Anda di halaman 1dari 8

B.

Sikap Kerja Keras

Sikap kerja keras dan berusaha untuk mengubah nasib, rajin, dan sungguh-sungguh dalam
melakukan pekerjaan merupakan anjuran dan kewajiban bagi insan yang beragama Islam. Agama
merupakan motivasi dan sumber gerak serta dinamika dalam mewujudkan etos kerja. Islam
menyuruh manusia untuk bekerja dan mengubah nasibnya sendiri. Manusia wajib berusaha dan
berikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masing-masing. Memang hanya
manusia yang mau berusaha, bekerja keras, dan sungguh-sungguh yang akan meraih prestasi, baik
kesuksesan hidup di dunia maupun di akhirat. Ada beberapa sikap mental yang mencerminkan sikap
ini antara lain:

1. Proaktif, yaitu sikap yang ingin mengubah lingkungan, mengubah keadaan yang ada, atau
membuat suasana lebih kondusif. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar Ra’ad ayat 11 berbunyi:

Artinya:”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” Lihat Al-Qur’an on line di goole

2. Memulai suatu pekerjaan dengan setelah sempurna dalam pikiran.

Kegiatan seperti ini kegiatan yang mengacu kepada visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa pekerjaan tersebut tergantung niat masing-
masing. Usaha itu akan dipengaruhi kesungguhan mengerjakan dan niatnya sesuai denga Firman
Allah dalam Al Qur’an yang berbunyi sebagai berikut.

Artinya: ”Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya.”(Q.S. AnNajm:39) Lihat Al-Qur’an on line di goole

Dengan keterangan ayat diatas maka jelaslah bahwa manusia mempunyai keharusan untuk berusaha
dan mampu mengubah kondisi sendiri dari kemunduran dan keterbelakangan untuk menuju kepada
kemajuan. Suatu prestasi kerja dan keberuntungan tidak dapat diraih dengan mudah oleh seseorang,
melainkan melalui usaha dan kerja keras yang dibarengi idealisme dan optimisme yang tinggi.
Bekerja keras bagi manusia merupakan keharusan dan panggilan hidup manusia. Jika kita berusaha
dengan baik serta diiringi dengan hati yang ikhlas karena Allah maka hal itu termasuk ibadah dan
perbuatan yang berpahala.

3. Selesai mengerjakan suatu pekerjaan beralihlah kepada yang lain

Kita harus selalu mengatur waktu untuk mengerjakan pekerjaan sehingga tidak ada waktu yang
terbuang, membuat nilai waktu itu maksimal, baik untuk urusan dunia ataupun akhirat. Karena
waktu itu laksana pedang apabila kita tidak menggunakannya ia akan memotong kita tanpa
menunggu, waktu tak pernah berhenti. Sesuai Firman Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 6 dan 7
berbunyi:

Artinya: Maka apabila telah menyelesaikan suatu urusan, kerjakanlah urusan yang lain, dan kepada
Tuhanmu gemar dan berharaplah! ( Al-Insyiroh ayat 7-8 ) Lihat Al-Qur’an on line di goole
4. Mewujudkan Sinergi, saling bekerjasama mencapai tujuan.

Kejelekan yang terorganisir bisa mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Itu rahasia mengapa
Rasulullah mendidik umat untuk selalu berjamaah dalam sholat. Kerjaaan yang berat bila digotong
bersama-sama akan menjadi ringan, pekerjaan yang susah akan menjadi mudah.

5. Sibuk memperbaiki diri sendiri, tidak memiliki waktu untuk mencela orang lain.

Dalam Islam setiap perbuatan manusia mempunyai nilai positif bagi kehidupan manusia. Karena itu
setiap muslim tatkala melakukan kegiatan, harus ada nilai tambah yang bermanfaat, baik bagi
dirinya ataupun orang lain. Inilah yang dinamakan amal shaleh. Ratusan kali Al Qur’an mengulang-
ulang kalimat amal shaleh, hal ini menunjukkan betapa kerja keras mendapatkan perhatian yang
sangat penting bagi kehidupan setiap muslim.

