Anda di halaman 1dari 31

1.

DEFINISI TANGGA

Definisi tangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tumpuan untuk naik
turun dibuat dari kayu, baja, atau beton yang bersusun berlenggek-lenggek. Menurut Suparno
(2008: 195) bahwa, Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungkan
antara dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Tangga pada masa lalu
mempunyai kedudukan sangat penting karena membawa prastis bagi penghuni bangunan
tersebut, tetapi sekarang bila membuat bangunan disertai tangga sudah bukan barang mewah
lagi. Karena tanah yang dimiliki tidak terlalu luas, maka pengembangannya harus ke atas tidak
ke samping dan pasti memerlukan tangga.

2. SUSUNAN TANGGA

Tangga terdiri dari :


 Pada tangga yang panjang dibuat tempat pemberhentian yang dinamakan bordes,
bordes difungsikan sebagai tempat beristirahat sewaktu menaiki tangga.
 Anak tangga terdiri dari anak tangga datar/langkah datar (antrede),dan anak tangga
tegak juga dinamakan langkah naik (optrede).
 Ibu tangga merupakan kontruksi utama tangga yang memegang anak dan dapat
merupakan bagian yang terpisahkan atau menyatu dengan kontruksi bangunan, ibu
tangga yang menempel pada tembok disebut ibu tangga luar (boomtembok) karena
biasanya menempel pada tembok sedangkan yang lain disebut ibu tangga dalam.
 Pegangan tangga (reiling) sering disebut juga handrail merupakan tempat tangan
menumpu sewaktu kita manggunakan tangga.
 Pagar tangga (baluster), bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan reiling dan
juga berfungsi sebagai pagar pengaman.
3. SYARAT - SYARAT TANGGA

Merencana tangga tidak boleh sembarangan saja. Tapi harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Tangga harus dipasang ditempat yang mudah ditemukan oleh setiap orang yang
membutuhkan
b) Tangga mendapat penerangan yang cukup waktu siang hari
c) Tangga mudah diajalani (tidak terlalu curam, tidak terlalu landai)
d) Serta berbentuk sederhana dan layak

4. LEBAR TANGGA

Lebar tangga sangat tergantung dari fungsi bangunan dan jumlah orang yang akan melewati
tangga tersebut, adapun lebar minimal adalah:
 Dilewati satu orang : ± 60 - 90 cm
 Dilewati dua orang : ± 80 - 120 cm
 Dilewati tiga orang : ± 160 cm
 Untuk bangunan sekolah dan gedung pertunjukan 150 –300 cm
 Ukuran tangga dihitung dari tepi bersih tangga jadi tidak termasuk dengan tebal
tembok maupun tebal reling,

Perhitungan kebutuhan tangga untuk bangunan umum dihitung 60cm lebar tangga untuk tiap
100 orang. Misalnya bangunan teater dengan kapasitas 1.000 orang membutuhkan lebar tangga
1.000/100 x 60cm = 6m. Untuk itu dapat dipakai 1 tangga dengan lebar 6m atau dua buah
tangga dengan lebar masing-masing 3m.Namun demikian apabila masih dimungkinkan
sebaiknya menggunakan lebar minimal 1.20 cm, yang merupakan lebar tangga standart
keamanan/keadaan darurat(emergency stairs)

5. PERBANDINGAN LANGKAH NAIK DAN


LANGKAH DATAR (ANAK TANGGA)
TANGGA

Tangga yang mudah dijalani miring berkisar antara 25-42. Untuk bangunan rumah tinggal
biasa digunakan kemiringan 38. Agar tangga itu enak dijalani, maka ukuran langkah naik dan
langkah datar harus sebanding. Berdasarkan kelandaiannya maka kita akan mendapat jenis-
jenis tangga berikut:

 Tangga miring : 6° – 20°


 Tangga landai : 20° – 24°
 Tangga biasa : 24° – 45°
 Tangga curam, tangga hemat : 45° – 75°
 Tangga naik, tangga tingkat : 75° – 90°
Rumus Tangga adalah 1 (satu) langkah datar + 2 (dua) langkah naik sama dengan 57cm atau 65
cm dapat disingkat a + 2.o = 57cm atau 65 cm.
Toleransi 57 – 65 cm ini menyesuaikan dengan panjang langkah orang dewasa dengan tinggi
badan normal itu rata-rata 57 – 60 cm.

