7
Prinsip prinsip dasar bangunan broncaptering adalah sebagai
berikut;
1. Bak Pelepas Tekan merupakan bangunan yang ditujukan untuk
membuat tekanan dalam perpipaan menjadi nol.
2. Selain membuat tekanan menjadi nol BPT harus dapat membuat
tekanan pada jalur pipa selanjutnya setelah bangunan BPT meningkat
secara bertahap.
3. Bangunan BPT harus memiliki kran yang bersifat otomatis
memanfaatkan kinerja kinetis katub pembuangan.
4. Katub tekanan pada bangunan BPT harus tertutup manakala tekanan
dalam jalur pipa dibawahnya rendah dan terbuka manakala jalur
perpipaan dibawahnya meningkat pada batas yang ditentukan (sisa
tekanan 80 m).
3.1.2 Jaringan Perpipaan
Dalam kegiatan pembangunan sarana air bersih jaringan perpipaan
yang dibangun didesa panduman dibagi menjadi beberapa penyebutan dan
fungsi yaitu;
1. Pipa distribusi lanjutan (dari polindes ke dusun bacem)
Pipa distribusi merupakan penyebutan untuk pipa yang
membentang dari reservoar hingga layanan. Pipa distribusi
harus tertanam dan bilamana tidak memungkinkan tertanam
harus menggunakan Pipa Galvanis. Pipa distribusi dibedakan
lagi menjadi beberapa penyebutan;
- Pipa induk Primer (lanjutan)
Pipa Induk Primer merupakan sebutan bagi pipa
induk yang membentang dari reservoar ke ujung jaringan
induk yang ditandai dengan adanya stop kran penguras
diujungnya. Diameter terkecil pipa induk primer adalah 1,5
inch.
Pipa distribusi (Jalur Induk Primer lanjutan)
- Pipa 2 Inch
Titik Awal ; 8° 4.545'S & 113° 43.408'T
Titik Akhir ; 8° 4.533'S & 113° 43.744'T
Total Panjang ; 828m / 138 lonjor
8
- Pipa 1,5 Inch
Titik Awal ; 8° 4.533'S & 113° 43.744'T
Titik Akhir ; 8° 4.990'S & 113° 44.180'T
Total Panjang ; 1968 m / 328 lonjor
- Pipa Tersier
Pipa Tersier merupakan sebutan untuk pipa yang
menuju SR. Pipa Tersier tersambung pada pipa Induk
Primer maupun Sekunder dengan sambungan menggunakan
klem saddle. Diameter pipa Tersier adalah ¾ Inch atau
½ Inch dan terhubung secara pararel dengan SR - SR
Prinsip Jaringan Perpipaan yang direncanakan meliputi beberapa
hal teknis berikut;
1. Jalur perpipaan yang direncanakan merupakan jalur perpipaan
yang telah melalui perhitungan teknis untuk mendapatkan
ukuran dimensi pipa, tekanan per section, serta untuk
mengetahui pembagian dan posisi ambilan Clam Saddle dan SR
2. Di ujung pipa induk primer wajib dipasang stop kran yang
berfungsi sebagai pengguras ketika dibutuhkan pembersihan
jaringan pipa.
3. Pada jembatan gantung perpipaan (Suspension Cable Bridge)
wajib dipasang Stop Kran
4. Pada beberapa titik yang lebih tinggi dari titik lainnya
(gundukan) diperlukan pipa pembuang tekanan air. Hal ini
untuk mencegah kondisi udara yang terperangkap pada jaringan
perpipaan.
3.1.3 Jaringan Pipa Tersier & Sambungan Rumah Tangga (SR)
Pipa tersier merupakan pipa pembagi dan penyalur aliran air dari
pipa induk menuju SR. Untuk PipaTersier sendiri harus dikerjakan dengan
metode metode sebagai berikut;
1. Pipa Tersier menggunakan Pipa dengan kualitas AW dengan
panjang per lonjor 4m. Hal ini bertujuan agar nantinya jaringan
dapat dikembangkan secara mandiri oleh HIPPAM yang
ditunjuk untuk mengelola jaringan. Penggunaan pipa jenis AW
dikarenakan, pipa jenis ini memiliki kualitas yang setara
dengan pipa SNI, selain itu pipa AW sangat mudah didapatkan
di toko toko bangunan. Pertimbangan lainnya adalah asesoris
9
yang ada tersedia di semua toko.
2. Proses join atau penyambungan dari pipa induk ke pipa tersier
menggunakan klem saddle berbahan PVC dengan merk dan
kualitas yang sama dengan pipa induknya.
3. Lubang ambilan pada klem saddle diatur dengan diameter 4mm
(mata bor S4) untuk jaringan pipa tersier yang melayani
1- 4 unit SR dan lubang dengan diameter 6mm (mata bor S6)
untuk jaringan pipa tersier yang direncanakan melayani 5-10
SR.
4. Penentuan titik ambilan dan jumlah SR yang dapat dilayani
dalam 1 rangkaian pipa tersier ditentukan berdasarkan
perhitungan sisa tekan dalam profil hidrolis.
5. Secara visual penentuan jumlah SR yang dapat dilayani oleh
satu rangkaian pipa tersier dapat ditentukan dengan
memperhatikan tingginya tekanan positif air setelah di bor.
Adapun jumlah patokan berdasarkan pengamatan visual
ketinggian tekanan positif adalah sebagai berikut;
Ketinggian Tekanan Positif Air di Jumlah SR yang
No
Clamp Saddle bisa dilayani
1 Ketinggian Semburan 1 – 2 meter 1 SR
2 Ketinggian Semburan 2 – 4 meter 4 SR
3 Ketinggian Semburan 4 – 8 meter 5 SR – 8 SR