Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKHLAK TERPUJI PADA DIRI SENDIRI


(BERILMU, BEKERJA KERAS, KREATIF DAN
PRODUKTIF)
Diajukan sebagai tugas mata pelajaran akhidah akhlak

Oleh :
Muchamad Arva Franandika K
Kelas 9 B /

MtsN 2 KOTA MALANG


KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilallamin, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul akhlak
terpuji pada diri sendiri ( berilmu, bekerja keras, kreatif dan produktif ) ini dengan lancar.
      Makalah ini dibuat sebagai salah satu kewajiban tugas dalam mata pelajaran  Akidah
Akhlak.
      Dengan selesainya penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada  Ibu Mariana, selaku guru mata pelajaran Akidah Akhlak  yang telah
memberikan kami kesempatan untuk memenuhi tugas.
      Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya penyusunan makalah ini.

                                                             Malang, 19 September 2022

BAB I
BERILMU

A. Pengertian dan Pentingnya Berilmu


1. Pengertian Berilmu

Berilmu artinya pandai atau tidak bodoh, cerdas atau pintar. Berilmu adalah sikap perilaku
yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang berilmu adalah orang
yang memiliki ilmu pengetahuan, dan mau menggunakan akal sehatnya untuk berpikir. Ilmu
merupakan pintu gerbang yang menghantarkan seseorang meraih kesuksesan dan
kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Ada yang membedakan ilmu menjadi ilmu agama dan ilmu umum. Tetapi Islam melihat
hakikat ilmu adalah satu, yaitu ilmu milik Allah SWT. Semua ilmu adalah untuk satu
kepentingan, yaitu menuju kebahagiaan dania akhirat.
Islam adalah agama yang inovatif. Umatnya dituntut agar memiliki perilaku memandang ke
depan menuju kehidupannya yang lebih baik dan bahagia.  Oleh karena itu,kita diharapkan
berpikir terhadap ayat-ayat Allah swt. yang ada di dunia ini baik yang tertulis di dalam Al
Qur’an maupun yang tidak tertulis seperti apa yang ada di alam semesta, supaya kita pikir dan
cermati untuk kita adakan perubahan, pembaharuan, dan perbaikan.       
Firman Allah SWT.
ُ ‫س ِه ْم َوِإ َذا َأ َرا َد هَّللا ُ بِقَ ْو ٍم‬
ْ‫ ِه ِمن‬66ِ‫سو ًءا فَال َم َر َّد لَهُ َو َما لَ ُه ْم ِمنْ دُون‬ ِ ُ‫ِإنَّ هَّللا َ ال يُ َغيِّ ُر َما بِقَ ْو ٍم َحتَّى يُ َغيِّ ُروا َما بَِأ ْنف‬ 
)١١( ‫َوا ٍل‬
Artinya :  Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra’du ayat 11)
Ciri-ciri orang berilmu :
1)  Giat belajar dan berdo’a.
2)   Selalu berfikir masa depan lebih baik
3)   Mempunyai ide-ide cemerlang
4)   Berpikir positif
5)   Berprasangka baik
6)   Menghargai waktu
7)   Suka kepada hal-hal yang baru.

2.      Pentingnya Berilmu

Ilmu memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia. Ilmu dapat membantu
manusia melakukan sesuatu dengan m,udah. Ilmu juga dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia. Hidup berilmu itu penting agar tidak tersesat dan terasa berat, sebab dengan berilmu
kita akan terbantu dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Dengan ilmu kita dapat
melakukan apa saja, dan dapat berjalan kemana saja tanpa ada rasa takut, sebab ilmu itu nuur
(cahaya) yang dapat menunjukkan jalan yang tepat.
ِ ‫ر ُأولُو اَأل ْلبَا‬Fُ ‫قُلْ هَلْ يَ ْست َِوي الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمونَ َوالَّ ِذينَ الَ يَ ْعلَ ُمونَ ِإنَّ َما يَتَ َذ َّك‬
‫ب‬
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak "
mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."
(Az-Zumar:9)

