DEFINISI TANGGA
Definisi tangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tumpuan untuk naik
turun dibuat dari kayu, baja, atau beton yang bersusun berlenggek-lenggek. Menurut Suparno
(2008: 195) bahwa, Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungkan
antara dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Tangga pada masa lalu
mempunyai kedudukan sangat penting karena membawa prastis bagi penghuni bangunan
tersebut, tetapi sekarang bila membuat bangunan disertai tangga sudah bukan barang mewah
lagi. Karena tanah yang dimiliki tidak terlalu luas, maka pengembangannya harus ke atas tidak
ke samping dan pasti memerlukan tangga.
2. SUSUNAN TANGGA
Merencana tangga tidak boleh sembarangan saja. Tapi harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Tangga harus dipasang ditempat yang mudah ditemukan oleh setiap orang yang
membutuhkan
b) Tangga mendapat penerangan yang cukup waktu siang hari
c) Tangga mudah diajalani (tidak terlalu curam, tidak terlalu landai)
d) Serta berbentuk sederhana dan layak
4. LEBAR TANGGA
Lebar tangga sangat tergantung dari fungsi bangunan dan jumlah orang yang akan melewati
tangga tersebut, adapun lebar minimal adalah:
Dilewati satu orang : ± 60 - 90 cm
Dilewati dua orang : ± 80 - 120 cm
Dilewati tiga orang : ± 160 cm
Untuk bangunan sekolah dan gedung pertunjukan 150 –300 cm
Ukuran tangga dihitung dari tepi bersih tangga jadi tidak termasuk dengan tebal
tembok maupun tebal reling,
Perhitungan kebutuhan tangga untuk bangunan umum dihitung 60cm lebar tangga untuk tiap
100 orang. Misalnya bangunan teater dengan kapasitas 1.000 orang membutuhkan lebar tangga
1.000/100 x 60cm = 6m. Untuk itu dapat dipakai 1 tangga dengan lebar 6m atau dua buah
tangga dengan lebar masing-masing 3m.Namun demikian apabila masih dimungkinkan
sebaiknya menggunakan lebar minimal 1.20 cm, yang merupakan lebar tangga standart
keamanan/keadaan darurat(emergency stairs)
Tangga yang mudah dijalani miring berkisar antara 25-42. Untuk bangunan rumah tinggal
biasa digunakan kemiringan 38. Agar tangga itu enak dijalani, maka ukuran langkah naik dan
langkah datar harus sebanding. Berdasarkan kelandaiannya maka kita akan mendapat jenis-
jenis tangga berikut:
Menurut riset bahwa pada saat mengangkat kaki dalam arah vertikal untuk tinggi angkatan
kaki tersebut itu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat dibandingkan kaki pada saat melangkah dalam
arah horisontal. Sebagai idealisasi kita ambil contoh sebagai berikut :
Suatu ruangan diatas lantai satu tingginya +380, akan direncanakan suatu tangga.Hitunglah
ukuran – ukuran tangga Optrade dan Aantrade serta luas ruangan yangakan digunakan
untuk keperluan tangga
Kesimpulan
Jumlah tangga tegak 20 buah dengan ukuran tangga tegak 19 cm (Optrade) dantangga datar
24 cm (Aantrade).
6. BORDES
Bordes adalah bagian datar (anak tangga yang dilebarkan) pada ketinggian tertentu yang
berfungsi untuk beristirahat. Bordes tangga dapat dibagi menjadi 3 model dengan aturan
ukuran yang berbeda, yaitu: bordes tangga lurus, borde tangga L, bordes tangga U.
Macam-macam bordes sebagai berikut:
a) Bila letaknya disudut dinamakan bordes sudut
b) Bila letaknya adataran ditengah dinamakan bordes antara
c) Adapun panjang bordes adalah 1 (satu) langkah datar ditambah 1 (satu) atau 2 (dua)
langkah normal
7. SANDARAN TANGAN
Sandaran tangan (Railling) tangga perlu dibuat untuk kenyamanan dan keslamatan pengguna
tangga, terutama tangga bebas, yang tidak diapit oleh dinding. Tinggi yang biasa digunakan
adalah antara 80-100 cm. Railling harus dibuat dari bahan yang halus sehingga nyaman dan
tidak melukai tangan. Railling biasanya bertumpu pada baluster (tiang penyangga).
