Anda di halaman 1dari 86

PENGAWASAN K3

PESAWAT UAP

Oleh
Sudirman Musry,
ST
Latar Belakang
Seperti kita ketahui pad era modern ini, banyak sekali in-
dustri yg menggunakan pesawat uap untuk keperluan
proses produksinya dan untuk menghasilkan sumber en-
ergi.
Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi saat ini,
ketel uap dan peralatan2 perlengkapannya yg dibuat pabrik
pembuat jg semakin rumit dan kompleks, karena ketel uap
merupakan pesawat uap yg sangat berpotensi menim-
bulkan bahaya kecelakaan dan peledakan.
Pesawat uap tersebut dapat digunakan untuk meng-
hasilkan listrik (PLTU), menggerakkan kapal, kereta api,
pengolahan produksi kelapa sawait, gula, karet, kayu, tek-
stil serta kebutuhan lain seperti rumah sakit, dll.
SASARAN K3:
1. Agar setiap tenaga kerja dan orang lainnya
yang berada dalam tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat
2. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai
dan digunakan secara efisien
3. Agar proses produksi dapat berjalan secara
lancar tanpa hambatan apapun

Mencegah terjadinya
Kecelakaan Kerja/Penyakit Akibat Kerja

Meningkatkan Produksi/
Produktivitas Kerja

Meningkatkan Kesejahteraan
Dasar Hukum
a. Undang-undang No. 1 Th.1970. Tentang
Keselamatan Kerja
b. Undang-undang Uap Th. 1930
c. Peraturan Uap Th.1930
d. Permenaker No.PER.37/MEN/2016.Tentang
Bejana Tekananan dan Tangki Timbun
e. Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang
kualifikasi juru las
f. Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang
operator Pesawat Uap
Pesawat uap dan Bejana tekanan pada umumnya
dikonstruksi dgn cara pengelasan, sedangkan juru las
yang mengerjakan setidak-tidaknya juru las klas II,
Juru las yang ada adalah :
1.Kelas I (posisi 1G s/d 6G)
2.Kelas II (posisi 1G s/d 4G)
3.Kelas III (posisi 1G dan 2G)
Perhitungan ketebakan dinding badan maupun tutup
bisa menggunakan formula ASME VIII DIV.I maupun
formula Gronslagen, maupun formula lainnya yang
diakui.
POSISI PENGELASAN

Posisi las Tanda Gambar Penjelasan


Pelat :
Kedudukan pelat
horizontal, pen-
gelasan dari
atas.
Pipa :
Di bawah tan- Kedudukan
1G
gan sumbu pipa hori-
zontal, pada
waktu penge-
lasan pipa
diputar-putar,
pengelasan dari
atas.
POSISI PENGELASAN

Posisi las Tanda Gambar Penjelasan


Pelat :
Kedudukan
pelat vertikal
dengan sumbu
las horizontal.
Pipa :
Horizontal Kedudukan
2G sumbu pipa ver-
tikal dengan
sumbu las hori-
zontal, pada
waktu penge-
lasan pipa tidak
boleh diputar.
POSISI PENGELASAN

Posisi las Tanda Gambar Penjelasan

Pelat :
Kedudukan pelat
Vertikal 3G vertikal dengan
sumbu las vertikal.

Pelat :
Kedudukan pelat
Di atas kepala 4G horizontal penge-
lasan dari bawah.

Pipa :
Kedudukan sumbu
pipa horizontal,
dengan sambun-
Horizontal 5G gan las vertikal,
pada waktu penge-
lasan pipa tidak
boleh diputar-
putar.
POSISI PENGELASAN

Posisi las Tanda Gambar Penjelasan


Pipa :
Kedudukan pipa
miring 45° dari
horizontal, pada
Miring 45° 6G waktu pengelasan
pipa tidak boleh
di putar-putar.
Jumlah operator untuk satu ketel uap
Kapasitas uap
Operator Kelas II Operator Kelas I
< 10 T/J 1 Orang --
> 10 T/J - < 20 T/J -- 1 Orang
> 20 T/J - < 40 T/J 1 Orang 1 Orang
> 40 T/J - < 60 T/J 2 Orang 1 Orang
> 60 T/J - < 80 T/J 3 Orang 1 Orang
< 80 T/J 3 Orang 2 Orang
Pengertian