B. Bentuk dan Nilai-Nilai Positif Berilmu

Sebelum kalian menerapkan perilaku senang menuntut ilmu sebagai implementasi surah ar-
Rahman/55 ayat 33 dan surah al-Mujadalah/58 ayat 11, terlebih dahulu kalian harus
membiasakan membaca al-Qur’an  setiap hari, baik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
maupun yang lainnya.
Sikap dan perilaku terpuji yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan
surah ar-Rahman/55 ayat 33 dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1)      Senang membaca buku-buku pengetahuan sebagai bukti cinta ilmu pengetahuan.
2)      Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di langit maupun di bumi, dengan
terus menelaahnya.
3)      Meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah Swt. untuk manusia. Oleh
karena itu, manusia harus merasa haus untuk terus menggali ilmu pengetahuan.
4)      Rendah hati atas kesuksesan yang diraihya dan tidak merasa rendah diri dan malu
terhadap kegagalan yang dialaminya.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan surah al-
Mujadalah/58 ayat 11 dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1)      Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berusaha untuk mendapatkan pengetahuan
tersebut.
2)      Bersikap sopan saat belajar dan selalu menghargai dan menghormati guru.
3)      Senang mendatangi guru untuk meminta penjelasan tentang ilmu pengetahuan.
4)      Selalu menyeimbangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan keyakinan
terhadap kekuasaan Allah SWT.
Untuk lebih mengingat dalil tentang kewajiban menuntut ilmu, kalian harus menghafal
surah ar-Rahman/55 ayat 33 dan surah al-Mujadalah/58 ayat 11 dengan baik dan benar.
Sudahkah kalian memiliki perilaku seperti di atas? Apabila kalian belum memiliki, maka
mulai saat ini cobalah banyak  membaca, menghafal, belajar, dan berlatih serta
mengamalkannya

1.      Bentuk Perilaku Berilmu

Orang yang berilmu akan melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk ilmu dan daya nalarnya,
sehingga tidak ada perbuatan yang bertentangan dengan akal sehat, baik agama, maupun
hukum dan aturan.
a.)      Perikaunya berdasarkan akal sehat.
Ia akan mendahulukan akal budinya dari pada emosi dan hawa napsunya. Akal sehatlah yang
dapat membedakan kebenaran dan kesalahan.
b.)      Perilakunya berdasarkan ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan modal utama dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia
maupun di akhirat. Perilaku yang berdasarkan ilmu pengetahuan sungguh tidak akan
mendatangkan kerugian. Sebab ilmu akan membimbing dan mengarahkan pemiliknya pada
jalan menuju kebenaran dan kebaikan.
c.)      Perilakunya tidak menyimpang dari aturan hukum
seorang yang berilmu akan selalu bersikap dan berperilaku hati-hati, agar tidak melanggar
aturan hukum yang berlaku. Orang yang memiliki ilmu dan pengetahuan tentu tidak mau
melanggar peraturan-peraturan tersebut, baik peraturan yang dibuat oleh sesama manusia
maupun peraturan yang dibuat oleh Allah swt.

2.      Nilai-nilai Positif dari Berilmu dalam Fenomena Kehidupan

a.)       Dapat membedakan mana yang benar dan mana yang slah, mana yang baik dan mana
yang buruk, mana yang halal dan mana yang haram, mana perintah mana larangan dan
sebagainya.
b.)     Dapat hidup dengan terang benderang, ringan dan penuh kenyamanan sebab ilmu
menyinari pemiliknya sepanjang dimanfaatkan di jalan yang baik dan benar
c.)       Dapat menghindari berbagai kesalahan dan perbuatan buruk lainnya, yang akan
mendatangkan kerugian dan malapetaka, baik bagi pelakunya maupun masyarakat
lingkungannya.
d.)       Mendapat tempat dan kedudukan yang terhormat. Dimana dan kapanpun, di dunia ini
orang yang berilmu pasti mendapat temat dan kedudukan yang terhormat. Karena ilmunya
seseorang menjadi dihormat, oleh ilmunya seseorang menjadi dihargai, dengan ilmunya pula
ia mampu melakukan sesuatu yang berguna.