Al Qur’an menggambarkan bahwa manusia memiliki peran besar yang dapat membawa kebangkitan
dan keruntuhan jalannya sejarah. Peran penting ini didasari karena manusia memiliki unsur-unsur
yang menyatu luar dan dalam sehingga perubahan sejarah dan kehidupan manusia sendiri berada
dipundaknya. Unsur luar adalah jasmani dan bentuk lahiriah, sedangkan unsur dalam adalah
perpaduan antara pandangan hidup, tekad, kehendaknya. Meskipun kedua unsur itu harus sama
mendapat pembinaan, namun Al Qur’an menekankan bahwa unsur dalam harus dapat perhatian
lebih. Allah Berfirman sebagai berikut :

Artinya: ” Sesungguhnya Allah tidak akan merobah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah
apa yang terdapat dalam diri mereka” ( Q.S. Ar. Ra’ad ayat 11) Lihat Al-Qur’an on line di goole

Berdasarkan ayat ini, keberhasilan atau kegagalan tergantung pandangan hidup yang dimilikinya.
Ada yang terbatas, sempit dan sementara namun ada juga yang luas dan jauh kedepan. Bagi muslim
diajarkan untuk memiliki pandangan hidup yang mendunia dan berwawasan keakhiratan.

B. Produktivitas Kerja

Manusia sebagai insan individual dan sosial selalu mempunyai keinginan untuk meningkatkan
kemajuan serta taraf hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan hidupnya selalu ingin terpenuhi dengan
berbagai macam cara. Supaya keinginan tersebut tercapai dengan baik, Allah memerintahkan
kepada mahkluk-Nya agar berusaha dan berkarya supaya mendapatkan rezeki yang halal dan
tayyibah (baik) sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya yang berbunyi sebagai berikut.

Artinya: ”Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamudi muka bumi, dan carilah karunia
Allah (rezeki) dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. ” (Q.S. Al Jumu’ah:10)
Lihat Al-Qur’an on line di goole

Dalam ayat lain Allah menjelaskan: Artinya: ”Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan)
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. ” (Q.S. Al Insyirah :7) Lihat Al-Qur’an on line
di goole

Kedua ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa ibadah itu bukan hanya shalat saja, tetapi
bekerja mencari nafkah atau rezeki itu pun termasuk ibadah jika dilakukan dengan ikhlas dan hanya
mencari keridaan Allah semata. Kemudian, kita harus rajin dan sungguh-sungguh dalam bekerja.

Dalam ayat tersebut juga tersirat dengan jelas bahwa kita tidak boleh kosong dari kegiatan. Kita
harus aaktif karena pekerjaan yang kita lakukan harus bervariasi agar kejenuhan tidak hinggap pada
diri kita. Itulah sebabnya Allah mengingatkan kita agar kita rajin dan sungguh-sungguh serta
berusaha untuk maju sesuai dengan kemampuan kita sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut ini.

Artinya: ”Abu Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah Saw: Biarkanlah aku,selama aku membiarkan
dalam kebebasanmu, maka sesungguhnya yang menyebabkan kebinasaan umat yang sebelummu
dahulu, karena kebanyakan pertanyaan mereka dan menyalahi pada para nabi-nabi mereka. Maka
apabila aku mencegah kamu sesuatu tinggalkanlah perkara itu. Dan jika aku perintahkan suatu
perintah, kerjakanlah sekuat tenagamu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut memperjelas keharusan untuk rajin dan sungguh-sungguh dalam mekakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan kemampuan sehingga pekerjaan itu memiliki nilai
produktivitas yang tinggi. Bukan saja yang melakukan pekerjaan itu yang untung, tetapi keuntungan
tersebut. Keuntungan yang diraih seseorang itu ada bagian bagi orang lain. Apakah itu keuntungan
dari bertani atau berdagang, dan sebagainya, seperti dengan zakat dan infak.

Kerja produktif adalah kerja yang menghasilkan nilai tambah. Produktifitas kerja berkaitan dengan
hasil yang lebih besar ketimbang sumber daya yang ada. Jika banyak orang senaga tenaga kerja,
tetapi sedikit hasil maka yang demikian disebut tidak produktif. Semangat dalam bekerja adalah
modal utama dalam produktifitas. Semangat dalam bekerja harus menjadi ciri khas(etos) setiap
muslim karena dewasa ini umat Islam berada pada keterbelakangan. Tanpa etos kerja yang tinggi
sulit sekali dicapai produktifitas dalam bekerja.

