Anda di halaman 1dari 7

Masuknya Agama Islam

di Indonesia
Proses Masuknya Agama Islam di
Indonesia
 Sebelum agama Islam datang, bangsa Indonesia sudah mempunyai bermacam-macam kepercayaan,
misalnya animisme dan dinamisme.

 Animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama
yang mula-mula muncul di kalangan manusia purba. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap
benda di Bumi ini, mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar roh tersebut tidak mengganggu manusia.

 Kepercayaan yang menganggap pohon dan batu besar memiliki kekuatan gaib disebut
Dinamisme. Dinamisme berasal dari bahasa Yunani, dunamos yang artinya kekuatan atau daya.
Maka dari itu, Dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda di sekitar manusia
mempunyai kekuatan gaib. Kekuatan gaib tersebut bisa terdapat di api, batu-batuan, pohon,
binatang, bahkan manusia.
Pendapat Pakar Tentang Masuknya
Agama Islam di Indonesia

 Pendapat Pertama ; meyakini bahwa agama Islam masuk pertama kali di Indonesia pada abad
pertama Hijriah atau pada abad ke7 masehi.

Dari Catatan Sejarah Kerajaan Cina.


Di negeri Cina terdapat catatan sejarah yang menyatakan bahwa pada masa Dinasti Tang ada
rencana penyerangan dari orang-orang Ta-Shih, tetapi rencana penyerangan tersebut gagal
karena pemerintahan Ratu Sima terlalu kuat untuk dikalahkan.

Dari Berita Chou Ku-Fei (1178)


Di Indonesia ketika itu terdapat dua tempat yang merupakan komunitas orang-orang Ta-Shih,
yaitu di Fo-Lo-an dan di Sumatera Selatan. Daerah ini termasuk daerah kekuasaan kerajaan
Sriwijaya. Sekarang ini Fo-Lo-an lebih dikenal dengan nama Kualo Brag di Trengganu Malaysia.

Dari Berita Jepang (784 M)


Diceritakan tentang perjalanan pendeta Kanshin ke Indonesia. Ketika itu pelabuhan Kanton
terdapat kapal-kapal Po-Sse dan Ta-Shih Kuo. Para ahli sejarah menafsirkan istilah Po-Sse
sebagai bangsa Melayu dan Ta-Shih sebagai bangsa Arab.
Pendapat Kedua ; Para pakar sejarah cenderung meyakini bahwa masuknya agama Islam di
Indonesia pada abad ke 13 M. Yang menjadi dasar pendapat kedua ini adalah adanya
pemerintahan bercorak Islam yaitu di kerajaan Samudera Pasai yang berdiri pada abad ke
13 M. Bukti-bukti yang mendukung pendapat ini adalah ;

Catatan Sejarah Perjalanan Marcopolo (1292).


Catatan sejarah ini menuturkan tentang Marcopolo yang mengadakan perjalanan ke negeri
Cina. Ketika melintasi daerah Sumatera bagian utara, Marcopolo menyempatkan singgah di
kerajaan Samudera Pasai sebelum kembali ke Eropa.

Dari Berita Ibnu Battutah.


Kisah Ibnu Battutah pada abad ke 13 M mendukung pendapat kedua ini. Ketika itu
ditemukan pula sebuah batu nisan Sultan Malik as Saleh di Sumatera Utara yang
menunjukan Ramadhan 676 H.
Sultan Malik as Saleh adalah seorang pengajr ilmu Tasawuf yang kemudian menjadi raja di
kerajaan Samudera Pasai.
Penyebaran agama Islam pada waktu itu dilakukan oleh para pedagang karena
perdagangan merupakan salah satu jalan yang efektif untuk berdakwah.
Dikatakan efektif karena pada waktu itu pelayaran dan perdagangan
internasional berkembang dengan pesat.

Kedatangan para Da’i yang mengajarkan agama Islam ini lebih mempercepat
penyebaran agama Islam di Indonesia. Para Da’I yang dikirim itu kemudian
mencetak kader-kader ulama atau guru agama lokal dengan cara mendirikan
pesantren.

Kelompok Sufi juga turut andil menyebarkan agama Islam pada abad ke 13 M.
Kelompok Penerima Agama Islam

Selain para penyebar agama Islam baik pedagang maupun para da’I dari negara –negara Ti
Timur Tengah.

Di Indonesia terdapat terdapat dua kelompok penerima agama Islam;


Golongan Atas atau elit misalnya para penguasa, raja dan bangsawan.
Golongan Bawah dari kalangan wong cilik.
Latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan Dinamisme ?


2. Apakah yang dimaksud dengan Animisme ?
3. Siapakah Ratu Sima ?
4. Siapakah Marcopolo ?
5. Siapakah Sultan Malik as Saleh ?

Anda mungkin juga menyukai