BAB II
BEKERJA KERAS

A.     Pengertian dan Pentingnya Kerja Keras

1.       Pengertian Kerja Keras

Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa
mengenal lelah. Pengertian lain kerja keras adalah suatu tindakan atau perbuatan yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan.
Pepatah arab mengatakan:
َ ‫ َو‬  َ‫ َح َرك‬ ‫ َو َم ْن‬ ‫ َو َج َد‬ ‫ َج َّد‬ ‫َم ْن‬
‫ص َل‬
“Barangsiapa yang sungguh-sungguh (kerja keras), niscaya akan berhasil, dan barangsiapa
yang bergerak (berjalan), niscaya akan sampai”.

2.      Pentingya Kerja Keras


Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya Islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak
mau bekerja mencari nafkah. Pentingnya bekerja keras disebabkan antara lain:
a.)      Manusia sadar akan kebutuhan hidupnya yang harus dipenuhi, agar hidup menjadi
bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
b.)      Manusia dituntut untuk bersikap kreatif dan rajin bekerja, sebab tanpa bekerja
seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
c.)      Manusia menyadari bahwa tidak ada rejeki dan kebahagiaan yang datangnya dari
langit, melainkan harus diraih dengan kerja keras, banting tulang, dan peras keringat.
d.)      Manusia menyadari bahwa ada kekutan lain di luar kekutan yang dimilikinya, sehingga
hasil dari kerja kerasnya harus dipasrahkan sepenuhnya kepada keagungan Allah swt. Oleh
karena itu manusia wajib berdo’a atas semua kerja kerasnya.
b.      Cara membiasakan diri berperilaku kerja keras.
1)      Kuatkan niat bahwa kerja keras itu adalah ibadah.
2)      Kerjakan sesuatu itu dengan sungguh-sungguh.
3)      Jangan menyerah jika menemui kesulitan.
4)      Hindari sesuatu yang melanggar agama.
5)      Bertawakallah kepada Allah setelah bekerja keras.

B. Bentuk dan Nilai Positif Kerja Keras

1.      Bentuk Kerja Keras

a.)      Melakukan setiap pekerjaan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan dengan niat
ibadah karena Allah.
b.)      Tidak mudah patah semangat dalam melakukan setiap pekerjaan, seberat dan sesulit
apapun pekerjaan yang dihadapinya.
c.)      Melakukan pekerjaan tidak tergesa-gesa, sebab pekerjaan yang dilakukan dengan
tergesa-gesa tidak mendatangkan hasil yang baik dan optimal.
d.)      Tidak meremehkan setiap pekerjaan yang hanya akan mendatangkan sikap malas dan
jenuh dalam bekerja, melainkan sebaliknya semua pekerjaan dipandang serius sehingga harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh.

2.      Nilai-nilai Positif dari Kerja Keras dalam Fenomena Kehidupan


a.)       Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan
dan rayuan setan, ketika menjalankan sesuatu pekerjaan.
b.)      Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan
pekerjaan setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan
ketelitian, agar mendapatkan hasil yang baik.
c.)       Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk
ibadah, yang kelak akan mendapat pahala dari Allah swt.
d.)      Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak menyimpang dari ajaran
Islam, sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama.
Hikmah bagi orang yang suka bekerja keras antara lain :

1)      Disukai Allah SWT.

)٩٥( ‫ض َل هَّللا ُ ا ْل ُم َجا ِه ِدينَ َعلَى ا ْلقَا ِع ِدينَ َأ ْج ًرا َع ِظي ًما‬
َّ َ‫… َوف‬
Artinya :
Dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala
yang besar.” (Q.S. an-Nisa’/4:95)
2)      Tidak mudah putus asa.
3)      Selalu menemukan jalan ketika dalam kondisi terpaksa.
4)      Merasa sayang jika waktunya terbuang percuma.
5)      Berpeluang besar dapat meraih kesuksesan.
6)      Lebih memiliki harga diri dan percaya diri.