Pesawat Uap adalah ketel


uap dan alat-alat lainnya
yang berhubungan lang-
sung atau tidak langsung
berhubungan (atau ter-
sambung) dengan suatu ke-
tel uap dan diperuntukkan
dengan tekanan yang lebih
besar (tinggi) dari tekanan
udara.
Ketel Uap adalah suatu pesawat atau be-
jana yang digunakan untuk menghasilkan uap
(steam), sedangkan uap (steam) yang
dipergunakan di luar pesawatnya dengan
tekanan lebih besar ½ kg/cm2 tekanan udara
luar
Pesawat uap selain ketel uap
a. Economizer (pemanas-pemanas air)
diperuntukan guna mempertinggi temperatur
dari air pengisi untuk ketel-ketel uap dengan
jalan pemanasan dengan hawa pembakaran.
b. Superheater (pengering-pengering uap)
diperuntukan guna mempertinggi temperatur
dari uapnya, dengan jalan pemanasan dari
hawa pembakaran. Bila pesawat-pesawat ini
bersambungan langsung dengan ketel uapnya,
maka ia dianggap bersatu dengan ketel
uapnya.
c. Condenser (penguap-penguap) diperuntukan
guna membuat air sulingan dengan jalan
pemanasan dengan uap dan

d. Bejana-bejana uap kedalam mana langsung atau


tidak langsung dimaksudkan uap dari ketel
uapnya, terkecuali pesawat-pesawat yang disebut
diatas.
Jenis-jenis Ketel Uap
1. Ketel uap pipa api
2. Ketel uap pipa air
3. Ketel uap pipa api dan
pipa air (Combi)
4. Ketel Uap Listrik (Electric
Boiler)
Ketel uap pipa api
FIRE TUBE BOILER
Ketel uap pipa air
Ketel uap pipa api dan pipa air
(Combi)
Manfaat penggunaan Electric Boiler
1. Ramah lingkungan :
Menghasilkan uap bertekanan (steam) tanpa emisi (zero
emission).
2. Aman :
Arus listrik hanya mengalir jika ada air yang diumpankan
ke Electrode.
3. Konservasi energi :
Pemanfaatan energi terbaru dari PLTA sebagai sumber
energi pembangkitan steam.
4. Teknologi terkini :
Satu-satunya di Indonesia dan sudah digunakan di ne-
gara-negara maju
5. Efisien :
Biaya produksi jauh lebih hemat dibandingkan menggu-
nakan bahan bakar fosil
6. Efektif :
Produksi steam hanya membutuhkan waktu sekitar 10
menit dalam kondisi warm/standby
7. Andal :
Keandalan boiler lebih tinggi disbanding boiler bertenaga
bahan bakar fosil.
APPENDAGES

Appendages (Alat pengaman) suatu pe-


sawat uap/ketel uap yaitu peralatan yang
di gunakan untuk menjamin keselamatan
pesawat uap/ketel uap waktu beroperasi/
bekerja, sebagai Appendages yg bersing-
gungan dgn uap tdk boleh menggunakan
bahan dari besi tuang karena terlalu ra-
puh, yang berfungsi secara automatic atau
secara manual.
1. Tingkap Pengaman (Safety Valve)
Fungsi Safety Valve

Untuk mengamankan ketel uap dari kelebihan


tekanan dari tekanan maksimum yg telah
ditentukan, katub pengaman ini pd satu ketel
dipasang lebih dari satu, katub pengaman ini
dipasang dibagian atas dari drum ketel
(upper drum/steam drum) dan pd superheater
jg dipasang satu buah.
2. Manometer (Pressure Gauge)
3. Gelas Penduga (Level Glass)
Batas Air pada Ketel Uap
4. Plui Bahaya
5. Pompa
6. Man hole
7. Blow Down
8. Pelat Nama (Name Plat)
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
(RIKSA UJI)