Menurut riset bahwa pada saat mengangkat kaki dalam arah vertikal untuk tinggi angkatan
kaki tersebut itu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat dibandingkan kaki pada saat melangkah dalam
arah horisontal. Sebagai idealisasi kita ambil contoh sebagai berikut :

Suatu ruangan diatas lantai satu tingginya +380, akan direncanakan suatu tangga.Hitunglah
ukuran – ukuran tangga Optrade dan Aantrade serta luas ruangan yangakan digunakan
untuk keperluan tangga

Penyelesaian Menghitung Ukuran Anak Tangga


Tinggi lantai diatasnya = 380 cm, maka ukuran tangga tegak (optrade) diambil
suatubilangan yang kalau dikalikan dengan bilangan lain hasilnya 380. Maka diambilukuran
tangga tegaknya 19 cm ( karena 19 x 20 = 380 ). Jadi banyaknya tanggategak menjadi 380/19
= 20 buahPanjang langkah datar (Aantrade) dihitung dengan rumus :
1 (Aantrade) + 2 (optrade) = 57 s/d 65 cm
a + 2.o = 62 cm………………………. ………………..
( 62 cm diambil dari 57 s/d 65 )
A + 2.19 = 62 cm A = 62 – 38 = 24 cm

Kesimpulan
Jumlah tangga tegak 20 buah dengan ukuran tangga tegak 19 cm (Optrade) dantangga datar
24 cm (Aantrade).

Penyelesaian Menghitung Kebutuhan Ruang Tangga


Dari perhitungan diatas jumlah anak tangga 20 buah, jika menggunakan tipe tanggatusuk
lurus maka akan diperlukan ruang tangga arah memanjang 19 buah x 24 cm =456 cm,
ukuran ini sangat besar sehingga tidak efektif. Untuk menghemat ruang, maka digunakan
tangga bordes dua lengat yang dilipat maka perhitungannya menjadi :
Banyaknya langkah naik n = ½ . (20) = 10 buah Jumlah tangga datar n – 1 = 10 – 1 = 9 buah
Panjang anak tangga seluruhnya menjadi 9 x 24 = 216 cm
Kebutuhan bordes = 24 cm (Aantrade) + 80= 104 cmDan awalan naik tangga dan akhir
tangga minimal 75 cm
Kesimpulan
Panjang anak tangga = 216 cm.
Kebutuhan bordes = 104 cm.
Ruang untuk awalan dan akhiran tangga = 75 cm

6. BORDES

Bordes adalah bagian datar (anak tangga yang dilebarkan) pada ketinggian tertentu yang
berfungsi untuk beristirahat. Bordes tangga dapat dibagi menjadi 3 model dengan aturan
ukuran yang berbeda, yaitu: bordes tangga lurus, borde tangga L, bordes tangga U.
Macam-macam bordes sebagai berikut:
a) Bila letaknya disudut dinamakan bordes sudut
b) Bila letaknya adataran ditengah dinamakan bordes antara
c) Adapun panjang bordes adalah 1 (satu) langkah datar ditambah 1 (satu) atau 2 (dua)
langkah normal

7. SANDARAN TANGAN

Sandaran tangan (Railling) tangga perlu dibuat untuk kenyamanan dan keslamatan pengguna
tangga, terutama tangga bebas, yang tidak diapit oleh dinding. Tinggi yang biasa digunakan
adalah antara 80-100 cm. Railling harus dibuat dari bahan yang halus sehingga nyaman dan
tidak melukai tangan. Railling biasanya bertumpu pada baluster (tiang penyangga).

8. JENIS DAN MACAM - MACAM


BENTUK TANGGA

Dalam merencanakan suatu gambar perlu juga diperhatikan beberapa desain tangga yang tepat
untuk desain rumah yang akan dibangun. Tidak semua jenis tangga cocok untuk desain rumah,
jadi anda harus cermat dalam memilihnya. Berikut ini adalah beberapa bentuk atau jenis tangga
untuk desain rumah:
a) Tangga Lurus MODEL I
Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan
nama One Wall Stair. Tangga ini menerus dari
bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi
terkadang ada juga yang berisi bordes atau tempat
istirahat sementara. Tangga jenis ini sangat banyak
memerlukan lahan dan cocok untuk rumah yang
luas. Selain itu bagian yang berada dibawah tangga
bisa dimanfaatkan menjadi ruangan tertentu.

