiaannya, melainkan Adapun secara bahasa iman adalah kepercayaan,
sebagai suatu manifestasi dari amal saleh. Etos kerja keyakinan, ketetapan, atau keteguhan hati. Secara istilah
adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya iman merupakan suatu ucapan, suatu perbuatan, dan
dan tenaga, penuh semangat, serta pantang menyerah suatu niat, di mana tidak sempurna salah satunya jika
untuk mencapai hasil yang terbaik. tidak bersamaan dengan yang lain.
4. Q.S. An Nisa’ ayat 136 3. Ma’rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati.
5. Manusia yang telah melawan fitrah dirinya sendiri dan 4. Secara bahasa sum’ah berarti mem perdengarkan.
menurunkan derajat identitas dirinya sebagai manusia Adapun secara istilah sum’ah adalah memberitahukan
di hadapan Allah swt.. (Kreativitas siswa) atau memperdengarkan amal ibadah yang dilakukan
Soal Remidi kepada orang lain agar dirinya mendapatkan pujian atau
1. Terkait dunia yang sarat dengan persaingan, seorang sanjungan.
muslim harus mampu menunjukkan kesungguhannya 5. a. Terlalu sibuk mengurusi kebahagiaan duniawi sampai
dalam bekerja cepat. Umat Islam harus mampu menjadi melalikan akhirat.
inisiator atau pelopor dalam kebaikan. Karena dengan b. Menimbulkan sifat iri, dengki, dan pamer.
semangat inilah, usaha untuk meraih cita-cita dan c. Dapat memicu frustasi apabila hartanya habis.
harapan dapat dengan mudah diwujudkan dan hasilnya d. Berpotensi menimbulkan sifat kikir.
akan baik dan berguna.

Semester 1 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) 5
Bab 4 Asuransi Syariah, Bank Syariah, dan Koperasi Syariah

