Nim : 202223028
Kelas : PJKR 3C
Mata kuliah : Kemuhammadiyahan
Dosen pengampu : Drs. San Susilo, M.M
Teori india atau teori Gujarat adalah teori yang menyebutkan bahwa
agama islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari india muslim
(Gujarat) yang berdagang di nusantara pada abad ke-13.
Pada bukunya yang berjudul sejarah umat islam yang terbit pada
tahun 1997, Buya Hamka menjelaskan bukti-bukti masuknya agama Islam
di Indonesia. bukti yang dimaksud Buya Hamka ini adalah berupa sumber
dari naskah kuno Cina yang menyebutkan bahwa sekelompok Bangsa Arab
yang bermukim di pesisir barat Pulau Sumatera pada tahun 625 Masehi.
Selain itu, di kawasan tersebut yang pada saat itu merupakan kekuasaan
Kerajaan Sriwijaya juga ditemukan batu nisan yang bertuliskan nama Syekh
Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 Masehi.
Teori ini juga didukung oleh TW. Arnold yang menyatakan bahwa
pada masa itu Bangsa Arab merupakan bangsa yang dominan dalam
perdagangan di nusantara. Kemudian mereka menikah dengan warga
pribumi dan berdakwah di nusantara.
4. Teori Cina
Teori cina merupakan teori yang menyebutkan bahwa ajaran agama
Islam masuk ke Indonesia berasal dari Cina, agama Islam sendiri
berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 Masehi). Islam
masuk ke Cina sendiri dibawa oleh panglima Muslim yang bernama Saad
bin Waqash yang berasal dari Madinah pada masa kekhalifahan Utsman bin
Affan. Bahkan salah satu kota di Cina pada masa itu yakni kota Kanton
pernah menjadi pusat dakwah muslim di Cina.
Dalam buku Islam in Cina yang ditulis oleh Jean A. Berlie (2004)
menyebutkan bahwa relasi antara orang-orang Islam dari Arab dengan
orang-orang di Cina terjadi pada tahun 713 Masehi. Masuknya Islam ke
nusantara juga diyakini bersamaan dengan banyaknya migrasi orang-orang
Cina muslim ke Asia Tenggara terutama wilayah nusantara yang
kebanyakan memasuki wilayah Sumatera bagian selatan pada tahun 879
Masehi atau abad ke-9 Masehi.
Bukti lain dari teori cina ini adalah banyaknya pendakwah yang
berasal dari keturunan Cina yang mempunyai pengaruh besar pada masa
kerajaan Demak. Seperti kita ketahui, kerajaan Demak merupakan kerajaan
Islam pertama di pulau Jawa.
Di Kalimantan islam masuk pada abad ke-18, hal ini terbukti dengan
ditemukannya makam Islam kuno dengan batu nisannya. Sedangkan di
wilayah timur Indonesia, Islam masuk melalui Sulawesi yang pada masa itu
merupakan salah satu daerah yang memiliki kerajan Islam dan tempatnya
pun strategis untuk jalur perdagangan di wilayah timur Indonesia.
1. Sumatra
2. Jawa
3. Kalimantan (daerah pesisir)
4. Sulawesi
5. Lombok
6. Sumbawa
7. Maluku Utara
“Banyak sorotan dunia Islam ke Indonesia. Karena itu kita harus mampu
menjelaskan Islam yang berkembang di Indonesia dengan penuh
kerendahatian, sebab boleh jadi berbeda dengan penerapan nilai-nilai Islam
di belahan dunia lain,” ucap Lukman di sela penutupan Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Fatayat NU tahun 2017, yaitu ‘Meneguhkan Islam
Nusantara Melalui Pembedayaan Organisasi Kemasyarakatan Perempuan’,
di Istana Isen Mulang (IIM) Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Kalteng di
Palangka Raya, akhir pekan.
Karena itu, dalam melihat dua fenomena yang berbeda ini, umat
Islam Indonesia tidak perlu merasa lebih bagus, lebih baik dan lebih benar
dan menyalahkan orang lain, karena berbeda konteks budaya dan latar
belakang. “Fatayat sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama harus mampu
mengusung nilai-nilai Islam moderat, Islam wasatiyah, Islam Indonesia dan
Islam rahmatan lil alamin,” kata Menag.
• Gold
• Glory
• Gospel