Anda di halaman 1dari 24

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN

NARKOBA
DISAMPAIKAN OLEH :
POLSEK BANYUMANIK

18 JANUARI 2018
NARKOBA

Shabu
Undang-Undang No. 22 th 1997 di
ganti dengan Undang-undang No.
35 tahun 2009 tentang Narkotika
JENIS NARKOTIKA

COCAIN MORPHINE

GANJA

HEROIN / PUTAW
PSIKOTROPIKA

Undang-Undang No 5 th 1997
tentang Psikotropika
PSIKOTROPIKA
EKSTASI AMPHETAMINE
ZAT ADIKTIF LAINNYA
BAHAN ADIKTIF

UU No. 23 TH 1992 TTG KESEHATAN / Zat-zat selain narkotika dan


psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan

Kepres Nomor 3 tahun 1997 tentang pengawasan dan pengendalian


minuman beralkohol

Kemenkes Nomor 282 / Menkes / SK/ II / 1998 tentang mutu produksi


minuman beralkohol
PENGGOLONGAN NARKOTIKA

1. GOLONGAN I
 Daya adiktif sangat tinggi
 Tidak berguna untuk pengobatan
 Hanya digunakan untuk penelitian
 Contoh : Ganja, Kokain, Heroin

2. GOLONGAN 2
 Daya adiktif tinggi
 Berguna untuk kedokteran
 Contoh : Morfin, petidin

3. GOLONGAN 3
 Daya adikif ringan
 Berguna untuk kedokteran
 Contoh : kodein
PENGGOLONGAN
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN 1
 Daya adiktif sangat kuat, tidak berguna untuk
kedokteran, hanya untuk penelitian
 Contoh : Ekstasi
Golongan 2
 Daya adiktif kuat, berguna untuk kedokteran
 Contoh : Amfetamina, Deksamfetamina,
fenetelina
Golongan 3
 Daya adiktif sedang, berguna untuk kedokteran
 Contoh : Obat antidepresi
Golongan 4
 Daya adiktif ringan, berguna untuk kedokteran
 Contoh : Obat penenang dan obat tidur
• Oral : Melalui mulut yaitu menelan
• Dihirup : dibakar seperti rokok
( putaw, shabu – shabu, ganja, lem )
• Dihisap : menghirup langsung dengan bentuk
tepung melalui hidung (kokain, lem tinner)
• Injeksi : memasukkan narkoba dlm bentuk cair
melalui jarum suntik (putaw, shabu – shabu)
• Ditaruh dalam luka : menaburkan narkoba
berbentuk tepung ke luka kulit.
3 SIFAT JAHAT NARKOBA
1. Habitual
- Terbiasa, Akrab, Familier dengan
narkoba
- Ingin bertemu, mencari dan sangat
membutuhkan
2. Adiktif
- Tidak dapat berpisah, bila berpisah timbul
rasa sakit
3. Toleran
Tubuh menuntut dosis naik terus
PECANDUUUUU.....................!!!!!
POLA PEMAKAIAN NARKOBA

COBA 2 KARENA ISENG, PENGARUH KELOMPOK

PEMAKAIAN KARENA PERGAULAN, AGAR DIAKUI KELOMPOK

PEMAKAIAN KARENA KESEPIAN & STRESS


SITUASIONAL

KARENA SERING DAN TERATUR


HERBITUASI

TIMBULNYA TOLERANSI / GEJALA PUTUS OBAT


KETERGANTUNGAN HRS BISA DPT NARKOBA DNG BERBAGAI CARA
• mulanya periang jadi pemurung
• Suka menyendiri/kurung diri
• Kamar selalu tertutup
• Kamar dulu selalu rapi, jadi berantakan
• Cara berpakaian tidak rapi
• Terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar
• Berwajah pucat dan kuyu
• Mata berair
• Tangan bergetar
• Selalu gelisah
• Badan lesu
• Suka memakai kaca mata hitam
• Suka memakai baju tengan panjang
• Mudah tersinggung dan mudah marah serta
menentang
• Mempunyai teman baru yang tidak dikenal
• Nafas tersengal-sengal
• Susah tidur
• Mulai kenal merokok
Gangguan fungsi otak antara lain penurunan daya ingat,
mempengaruhi alam perasaan/suasana hati melalui sistem
neurotransmiter ( antara lain serotonin, noradrenergik dan
dopamine ) dan menghilangkan rasa nyeri / sakit

Gangguan fungsi pernafasan

Gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah

Gangguan funsi pencernaan

Akibat penyalahgunaan narkoba melalui jarum suntik :


~ Infeksi HIV/AID
~ infeksi Hepatitis A, B, C

Mekanisme kerja Narkoba secara klinis bisa bersifat


stimulan (merangsang) dan depresan (menekan) terhadap
fungsi otak, tergantung dosis dan cara pemberian

Stimulan, misalnya Amfetamin (dicampur zat lain disebut


sebagai Ekstasi ) dan Kokain merangsang susunan saraf
pusat di otak.

Depresan, misalnya Opiat yang terikat pada reseptor


tertentu, bahkan diketahui hampir ada pada setiap area di
otak
Pada Otak
~ Timbulkan prasangka
Pada Otak buruk ( paranoid )
~ Tidak peduli lingkungan ~ Rasa sedih dan was-2
~ Struktur syaraf rusak ~ Sulit tidur
~ Pemimpi ~ Gaduh
~ Apatis ~ Gelisah
~ Depresi ~ Kematian pada
over dosis

Pada Mata
~ Mata merah
Pada Jantung
~ Tekanan darah tinggi
~ Kematian akibat
serangan jantung
Pada Rongga
~ Mulut kering
~ Haus

Pada Ginjal
~ Cuci darah akibat
Kerusakan ginjal Pada Pencernaan
Kerusakan akut pada
Ginjal dan hati
Pada pencernaan
Kerusakan hati (lever)
Pada Otak
~ Mudah panik
~ Mengubah
kepribadian secara
permanen
~ Selalu ketakutan
( paranoid
~ Mimpi buruk
tak pernah berhenti
Pada Mata
~ Melihat yang
menakutkan

Pada Pencernaan
~ Sering mual
~ Pendarahan lambung
~ Gangguan lever
BALITA DENGAN HIV ( + )
PECANDU NARKOBA SUNTIK HIV ( + )
PELANGGARAN TERHADAP PENGGUNAAN NARKOBA
Pelanggaran UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika

1. Memproduksi, mengedarkan, atau perantara jual beli


narkotikagolongan I (pasal80), misalnya ganja, heroin,
kokain, putaw dan lain-lain.
Ancaman :
 Hukuman mati atau seumur hidup, atau penjara
paling lama 20 tahun.
 Denda Rp 1 miliar
2. Memberi, menyerahkan, menyalurkan (pasal 82),
diancam :
 Hukuman penjara 15 tahun.
 Denda Rp 750.000.000.
3. Menyimpan, memiliki, membawa, menanam,
memelihara (pasal 78):
 Hukuman penjara maksimal 10 tahun.
 Denda Rp 500.000.000.
4. Menggunakan narkotika (pasal85):
 Hukuman penjara maksimal 4 tahun.
5. Keluarga pecandu tidak melapor (pasal 88) :
 Hukuman penjara maksimal 6 bulan
 Denda maksimal Rp 2.000.000.
6. Siapapun yang mempersulit penyidikan
 Hukuman penjara maksimal 5 tahun.
 Denda maksimal Rp 150.000.000.
PESAN – PESAN KEPOLISIAN

JIKA MENEMUKAN HAL – HAL YANG MENGGANGGU


KAMTIBMAS, AGAR HUBUNGI NO TELP :
1. POLRES SEMARANG SELATAN : 024 8315123
2. POLSEK BANYUMANIK : 024 7461314
3. POLSEK GAJAH MUNGKUR : 024 8504900
4. POLSEK GUNUNG PATI : 024 6932110
5. POLSEK TEMBALANG : 024 70766983
6. POLSEK LAMPER : 024 70401810
7. CALL CENTRE : 112
1.Bagaimana cara kita
menghindari tuduhan pengguna
narkoba
2.Bagaimana dengan resep
dokter yg mengandung bahan
penenang?
3.Bagaimana cara menyadarkan
atau menghentikan pengguna
narkoba?

Anda mungkin juga menyukai