 Asuransi Syariah Menurut istilah, asuransi syariah atau takaful adalah


Mari Beraktivitas pengaturan risiko yang memenuhi ketentuan syariah, tolong-
Kreativitas siswa dan kebijaksanaan guru menolong yang melibatkan peserta asuransi dan pengelola,
Contoh jawaban: serta berdasarkan pada ketentuan Alquran dan sunah.
Beberapa alasan golongan yang mengharamkan asuransi 2. Asuransi merupakan perjanjian antara dua belah pihak,
sebagai berikut. yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang
1. Sama dengan judi. menjadi landasan bagi perusahaan asuransi untuk
2. Mengandung ketidakjelasan dan ketidakpastian. penerimaan premi.
3. Mengandung riba. 3. Islam membolehkan asuransi ketika bersifat sosial dan
4. Mengandung unsur eksploitasi karena pemegang polis mengharamkan asuransi ketika bersifat komersial.
(surat perjanjian) yang tidak melanjutkan pembayaran 4. Transaksi bai’al mudarabah adalah jual beli yang
uang preminya akan hilang. dilakukan di mana penjual secara transparan akan
5. Premi dari para pemegang polis (surat perjanjian) diputar menyampaikan harga perolehan barang dan melakukan
untuk praktik riba. kesepakatan dengan calon pembeli berapa laba
6. Menjadikan hidup dan mati manusia sebagai objek bisnis yang akan ia ambil secara transparan. Sedangkan
yang berarti mendahului takdir Allah swt.. bai’al istis. na’ dan bai’al salam adalah jual beli yang
dilakukan antara tiga pihak (pembeli-distributor-penjual).
Jika pembayaran dilakukan secara tunai maka disebut
 Bank Syariah bai’ al istis. na’ namun jika dilakukan dengan mengangsur,
 Koperasi Syariah maka disebut bai’al salam.
Mari Berlatih 5. Pada ekonomi konvensional tujuan utama dari aktivitas
1. Asuransi merupakan perjanjian antara dua belah pihak, ekonomi semata-mata hanyalah untuk mendapatkan
yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis (surat keuntungan dan kepentingan duniawi, sedangkan dalam
perjanjian) yang menjadi landasan bagi perusahaan ekonomi syariah segala aktivitas perekonomian tujuan
asuransi untuk penerimaan premi. akhirnya harus seimbang antara kepentingan duniawi
dan kepentingan ukhrawi.
2. Soal Remidi
1. Pinjaman rentenir adalah pinjaman permodalan atau
3. Tanggal 24 Februrari 1994. keuangan namun dengan kewajiban pengembalian yang
4. Lampiran 9 disertai perhitungan bunga pinjaman yang sangat tinggi
5. Mengatur tentang prinsip umum dan akad asuransi sehingga seringkali mencekik rentabilitas (kemampuan
syariah. mengembali kan) dari para peminjamnya. Agama
melarang umat Islam untuk meminjam uang kepada
Mari Beraktivitas rentenir karena jelas di dalamnya terdapat praktik
Kreativitas siswa dan kebijaksanaan guru riba dan sangat berisiko menimbulkan kerugian dan
Contoh jawaban: kesengsaraan bagi peminjamnya, sehingga menjadikan
Kegiatan dan usaha bank syariah tidak jauh berbeda dengan hidup tidak maslahat.
bank konvensional. Namun terdapat perbedaan antara 2. Karena dengan bertransaksi pada unit usaha syariah,
keduanya, yaitu transaksi yang mengandung riba pada merupakan salah satu upaya untuk menghindari
bank konvensional diupayakan untuk ditiadakan dalam bank berkembangnya praktik riba, sebagaimana yang Allah
syariah. Adapun tiga kegiatan utama bank syariah sebagai swt. jelaskan bahwa Allah swt. menghalalkan jual beli dan
berikut. mengharamkan riba. Adapun usaha keuangan syariah
1. Penghimpunan dana adalah salah satu representasi konkret di masyarakat
2. Penyaluran dana untuk menghindari praktik-praktik riba yang akan
a. Jual beli merugikan mereka.
b. Investasi 3. Bank Syariah dalam pengoperasiannya tidak
c. Sewa-menyewa menggunakan sistem bunga dan menggantinya
3. Jasa pelayanan dengan sistem bagi hasil, sedangkan bank konvensional
pengoperasiannya menggunakan sistem bunga.
Penilaian Sumatif 4. a. Menghimpun dana dari masyarakat.
I. b. Penyaluran dana kepada masyarakat.
1. b 6. a 11. e c. Jasa pelayanan.
2. b 7. b 12. d Ketiga usaha tersebut menerapkan prinsip bagi hasil dan
3. e 8. d 13. c menghindari praktik riba dengan tidak menerapkan bunga
4. c 9. a 14. a seperti usaha yang dijalani oleh lembaga keuangan
5. b 10. b 15. a konvensional.
II. 5. a. Pihak tertanggung.
1. Asuransi syariah atau juga dikenal dengan asuransi takaful b. Pihak penanggung.
c. Akad atau perjanjian asuransi.
berasal dari bahasa Arab d. Pembayaran iuran (premi).
e. Kerugian, kerusakan atau kehilangan (yang diderita
yang artinya saling menanggung atau menanggung tertanggung).
bersama. f. Peristiwa yang tidak bisa diprediksi.

6 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) Semester 1
Soal Pengayaan 4. Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998, prinsip syariah
1. Prinsip asuransi syariah terdapat tolong-menolong, adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam
misalnya bila terjadi suatu risiko terhadap nasabah, antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana
santunan yang dibayarkan adalah berupa dana tabarru’ atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan
atau yang juga dikenal dengan sebutan risk sharing lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah,
dalam dunia asuransi. antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
2. Akad mudarabah yaitu akad kerja sama bagi hasil hasil (mudarabah), pembiayaan berdasarkan prinsip
antara pemegang polis (surat perjanjian) dengan pihak penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang
perusahaan atas dasar untung rugi. dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau
3. Pihak perusahaan asuransi akan menyerahkan sejumlah pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
uang jika salah seorang peserta mengalami musibah. murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan
Musibah yang dimaksud misalnya, kecelakaan, pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
kebanjiran, kecurian, dan hal lain yang telah disepakati pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
bersama. Besar jumlah pengeluaran dan penyerahan 5. Transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan
uang tersebut berdasarkan kesepakatan awal. yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan.