C. Memacu Perubahan Sosial untuk Kemajuan

Banyak orang mengatakan bahwa di dunia penuh kebaikan, tetapi tidak ada biji jagung yang berisi
bisa diperoleh oleh manusia tanpa bersusah payah terlebih dahulu untuk menanamnya. Janganlah
kita bermimpi hari ini akan memetik padi, jika hari kemaren kita tidak pernah menanamnya.

Kemudian ada baiknya kita perhatikan kata-kata hikmah berikut ini. ” Kebaikan hari ini ditentukan
oleh kebaikan hari kemaren, dan kebaikan hari esok ditentukan oleh kebaikan hari ini,”Dengan
demikian, kita sebagai insan sosial senantiasa memacu diri dan memanfaatkan waktu dengan
pekerjaan dan perbuatan yang beermanfaat, guna mempersiapkan hari esok yang lebih baik dan
cerah.

Firman Allah SWT

Artinya:” Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-
orang beriman dan beramal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan saling
menasehati supaya menepati kebenaran.” (Q.S. Al-Asyr:1-3) Lihat Al-Qur’an on line di goole

Umat Islam ketinggalan dalam banyak bidang, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi,
menjadikan tertinggal dalam bidang ekonomi. Ketertinggalan tersebut sebenarnya disebabkan oleh
dua faktor. Pertama, faktor eksternal atau faktor luar, seperti penjajahan dengan segala bentuknya
dan juga faktor ekologi. Kedua, faktor internal, faktor yang besar pengaruhnya, seperti kebudayaan,
yaitu nilai-nilai, norma, keyakinan, dan pengetahuan umat Islam yang masih terbelakang. Untuk
mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan pembaharuan atau pembangunan yang mencakup mental
spritual serta material. Pembangunan inilah yang mendorong atau memacu perubahan
masyarakat(sosial) menuju kemajuan atau modren. Indonesia dewasa ini sedang giat-giatnya
membangun. Pembangunan itu pada gilirannya akan memacu umat Islam karena sebagian besar
bangsa ini umat Islam.

RANGKUNGAN

1. Memiliki etos kerja dan semangat bekerja keras merupakan ajaran agama. Agama merupakan
motivasi dan sumber gerak yang dinamis untuk mencapai suatu kemajuan. Agama melarang
pemeluknya malas, boros, berlebihan dan sikap hedonisme ( berfoya-foya). Oleh sebab itu, umat
yang beragama hendaknya selalu bekerja keras, selalu ingin maju, dinamis dan produktif.
2. Manusia sebagai insan invidual dituntut beribadah kepada Allah dan beramal saleh. Beribadah dan
beramal saleh hendaknya dilandasi dengan keikhlasan dan hanya mengharapkan rida Allah semata.
Disamping itu , kita diperintah untuk mencari rezeki dan kurnia Allah. Kurni Allah dan rezeki
tersebut, akan dapat diraih dengan baik, jika kita bekerja keras. Bekerja keras melahirkan
produktifitas, baik pada tingkat individual, sosial dan sebagainya.
3. Manusia sebagai insan sosial hendaknya memperkuat kelompok dan memperkukuh persaudaraan
serta kekompakan di antara anggota sosial tersebut. Dengan demikian, prestasi kerja dan kemajuan
akan lebih mudah didapat jika dilakukan bersama-sama dengan modal kekompakan dalam suatu
ikatan sosial.

LATIHAN

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Bekerja keras dan memiliki semangat kerja yang tinggi merupakan …

a. panggilan nurani dasar manusia

b. kenutuhan primer

c. perintah ajaran agama

d. kebiasaan suatu kelompok sosial tertentu

e. kebutuhan skunder

1. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridai-Nya baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik
terang maupun tersembunyi . Pernytaan ini pengertian dari ….

a. ihsan b. Amal saleh

c. etos kerja d. Tawakkal

e. ibadah
1. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian . Pernyataan ini adalah arti dari ayat….
2. Pernyataan Allah yang menerangkan bahwa kita harus mencari kebahagiaan akhirat dan tidak
boleh melupakan kenikmatan dunia tercantum dalam Al-Qur’an surat….