Dalam merencanakan suatu gambar perlu juga diperhatikan beberapa desain tangga yang tepat
untuk desain rumah yang akan dibangun. Tidak semua jenis tangga cocok untuk desain rumah,
jadi anda harus cermat dalam memilihnya. Berikut ini adalah beberapa bentuk atau jenis tangga
untuk desain rumah:
a) Tangga Lurus MODEL I
Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan
nama One Wall Stair. Tangga ini menerus dari
bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi
terkadang ada juga yang berisi bordes atau tempat
istirahat sementara. Tangga jenis ini sangat banyak
memerlukan lahan dan cocok untuk rumah yang
luas. Selain itu bagian yang berada dibawah tangga
bisa dimanfaatkan menjadi ruangan tertentu.
e) Tangga Melingkar
Bisa jadi inilah tangga yang paling mewah, karena bentuknya yang sangat artistik
karena melengkung dimana lengkungannya menciptakan keindahan ruang. Biasanya
digunakan pada rumah yang luas dan memiliki atap yang tinggi. Jika memilih mempunyai
tangga melingkar, sebaiknya jangan gunakan ruang
bawah tangga untuk fungsi apapun karena bisa
mengurangi tampilan tangga. Lebih cocok untuk
model rumah type klasik, meskipun tidak menutup
kemungkinan untuk yang diterapkan pada rumah
minimalis.
f) Tangga Putar –
Model Spiral
Tangga putar ini
kadang ada yang
menyebutnya tangga
spiral. Tangga ini adalah
tangga yang paling hemat tempat. Biasanya hanya
membutuhkan area tidak lebih dari 1,5m x 1,5m. Sering
digunakan sebagai tangga menuju loteng atau tempat jemuran.
Penempatannya kadang-kadang di luar ruangan. Bahan
material pembuat tangga ini biasanya dari besi karena relatif
mudah untuk dibuat melengkung atau spiral. Lebar rata-rata
anak tangga horizontal adalah 60 cm. sedang tinggi injakan
anak tangga biasanya lebih tinggi dari tangga lain yaitu rata-
rata 25 cm. Hanya untuk dilewati satu orang. Tangga ini lebih
menekankan fungsi dari pada keindahan meskipun ada juga
yang membuatnya tampil menarik.
Macam-macam bentuk tangga:
a) Tangga Lurus, penginjaknya tegak lurus ibu tangga
b) Tangga Serong, penginjaknya sama lebar tidak tegak lurus ibu tangga
c) Tangga Baling, Penginjaknya tak sama lebar tak tegak lurus ibu tangga
d) Tangga putar, anak tangga berputar mengikuti kolom penguat
e) Tangga perempatan
f) Tangga dengan bordes
Kelas / Semester : XI /4
SOAL LATIHAN
1. Diketahui :
Tinggi lantai 2 = 306 cm,
Optrede = 18 cm,
Antrede = 28 cm,
jumlah anak tangga sebelum bordes = 5 buah,
jumlah anak tangga setelah bordes = 11 buah,
sudut = 34°
model tangga = bordes berbelok arah (model L)
Ditanya :
Dengan keterangan tersebut, gambarlah denah dan potongan tangga (Arsitektur)!
9. LUBANG TANGGA
Lubang tangga adalah lubang pada plat lantai atas dimana terdapat perletakan tangga. Lubang
tangga harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna tangga.
Ukuran tinggi bebas (tinggi plat lantai/plafon/balok/lisplank sam pai dengan anak tangga
yang tepat di bawahnya) adalah berkisar antara minimal 190-200 cm.
Ukuran panjang lubang tangga adalah:
P = Ptangga – nL
Ptangga = jumlah L + lebar bordes
Keterangan :
P = Panjang Lubang Tangga
Ptangga = Panjang Tangga
L = Lebar Tangga
nL = jumlah lebar tangga sampai dengan tinggi bebas
Tangga bila dilihat dari bahannya selain kayu adalah sebagai berikut:
a) Tangga dari kayu
Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan
sederhana dan semi permanen.
Pertimbangan: material kayu ringan, mudah
didapat serta menambahkan segi estetika
yang tinggi bila diisi dengan variasi profil
dan difinishing dengan rapi. Kelemahan:
tidak dapat
dilalui oleh
beban-beban
yang berat,
lebarnya
terbatas,
memiliki sifat
lentur yang
tinggi serta
konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang
terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas
dan cahaya.
b) Tangga dari baja
Tangga dari baja hanya digunakan untuk tangga sekunder. Tangga baja dapat dipakai
sebagai tangga kebakaran (tangga darurat) dan dapat dipasang diluar gedung.
Bahan yang digunakan pada umumnya plat-plat baja dan baja profil. Untuk anak tangga
dipakai pelat besi beralur-alur atau berusuk-rusuk berbentuk belah ketupat agar telapak
kaki tidak mudah terpeleset.
Konstruksi yang di las memberi penghematan besar akan ongkos kerja sebab konstruksinya
menjadi lebih sederhana. Hubungan besi dapat di las.
Tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau berbentuk ulir atau berbentuk pipa yang
berfungsi ungutk menahan gaya tarik pada komponen struktur beton, tidak termasuk tendon
prategang kecuali bila secara khusus diikut sertakan (SNI 03-2847-2001 Pasal 3.50).