Bab 5 Meneladani Peran Ulama dalam Penyebaran Agama Islam

 Masuknya Ajaran Islam di Indonesia Contoh tokoh yang sangat berjasa dalam mengembangkan
agama Islam di kawasan sekitar Surabaya adalah Sunan
 Jalur Penyebaran Islam di Indonesia Ampel. Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Sunan
 Perkembangan Dakwah Islam di Indonesia Ampel lahir pada tahun 1401 Masehi. Wilayah dakwahnya
Mari Beraktivitas berada di sekitar Surabaya. Ia juga memiliki pesantren Ampel
Lampiran 10 Denta yang terletak di daerah Denta, Surabaya. Strategi
dakwahnya yang terkenal adalah dengan mendidik para dai
atau juru dakwah. Kemudian, ia menikahkan banyak juru
 Contoh-Contoh Perkembangan Islam di Indonesia
dakwah dengan putra-putri penguasa bawahan Majapahit.
 Keteladanan Ulama Penyebar Agama Islam (kreativitas siswa)
 Hikmah Mempelajari Perkembangan Islam di
Indonesia Penilaian Sumatif
Mari Berlatih I.
1. Seorang dianggap telah beragama Islam jika ia telah 1. b 6. b 11. b
mengucapkan dua kalimat syahadat. 2. b 7. c 12. c
2. Orang-orang Arab yang datang adalah keturunan Nabi 3. a 8. a 13. a
Muhammad saw. yang menggunakan gelar “sayid” atau 4. a 9. d 14. e
“syarif” di depan namanya 5. c 10. b 15. c
3. Teori Persia menyebutkan bahwa proses kedatangan II.
Islam ke Indonesia berasal dari satu daerah Persia atau 1. a. Kewajiban untuk menyampaikan dakwah.
Farsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya terdapat beberapa b. Memasukkan ajaran Islam dalam berbagai aspek
kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara kehidupan.
masyarakat Farsi dan Indonesia seperti peringatan c. Internalisasi nilai Islam sesuai nilai budaya lokal.
10 Muharam atau Asyura dan ditemukannya makam d. Pemurnian ajaran Islam hendaknya terus berjalan.
Maulana Malik Ibrahim tokoh ulama dari Persia di tahun e. Tidak mengidentikkan Islam dengan kekerasan.
1419 di Gresik. 2. Raja Bacan masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar
4. Saluran Islamisasi melalui jalur perdagangan ini sangat Sultan Zaenal Abidin.
menguntungkan, karena para raja dan bangsawan turut 3. a. Jalur utara dengan rute: Arab (Makkah dan
serta dalam aktivitas perdagangan tersebut. Madinah)–Damaskus–Bagdad–Gujarat (pantai barat
5. Masjid Agung Demak, Masjid Agung Kasepuhan Cirebon, India)–Sri Lanka–Indonesia.
Masjid Agung Banten, dan sebagainya. b. Jalur selatan dengan rute: Arab (Makkah dan
Madinah)–Yaman–Gujarat (pantai barat India)–Sri
Mari Beraktivitas Lanka–Indonesia.
Kreativitas siswa dan kebijaksanaan guru 4. Pada masa penjajahan, peranan umat Islam yang
Contoh jawaban: paling besar adalah kegigihan perjuangannya dalam
Siswa dapat bertanya kepada orang tua, kakek, atau tokoh menentang perendahan, perampasan, dan perampokan
masyarakat (kyai kampung) tentang tokoh-tokoh zaman dulu terhadap nilai-nilai serta hak-hak kemanusiaan. Mereka
yang berjasa dalam penyebaran dan pengembangan agama rela bermandi darah demi tegaknya keadilan martabat
Islam di desa masing-masing siswa, tujuannya agar siswa manusia.
mengetahui sejarah desanya masing-masing serta dapat 5. a. Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat
mengambil pelajaran. Surabaya.
b. Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung
Demak yang dibangun pada tahun 1479 M.
c. Memelopori berdirinya Kerajaan Islam Demak
dan ikut menobatkan Raden Fatah sebagai sultan
pertamanya.

Semester 1 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) 7
Soal Remidi Soal Pengayaan
1. Nama Sunan Muria adalah Raden Umar Said, putra 1. Salokantara dan Jugul Muda adalah dua kitab undang-
Sunan Kalijaga. Beliau seorang mubalig yang berdakwah undang Demak yang berlandaskan syariat Islam, di
ke pelosok-pelosok desa dan daerah pegunungan. Di hadapan peraturan negeri pengganti Majapahit itu semua
dalam dakwahnya beliau menggunakan sarana gamelan manusia sama derajatnya, sama-sama khalifah Allah swt.
serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di di dunia.
Gunung Muria yang terletak di sebelah utara Kudus. 2. a. Perdagangan c. Kesenian
2. Kerajaan Aceh mencapai kejayaan di ba wah b. Pernikahan d. Tasawuf
kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. c. Pendidikan f. Politik
3. Animisme, dinamisme, Hindu, dan Buddha. 3. Kerajaan Gowa Tallo, Bone, Wajo, dan Sopang.
4. Islam dianggap mampu memadukan nilai budaya 4. Keberhasilan dakwah ulama-ulama di Indonesia, tentunya
lokal, regional, dan nasional. Oleh karena itu, Islam tidak terlepas dari metode yang mereka aplikasikan
yang berkembang di Indonesia tampil dengan corak dalam pelaksanaan di lapangan. Dapat dikatakan bahwa
khas Indonesia. Demikian halnya ketika Islam masuk metode dakwah ulama-ulama di Indonesia tidak terlepas
ke beberapa daerah di tanah air, memiliki karakter dari metode dakwah yang santun, moderat, bi al hikmah
yang kuat dengan masing-masing daerahnya. Dengan wa al mau’izat al hasanah.
begitu, kekuatan Islam yang ada pada diri masyarakat 5. Dakwah Islamiah kepada umat Islam tetap perlu
menjadi kuat dan Islam juga mudah diterima di kalangan dilakukan. Tujuannya, agar mereka selalu menerapkan
masyarakat. ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Demikian
5. Kerajaan Demak, Pajang, Mataram, Cirebon, dan halnya jika dalam pengalaman agama mereka terjadi
Banten. kekeliruan karena pengetahuan yang terbatas atau
kebiasaan yang salah harus diluruskan.

8 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) Semester 1
Sumatif Akhir Semester

I. Soal Remidi
1. d 6. d 11. b 16. c 21. b 1. Riya’ secara bahasa berarti menampakkan atau
2. b 7. d 12. c 17. c 22. a memperlihatkan. Adapun secara istilah, riya’ adalah
3. c 8. c 13. b 18. d 23. e melakukan ibadah dengan niat supaya mendapat pujian
4. b 9. a 14. d 19. b 24. e atau penghargaan dari orang lain.
5. e 10. a 15. a 20. d 25. c 2. Sebab niat yang salah akan menyebabkan amal atau
II. pekerjaan itu tidak ada nilainya di hadapan Allah swt..
1. a. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). 3. Mencari rida Allah swt.
b. Sunan Ampel (Raden Rahmat). 4. Kompetisi dalam kebaikan adalah per saingan atau
c. Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim). berlomba untuk melakukan kebaikan atau amal saleh.
d. Sunan Giri (Syekh Ainul Yaqin/Raden Paku). 5. Dalam surat At Taubah ayat 105, Allah memberi perintah
e. Sunan Drajat (Raden Syarifudin). kepada umat manusia untuk bekerja dan beramal saleh.
f. Sunan Kalijaga (Raden Mas Said). Apa pun pekerjaan atau amal yang dikerjakan, Allah swt.
g. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq). dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan
h. Sunan Muria (Raden Umar Said/Raden Prawoto). melihat pekerjaan itu. Kelak di akhirat, Allah swt. akan
i. Sunan Gunung Jati (Fatahillah/Syarif Hidayatullah/ memberikan balasan terhadap amalan tersebut.
Syekh Nurullah). Soal Pengayaan
2. a. Masyarakat dibebaskan dari pemujaan berhala 1. a. Meyakini bahwa hidup adalah perjuangan dan di
dan pendewaan raja-raja serta dibimbing untuk dalam perjuangan ada kompetisi dalam kebaikan.
menyembah Allah swt.. b. Pada saat mendapatkan keberhasilan tidak takabur
b. Berubahnya sistem kasta menjadi masyarakat yang dan pada saat mengalami kegagalan tidak putus
setiap anggotanya mempunyai kedudukan, harkat, asa.
martabat, hak yang sama. c. Bersikap jujur, sportif, berperilaku mencintai kebaikan,
c. Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan dan menyadari bahwa amal baik merupakan bekal
yang didengungkan Islam dengan semboyan Hubbul kelak di akhirat.
Wathan Minal Iman (cinta tanah air sebagian dari d. Tidak menunda-nunda waktu dalam melakukan
iman). amal kebaikan seperti ketika mendengar azan maka
d. Semboyan “Islam adalah agama yang cinta damai, bersegera melaksanakan salat.
tetapi lebih cinta kemerdekaan” mampu mendorong 2. a. Bersuci atau taharah termasuk di dalamnya kesucian
masyara kat untuk mewujudkan kemerdekaan badan, pakaian, dan tempat tinggal.
Indonesia. b. Menegakkan salat baik salat fardu, salat sunah,
3. a. M e n u m b u h k a n r a s a k e i m a n a n d a n s e l a l u maupun mengqada salat.
mendekatkan diri kepada Allah swt.. c. Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim,
b. Bersikap tawaduk atau rendah hati. membayar zakat fitrah, dan zakat mal, memuliakan
c. Menumbuhkan kesadaran untuk saling menghormati tamu, serta membebaskan budak.
antarsesama. d. Menjalankan puasa wajib dan sunah.
d. Memahami kekurangan dan kelemahan diri sendiri. e. Melaksanakan haji bagi yang mampu.
e. Mengendalikan diri dari emosi dan dari hal-hal yang 3. a. Umurnya.
dapat memunculkan sikap membanggakan diri atau b. Masa mudanya.
sombong. c. Hartanya (dari mana ia dapatkan).
f. Dalam urusan duniawi selalu melihat ke bawah. d. Hartanya (dalam hal apa ia belanjakan).
g. Membiasakan diri untuk selalu bersyukur kepada e. Ilmu yang dimilikinya.
Allah swt.. 4. Islam membolehkan asuransi ketika bersifat sosial dan
4. Kesamaan tradisi dan kebudayaan yang berkembang di mengharamkan asuransi ketika bersifat komersial.
Persia dan Indonesia seperti peringatan 10 Muharam atau 5. a. Raja Ternate yang bergelar Sultan Mahrum (1465–
Asyura dan ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim 1486 M).
tokoh ulama dari Persia tahun 1419 di Gresik. b. Sultan Zaenal Abidin yang sangat besar jasanya
5. Lampiran 11 dalam menyiarkan Islam di Kepulauan Maluku,
Papua, bahkan sampai ke Filipina.
c. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan
Jamaluddin.
d. Raja Jailolo yang berganti nama dengan Sultan
Hasanuddin.
e. Raja Bacan masuk Islam dan bergelar Zaenal Abidin
pada tahun 1520 M.