a. Al- Jumu’ah ayat 10 b. An-Najm ayat 39

c. Al-Qashahs ayat 77 d. Al-Baqoroh ayat 55

d. Ali Imran ayat 102

1. Prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah diraih oleh seseorang, jika melakukan….

a. terobosan yang menguntungkan

b. kekompakan dalam kelompok sosial

c. bekerja keras dan mempunyai etos kerja

d. berusaha menghalangi orang lain agar tidak maju

e. memiliki relasi yang banyak

1. Rezeki itu masuk dari beberapa pintu. Adapun pintu rezeki yang terbesar adalah….

a. bekerja sebagai pemborong

b. bekerja dengan berdagang

c. bekerja sebagai pegawai pemerintah

d. bekerja sebagai petani

e. menjadi bintang film,atlet atau petinju

1. Cara-cara bekerja yang baik sebagai berikut, kecuali….

a. adanya perhitungan yang matang

b. diniatkan sebagai bekal ibadah

c. sesuai dengan kemampuan atau profesi

d. memperhatikan waktu-waktu ibadah

e. diutamakan selesai dengan cepat

9. Hal yang penting dalam bekerja adalah…


a. memperoleh hasil yang banyak

b. memperoleh hasil yang halal

c. jenis pekerjaan itu mudah

d. hemat tenaga

e. pekerjaan itu menyenangkan

10. Faktor yang dapat mendorong agar bekerja keras sebagai berikut, kecuali…

a. adanya perintah Allah dan rasulnya

b. semboyan bahwa dunia adalah ladang akhirat

c. takut menjadi pengemis

d. keinginan menjadi dermawan dan dihormati

e. keinginan untuk tidak menjadi beban orang lain

11. Keimanan seseorang itu sangat erat hubungannya dengan ..

a. akhlak

b. majalah

c. kedudukan

d. pakaian

e. bicara

12. Iman dan taqwa membentuk …

a. wajah

b. akhalak

c. pakaian

d. kedudukan

13. Ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah sebagai berikut, kecuali….

a. beriman kepada yang gaib


b. mendirikan sholat

c. menafkahkan sebagian rezekinya

d. mengumpulkan harta dan menimbunnya

e. menahan amarah

14. Kerja keras dan semangat yang tinggi merupakan …

a. kebutuhan sampngan

b. kebutuhan utama

c. kebiasaan kelompok sosial tertentu

d. panggilan nurani dasar manusia

15. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridainya baik perkataan maupun perbuatan, baik terang
maupun tersembunyi. Pernyataan ini adalah pengertian dari….

a. ihsan

b. etos kerja

c. ibadah

d. amal saleh

e. tawakkal

16. Prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah diraih oleh seseorang jika ia melakukan….

a. terobosan yang menguntungkan

b. kekompakan dalam kelompok sosial

c. bekerja keras dan mempunyai etos kerja

d. berusaha menghalangi orang lain agar tidak tahu

e. memiliki relasi yang banyak

17. Seseorang pemuda di zaman nabi Muhammad saw yang rajin ibadah tetapi termasuk anak
durhaka kepada orang tuanya, dikerenakan ketika dipanggil ibunya tidak menjawab dan
menghampiri adalah….

a. Idris
b. Hasan

c. Alqamah

d. Ibrahim

e. Anas bin Malik

19. Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah ….

a. engkau akan hidup selamanya

b. engkau akan mati besok pagi

c. engkau akan mendapatkan kesuksesan

d. engkau akan menemui kesulitan

e. engkau akan bahagia dunia dan akhirat

20. Rasulullah dikenal sebagai pekerja keras sejak….

a. bayi

b. anak-anak

c. remaja

d. dewasa

e. menjelang wafatnya

I. Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan benar!

1. Jelaskanlah pengertian etos kerja!


2. Uraikanlah beberapa sikap yang menunjukkan kerja keras dan jelaskanlah dengan contoh!
3. Bagaimana cara meningkatkan produktifitas kerja?
4. Tulislah surat Al-Insyiroh ayat 5,6 dan 7 serta terjemahkan!
5. Sebutkanlah perubahan sosial yang mengarah kepada kemajuan!
6. Apakah yang dimaksud perubahan sosial ?
7. Jelaskan pengertian produktifitas kerja!
8. Jelaskanlah perbedaan Ibadah dan amal shaleh!

Anda mungkin juga menyukai