Pesawat Uap / Ketel Uap dilakukan pe-


meriksaan sekurang-kurangnya adalah :
1.Ketel Uap Kapal 1 Tahun
2.Ketel Uap Darat 2 Tahun
3.Ketel Uap Lokomotif 3 Tahun
4.Bejana-bejana Uap selain Ketel Uap 4
Tahun
PELAKSANAAN :
1.Riksa sifat tampak dan dimensi (Visual)
2.Pengujian tdk merusak yang sesuai (Visual)
3.Hydrostatik test (Pemadatan air dingin)
4.Steam test (Percobaan uap)
Riksa Uji dilakukan :
1.Pengawasas Spesialis PUBT
2.PJK3 Riksa Uji PUBT

Persiapan-persiapan :
3.Penyediaan dokumen terkait
4.Penyiapan pesawat uap / insta-
lasi
5.Penyiapan peralatan / tenaga
kerja
6.Pemasangan rambu2
7.Penyiapan sarana lain yang
diperlukan
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

A. Yang salah :
a. Dilakukan oleh yang tidak berwenang
b. Tidak rutin
c. Tidak prosedur
d. Tidak standart
B. Yang benar :
a. Dilakukan oleh yang berwenang
b. Rutin
c. Prosedur
d. Standart
INSPEKSI :

A. Pertama :  pembuatan
 pemasangan / perakitan
 pemakaian awal

B. Berkala : pemeriksaan rutin (berkala)


hasil :  baik
 reparasi krn rusak
PEMERIKSAAN VISUAL
Akibat adanya hambatan
Harus diperhatikan keadaan
scale dan jelaga;
Akibat adanya penebalan scale
dan penebalan jelaga, yang
mengakibatkan terjadinya
hambatan perpindahan panas
(haet transfer) sehinnga dapat
mengakibatkan penurunan
tekanan
TEBAL PIPA
TEBAL JE- TEBAL SCALE
LAGA

T = 320ᵒc

T = 290ᵒc
PANAS AIR
Pencucian Ketel Uap
PEMADATAN AIR DINGIN
( HYDROSTATIC TEST )
Pemadatan Air Dingin
(Hydrostatic Test)

Pasal 27 Peraturan Uap 1930


(hydrostatic Test Pertama / Awal)

Pasal 44 Peraturan Uap 1930


(Hydrostatic Test Berkala / Ulang)
Proses Pemadatan Air Dingin / Hydrostatic
Test
P (Pressure)

IV
HT (23 kg/cm2)
III
WP (20 kg/cm2)

II
14 kg/cm2

I
7 kg/cm2

0
15 menit 15 menit 15 menit 30 menit 15 menit
T (waktu)
PERCOBAAN UAP
( STEAM TEST )
Percobaan Uap (steam test)
Daftar Alat Pengaman dan Peruntukannya
( Ketel Uap, Bejana Uap dan Bejana Tekan )

Bejan Bejana
No. Nama Alat Pengaman Boiler Ket / Fungsinya
Uap Tekan

1. Name Plate √ √ √ Sebagai identitas

2. Manometer √ √ √ Melihat tekanan ( pressure )

Melihat air dalam boiler / bejana


3. Water glass √ √ *) --
uap

4. Safety valve √ √ √ Mengatur tekanan (pressure)

5. Kran induk √ √ √ Mengalirkan uap / air / udara

Kran pembuang
6. √ √ √ Membuang kotoran air
( blow down )
Lubang periksa Melihat kondisi fisik bagian dalam
7. √ √ √
( inspection hole ) dari luar
Bejan Bejana
No. Nama Alat Pengaman Boiler Ket / Fungsinya
Uap Tekan

Man hole ( lubang lalu


8. √ √*) √*) Melihat kondisi fisik dari dalam
orang )

9. Feed water pump √ -- -- Untuk mengisi / menambah air


kedalam boiler
Merupakan batas air terendah
10. Batas air √ -- --
dalam boiler

11. Air fan √ √ -- Membuang udara / uap

Sumbat timah (break Mematikan api dalam furnace bila


12. plate) √ -- -- kekurangan air
Kaca intai ( lubang Untuk melihat hasil pembakaran
13. √ -- --
pengintai ) dalam furnace

Explosif door
Membuang tekanan dalam furnace
14. *) Kadang ada, tergan- √ -- --
bila gagal pengapian awal.
tung pd besarnya
KERUSAKAN PADA UMUMNYA BAHAN
TERDIRI :
• Kerapuhan Caustik : - Korosi
- Retak –
retak halus
• Penuaan
 Bahan didiamkan dalam waktu lama
 Perubahan bentuk ( deformasi ) karena di
diamkan lama
 perubahan bentuk pada suhu 200 s/d
3000
 perubahan bentuk pada suhu 250 s/d
5000 C
PEMAKAIAN ATAU PEMILIHAN BAHAN
KONSTRUKSI
Pemakaian bahan menggunakan bahan yang
standard yang diakui :
 ASME (Association Society of Mechanical
Engineering)
 JIS (Japan Industrial Standard)
 BS (British Standatd)
 Croslagen
 Dll
Catatan : kuat tarik minimal 36 Kg/Cm2
Sebab–sebab Peledakan Ketel Uap
1. Pemakaian bahannya
2. Perencanaannya (desainnya)
3. Pemeriksaan tidak lengkap
4. Hasil pembakaran
5. Air pengisi ketel uap
6. Peralatan /perlengkapan
pengaman
7. Kelalaian peladennya (opera-
tor)
8. Terjadi diluar ketel uap
9. Pelayanan dan perawatan
Sebab – sebab Peledakan Ketel Uap

PERALATAN / PERLENGKAPAN
PENGAMAN
• Alat pengaman yang ada tdk
berfungsi dng baik karena tdk
dikalibrasi

KELALAIAN
Bahayanya
1. semburan, api/panas,gas
2. debu berbahaya
3. pencemaran lingkungan
4. sentuhan listrik
5. kebakaran
6. peledakan
7. gangguan kesehatan
8. dll.
PELEDAKAN GAS DIRUANG PEM-
BAKARAN KARENA :

a. Gangguan pada katub bb


b. Terlalu banyak udara
c. Kekurangan udara
d. Gangguan pada timer purge
e. Tdk cukup energi utk menyalakan perecikan
api
f. Alat pengatur pembuangan gas tertutup
g. Ketahanan isolasi listrik menurun
h. Suplai udara dengan alat pengatur
PELEDAKAN DARI SISI AIR/UAP

• Ketel uap kekurangan air karena :


 kesalahan control ketinggian air
 kesalahan pemasangan peralatan pipa
penyalur air
 kesalahan desain fasilitas system aliran air
 gangguan pada pompa air pengisi
 gangguan pada kabel listrik
 arus induksi
PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN BERKALA PEMERIKSAAN KHUSUS


 Pemeriksaan luar a.Usia KU 35 Th
 Pemeriksaan dalam
 Pemeriksaan alat-alat b.Usia KU 65 Th
perlengkapan (Appendages) c.PU tanpa identitas
d.PU yang rusak berat waktu op-
erasi
e.Reparasi karena cacat berat
• KU kapal yang tenggelam
• PU yang diawetkan atau yg
tdk perlu ijin
• Untuk keperluan Kesela-
matan Kerja
MUTASI PESAWAT UAP

1) PU mengalami per- 2) PU dipindah tan-


obahan gankan/ dijual
• Permilik catatan :
• Tekanan • Sebelum dimutasi PU
• Tempat pemakaian
tdk boleh dijalankan
• dll
• A I akan dikeluarkan
bila PU memenuhi
syarat
Catatan:
1. Reparasi ringan :
a. Penggantian pipa api
b. Penggantian pipa air s/d 10%
c. Perbaikan las memanjang/melingkar s/d 25%

2. Reparasi berat :
d. Penambalan/penggantian lorong api, kamar
nyala, peti api, bouileur, dom uap, pelat drum/
tetup.
b. Penambalan pelat badan/pelat peti api/kamar
nyala.
c. Penggantian heard (water kast)
d. Penggantian pipa air >10%
e. Perbaikan las memanjang/melingkar >25%
Terima Kasih
Telp / WA 085 399 359 559

Anda mungkin juga menyukai