 
BAB III

KREATIF

A.      Pengertian dan Pentingya Kreatif

1.       Pengertian Kreatif

Kreatif artinya sikap terampil dan cekatan yang membuat seseorang tidak mau berpangku
tangan atau bermalas-malasan. Seorang yang kreatif selalu berusaha dan bekerja untuk
mendapatkan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain
ِ َّ‫الن‬ ‫اب‬
‫ار‬ ِ ْ‫ َواَأْلر‬ ‫ت‬
َ ‫ َذ‬FFFFFFFFFFFFFFFَ‫ع‬ ‫فَقِنَا‬  َ‫ ْب َحانَك‬FFFFFFFFFFFFFFF‫ ُس‬  ‫ا ِطاًل‬FFFFFFFFFFFFFFFَ‫ب‬ ‫ َذا‬FFFFFFFFFFFFFFFَ‫ه‬  َ‫ َخلَ ْقت‬ ‫ َما‬ ‫ َربَّنَا‬ ‫ض‬ َّ ِ‫ َخ ْلق‬ ‫فِي‬
ِ ‫ َما َوا‬FFFFFFFFFFFFFFF‫الس‬

Artinya:” (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci
”.Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka
b.      Bagaimana cara menjadi orang kreatif
1)      Selalu memiliki rasa ingin tahu (curiositas).
2)      Terbuka pada hal-hal yang baru.
3)      Berani memikul resiko.
4)      Memiliki semangat yang tinggi untuk sukses.
5)      Kreatifitas didasari dengan niat yang tulus karena Allah semata.
c.       Ciri orang yang berperilaku kreatif
1)      Memiliki jiwa yang dinamis dan profesional
2)      Ingin segalanya yang paling lengkap dan   sempurna.
3)      Memiliki banyak ide dan kemauan
4)      Suka memilih hal-hal yang bersifatmenantang
5)      Selalu mencoba dengan sesuatu yang baru.

2..      Pentingnya Kreatif

a.)      Membuat seseorang menjadi tidak malas dan tidak mau bergantung kepada orang lain
b.)      Membuat suatu benda yang semula kurang berharga atau bahkan tidak dihargai
menjadi bernilai tinggi di tangan seseorang
c.)      Menatap masa depan secara terang dan gemilang, sebab semua yang ada di
sekelilingnya dipandang sebagai potensi yang dapat digunakan untuk meraih kesuksesan
hidup
d.)      Dapat meningkatkan daya juang yang tinggi dalam meraih kesuksesan. Sebab, perilaku
kreatif dapat mendorong seseorang lebih cepat meraih kemajuan dan keberhasilan.

B. Bentuk dan Nilai Positif Kreatif

1.      Bentuk Kreatif

a.)      Tidak Malas


Malas merupakan penyakit yang sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda. Sebab
sikap perilaku malas itu dapat menghilangkan sikap perilaku kreatif, sikap mau bekerja keras,
sikap semangat juang yang pada akhirnya mendatangkan penyesalan.
b.)      Tidak mudah putus asa
Putus asa merupakan sikap perbuatan keji yang harus dihindari oleh setiap muslim.. Seberat
apapun masalah dan kesulitan yang dihadapi, selalu diterimanya dengan lapang dada. Bahkan
semakin banyak dan berat suatu masalah yang menimpanya, ide kreatifnya semakin
cemerlang untuk kemudian melakukan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain.
c.)      Berwawasan luas
Seorang yang berperilaku kreatif  niscaya memiliki wawasan yang luas selalu berupaya
menambah wawasannya, menambah ilmunya, dan menambah pengalamannya.

2.      Nilai-nilai positif dari kreatif dalam fenomena kehidupan

a.)      Sikap rajin dan sungguh-sungguh


Orang yang berperilaku kreatif, merupakan orang yang rajin dan sungguh-sungguh dalam
melakukan suatu pekerjaan. Apapun yang dilakukannya selalu membuahkan hasil yang
bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
b.)      Berjiwa besar
Tidak memandang suatu masalah dari sebab-sebabnya, melainkan bagaimana jalan keluarnya.
Hal ini disebabkan manusia telah diberi akal dan hati untuk berpikir dan merenung dalam
mencari jalan keluar (solusi) yang tepat bagi masalah tersebut yang sedang dihadapi.
c.)      Pantang menyerah
Suatu masalah bukanlah hambatan yang membuatnya harus menyerah atau mundur,
melainkan suatu kesempatan untuk semakin meningkatkan sikap kreatifnya.
d.)      Bersikap cermat
sikap cakap dan trampil dalam menentukan sesuatu.. Tanpa sikap cermat, niscaya seseorang
dapat terjerumus ke dalam jurang kehancuran.

