Disebutkan oleh para ahli bahwasanya wilayah yang dijamah oleh para
pedagang arab untuk menyebarkan agama islam ke indonesia adalah wilayah
Pulau Sumatera pada bagian Samudera Pasai. Dari situ dimulailah melalui selat
malaka lalu mendarat tepat di area pulau jawa dalam penyebaran agama islam.
Diyakini oleh para ahli sejarawan agama islam masuk ke indonesia dalam ini
sudah menyebar ke Pulau Jawa pada saat itu juga. Hal ini didasarkan berita China
yang dikemukakan oleh Dinasti Tang. Di dalam berita itu menyatakan
bahwa orang-orang ta'shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niat untuk
menyerang kerajaan kalingga pada saat pemerintahan Ratu Sima.
6. Penyebaran agama damai dan di sesuaikan oleh lingkungan budaya yang ada.
DEFENISI AQIDAH
Kata Aqidah berasal dari kata ( “ ) عقدAl-Aqdu”yang berarti ikatan (ar-
rabth), pengesahan (al-Ibraam), penguatan (al-Ihkam), menjadi kokoh dan kuat
(at- Tawatstsuq), keyakinan (al-Yaqiin). Secara istilah aqidah dapat diartikan
sebagai keyakinan hati atas sesuatu. Kata ‘aqidah’ tersebut dapat digunakan untuk
ajaran yang terdapat dalam Islam, dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di
luar Islam.
Sehingga ada istilah aqidah Islam, aqidah nasrani; ada aqidah yang benar
atau lurus dan ada aqidah yang sesat atau menyimpang. Dalam ajaran Islam,
aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah
adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq,
adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi
adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai,
bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban apa saja, bangunan
tersebut akan runtuh dan hancur berantakan. Allah swt berfirman,
صا ِل احا َع َملا فَلیَع َمل َربِ ِھ ِلقَآ َء یَر ُجوا َكانَ فَ َمن
َ ُبِ ِعبَادَةِ َوالَیُش ِرك
أ َ َحداا َر ِب ِھ.
Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di
akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun
dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
DEFENISI SYARIAH
Secara bahasa syariat berasal dari kata syara’ yang berarti menjelaskan dan
menyatakan sesuatu atau dari kata Asy-Syir dan Asy-Syari’atu yang berarti suatu
tempat yang dapat menghubungkan sesuatu untuk sampai pada sumber air yang
tak ada habishabisnya sehingga orang membutuhkannya tidak lagi butuh alat untuk
mengambilnya.
Menurut istilah, syariah berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan
Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan
sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta.
ORGANISASI KEMASYARKATAN
Berikut ini merupakan contoh-contoh Ormas Islam yang eksis di Indonesia
sebagai gambaran adanya gerak ormas di kalangan umat Islam dalam melakukan
dakwahnya.
Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan
Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam besar di Indonesia.
Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di
bidang pendidikan,sosial, dan ekonomi. Sebab jauh sebelum NU lahir dalam
bentuk jam’iyyah(organisasi), ia terlebih dahulu mewujud dalam
bentuk jama’ah (community) yang terikat kuat oleh aktivitas sosial keagamaan
yang mempunyai karakter tersendiri (Ridwan, 2004: hal.169).
Dalam Anggaran Dasar hasil Muktamarnya yang ketiga pada tahun 1928 M,
secara tegas dinyatakan bahwa kehadiran NU bertujuan membentengi artikulasi
fiqh empat madzhab di tanah air. Sebagaimana tercantum pada pasal 2 Qanun
Asasi li Jam’iyat Nahdhatul al-Ulama (Anggaran Dasar NU), yaitu :
a. Memegang teguh pada salah satu dari madzhab empat (yaitu madzhabnya Imam
Muhammad bin Idris Al-Syafi’I, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah an-
Nu’man, dan Imam Ahmad bin Hanbal);
b. Menyelenggarakan apa saja yang menjadikan kemaslahatan agama Islam.
Muhammadiyah (MD)
Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi Islam modern yang berdiri di
Yogyakarta pada 18 November 1912. Organisasi ini terbentuk karena masyarakat
islam yang berpandangan maju menginginkan terbentuknya sebuah organisasi
yang menampung aspirasi mereka dan menjadi sarana bagi kemajuan umat islam.
Keberadaan tokoh-tokoh Islam yang berpandangan maju tersebut terbentuk karena
pendidikan serta pergaulan dengan kalangan Islam di seluruh dunia melalui ibadah
haji. Salah seorang tokoh tersebut ialah KH. Ahmad Dahlan yang kemudian
mendirikan organisasi ini.
Muhammadiyah didirikan atas dasar agama dan bertujuan untuk melepaskan
agama Islam dari adat kebiasaan yang jelek yang tidak berdasarkan Al-Qur’an dan
sunnah Rasul (Nana Supriatna, Jil.2, 2008: 171-172).