Perencanaan sambungan pada tangga perlu direncanakan overlap besi untuk menjaga
sambungan antar tulangan utama dan harus memenuhi standar SNI-2847-2013.
Pembengkokan tulangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Bengkokan 180° ditambah perpanjangan 4d tapi tidak kurang dari 65 mm, pada ujung bebas
batang tulangan. (SNI-2847-2013 Pasal 7.1.1)
2) Bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12d pada ujung bebas kait.
(SNI-2847-2013 Pasal 7.1.2)
3) Untuk sengkang dengan kait pengikat (SNI-2847-2013 Pasal 7.1.3)
a) Batang D-16 dan yang lebih kecil, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 6d pada ujung
bebas kait
b) Batang D-19, D-22, dan D-25, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12d pada ujung
bebas kait, atau
c) Batang D-25 dan yang lebih kecil, bengkokan 135° ditambah perpanjangan 6d pada ujung
bebas kait.
Tabel 2.1 Persyaratan Bengkokan Minimum Beton Berdasarkan SNI-2847-2013 Tabel 7.2
Diameter
Ukuran Tulangan
Minimum
Konstruksi tangga pada perencanaan bangunan bertingkat seperti pada rumah atau
bangunan-bangunan publik perlu dirancang sebagus dan senyaman mungkin. Fungsi dari
tangga sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lantai tingkat lainnya pada suatu
bangunan. Dalam perencanaan tanggapun perlu kita perhatikan sudut tangga supaya nyaman,
efesien dan mudah dijalani, termasuk dari kemiringan tangganya itupun sendiri. Kemiringan
tangga yang ideal ± 40, karena pada waktu menjalaninya tidak terasa lelah pada waktu arah
naik, serta tidak berbahaya pada waktu arah turun dari tangga. Beberapa hal yang harus
diterapkan dalam merencanakan konstruksi tangga secara umum yaitu :
a. Direncanakan dan dipasang berdasarkan zoning yang mudah dijangkau oleh setiap orang
b. Pada daerah tangga harus mendapat penerangan yang cukup terutama pada siang hari
c. Tangga mudah dijalani atau digunakan
d. Kuat, nyaman, sederhana dan layak untuk dipakai.
e. Pada saat digunakan tangga tersebut terasa nyaman, menyenangkan dijalani,
maka ukuran Optrade (tegak) dan Aantrede (mendatar) harus sebanding.
SOAL LATIHAN MENGGAMBAR
Kelas / Semester : XI /4
SOAL LATIHAN
1. Diketahui :
Tinggi lantai 2 = 306 cm,
Optrede = 18 cm,
Antrede = 28 cm,
Jumlah anak tangga sebelum bordes = 5 buah,
Jumlah anak tangga setelah bordes = 11 buah,
Sudut = 34°
Model tangga = bordes berbelok arah (model L)
Ditanya :
Gambarlah denah penulangan tangga !
12. SIMBOL KONSTRUKSI BETON BERTULANG
Kelas / Semester : XI /4
SOAL LATIHAN
1. Diketahui :
Tinggi lantai 2 = 306 cm,
langkah langkah naik = 18 cm,
langkah datar = 28 cm,
jumlah anak tangga sebelum bordes = 5 buah,
jumlah anak tangga setelah bordes = 11 buah,
sudut = 34°
model tangga = bordes berbelok arah (model L)
Ditanya :
Dengan keterangan tersebut, gambarlah potongan melintang dan memanjang
penulangan untuk gambar tersebut !
SOAL POST TEST MENGGAMBAR
Kelas / Semester : XI /4
1. Diketahui :
Tinggi lantai 2 = 380 cm,
langkah langkah naik = 19 cm,
langkah datar = 24 cm,
sudut = 38°
model tangga = model U dengan 2 bordes
Ditanya :
Dengan keterangan tersebut, gambarlah denah dan potongan tangga!
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2002. Badan Standarisasi Nasional 2002, Tata cara perhitungn struktur beton
untuk bangunan gedung,. Badan Standarisasi Nasional, Bandung, Indonesia.
Anonimus. 2013. SNI 2847 : Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Jakarta : BSN.
Sucipto dan Ismoyo Prawiroharo 1980, Konstruksi Beton 3, Bagian Proyek Pengadaan Buku
Pendidikan Teknologi. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Depertemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.
Suparno. 2008. Teknik Gambar Bangunan Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat pembinaan sekolah Menengah kejuruan.
Wahyu Cahyaka, Hendra. 2003. Gambar Teknik II. Surabaya: Proyek Peningkatan Manajemen
Pendidikan Tinggi Universitas Negeri Surabaya, Departemen Pendidikan Nasional.
KUNCI
JAWABAN