 
BAB IV

PRODUKTIF

A.      Pengertian dan Pentingya Produktif

1.       Pengertian Produktif

Produktif dapat diartikan sebagai sikap ingin terus berkarya atau menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain sesungguhnya banyak hal yang dapat
dikerjakan dan akan mendatangkan manfaat bagi kehidupannya, asalkan dikerjakan dengan
sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
ِ َّ‫لِلن‬ ‫اَ ْنفَ ُعهُ ْم‬ ‫ َخ ْيرُالنَّاِس‬: ‫ َو َسلَّ َم‬ ‫ َعلَ ْي ِه‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬
)‫احمد‬ ‫(رواه‬ ‫اس‬ َ  ‫النَّبِ ُّي‬ ‫قَا َل‬
َّ ‫صل‬
“Rasulullah saw. Bersabda, “sebaik-baik manusia adalah orang yang memberikan manfaat
bagi orang lain (H.R.Ahmad)
b.      Ciri-ciri orang. berperilaku produktif\
1)      Memiliki disiplin tinggi.
2)      Menghargai waktu.
3)      Selalu berkarya dalam bidangnya.
4)      Tekun dalam bekerja.
5)      Konsisten dan pantang menyerah.

2.      Pentingnya Perilaku Produktif

a.)  Mendorong manusia untuk meraih kemajuan terus menerus, senantiasa berkarya dan
bekerja tanpa mengenal lelah.
b.)  Menolong  manusia untuk selalu bekerja dan berkarya yang dapat mendatangkan manfaat
bagi dirinya dan masyarakat lingkungannya, sehingga kehadiran seorang produktif sangat
dinantikan oleh semua orang.
c.)      Dapat melakukan sesuatu yang tidak atau belum tentu dapat dilakukan oleh orang lain,
melakukan sesuatu tanpa memperhitungkan untung rugi, melainkan berdasrkan nilai manfaat
atas perbuatan yang dilakukannya.

B. Bentuk dan Nilai Positif Produktif

1.      Bentuk Produktif


a.)      Pandai menggunakan waktu dan kesempatan
Tidak ada waktu yang berlalu dengan sia-sia, tanpa arti dan tidak berguna. 
b.)      Berjiwa pengabdi
Bekerja merupakan pengabdian yang tulus untuk mendatangkan suatu kebaikan dan manfaat,
baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
c.)      Berazaz manfaat
Berazaz manfaat artinya suatu pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu termasuk
kehidupannya harus memberikan manfaat kepada orang banyak. segala sesuatu harus dinilai
dari segi manfaatnya, termasuk, melakukan suatu pekerjaan dan sebagainya.

2.      Nilai-nilai positif dari Perilaku Produktif dalam fenomena kehidupan

a.)       Mendatangkan manfaat bagi dirinya dan orang lain


selalu melakukan pekerjaan yang dapat mendatangkan manfaat dan kebaikan, baik bagi
dirinya maupun bagi orang lain.
b.)      Terhindar dari sikap pemalas
terhindar dari sikap malas dan berpangku tangan dapat mendorong selalu bersemangat dalam
bekerja atau belajar, tidak mudah menyerah, apalagi berputus asa.
c.)       Ikhlas beramal
Perbuatan yang tidak dilandasi dengan rasa ikhlas, niscaya tidak akan menghasilkan sesuatu
yang terbaik bagi pelakunya, dan begitu pula bagi orang lain. Sebab tanpa keikhlasan,
pekerjaan tidak akan sempurna dan tidak pula mendatangkan kebaikan
d.)      Dapat menggunakan waktu dan kesempatan
Hidup ini merupakan kesempatan yang juga datangnya suma sekali. Alangkah meruginya jika
tidak dipergunakan untuk mengerjakan berbagai kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai