Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di
akhirat disertai sikap optimis. Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi
kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani
harus terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain makan, pakaian dan tempa tinggal sedangkan
kebutuhan rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan nasehat. Kebutuhan itu akan diperoleh
dengan syarat apabila manusia mau bekerja keras dan berdo’a maka Allah pasti akan
memberikan nikmat dan rizki-Nya.
Bekerja atau berikhtiar merupakan kewajiban semua manusia. Karena itu untuk mencapai
tujuan hidup manusia harus bekerja keras terlebih dahulu. Dalam lingkup belajar, kerja keras
sangat diperlukan sebab belajar merupakan proses ang membutuhkan waktu. Orang akan sukses
apabila ia giat belajar, tidak bermalas-malasan.
Firman Allah swt:
Artinya:“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” Q.S. (Ar-Ra’du[13]: 11)
Merujuk pada aat al-Qur’an di atas, maka setiap manusia haruslah mengusahakan untuk
kehidupannya, tidak sekedar menunggu rizki dari Allah dengan berpangku tangan saja.
Adapun apabila manusia bekerja keras maka akan memperoleh beberapa manfaat antara
lain: mendatangkan pahala karena bekerja keras merupakan ibadah kepada Allah swt,
meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup.
2. TekundanUlet
Tekun berarti kesungguhan tekad dalam melakukan (mencapai) sesuatu. Sedangkan ulet
berarti tidak putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita.
Tekun dan ulet merupakan sifat terpuji. Setiap muslim harus memiliki sikap tekun dan ulet baik
dalam bekerja maupun beribadah. Berikut ini macam-macam sikap tekun dan ulet.
a. TekundanUletdalambekerja.
Agama Islam mendorong kita untuk berusaha atau bekerja mencari rizki. Perintah agar
manusia bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia Allah, merupakan bukti motivasi ang
diberikan Allah swt. Islam selanjutnya menyuruh kita untuk bersikap optimis, sebaliknya
melarang untuk bersikap ragu-ragu dan pesimis.Untuk itu, dalam berusaha dan bekerja harus
disertai sikap tekun dan ulet sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
b. Tekun dan ulet dalam belajar.
Setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Ilmu mempunyai arti penting bagi
kehidupan manusia, karena dengan ilmu seseorang atau suatu bangsa dapat menjaga,
melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa.
Allah swt berfirman:
Artinya:
Sikap kerja keras, tekun, ulet dan teliti sangat berkaitan erat. Maksudnya sebuah usaha yang
dilakukan dengan giat atau keras maka akan lebih maksimal apabila diiringi dengan ketekunan ,
keuletan dan ketelitian.
Berikut ini contoh yang menunjukkan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti.
1. Bersungguh-sungguh mencari rizki yang halal, sebab Allah tidak akan memberi rizki
pada orang yang malas.
2. Tidak mudah putus asa bila dalam bekerja atau belajar menemui hambatan, tetap
berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi.
3. Segera menyelesaikan pekerjaan tidak menunda-nundanya.
4. Apabila telah berhasil memperoleh apa yang direncanakan, tidak cepat merasa puas,
akan tetapi terus terpacu untuk lebih kreatif.
5. Apabila menghadapi pekerjaan yang tidak disukai, maka tetap tekun menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan hati sabar.
6. Senantiasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan.
7. Apabila mengalami kegagalan dalam sebuah pekerjaan, maka tidak merasa putus asa,
namun mengoreksi kembali langkah-langkah yang telah dilakukan untuk perbaikan yang
akan datang.
8. Melakukan pekerjaan didahului dengan perencanaan yang matang.
9. Melakukan pekerjaan dengan fisik yang kuat dan hati senang sehingga pekerjaan dapat
dilakukan dengan ringan.
C. Membiasakan diri berperilaku kerja keras,tekun,ulet dan teliti
Perilaku Kerja keras, Tekun, Ulet dan Teliti sangat dianjurkan oleh agama Islam. Akan
tetapi keempat perilaku tersebut bukanlah mudah hal yang mudah untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan beberapa hal antara lain sifat malas dan
kesibukan kita. Oleh karena itu dibutuhkan niat yang tulus dan pembiasaan diri agar keempat
sikap tersebut sedikit demi sedikit akan tumbuh dan menjadi kebiasaan .