b) Tangga Berbelok Arah –


Model L
Disebut dengan Tangga Model L karena tangga ini
berbentuk seperti huruf L yang pada bagian tertentu
berbelok arah.Tangga Jenis ini banyak digunakan pada
hunian minmalis modern karena hemat tempat dan pas.

c) Tangga Berbalik Arah – Model U


Tangga paling umum digunakan oleh
masyarakat kita. Hampir sama dengan
tangga model L, hanya
saja tangga model ini pada ketinggian
tertentu tidak hanya berbelok arah tapi berbalik
arah dari arah datang. Tidak terlalu membutuhkan
ruang seluas tangga model I ataupun U. Sangat
umum digunakan di unit-unit perumahan yang rata-
rata tidak terlalu luas. Ruang bawah tangga lebih luas
dibandingkan dengan model I dan L, bahkan bisa
digunakan untuk kamar mandi atau gudang.

d) Tangga Bercabang – Model Y


Adalah tangga yang bercabang.
Bentuknya mirip huruf ‘Y’ dengan
bordes sebagai pusat tangga. Biasanya
pada rumah-rumah besar. Tangga jenis
ini memakan ruang yang cukup luas
bahkan sangat luas untuk menampilkan
kesan megah dan mewah. Alurnya, naik
dari bawah kemudian pada area
peralihan atau bordes, arah tangga
berikutnya akan bercabang ke kiri dan
kekanan. Biasanya dari lantai 1 ke lantai 2. Jarang ada yang menggunakan untuk step
tangga berikutnya karena tangga bentuk ini fungsi estetisnya lebih ditonjolkan. Selain
dirumahrumah mewah biasanya dibangun di gedung-gedung penting.

e) Tangga Melingkar
Bisa jadi inilah tangga yang paling mewah, karena bentuknya yang sangat artistik
karena melengkung dimana lengkungannya menciptakan keindahan ruang. Biasanya
digunakan pada rumah yang luas dan memiliki atap yang tinggi. Jika memilih mempunyai
tangga melingkar, sebaiknya jangan gunakan ruang
bawah tangga untuk fungsi apapun karena bisa
mengurangi tampilan tangga. Lebih cocok untuk
model rumah type klasik, meskipun tidak menutup
kemungkinan untuk yang diterapkan pada rumah
minimalis.

f) Tangga Putar –
Model Spiral
Tangga putar ini
kadang ada yang
menyebutnya tangga
spiral. Tangga ini adalah
tangga yang paling hemat tempat. Biasanya hanya
membutuhkan area tidak lebih dari 1,5m x 1,5m. Sering
digunakan sebagai tangga menuju loteng atau tempat jemuran.
Penempatannya kadang-kadang di luar ruangan. Bahan
material pembuat tangga ini biasanya dari besi karena relatif
mudah untuk dibuat melengkung atau spiral. Lebar rata-rata
anak tangga horizontal adalah 60 cm. sedang tinggi injakan
anak tangga biasanya lebih tinggi dari tangga lain yaitu rata-
rata 25 cm. Hanya untuk dilewati satu orang. Tangga ini lebih
menekankan fungsi dari pada keindahan meskipun ada juga
yang membuatnya tampil menarik.
Macam-macam bentuk tangga:
a) Tangga Lurus, penginjaknya tegak lurus ibu tangga
b) Tangga Serong, penginjaknya sama lebar tidak tegak lurus ibu tangga
c) Tangga Baling, Penginjaknya tak sama lebar tak tegak lurus ibu tangga
d) Tangga putar, anak tangga berputar mengikuti kolom penguat
e) Tangga perempatan
f) Tangga dengan bordes

Gambar 2.7 Tangga Bordes Dua Lengan

Gambar 2.8 Tangga Bordes Tiga Lengan

Gambar 2.9 Tangga Dua Perempatan


Gambar 2.10 Tangga Dengan Permulaan Perempatan

Gambar 2.11 Tangga Dengan Penghabisan Perempatan


SOAL LATIHAN MENGGAMBAR

Mata Pelajaran : Gambar Konstruksi Bangunan

Kelas / Semester : XI /4

Waktu : 245 menit

SOAL LATIHAN

1. Diketahui :
Tinggi lantai 2 = 306 cm,
Optrede = 18 cm,
Antrede = 28 cm,
jumlah anak tangga sebelum bordes = 5 buah,
jumlah anak tangga setelah bordes = 11 buah,
sudut = 34°
model tangga = bordes berbelok arah (model L)