Semester 1 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) 9
Lampiran

Lampiran 1
Siswa menghafalkan surat Al Ma’idah ayat 48 beserta terjemahannya. Siswa melafalkan surat Al Ma’idah ayat 48 beserta
terjemahannya di depan kelas untuk mendapat penilaian guru.
Surat Al Ma’idah ayat 48

Artinya: “… Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak
mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat
kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini
kamu perselisihkan.” (Q.S. Al Ma’idah: 48)
Lampiran 2
Contoh jawaban:
Hukum Tajwid Lafal Hukum Tajwid Lafal

Iz. har syafawi Mad layyin

Ikhfa’ haqiqi dan


Idgam bilagunnah
Iz. har syafawi

Mad ‘arid lissukun Qalqalah sugra

Lampiran 3
Siswa menghafalkan surat Ar Rum ayat 30 dan hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim tentang jumlah cabang iman
beserta terjemahannya. Siswa melafalkan surat Ar Rum ayat 30 dan hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim tentang
jumlah cabang iman beserta terjemahannya di depan kelas untuk mendapat penilaian guru.
Surat Ar Rum ayat 30

Artinya: “Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan
manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Ar Rum: 30)

H.R. Bukhari dan Muslim tentang jumlah cabang iman

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih,
yang paling utama adalah ucapan Laa ilaha illallah, sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan
sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan’.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

10 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) Semester 1
Lampiran 4

Artinya: “Iman itu dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.” (H.R. Ibnu Majah)

Lampiran 5

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih,
yang paling utama adalah ucapan laa ilaha illallah, sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan sesuatu
yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan’.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Lampiran 6

Artinya: “Dan janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.” (Q.S.
Luqman: 18)

Lampiran 7

Artinya: “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al A’raf: 36)

Lampiran 8

Artinya: “Iman itu dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.” (H.R. Ibnu Majah)

Lampiran 9

Artinya: “… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan .…” (Q.S. Al Ma'idah: 2)
Lampiran 10
Kreativitas siswa dan kebijaksanaan guru
Contoh jawaban:
Timeline tentang sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Pulau Jawa sebagai berikut.

Sunan Sunan
Bonang Kudus
Tahun Tahun
Maulana 1500–1560 1540–1560
Sunan Sunan
Malik Sunan Sunan
Ampel Gunung Jati Dan
Ibrahim Drajat Kalijaga
Tahun Tahun seterusnya.
Tahun Tahun Tahun
1420–1560 1460–1520
1400–1420 1500–1560 1540–1560
Sunan Giri Sunan Muria
Tahun Tahun
1500–1560 1540–1560

Semester 1 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) 11
Lampiran 11

Artinya: “… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan .…” (Q.S. Al Ma'idah: 2)

12 Kunci Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X (dari 12 hlm.) Semester 1

Anda mungkin juga menyukai