disebabkan oleh sifat berbukit-bukitnya tanah dan atau berbagai tingkat lantai dalam bangunan Luas ruangan untuk menempatkan tangga harus dibatasi sampai sekecil-kecilnya asal memenuhi kebutuhannya. Sedangkan penempatannya dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dilihat dan diketahui pemakainya Untuk memilih bahan konstruksi tangga tergantung pada tujuan dan selera dari pemilik bangunan Untuk rumah tinggal biasanya dibuat dari bahan kayu, sedangkan untuk bangunan lainnya bisa mrnggunakan bahan; baja, beton bertulang dan batu Pada tangga yang menggunakan bahan beton bertulang, bentuk-bentuk tangga agak bebas direncanakan disamping juga agar kelihatan megah dan mewah (monumental) Susunan tangga terdiri dari ibu tangga (boom) dan anak tangga (trede). Ibu tangga merupakan bagian tangga yang mendukung anak tangga dan terletak ditepi, ditengah atau diujungatas/bawah tangga Sedangkan anak tangga terdiri dari anak tangga datar /horizontal yang merupakan bidang pijakan telapak kaki dan dinamakan lankah datar (aantrede), anak tangga tegak/vertikal yang merupakan selisih tinggi antara dua trede berturut-turut dan dinamakan lankah naik (optrede) Pada umumnya bentuk tangga yang baik adalah yang sederhana serta layak, namun demikian bentuk tangga banyak dipengaruhi oleh tersedianya ruangan untuk penempatan tangga disamping juga selera pemilik bangunan . Adapun bentuk-bentuk tangga tersebut adalah sebagai berikut : 1.Tangga Tusuk Lurus 2.Tangga bordes 3.Tangga Dengan Seperempatan 4.Tangga Membilut 5.Tangga Dengan Lengan 6.Tangga Poros 7.Tangga putar Tangga jenis ini dibuat pada ruangan yang cukup luas, semua trede bentuknya sama lebar dan terletak tegak lurus pada ibu tangga Pada tangga tusuk lurus bisa terjadi jumlah anak tangga cukup banyak dan tangga menjadi panjang (sebanyak- banyaknya 20 anak tangga), sehingga kalau dijalani akan melelahkan. Oleh karena itu ditengah tingginya dibuat suatu daratan yang dinamakan bordes yang berfungsi untuk tempat istirahat karena dengan melangkah mendatar dua atau tiga langkah berarti kita bisa istirahat Penghematan terhadap ruangan bisa didapat dengan dibuat putaran seperempatan lingkaran pada awal atau akhir anak tangga, bahkan keduanya dapat digabungkan yaitu putaran dibuat pada awal dan akhir tangga. Pada putarannya bentuk anak tangga seperti segitiga, sedangkan yang lain persegi panjang Penghematan ruangan juga bisa didapat dengan membuat tangga dengan bentuk membilut. Semua anak tangga tidak sama lebar serta menyempit pada salah satu sisi, jadi anak tangga berbentuk trapesium Tangga yang tidak lurus dan membelok disebut tangga dengan lengan. Pada belokan dibuat langkah datar yang dapat berfungsi sebagai bordes. Bagian tangga yang ada dibawah bordes dinamakan lengan bawah, sedang yang diatas dinamakan lengan atas Kedua lengan arahnya dapat saling tegak lurus atau kedua lengan arahnya saling berlawanan Apabila suatu tangga terdiri dari dua atau lebih seperempatan, maka dengan sendirinya boom bebas menjadi hilang, karena boom bebas tersebut menjadi sebatang tiang atau poros. Oleh karena itu tangga dinamakan tangga poros, dengan demikian akan didapat penghematan ruangan yang sangat besar Bentuknya seperti tangga poros, akan tetapi mempunyai boom bebas yang melengkun Tangga semacam ini banyak dibuat dari bahan baja atau beton Sebagaimana yang telah diutarakn, bentuk anak tangga bermacam-macam, ada yang sama lebar, atau pada salah satu ujung lebih besar daripada lainnya Bentuk-bentuk ini akan menentukan cara orang menjalani tangga Pada bagian anak tangga yang sering dijalani biasanya pada sisi depan anak tangganya dapat aus, lebih-lebih kalau anak tangganya dibuat dari bahan kayu Ini menunjukkan bahwa ditempat tersebut paling banyak diinjak kaki manusia Apabila lewat tengah, tempat yang paling banyak diinjak kaki orang ini seolah-oleh ditarik garis dalam arah panjang tangga maka garis (khayal) ini dinamakan garis jalan , dan pada gambar denah tangga selalu dicantumkan Enak dan tidaknya tangga dijalani itu tergantung pada perbandingan langkah datar (aantrede) dan langkah naik (optrede) yang juga akan menentukan kemiringan tangga Tangga yang nyaman dijalani mempunyai kemiringan ±40 Lebar tangga, ditentukan oleh banyaknya orang yang melewati tangga. Lebar tangga untuk satu orang berjalan dibuat 60-90 cm, untuk dua orang berjalan dibuat 80-120 cm. Sedang untuk lebih dari dua orang khususnya untuk bangunan umum lebar tangga minimal 150 cm Ukuran anak tangga, ditentukan dengan menggunakan rumus : A + 2 = 57 – 60 cm A = lankah datar (aantrede) = langkah naik (optrede) 57-60 cm = pangjang langkah orang dewasa Koef 2 = pertimbangan bahwa langkah diperlukan dua kali tenaga oangkah datar Untuk mendapatkan ukuran langkah naik harus teliti sampai dengan mm. Agar seluruh tinggi tangga tidak berselisih dengan tinggi lantai tingkat. Agar orang mudah mengangkat kaki waktu menaiki tangga naik/optrede dibuat 17 – 19 cm Sedang untuk mendapatkan ukuran langkah datar biasanya hanya sampai dengan cm saja, dan yang perlu diperhatikan ialah persediaan ruang dimana tangga itu akan ditempatkan serta sudut miring tangga lebih kurang 40