Ditanya :
Dengan keterangan tersebut, gambarlah denah dan potongan tangga (Arsitektur)!
9. LUBANG TANGGA

Lubang tangga adalah lubang pada plat lantai atas dimana terdapat perletakan tangga. Lubang
tangga harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna tangga.
Ukuran tinggi bebas (tinggi plat lantai/plafon/balok/lisplank sam pai dengan anak tangga
yang tepat di bawahnya) adalah berkisar antara minimal 190-200 cm.
Ukuran panjang lubang tangga adalah:
P = Ptangga – nL
Ptangga = jumlah L + lebar bordes

Keterangan :
P = Panjang Lubang Tangga
Ptangga = Panjang Tangga
L = Lebar Tangga
nL = jumlah lebar tangga sampai dengan tinggi bebas

10. KONSTRUKSI TANGGA

Tangga bila dilihat dari bahannya selain kayu adalah sebagai berikut:
a) Tangga dari kayu
Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan
sederhana dan semi permanen.
Pertimbangan: material kayu ringan, mudah
didapat serta menambahkan segi estetika
yang tinggi bila diisi dengan variasi profil
dan difinishing dengan rapi. Kelemahan:
tidak dapat
dilalui oleh
beban-beban
yang berat,
lebarnya
terbatas,
memiliki sifat
lentur yang
tinggi serta
konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang
terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas
dan cahaya.
b) Tangga dari baja
Tangga dari baja hanya digunakan untuk tangga sekunder. Tangga baja dapat dipakai
sebagai tangga kebakaran (tangga darurat) dan dapat dipasang diluar gedung.
Bahan yang digunakan pada umumnya plat-plat baja dan baja profil. Untuk anak tangga
dipakai pelat besi beralur-alur atau berusuk-rusuk berbentuk belah ketupat agar telapak
kaki tidak mudah terpeleset.
Konstruksi yang di las memberi penghematan besar akan ongkos kerja sebab konstruksinya
menjadi lebih sederhana. Hubungan besi dapat di las.

c) Tangga dari beton bertulang


Pembuatan tangga dari beton bertulang harus dihitung untuk
menentukan besarnya penulangan serta tebal balok tangga
dan anak tangga. Di Indonesia tangga beton itu sangat serasi,
ini memberi jaminan besar akan keamanan terhadap
kebakaran.

d) Tangga dari batu bata


Oleh karena bentuknya batu
bata, maka optrede (anak tangga)
dipasang berlapis-lapis. Seluruh panjangnya
harus mendapat tumpuan. Kerugiannya adalah tangga ini
waktu dijalani dari arah bawah tumit sepatu sering tergesek
pada bidang tegak (optrede).

11. PENULANGAN TANGGA BETON

Tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau berbentuk ulir atau berbentuk pipa yang
berfungsi ungutk menahan gaya tarik pada komponen struktur beton, tidak termasuk tendon
prategang kecuali bila secara khusus diikut sertakan (SNI 03-2847-2001 Pasal 3.50).
Perencanaan sambungan pada tangga perlu direncanakan overlap besi untuk menjaga
sambungan antar tulangan utama dan harus memenuhi standar SNI-2847-2013.
Pembengkokan tulangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Bengkokan 180° ditambah perpanjangan 4d tapi tidak kurang dari 65 mm, pada ujung bebas
batang tulangan. (SNI-2847-2013 Pasal 7.1.1)
2) Bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12d pada ujung bebas kait.
(SNI-2847-2013 Pasal 7.1.2)
3) Untuk sengkang dengan kait pengikat (SNI-2847-2013 Pasal 7.1.3)
a) Batang D-16 dan yang lebih kecil, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 6d pada ujung
bebas kait
b) Batang D-19, D-22, dan D-25, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12d pada ujung
bebas kait, atau
c) Batang D-25 dan yang lebih kecil, bengkokan 135° ditambah perpanjangan 6d pada ujung
bebas kait.

Tabel 2.1 Persyaratan Bengkokan Minimum Beton Berdasarkan SNI-2847-2013 Tabel 7.2

Diameter
Ukuran Tulangan
Minimum

D-10 sampai dengan D-25 6d

D-29, D-32, dan D-36 8d

D-44 dan D-56 10d

Konstruksi tangga pada perencanaan bangunan bertingkat seperti pada rumah atau
bangunan-bangunan publik perlu dirancang sebagus dan senyaman mungkin. Fungsi dari
tangga sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lantai tingkat lainnya pada suatu
bangunan. Dalam perencanaan tanggapun perlu kita perhatikan sudut tangga supaya nyaman,
efesien dan mudah dijalani, termasuk dari kemiringan tangganya itupun sendiri. Kemiringan
tangga yang ideal ± 40, karena pada waktu menjalaninya tidak terasa lelah pada waktu arah
naik, serta tidak berbahaya pada waktu arah turun dari tangga. Beberapa hal yang harus
diterapkan dalam merencanakan konstruksi tangga secara umum yaitu :

a. Direncanakan dan dipasang berdasarkan zoning yang mudah dijangkau oleh setiap orang
b. Pada daerah tangga harus mendapat penerangan yang cukup terutama pada siang hari
c. Tangga mudah dijalani atau digunakan
d. Kuat, nyaman, sederhana dan layak untuk dipakai.
e. Pada saat digunakan tangga tersebut terasa nyaman, menyenangkan dijalani,
maka ukuran Optrade (tegak) dan Aantrede (mendatar) harus sebanding.
SOAL LATIHAN MENGGAMBAR

Mata Pelajaran : Gambar Konstruksi Bangunan

Kelas / Semester : XI /4

Waktu : 245 menit

SOAL LATIHAN

1. Diketahui :
Tinggi lantai 2 = 306 cm,
Optrede = 18 cm,
Antrede = 28 cm,
Jumlah anak tangga sebelum bordes = 5 buah,
Jumlah anak tangga setelah bordes = 11 buah,
Sudut = 34°
Model tangga = bordes berbelok arah (model L)

Ditanya :
Gambarlah denah penulangan tangga !
12. SIMBOL KONSTRUKSI BETON BERTULANG

Penggambaran konstruksi beton bertulang dapat jelas pembacaannya, maka perlu


adanya simbol atau tanda penunjang dalam penggambaran sehingga siapapun penggunanya
dapat menterjemahkan gambar tersebut untuk dirinya sendiri maupun untuk penjelasan
kepada orang lain. Ataupun pengertian gambar antara satu dengan yang lainnya sama,
sehingga seorang dengan yang lainnya dapat menyamakan presepsi gambar yang dilihatnya.

Tabel 2.2 Simbol/Tanda-tanda dan keterangan dalam Konstruksi beton bertulang


Tabel Lanjutan.....
Tabel Lanjutan.....
SOAL LATIHAN MENGGAMBAR

Mata Pelajaran : Gambar Konstruksi Bangunan

Kelas / Semester : XI /4

Waktu : 245 menit

SOAL LATIHAN

1. Diketahui :
Tinggi lantai 2 = 306 cm,
langkah langkah naik = 18 cm,
langkah datar = 28 cm,
jumlah anak tangga sebelum bordes = 5 buah,
jumlah anak tangga setelah bordes = 11 buah,
sudut = 34°
model tangga = bordes berbelok arah (model L)

Ditanya :
Dengan keterangan tersebut, gambarlah potongan melintang dan memanjang
penulangan untuk gambar tersebut !
SOAL POST TEST MENGGAMBAR

Mata Pelajaran : Gambar Konstruksi Bangunan

Kelas / Semester : XI /4

Waktu : 245 menit

SOAL POST TEST

1. Diketahui :
Tinggi lantai 2 = 380 cm,
langkah langkah naik = 19 cm,
langkah datar = 24 cm,
sudut = 38°
model tangga = model U dengan 2 bordes

Ditanya :
Dengan keterangan tersebut, gambarlah denah dan potongan tangga!
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2002. Badan Standarisasi Nasional 2002, Tata cara perhitungn struktur beton
untuk bangunan gedung,. Badan Standarisasi Nasional, Bandung, Indonesia.

Anonimus. 2013. SNI 2847 : Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Jakarta : BSN.

Sucipto dan Ismoyo Prawiroharo 1980, Konstruksi Beton 3, Bagian Proyek Pengadaan Buku
Pendidikan Teknologi. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Depertemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.

Suparno. 2008. Teknik Gambar Bangunan Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat pembinaan sekolah Menengah kejuruan.

Wahyu Cahyaka, Hendra. 2003. Gambar Teknik II. Surabaya: Proyek Peningkatan Manajemen
Pendidikan Tinggi Universitas Negeri Surabaya, Departemen Pendidikan Nasional.
KUNCI
JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai